Menuliskan isi hati merupakan peluapan emosi seseong yang amat manusiawi dan bermakna. Oleh sebab itu, dunia penulisan puisi tak akan pernah berhenti hingga kapan pun. Penulisan puisi telah ada sejak zaman dahulu, tak teringat mulai kapan. namun, semunay berjalan sesuai dengan tingkat peradaban dan kebudayaan manusia. Tulisan kita tentang hidup dan kehidupan atau tentang hakikat keimanan atau tentang apa pun amat bermakna bagi hati kita dan sesama manusia.
Maka, apa yang kuta rasakan marilah kita tuangkan dalam rumusan pilihan kata yang tepat dan bermakan dalam dimensi sastra berbudaya.
Selamat berkarya!
Maka, apa yang kuta rasakan marilah kita tuangkan dalam rumusan pilihan kata yang tepat dan bermakan dalam dimensi sastra berbudaya.
Selamat berkarya!
48 komentar:
Nama : Andre Hasiholan P.
Kelas : XII IPA 3 / 06
Tema : Cinta
Mungkin
Mugkinkah dunia tanpa kata mungkin?
Mungkin
Semungkin kau beri aku pesan yang tak jelas
Hanya gerimis yang turun saat cerah sinar mentari siang tadi
Cukup sebagai isyarat kau pergi
Aku tenggelam dalam air mataku
Aku ingin sore ini bersamamu
Bicarakan mimpi yang semakin senja
Sekedar saling menatap dan membiarkan sunyi menjadi kita
Tapi itu tidak mungkin
Mungkin waktu yang akan mengabarkan
Pada angka-angka yang bertanggalan pada kalender
Kau akan tetap mengingatku, atau mungkin melupakanku
Mungkin rindu tak selalu kau peluk
Mungkin jarak akan mengubah rasa
Namun untukmu, aku rela setia
Semalam ada rindu yg mengetuk jendela
Tapi hilang ketika kubuka
Mungkinkah itu kamu?
Atau aku hanya mendengar semu?
Mungkinkah itu kamu?
Jika pagi ini aku masih merindukanmu, itu indah
Tapi cinta bukan sebuah kemungkinan
Kakimu telah memilih pergi
Pernah kau berkata : “Ketukkan jarimu di jendela yang berembun.
Karena kau tahu nafasku mengembun di situ”
Bulir embun yang jatuh di keningku
Menjalar hingga ke penghujung bibirku
Kemudian beri sejuk pada wajahku
Itu kamu, itu semu
Gerimis pagi ini bukan berarti sunyi,
Karena pesan yg mungkin tak akan pernah kau dengar telah aku sampaikan pada setiap bulir hujan
Berikan aku satu pastimu
Karna segala mungkin telah habis ku berikan untukmu
Apakah cukup bagiku mencintaimu dalam kemungkinan?
Mungkin rindu, mungkin candu
Mungkin kamu, mungkin semu
Tema : Kemanusiaan
Foto Tua
Api membakar tumpukan klise
Di sudut ruangan foto tua menangis terisak
Akankah tiba gilirannya?
Api merambat semakin cepat
Semakin cepat
Semakin cepat
Bara api menari di atas foto tua itu
Membakar habis menjadi abu
Foto tua itu mereka yang tak dianggap
Dibakar oleh ganasnya dunia
Isakan tangis mereka sayup terdengar
Di balik gemerlap kota metropolitan
Tubuh mereka menangis terpanggang matahari
Selagi penguasa terlelap di ruang dingin
Malam ini malam terakhir
Penderitaannya terhenti
Malaikat maut datang menjemput
Meninggalkan dunia penuh derita
Jadilah ia seoongok daging
Berfigura koran usang
Menjadi foto tua yang abadi
Nama :Amanda Rizky
Kelas: XII IPA 3/03
Puisi cinta
Cintaku padamu hanya aku yang tahu
Aku selalu melihatmu
Duduk di pinggir kelas jemu
Apa kau tahu?
Kau selalu mengisi hatiku
Aku selalu melihatmu
Tappi kau tidak pernah melihatku
Terkadang aku tahu
Kau tidak pernah menganggapku
Ada di sampingmu
Aku selalu bersamamu
Aku tahu sifatmu
Aku tahu apa saja tentang kamu
Tapi apa kau tahu tentang aku?
Ini lah kisahku
Kisah aku yang selalu melihatmu
Tapi tidak pernah berbicara padamu
Cintaku padamu
Hanya aku seorang yang tahu
Puisi Sosial
Pengemis di Jalanan sepi
Kau selalu duduk di jalanan yang sepi
Menadahkan tanganmu dengan rapi
Seakan akan tahu semua akan memberi
Koin receh yang menurut mereka tidak berarti
Pengemis..
Itu yang sering dijuluki untukmu yang selalu mengemis
Pada khalayak ramai
Tidak perduli dengan hujan gerimis
Panas yang terik
Kau terus manadahkan tanganmu dengan rapi
Benar-benar tidak adil
Aku ingin sekali mengangkatmu berdiri
Lalu berkata angkatlah jati diri
Yang selalu tersembunyi dalam diri
Bahwa kau tidak pantas menjadi pengemis
Tapi hidup itu tragis
Semua berlomba untuk saling hidup
Memang ironis
Tapi cukup untuk membuat manusia saling memikirkan satu sama lain
Bahwa hidup harus saling tolong menolong
Ya hidup dan nasib selalu beriringan
Nama: Daisy Orlana
Kelas: XII IPA 3/12
Tema Cinta
Penantian Seorang Juliet
Tahukah kau, Romeo?
Kaulah yang datang mengetuk pintu hatiku
Meminta aku untuk membukanya
Pintu itu tertutup sangat rapat
Mungkin juga sudah rusak
Banyak sudah yang mengetuk pintu itu
Tapi tidak ada kunci satupun yang cocok untuk pintuku
Hanya ada satu kunci yang diciptakan pas untuk masing-masing pintu
Aku sangat berharap kalau kau yang memiliki kunci itu
Meski kau tidak punya pun aku tetap akan membukanya untukmu
Membiarkan kau melihat isi hatiku yang sesungguhnya terhadapmu
Tapi itu tidak mungkin terjadi
Sudah ada pintu yang terbuka untukmu
Kau sangat bahagia untuk memasukinya
Meski begitu engkau akan tetap menjadi Romeoku, walau aku tidak menjadi Julietmu
Tema Kemanusiaan
Kuasa Uang
Uang–uang bertebaran bagi yang kaya
Utang-utang bertebaran bagi yang miskin
Manakah keadilan itu berada sekarang?
Yang seharusnya ada dan hadir di antara mereka
Korupsi merajalela menenggelamkan bumi pertiwi ini
Tenggelam oleh ketamakan-ketamakan para penguasa
Mereka telah buta karena uang
Kertas-kertas berharga itu telah menutupi mata mereka
Mereka tidak bisa melihat apakah mereka itu benar atau salah
Mereka menguras uang kotor tanpa sadar
Tanpa sadar bahwa itu adalah uang rakyat
Rakyat yang mereka pimpin sendiri
Rakyat yang seharusnya diberi panutan yang baik
Diarahkan ke hal yang baik pula
Kita selagi masih terbuka matanya
Kita harus melakukan sesuatu
Kita diam saja dan ikut menutup mata
Atau kita bersatu memberantas korupsi
Itulah pilihan yang harus kita pilih
Nama : Nora Permata sari
Kelas : XII IPA 3 / 32
Puisi Cinta
Melupakan Ku
Tiada hari yang dapat ku lalui tanpa memikirkanmu
Aku hidup karena mencintaimu
Aku tak mengerti hidup tanpa mu
Menunggumu merupakan sesuatu yang panjang
Hidup ku habis hanya memikirkanmu
Kekasih
Aku tak peduli dengan keadaanku
Aku takut kau pergi meninggalkanku
Aku khawatir kau melupakanku
Melupakanku yang selalu sayang padamu
Kekasih
Disini aku masih menunggumu
Berharap agar kau kembali
Berharap agar kau mencintaiku lagi
Berharap untuk semuanya tentang ku
Tapi aku sadar kini tak seperti dulu lagi
Kini berbeda
Kini hanya bayangmu yang tersisa
Kini hanya tinggal secercah harap bersamamu
Tak ada lagi senyum
Tak ada lagi tawa
Tak ada lagi kebahagian
Tak ada lagi perselihan dan pertengkaran
Semua hilang
Semua pergi
Bersama mimpi indahku bersamamu
Kekasih…
Aku tau kau hanya diam disana
Kau tak mendengar harapku
Kau tak memandangku yang menatapmu lekat
Aku tau kau sudah bahagia
Bahagia bersama mimpimu dan masa depanmu disana
Bersama mimpi yang sudah melupakanku
Tapi, disini aku masih mengharapkan mu
Menginginkan janji manismu pada ku
Walau hati tak lagi di badan
Walau cinta tak lagi diraga
Aku tak bisa lagi menangis
Tak bisa lagi berkata pada mu
Berkata Bahwa aku masih mencintaimu
Puisi Kemanusian
Pengungsi
Sempit sesak tak lagi beraturan
Tangisan teriakan bahkan tawaan menyatu menjadi satu
Apa yang sebenarnya terjadi ?
Terkuak semuanya
Mereka membutuhkan kita
Saudara tua saudara muda mereka
Semua bersatu untuk mereka
Hujan lalu banjir
Gunung meletus lalu gempa
Puting beliung sampai Tsunamailah penyebabnya
Sungguh ironi nasib mereka
Pengungsi yang kedinginan
Pengungsi yang ketakutan dan gemetar
Semua kelaparan
Semua kesakitan
Makan seadanya
Makan secukupnya
Tidur di satu garis yang sama
Tidur dialas yang sama
Tak ada lagi batas
Tak ada lagi pemisah
Antara si miskin dan si kaya
Tak ada lagi harta
Hanya badan dan jiwa yang tersisa
Wajah mereka yang polos dan lugu
Wajah yang penuh doa dan harapan
bersabarlah kalian
Semua kesakitan semua kelaparan semua penderitaan
Hanyalah secuil cobaan Tuhan yang misterius keberadaanya
Beginikah terus nasibnya?
Diterjang badai diterjang bencana yang tak kian henti
Alam sudah tak lagi bersahabat
Alam sudah murka dan marah terhadap mereka
Hancurkan kebahagian para pengungsi yang kian menderita
Nama : Masitha Prilina Yusmar
Kelas: XII IPA 3 / 26
Tema: Cinta
Cinta
Cinta tidak memiliki arti
Atau kata untuk digambarkan
Itu merupakan hal yang berada di atas atau hal yang terdapat di bawah ini
Hal-hal yang terdapat di bumi
Hal-hal yang terkatakan
Dan tak terkatakan
Hal yang tidak pernah bisa diungkapkan
Hal yang hanya dapat dikatakan dengan mata,hati, ataupun sentuhan
Ini bukanlah merupakan puisi yang dapat mengatakan
Atau cerita dari satu juta halaman
Ini terlihat dari setiap hal
Yang dapat mengatakan seratus kali lipat
Ini terasa tanpa harus berkata
Ini dipahami tanpa harus didefinisikan
Ini merupakan persahabatan tanpa adanya syarat
Ini memaafkan dan ini menjadi sebuah kepercayaan, kejujuran, dan kepedulian
Ini merupakan sebuah pemahaman
Dan api akan membakarnya
Ini merupakan perasaan yang kuat
Yang membara di dalam hatiku
Kerinduan
Menjadi semakin dekat
Untuk bertahan
Untuk mencintai
Hanya untuk melihatmu
Ini terkadang menjadi luar biasa
Terkadang juga membuatku bersedih
Atau membuatku tersenyum
Dan terkadang menangis
Tanpa hal ini
Hidup akan menjadi dingin
Kosong
Bahkan gelap, dan suram
Cinta berarti segalanya
Cinta merupakan segalanya
Didalam segala sesuatu hal
Apakah itu hanya untuk diucapkan
Atau hanya untuk dikenal
Namun tidak ada seorangpun yang dapat mengatakan
Persis apa itu cinta
Karena ..
Ini mengenai perasaanku
Tentang dirimu
Tema: Kemanusiaan
Debu Tua dan Rokok Basi
Aku melihat dia berjalan melalui kota
Menangkap semua tatapan rakyat
Dan bisa mengatakan mereka bukan melihat pada orang itu
Tapi pada pakaian dan rambut panjang abu-abunya
Ketika dia mendekat,aku menangkap bau itu
Debu tua dan rokok basi
Wajahnya memakai topeng kesedihan
Dan berat penyesalan masa lalu
Dengan berjalan pelan-pelan, ia melirik ke arahku
Dan di matanya ada sesuatu yang tampak menangis
Aku tahu dia telah menjadi orang yang kuat
Tetapi luka dalam hatinya terlalu mendalam
Ada sesuatu yang telah lama dipakai pada lehernya
Sebuah medali yang disebut hati ungu
Dan kemarahan bangkit dalam diriku pada negara yang telah dibuang
Seorang tentara tua seperti merupakan bagian yang tua
Aku menghentikannya untuk menanyakan apakah ia membutuhkan pekerjaan
Dan menawarkan orang itu makan.
Menolak dengan sopan, ia berkata ia harus melanjutkan
Dan aku tahu dia tidak akan pernah sembuh.
Bulan telah berlalu, tapi aku tetap memikirkan orang ini
Dan berdoa bahwa ia akan berjalan dengan keberhasilannya,
Tapi aku tahu bahunya telah lelah memikul beban
Dan luka di dalam hatinya masih menggores
Nama : Stefanny Hutanijaya
Kelas : XII IPA 3 / 40
Tema : Cinta
Telah usang dan tenggelam
Kau pergi dalam diam
Kau seolah tak ingin ku tahu
Setiap malam ku sendiri
Meratapi sepi ini
Belum sempat ku ungkapkan
Sejuta kegundahan hatiku
Menggebu-gebu rasaku
Betapa sungguh aku mengharapkanmu
Sesak dan sakit dadaku
Tangisku bahkan jeritku
Takkan buatmu kembali
Kau bahkan tak tahu
Senyummu buatku hidup
Candamu buatku rindu
Kau juga tak tahu
Aku sungguh mencintaimu
Aku sungguh merindukanmu
Andai sang bulan mampu berbicara
mungkin dia akan bilang aku hampir gila olehmu
Malam ini
Kembali ku ratapi pilu ini
Hanya sendiri..
Aku merasa hilang
Ditelan sang malam
Kini...
Telah usang kisah kita
Telah usang dan tenggelam dalam kelamnya sang malam.
Tema : Kemanusiaan
Pengemis yang rela mati
Sesosok pengemis tua
tidur pulas di samping trotoar jalan
Seolah tertidur diatas tumpukan bulu angsa
Tak sadar akan kejamnya dunia
Amis!
Sungguh amis baunya
Menyengat hidungku pekat
Terlintas di benakku
Apa yang Ia lakukan?
Mengais makanan di bak sampah?
Atau...
Ia habis mandi di dalam gorong-gorong kotor nan menjijikan?
Najis!
Jujur aku najis,
tak sanggup aku mencium baunya
Bahkan membayangkan betapa kotornya dia
Bajunya lusuh
Koyak di sana sini
Ada secuil nasi dipipinya
Tangannya menggenggam setumpuk uang receh
Ia bangun dan tersenyum
Menyambut sang mentari pagi
Pagi yang baru
Hari yang baru
Penuh liku dan sakit pastinya
Namun Ia pasrah
Seolah sang malam kan selalu lindungi dia dari kejamnya siang
Seolah bumi ini berputar untuk dirinya
dan Seolah rasa lelah itu adalah kenikmatan semata
Ia bahkan tak peduli
Cercaan
Siksaan
Bahkan hinaan
Yang ia alami setiap harinya
Ia hanya duduk diam
Menanti
Dan menanti
Sampai satu keping uang receh
Dilemparkan untuknya
Ya..
Hanya demi satu uang receh
Hanya demi satu butir nasi
Pengemis itu rela mati
Setiap hari.
Nama : Tiffani Kosasih
Kelas : XII IPA 3
No. absen : 42
Tema : Cinta
Cinta
Pertama kalinya dalam perjalanan hidupku
Aku mulai mencintai
Sesosok pria yang tak begitu tampan
Tetapi begitu menusuk jiwaku
Sesosok pria yang tak begitu tajir
Tapi selalu dapat memenuhi keinginanku
Dia begitu istimewa bertahta dihatiku
Begitu indah menduduki segenap jiwaku
Cinta ini mengajariku banyak hal
Dia ada ketika ku tertawa
Dan dia juga ada ketika ku dirundung kesedihan
Cinta ini semakin mendewasakanku
Dia tlah membuka mataku
Tersenyum untuk kehadiranmu
Mencerahkan langkahku
Menyejukkan relung jiwaku yang haus akan kasih sayang
Tapi sayangnya…
Cinta ini harus berakhir
Aku harus berdiri lagi disini untuk merasakan kepahitan itu
Tapi aku tak pernah membenci cinta ini
Karna hidup tak pernah terus berjalan bahagia
Dan langkahku takkan berhenti sampai disini…
Masih banyak tantangan hidup yang harus ku lewati
Dan aku akan terus berjalan kedepan dengan pasti
Ku harap cinta ini dapat menjadi sebuah kenangan
Walau bukan kenangan terindah…
Tema : Kemanusiaan
Kemiskinan dan Penderitaan
Kemiskinan dan penderitaan tak dapat dipisahkan
Mereka saling melengkapi
Mereka saling memenuhi
Bahkan tak ada ampun bagi yang terjebak
Hanya karena miskin manusia menderita
Penderitaan datang dari kemiskinan
Manusia tidak dapat menghindar dari kemiskinan
Tetapi hanya menghindar dari kenyataan
Semua mau kaya
Semua mau gembira
Semua itu tidak lepas dari kemiskinan
Semua itu tidak lepas dari penderitaan
Penderitaan dan kemiskinan datang tiba-tiba
Tak seorangpun tahu kapan akan datang
Tak seorangpun tahu kapan akan berakhir
Hanya dapat marah dan menangis
Penderitaan dan kemiskinan dimana-mana
Tak seorangpun yang dapat menghindar
Manusia hanya pasrah
Manusia hanya berdoa
Semua itu adalah takdir manusia
Menolong yang menderita
Membantu yang miskin
Semua itu harus dilakukan manusia
hanya untuk mempertahankan hidup
Nama : Yuni Marlina
Kelas : XII IPA 3 / 47
Puisi Cinta
Kekuatan Sebuah Cinta
Dan aku coba menyibak kabut yang menutupi mataku
Menghalangi pandanganku
Untuk berlari menghampirimu
Memeluk dan mencumbumu
Aku ingin menghujanimu
Dengan deras cintaku
Hingga hatimu di banjiri bayanganku
Dan tiap desah yang terlontar dari bibirmu adalah namaku
Pangeran…
Aku adalah puteri yang akan selalu merindukanmu
Saat kita tak lagi bisa bersatu
Sedang resah, rindu, marah, gelisah, serta cinta ini
Masih murni untukmu
Aku melepasmu…
Walau aku sangat ingin memilikimu…
Puisi Kemanusiaan
Kerasnya Dunia
Dunia ini sudah gila...
Mungkin juga sudah hilang akal sehatnya
Banyak sekali perang terjadi...
Tidak tanggung menyerbu negara lain
Apakah mereka tidak punya malu?
Apakah rasa malu mereka sudah hilang karena emosi yang tidak bisa diredam?
Seharusnya mereka membuka mata mereka lebar-lebar
Lihatlah apa yang sudah mereka perbuat...
Banyak yang menderita karena mereka...
Banyak yang harus kehilangan apa yang mereka cintai karena keegoisan mereka...
Tak sadarkah bahwa dunia ini semakin tua?
Seharusnya mereka belajar dari pengalaman...
Anak berseragam saja tahu kalau kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah
Sungguh ironisnya...
Nama : Desi Wijaya
Kelas: XII IPA 3
No : 15
Puisi Cinta
Rasa Sayang Yang Tak Pernah Mati
Kau selalu membuatku nyaman saat disampingmu
Sifatmu yang selalu sabar
Senyumanmu yang begitu hangat
Membuatku terus mengingatmu
Saat aku melihat kembang api
lalu ketika hujan turun
Petir pun datang
Aku sadar bahwa aku masih menyayangimu
Tapi aku selalu ingat saat kau membuatku menangis
Saat itu hatiku hancur
Tak ada satupun kata yang dapat kukatakan kepadamu
Hanya dengan menangislah,aku dapat merasa tenang
Walaupun kau telah membuatku hancur
Aku selalu ingat akan dirimu
Rasa sayangku tak dapat kuhilangkan begitu saja
Karena aku tau bahwa kau selalu ada dihatiku selamanya
puisi sosial
Bencana Besar di Negeri ini
Terdiamku terpaku
Melihat kenyataan yang ada di dunia ini
Anak-anak menangis perih
Orang tua mengais rejeki
Mengemis hanya untuk sebungkus nasi
Tak pernah aku sadari
Sesuatu melanda negeri ini
Kemiskinan
Itulah jawaban dari setiap mulut mereka
Kemiskinan
Akar dari semua masalah ini
Pernahkan kita peduli akan hal ini?
Kriminalitas terjadi
Pemerintah hanya berdiam diri
Diam seperti penonton
Tak pernah mereka pikirkan bahwa terjadi sesuatu di negeri ini
Cobalah kita rasakan apa yang mereka alami
Dengan memberikan sedikit uang
Hati mereka pun bahagia
Negeri ini pun tidak akan menangis lagi
Nama : Owen A. S.
Kelas : XII IPA 3 / 33
Cinta
Ku teringat hati
Yang bertabur mimpi
Kemana kau pergi
Cinta
Perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri
kuatkanlah hati cinta
Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja
yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkah engkau kepada angin
yang berhembus mesra
yang kan membelaimu
cinta
Kekuatan hati yang berpegang janji
genggamlah tanganku cinta
Ku tak akan pergi
meninggalkanmu sendiri
temani hatimu cinta
Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja
yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkah engkau kepada angin
yang berhembus mesra
yang kan membelaimu cinta
Puisi Kemanusiaan
Katakan kepada kami
katakan kepada kami
sampai kapan airmata kami engkau hisap
melalui celah bau mulut mu.
yang membangkai di tenggorokan mu
katakan kepada kami
sampai kapan hidup kami engkau persempit
merantai kami dan tergiring
di lumpur2 dosa yang kau bangun
katanya bumi ini bumi mu
tapak kaki kami berada ditanah mu
dan bebani kami
dengan rampasan yang engkau sebut pajak
kami budak tetapi kami manusia
bukan engkau manusia seperti tikus dalam kubangan
senyum engkau bukan lah pelipur lara kami
tangis kami lah pelipur lara engkau
seharian engkau tertawa di ruang dingin
kami menangis terbakar mentari
seharian engkau campakkan bulir nasi ketanah
kami mengais penuh harapan
engakau rasa kami hina,kami rendah
tetapi engkau
sama seperti tikus dalam persembunyian
Nama : Rio Wijaya
Kelas : XII IPA 3/37
Tema : Cinta
Menunggu
Cinta . . .
Kuharap kau disini
Menemani kesendirianku
Membawaku ke surga cinta
Memberiku harmoni terindah
Kusadari
Kuterpaku oleh cintamu
Dengan cinta
Ku terus luluhkan hatimu
Ku terus ingin meyentuh cintamu
Aku terus mengejar
Aku terus meraih
Aku ingin terbang bersamamu
Ingin bernafas bersamamu
Namun. . .
Hanya satu yang aku tahu
Engkau tercipta untukku
Aku sabar dan terus bersabar
Menanti dirimu
Menanti cintamu
Entah sampai kapan aku bertahan
Aku akan tulus
Menunggumu
Dan menunggumu
Untuk menanti mahkota terindah
Tema : Kemanusiaan
Hilang
Kemana . . .
Dan dimana
Hati nuranimu
Belas kasihanmu
Moralmu
Tak seperti yang dulu
Ingin kubongkar topengmu
Hingga aku tahu kedokmu
Kau tindas rakyat ini
Kau makan uang ini
Kau rampas hidup ini
Teganya kau
Kau biarkan kami
Makan derita
Telan sengsara
Apa yang kau pikirkan?
Tak lagi kami
Tak lagi Negara
Hanya kau dan sanak saudaramu
Moral, hati, pikiranmu
Hilang . . .
Semuanya hilang
Tak tahu kemana
Hingga aku tahu
Bahwa iblis telah menelannya
Nama : Theresia
Kelas : XII IPA 3/41
Tema : Cinta
Resahku
Keresahan dalam hati
Selalu hadir setiap hari
Kala kupandang senyummu
Kala kutatap sorot tajam matamu
Debaran dalam hati
Ingin ungkap suatu arti
Sebuah perasaan
Kebersamaan dan juga persahabatan
Kegundahan dalam hati
Ajak hati ini untuk berlari
Apa daya diri ini
Kemana aku pergi bayangmu selalu menemani
Andai kau tahu seluruh isi di hati
Pasti kau kan mengerti
Kegelisahan yang kurasa selama ini
Akibat hatiku yang telah kau curi
Tema : Kemanusiaan
Buta Mata Tapi Tidak Buta Hati
Rambut hitam bagai pinggiran jendela
Bibir merah bagai mawar
Kulit putih seputih salju
Namun sayang engkau bukan putri salju
Kau hanya seorang gadis manis
Yang melihat dunia dengan hati
Matamu yang indah tak befungsi
walaupun begitu kau tak pernah bersedih
karena kau melihat bukan dengan mata
tetapi dengan hati yang lebih jeli daripada mata
Dengan bantuan tongkatmu yang sudah rapuh
Kau berjalan dengan tertatih-tatih
Namun kau selalu meperlihatkan senyummu
Kepada dunia dan kepada semua orang
Seakan bebanmu telah punah
Walaupun matamu buta
Aku tahu bahwa tidak sepenuhnya buta
Matamu melebihi mata manusia lainnya
Kau buka telinga untuk mendengar burung bernyanyi
Kau mengendus harum bunga yang sedang mekar
Kau membelai daun-daun yang haus air
Kau memang buta
Gadis buta yang memiliki hati lembut bagai sutra
Dan itulah yang terpenting bagi manusia
Nama : Sayuti Daniel
Kelas : XII IPA 3 / 38
Puisi cinta
Sayup-sayup kasih
Bagai hati yang terluka
Tersiksa dan tertekan
Karena tak bisa kukenang lagi
Saat-saat di mana kita bersama
Pahit, sedih
Terperangkap dalam kesendirian
Aku melangkah
Dalam kesepian
Hati ini terlalu sukar
Melepaskan besarnya cintaku padamu
Hanya tangis yang menyelimuti hari-hari pedihku
Tetesan itu membasahi pipi
Hingga tak bisa dihentikan lagi
Tidakkah kaw sadari
Betapa besar rasa sakit hati ini
Karena terperangkap
Oleh cintamu yang dalam
Cinta,
Kenapa kaw meninggalkanku
Tak pernahkah kaw memikirkan
Hancurnya batin ini
Kusadari, semua telah berlalu
Termakan oleh waktu
Puisi kemanusiaan
Rintihan Hati
Lebih dari dua tahun menderita
Kegetiran dan kesedihan oleh lumpur panas
Menahan semua luapan amarah
Menahan semua kekhawatiran tentang masa depan
Hanya duduk termenung lesu
Hanya lamunan dan harapan yang kosong
Bahkan air mata pun entah ke mana
Yang tak sisa untuk dikeluarkan
Hadiah apakah semua ini
Yang kami dapat sungguh perih
Salah apakah semua ini
Yang kami dapat sungguh tak terbayang
Tuntutan tak dihiraukan
Gertakan pun diabaikan
Begitu tak jelas nasibnya
Hanya berserah ku pada-Nya
Nama : Rachmad Syahdu Wijaya
Kelas : XII IPA 3 / 35
tema : cinta
Cinta dan Persahabatan
Memang benar cinta tak mengenal sahabat
Namun ketahuilah…
Cinta tak mengenal siapa, dimana, dan kapan
Cinta adalah cinta
Memang cinta takan abadi
Namun ketika cinta itu dating
Semua hal menjadi indah dan semua benda menjadi bunga
Karena cinta adalah karunia Tuhan yang maha Esa
Dan apabila memilih antara cinta dan persahabatan
Maka aku akan menjawab
“aku akan berdiri di antara persahabatan dan cinta”
Bagai malam diantara senja dan pagi
Yang selalu memberikan kedamaian di setiap hati seseorang ayng aku cintai
Tema : kemanusiaan
PUISI-PUISI
Puisi-puisi itu berceceran
dalam larik-larik janji. Kosong
dalam drama-drama kampanye
dalam suara-suara sumbang
di gedung parlemen.
Presiden baca puisi
Dewan rakyat baca puisi
Kepala desa baca puisi
Tukang becak pun ikut-ikutan
katanya berjudul politik.
anak-anak menggerutu
karena acara televisi hanya puisi melulu
sedang para ibu sibuk berbisik-bisik
tentang sembako yang kian melangit
tak peduli kalau pesta demokrasi kini
layak telenovela di layar kaca
Lucu
Penuh tipu,
Dan tragis.
Nama : Andrianus Effendy
Kelas : XII IPA 3
No : 08
Tema : Cinta
Mengapa Cinta…..
Teringat semua cerita kita
Teringat semua cinta kita
Teringat semua kenangan kita
Teringat semua kebahagiaan kita
Tapi kini semua tinggalah sepi
Menangis sedih ku sendiri
Tak pernah ku rasa lagi
Semua kenangan manis itu
Ku ikhlaskan semua itu
Ku akui semua telah sirna
Kau telah bersama dirinya
Salahkah diriku
Cinta….
Mengapa kau tinggalakan aku
Tinggalkan ku tersiksa disini
Mengapa kau melupakan ku
Cinta………..
Mengapa kau melakukan ini
Terbakar hati ini melihat dia bersamanya
Tak kuasa ku pendam kesedihan ini
Cinta kau tinggalkanku sendiri
Mengapa Cinta….
Mengapa kau melakukan ini kepadaku
Ku hanya ingin bersamanya
Hati ini hanya miliknya
Tapi kini semua tinggalah duka
Duka pedih yang telah kukubur semua
Kukubur semua dalam hatiku
Tak ingin ku mengingat mu
Cinta…….
Tema : Kemanusiaan
Derita Pengemis Tua
Kelaparan kehausan semua kau rasakan
Tak perduli apa yang kau rasakan
Kau terus mencari barang rongsokan
Dengan mengais- ngais sampah
Kau mencari sesuap nasi untuk anak istrimu
Keringat bercampur aroma sampah bercampur menjadi satu
Tak kau hiraukan semua itu
Mengingat semua demi keluargamu
Betapa sebenarnya ku salut padamu
Tak seperti para tikus yang menggerogoti uang rakyat
Kalian tak pernah memperdulikan sesama
Terlebih kepada kaumu
Hai kalian penjahat kaya
Malukah kalian melihat tindakan kalian
Tak dapatkah kalian merasakan semua itu
Kalian sungguh berbeda
Kalian lebih rendah dari pemulung tua
Kalian beri makan keluargamu dengan kejahatan
Tak seperti pemulung tua
Yang meberi makan keluarga dengan kerja keras
Hanya kesedihan dan kepiluan yang mereka rasakan
Semua karena perbuatan kalian
Semua karena perilaku kalian
Sadarkah kalian
Sadarkah kalian telah menyakiti mereka
Kalian tak lebih dari sampah
Kalian hanya penjahat yang tka berkelas
Kerjamu hanya menyakiti
Menyakiti mereka yang tertindas
Tatapan Itu
karya : Inggil Sholata Sya
Saat matahari mulai bersinar
ketika embun menyegarkan bunga
kuterbangun dan terdiam
kembali kuteringat
tatap matamu semalam
pandangan tajam melayangkan jiwa
senyum manismu nan lembut
terus terbayang dalam benakku
apakah ini namanya jatuh cinta
cinta pada pandangan pertama
ketika pandangan kami saling jumpa
akankah bisa kau jadi milikku?
milikku selalu
siapa bersalah?
Karya : Inggil Sholata Sya
Bertekuk lutut
kuhadapi semua duka
menatap rintih
rintih tangis yang tak kunjung henti
tercampur kulitku bersama tulang
suara yang sayup-sayup kian menghilang
hanya tapakan kaki ini lah yang mampu menemaniku
menyusuri pasar yang kian menusuk hati
gelimangan harta kian melunjak
menghampiri para pemikir dunia
tapi apa?
kemiskinanlah yang berjalan menghampiriku
tak pandang bulu siapa berdiri
kini ku tak dapat berlari
dari diri , saudara dan harta
kuhanya bisa mengelus dada
mengadahkan tangan kepada-Nya
dan kumulai bertanya
pemikir itukah yang bersalah?
atau...
diri ini memang pantas untuk menerimanya
Nama : Fredy Tandri
Kelas : XII IPA 3
No : 17
Tema : Kemanusiaan
Dunia Baru Manusia
inikah bumi inikah tanah dan inikah alam
yang akan menjanjikan cahaya
jika aku hilang
aku ingin dilahirkan di surga
itupun kalau mungkin ditempat
dimana nyawa dan harga diri dihargai
jangan di dunia memalukan ini
dunia dimana kejahatan menjadi tuan
kebenaran mudah dilunturkan
keserahakan meraja lela
hanya karna uang adalah tuan
dengan nilai-nilai nominal sebagai kekuasaan
mengapa engkau menggadaikan negara ini
sampai sesama manusia saling berperang
Tuhan pasti akan datang
Dengan sejuta malaikat-Nya sebagai pasukan
malaikat-Nya akan mengembalikan
semua hal yang kalian perbuat
apakah hati anda tergetar
untuk saudara-saudara sebangsa serumpun yang sama
mari kita mohon doa bersama kepada-Nya
untuk dunia yang terlahir kembali
bagi para kaum jelata
sejajar dengan seluruh kaum di dunia
Tema : Cinta
Hanya Rasa Cinta
Hanya ini yang kau berikan
Untuk segala yang telah kuberikan
Dengan segala hati yang kurasakan
Apakah mungkin kau tiada
Hanya ini yang kudapat
Dari segala yang kutanam
Dengan rasa yang mendalam
Untuk hanya bersama engkau
Namun kini telah terlambat
Engkau kini telah tiada
Namun perasaan ini tetap ada
Bersama kenangan dan sukacita
Tapi aku tak menyerah
Hanya untuk membangkitkan engkau
Hanya dengan satu perasaan
Dengan satu rasa cinta
Nama : Yonathan Kurniawan Hasan
Kelas : XII P 3 / 45
Malaikat Hatiku
Tema : Puisi Cinta
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan
Sejak pertama mengenalmu lebih dekat
Jujur aku terpesona akan s’gala isi hatimu
Meski aku sendiri berpikir apakah aku pantas buatmu
Aku takut menyakitimu
Tetapi aku tidak sanggup jauh darimu
Aku janji tidak akan meninggalkanmu walau cobaan yang menghampiriku
Aku tetap ingin s’lalu bersamamu.
Hampir setiap hari aku selalu teringat akan bayanganmu
Yang terus membayangi di setiap langkahku
Ketika aku ingat akan bayanganmu
rasanya hati ini amat bahagia
Begitu pula dalam menjalani hidup ini
Bagai ombak yang menyisir pantai
Aku tak akan pernah gentar bersemangat
Dan terus mencoba bersemangat itu karena engkau malaikat hatiku.
Ketika engkau merasa sedih jujur,
Aku juga ikut sedih Malaikat Cinta ku
Dan memikirkan bagaimana bisa membuatmu tersenyum kembali
Ketika embun pagi menyinari hari – hari ku
Hati ku terasa amat bahagia
Dan segera ingin memelukmu
Ketika engkau tidak ada disampingku aku benar- benar merasa kesepian
Tak pernah kubayangkan bila kujalani hidup ini tanpa dirimu
Tak sanggup rasanya menjalani ini semua
Tanpa seseorang yang sangat aku sayangi dan kucintai sepenuh hatiku.
Aku selalu ingin bersamamu dan menemani hari – hari mu
Meskipun ketika aku sakit..
Aku berjanji pada diriku
Aku akan membuatmu terus tersenyum
Aku tak akan pernah sekalipun ingin menyakitimu
Aku Hanya ingin bisa bersama mu selamanya
Aku tak pernah berpikir untuk meninggalkanmu
Aku hanya ingin selalu didekatmu.
Aku senang sekali melihat dirimu tersenyum
Karena senyummu membuat ku larut dalam keceriaan...
Aku rela mengorbankan waktuku, pikiranku
bahkan segalanya untuk menemani hari – harimu
Aku selalu menantikan dirmu
Aku tak pernah sedikitpun ingin menyakitimu..
Malaikat hatiku
Aku hanya ingin mengatakan kalau aku menyayangimu..
Nama : Yonathan Kurniawan Hasan
Kelas : XII P 3 / 45
Hak yang Terampas
Tema : Kemanusiaan
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan
Waktu demi waktu telah berlalu
Tak ku rasakan angin pagi
Yang biasanya menaungi pekerjaan ku
Kini aku hanya sebuah kayu yang terbengkalai
Tak seorangpun ingin mempedulikan diriku
Aku hanya hamparan batu besar yang hanya di hempas
Di hempas ombak – ombak pinggir lautan biru
Hancur rasanya
Kemanakah Hak yang engkau rampas
Seharian engkau duduk manis di kursi kebesaranmu
Semnetara aku hanya bisa duduk meminta – minta
Hanya sesuap nasi yang aku dapatkan
Itupun harus ku perjuangkan
Aku tak tahu langkah kakiku ini
Aku tak tahu hendak kemana kakiku ini
Kehidupan ku sekarang tak seperti dahulu
Sekarang aku hanyai merangkai mimpi
Mimpi yang tak pernah ku dapatkan
Hari – hariku hanya berhadapan dengan debu dan polusi
Yang ada di mana – mana
Aku hanya bisa merasakan derita kehidupan
Yang tak pernah ku bayangkan
Apakah arti hidup ini..
Aku tak tahu harus bagaimana
Hidupku kini hanya sebuah peluru kosong
Yang tak akan pernah berguna lagi
Hancur rasanya
Hati yang selalu terluka
Tanpa seorang pun bisa menyembuhkan
Aku sangat membutuhkan pertolongan
Hidup ini rasanya telah usai
Gersang nya hatiku ini
Aku hanya bisa terdiam
Tanpa seorangpun ingin membantu ku
Langit yang dulu cerah sekarang
Bagaikan malam yang tak pernah berganti siang
Hanya ku lihat gelapnya malam
Gelap gulita menaungi pikiranku
Sampai kapan airmata ini engkau teteskan
Tak Puas kah engkau memberi penderitaan ini
Mana Hati Nurani mu
Dulu Engkau sanjung aku engkau puji aku
Sekarang hanya caci maki yang ku dapatkan
Katakan kepadaku…
Sampai kapan hidup kami engkau persempit…
Merantai Pikiranku dan tergiring
di hembusan badai yang tak pernah habis
Katanya bumi ini bumi mu..
Tapak kaki kami berada ditanah mu..
dan bebani kami..
Nama: Agnes Wijaya
Kelas : XII IPA 3
No. Absen : 01
Tema: Cinta
Rasa Cinta
Ada rasa di dada
Menggelitik nurani
Mengguncang beku diri
Mengantar serpihan hari-hari
Menggapai jati diri
Ada damba di dada
Memanen rujutan pribadi
Di ladang-ladang lakon sejati
Melalui tebaran kasih
Membius pelangi diri
Bahagia, cinta, dan rindu
Itulah yang ku rasakan
Perasaan yang memenuhi diriku
Hangatnya menyelimuti diri ini
Tersipu malu, salah tingkah
Itu yang terjadi pada diriku
Kala aku sedang merasakan cinta
Cinta yang begitu tulus
Tema: Kemanusiaan
Manusia yang hilang
Aku adalah manusia langka
Yang terasing oleh masyarakat
Aku ada namun seolah tiada
Bagai angin yang ada di musim panas
Korupsi itu hina sekali
Menyakiti manusia lemah yang miskin harta
Memperkuat manusia yang berkuasa
Ya, aku adalah koruptor itu
Tanganku kotor walau dilihat kasat mata
Penuh dengan lumpur dosa
Masyarakat banyak menangis
Karena binatang jalang seperti ku
Aku dibutakan oleh materi semata
Dibelai oleh kenikmatan dan kekuasaan sementara
Oh... Bodohnya aku
Puisi ini aku sembahkan untuk masyarakat yang aku sakiti
Aku ingin bersujud pada mereka
Menangis darah dan berkata seribu kali maaf
Aku adalah manusia yang hilang
Hilang dalam peradaban
Namun, aku ingin dianggap
Tolong... Bantu aku temukan jati diriku
Nama : Antonius Muliawan Japar
Kelas : XII IPA 3
No. Absen : 10
Tema : Cinta
Cinta
Ku teringat akan masa lalu
Masa lalu yang amat membahagiakan
Itulah pada saat ku merasa sesuatu
Sesuatu yang mungkin dinamakan cinta
Awalnya kita bertemu
Perasaan ini mulai tumbuh
Seiring berjalannya waktu
Apakah ini yang dinamakan cinta?
Ku teringat akan dirimu
Selalu teringat dirimu
Saat ku sedang menjalani hidup
Sedetikpun tak bisa ku melupakanmu
Sesaat ku menatapmu
Tak pernah kau menatapku kembali
Saat ku menyatakan cinta
Kau mulai mengabaikanku
Ku sangat mengharapkan dirimu
Menjadi orang yang kucintai
Menjadi pasangan hidupku
Namun itu tak mungkin terjadi
Nama : Antonius Muliawan Japar
Kelas : XII IPA 3
No. Absen : 10
Tema : Kemanusiaan
Impian Kita Bersama
Setiap orang tentu mempunyai impian
Impian yang sangat didambakan
Impian yang sangat kita harapkan
Tentu kita senang apabila terwujud
Namun pernahkah engkau melihat ke luar?
Kepada rakyat-rakyat miskin di jalanan
Mereka meraung-raung di luar sana
Tak tahan akan menghadapi penderitaan
Penderitaan yang tiada habisnya
Terkadang kita tidak puas akan yang kita dapatkan
Terkadang kita menghambur-hamburkan harta
Namun pernahkah engkau memikirkan mereka?
Mereka yang sangat membutuhkan bantuan
Mereka yang juga memiliki impian
Pemberian kita sedang mereka harapkan
Apakah engkau tahu itu?
Wahai para penguasa bangsa tanah air ini
Pernahkah engkau melihat tragisnya hidup mereka?
Mereka yang rumahnya digusur
Mereka yang disiksa setiap hari
Mereka yang mencari uang di jalanan
Pernahkah engkau renungkan hal itu?
Hukum memang sangat penting dalam hidup
Mengatur kehidupan kita agar tidak tersesat
Namun rasa sosial itu penting
Rasa yang membuat kebersamaan menjadi indah
Impian yang tentunya dimiliki tiap orang
Impian bersama orang yang kita sayangi
Impian bersama orang yang kita cintai
Kini semua sudah dapat melihat
Hal tersebut hanya kebohongan belaka
Peperangan banyak terjadi
Penderitaan dimana-mana
Akhirnya kita hanya dapat berdoa
Agar impian kita dapat terjadi
Impian dimana kita hidup bersama dalam damai
Tema: Cinta
Emosi dalam Waktu
Semilir angin berhembus lembut
Membingkai raga hangatkan jiwa
Saat lelah ingin terlelap
Hadir sosok memagut rasa
Menyentuh damai dalam asa
Mengharap titipan salam Sang Pujangga
Kadang terasa jauh
Membiarkan diri tersingkap angan dan bayang
Hanya keteguhan dalam berpijak
Memagut emosi penantian rasa
Inginku berpegang pada percaya
Ketulusan jadi yang utama
Namun raga tak selaras logika
Pahami semua dalam tanya
Renungkan makna yang sederhana
Tema: Kemanusiaan
Semangat Jalanan
Peluh itu begitu nyata
Rasa lelah tersingkap dalam keringatmu
Bercucuran membasahi pelipismu
Ketika mentari menelusup bahu mungilmu
lewat celah - celah kain yang terkoyak
Begitu sulit hidupmu
Berjalan menyusuri lorong kebahagiaan
demi sebuah kata "kenyang"
Namun semangatmu selalu ada
Penuh tawa melangkah tanpa beban
Walau seringkali kau tertatih dan patah arah
Namun semangatmu selalu ada
Engkau tetap tersenyum dengan polosnya
Meski ku tahu hidupmu tak sepolos itu...
Nama: Meliana Enda Nurdin
Kelas : XII IPA 3
No : 27
Panti Asuhan
Mereka bahagia
Mereka tertawa
Mereka selalu ceria
Tapi apa ada yang tahu?
Mereka kesepian..
Hanya ada satu pintanya
Mereka ingin kasih dari orang tua
Namun nasib berkata lain
Berbeda cara berbeda nasib
Mereka kehilangan orang tua mereka
Mereka ingin menangis
Mereka ingin menjerit
Mereka ingin berkata
Seberapa rindunya mereka dengan orang tua
Mereka hanya berharap kasih nya
Namun mereka juga senang
Karena bisa bertemu
Di suatu tempat bernama Panti Asuhan
Karena mereka berfikir
Mereka bernasib sama
Kini disinilah mereka
Di panti asuhan
Jika kau ingin tahu
Betapa berharganya orang tua mu
Datanglah ke tempat ini
Dan percaya
Kau akan sangat menyayangi orang tua mu
Dan tak ingin kehilangan mereka
Kesendirian
Di tengah keramaian akhir minggu
Aku sedang menyendiri tanpa tujuan
Ah, aku ingin berkata
Aku tak ingin sendiri
Awan membawa pergi ditiup angin
Walau tak terpisah kuharap masih ada
Waktu untuk bertemu lagi
Daripada mencintai
Lebih baik dicintai dengan sepenuh hati
Kekeringan hatiku dan hari kita bersama
Yang masih berbekas di hatiku
Putih dan dingin daripada musim dingin
Aku masih terus mengingatmu
Aku ingin menangis
Tapi apa guna
Seakan air mata tertahan oleh jiwamu
Yang telah menghilang
Entah aku terasa kosong tanpamu
Matamu tidak memancarkan sinar apapun
Tolong kau jangan lupakan aku
Bantu aku menolak kesendirian
Sehingga dapat menutupi kekosongan hatiku
Nama: Monica Callorin
Kelas: XII IPA 3 / 28
Tema: Cinta
Cinta yang Abadi
Di malam yang dingin
bayanganmu menghampiriku
dan kau merangkul hatiku
Kau dan aku terbang
Menyentuh langit
Menyapa sang bulan
Menari bersama bintang
Perlahan bayanganmu merata
Kau hanya mimpi indah yang
Menjadi inspirasi bagi seorang pujangga
Horizon menganturkan pagi itu
Sisa bintang semalam masih ada
Dingin menyelimuti kita di sini
Kau membangunkanku dari mimpi burukku tentangmu
Segala rasa yang telah terukir
Dan terpendam cerita indah di sini
Sebuah rasa cinta yang pernah hadir
Dan terukir di hati yang tak pernah pudar
Sosok dirimulah yang paling aku rindukan
Dan di sini telah tercipta alunan rindu
Yang kita rajut dahulu
Kau percikan ku dengan air kehidupan
Membuatku merasakan manisnya madu
Tema: Kemanusiaan
Mimpi Hanyalah Mimpi
Cucuran air mata membasahi wajah kotor kami
Jerit tangis kelaparan menhantui hidup kami
Ikrar janji tak pernah kami ucapkan
Meraih mimpi anak kami pun tak dapat digapai
Meskipun kami injak tanah pertiwi kami
Buah keringat kami tak dihargai
Tempat kami berteduh lenyap oleh nafsumu
Kekuasaanmu melemahkan kami
Jalanan
Hanya jalanan tempat kami mengais
Hanya jalanan satu-satunya harta kami
Dan jalanan menjadi surga kami
Akankah kau yang mempedulikan kami?
Kedipan mata pun tak kunjung kau beri
Akankah engkau mau merangkul kami
Menyentuh kami pun akan terasa hina
Tapi…
Mimpi hanyalah mimpi
Nama : Yosefine Anggie
Kelas : XII IPA 3
No : 47
Tema : Cinta
Selamat Jalan Cinta
Ku tak mengerti akan rasa di hati
Namun setiap engkau tak di sini
Yang kurasa hanya sepi
Sepi yang tak kunjung pergi
Hati ini trasa sunyi tanpa nafas cintamu
Hidup ini sepi tanpa senyuman darimu
Diri ini senyap tanpa jiwa kasih mu
Ruang hatiku gelap tanpa arah tuk melangkah
Cinta
Mengapa semua harus terjadi
Mengapa disaat terang dunia kalbuku kau berlalu
Kau tinggalkan sepenggal dusta dalam rasa
Cinta
Aku hanya mampu memeluk rasa
Memeluk mimpi senja yng kelabu
Meniti harapan fajar kelana
Cinta
Kau buat aku tak yakin untuk melangkah
Kau beri aku segenggam luka
Mengapa cahaya pelangi menjadi api
Selamat jalan cinta
Tema : Kemanusiaan
Jeritan Anak Jalanan
Anak yang terbuang
Impiannya hilang
Yang ada hanya angan-angan
Yang sulit tergapai
Akankah ada yang peduli
Akankah ada yang mendengar
Tangisan dan jeritannya
Kesedihannya?
Tuan kasihanilah mereka
Sayangilah mereka
Karena tuan adalah malaikat
Malaikat yang di kirim oleh Tuhan
Untuk menyayangi dan mengasihi
mereka
Nama : Hugo Probo Gumelar
No.Absen : 18
Tema : Cinta
Kenangan Tak Terlupakan
Seketika itu,
Keheningan menjadi nyata
Meluapkan emosi rasa cinta
Harum semu seolah nyata
Menikmati sentuhan lembut kasih cinta
Menjadikan kenangan indah
Sepanjang ku melangkah
Ku berhenti sejenak
Di sebuah gundukan bertanda
Dingin udara mengalir menuju hati
Membuatku terdiam
Menggenggam kedua belah tangan
Memandang gejolak rumput yang bergoyang
Bak gejolak kehidupan
Ingatan yang menggores luka
Luka terdalam tak terlupa
Sesal jiwa memenuhi emosi
Bodoh. . .
Sungguh bodoh….
Sepi menguasai waktu
Entah suatu kehilangan besar
Sesuatu yang begitu berharga
Kuresapi dalam jiwa dan pikiran
Kuingin beralih
Kuingin berlari
Meningalkan duka pahit
Tapi tak dapat kupungkiri
Duka itu melekat pada kenangan terindahku
Tuhan, mengapa cepat kau memanggilnya
Kekasih sejatiku hilang dari indraku
Dia yang selalu tersenyum manis
Dia yang selalu bersuara halus
Harum lembut dalam ingatanku
Kenangan tak terlupakan
Disaat kita berdua
Hanya bersama dalam rasa
Ku rindu kau
Dalam hadirmu
Meski kutahu
Itu tak kan mungkin
Namun ada sesuatu
Ketenangan dalam hatiku
Tiap ku kenang
Ku ingat selalu
Tetesan air mata
Membahasi nisan ini
Dan kau tahu
Tiada yang dapat membahagiakanku
Kecuali mengingatmu
Memberiku semangat
Dalam harapan
Dalam kehidupan yang nyata
Kan selalu ku ingat
Engkau sepanjang hayatku
Tema : Kemanusiaan
Jeritan Sang Manusia
Manusia tak berdaging
Seolah tinggal tulang berbalut kulit
Bola mata nya yang menonjol
Di atas cekungan sepasang pipi
Raut wajah yang memelas
Disertai perutnya yang besar dan buncit
Perlahan melangkahkan kaki jari jemari
Menopang beribu-ribu beban hidup
Menjerit dalam hatinya
Gertakan gigi dan rintihan jiwa
Mendengung dalam pancaran tubuh
Hanya hembusan nafas perih
Yang meyakinkan
Bahwa benar sesosok manusia
Manusia yang bernyawa
Siapa gerangan yang dapat mendengar
Jeritan tak bersuara
Di tengah gemerlap kacaunya dunia
Namun jangan salah
Jeritan tak bersuara
Bak bilah pedang
Akan menusuk hatimu
Hingga ke tempat yang paling dalam
Mencabik – cabik perasaan mu
Hingga memilukan hati
Namun, takkan mempan
Bagi hati yang keras
Keras seperti batu
Yang tenggelam di dasar samudera
Dengarlah hai semua manusia
Jeritan mereka
Dalam kerasnya kehidupan
Jeritan mereka
Dalam tiap langkah haus dan laparnya
Rintihan mereka
Dalam gelapnya malam
Coba bertahan dalam dinginnya malam
Menembus kulit, menusuk hingga tulang
Tanpa sandang tanpa papan
Hanya sehelai kain penutup badan
Mereka kesakitan
Bukan hanya satu hari, satu minggu
Melainkan bertahun-tahun lamanya
Sepanjang hidup bagi yang tak beruntung
Jangan anggap karena mereka malas
Tapi sadarlah manusia rakus
Tiada kesempatan bagi mereka
Karena kerasnya hatimu
Karena degilnya hatimu
Karena keegoisan nafsumu
Tiada kekuatan bagi mereka
Tuk menggenggam sebuah pilihan
Coba rasakan mereka
Tiada yang lebih indah bagi mereka
Selain bisa mengisi perut buncit
Dan menikmati tetesan air segar
Saat mereka tak lagi mampu melangkah
Mereka tau bahwa semua sia-sia
Saat mereka tak lagi mampu berdiri
Jiwa pun terguncang
Mereka pun menjerit keras
Tuk terakhir kalinya
Menghabiskan sisa nafas kehidupan
Di saat itulah
Semua jadi tiada berarti
Mereka hanya dapat berpasrah diri
Menatap senyum pada sang gagak
Yang telah setia menunggunya
Dan kini lihatlah,
Betapa lahapnya sang gagak
Menyantap mayat tergeletak
Nama: Nicholas Leonardy
kelas: XIIP3
No.Absen: 30
puisi cinta
Letih… ku berdiri di bawah terik mentari
tercabik cinta yang datang dan pergi
walaupun asa tercabik luka
Masih… tak kutemui lagi dimanakah dirimu cinta
Letih… hanya saja raga ini b’lumlah mati
Hingga jiwa terus saja meminta tuk menunggumu disini
Sampai engkau hadir…
Sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir
Senantiasa...
Ku mencoba tuk s’lalu ada
Saat kau menangisi duka
Atau saat berbagi canda tawa
walau hanya Mnyisakan sebuah kisah cinta tentang
kita
puisi kemanusiaan
inikah bumi yang selama ini aku pijak
inikah tanah tempat aku dilahirkan
dan inikah tanah yang kelak akan menjanjikan
terus terang
kalau aku boleh memilih
aku ingin dilahirkan di tanah suci
pun kalau mungkin ditanah dimana hak azasi dipertuan
atau ditanah dimana segala kemungkinan bisa berkembang
jangan ditanah menjijikkan ini
tanah dimana kebenaran bisa dipelintir
keadilan gampang dicampakkan
kejujuran terabaikan
semata-mata ker’na uang
hanya sebab nilai-nilai nominal lantas moral tersingkirkan
begitu tegakah menggadaikan republik ini
sampai hatikah sesama saudara saling mencakar dan mencengkeram
Tuhan pasti ta’ kan tinggal diam
sejuta malaikat-Nya telah mencatat ulah kalian
berjuta malaikat-Nya akan menurunkan azab-Nya
tidakkah tergetar hati kalian
lepada saudara-saudariku sebangsa dan setanah-air
mari kita panjatkan doa bersama dan serentak
agar kedamaian tercipta ditanah ini
berdoa dan terus berdoa
ker’ma tak ada senjata apapun yang ampuh selain doa
ker’na doa orang yang teraniaya sangat didengar Tuhan
saat ini kita semua sedang teraniaya
akibat ulah beberapa orang yang pintar cuci-tangan
tetapi mereka akan tanggung sendiri akibatnya
dan akibat itu sebenarnya tengah terjadi
sekarang ini
mereka ta’ kan bisa lepas dari kegalauan, kecemasan, ketakutan
karena doa kita semua
dari bangsa yang teraniaya
Nama : KMS. Deka puthu P.
Kelas: XII IPA 3/25
TEMA : Perasaan Cinta
Cinta itu aneh
Saat seorang bertanya tentang orang yang kau suka
Yang terbayang adalah wajah nya
Tapi saat bertanya tentang alasan menyukainya
Kau hanya bisa angkat bahu.
Cinta itu hangat
Dengan hanya menatap matanya yang biasa
Namun menciptakam perasaan luar biasa
Hangat ... sehangat pelukan ibu.
Rasa cinta berbeda dengan seemua rasa di dunia
Bagaikan permen lolipop yang berwarna warni
Tiap rasa menyimpan masing-masing cerita
Masing-masing misteri yang sulit terpecahkan
Namun menarik untuk dirasakan.
Dampingilah selalu orang yang kau cintai
Dan lindungilah ia selalu
Keajaiban cinta akan tercipta
Lebih dahsyat dari sihir manapun
Itulah cinta.
Cinta tidak butuh alasan
Cinta tidak butuh kata-kata
Cinta hanya butuh waktu
Waktu panjang yang tak pernah berakhir
Karena perjalanan cinta akan terus berjalan
Selama hidupmu.
TEMA : Kemanusiaan
katakan kepada kami.
sampai kapan airmata kami engkau ambil
melalui omongan-omongan mu
yang membangkai di tenggorokan mu..?
sampai kapan hidup kami engkau persempit.
merantai kami dan tersatu
di lumpur2 dosa yang kau bangun.
katanya bumi ini bumi mu
tapak kaki kami berada ditanah mu
dan bebani kami
dengan rampasan yang engkau sebut pajak
kami budak tetapi kami manusia...
bukan engkau manusia seperti tikus dalam kubangan
seharian engkau tertawa atas penderitaan kami
kami menangis karena ulahmu
seharian engkau campakkan butiran nasi
kami mengais penuh harapan.
engakau rasa kami hina,kami rendah
tetapi engkau?
sama seperti tikus dalam persembunyian.
Nama: Trifonia Ingrid Octavia
kelas: XII IPA 3 / 43
Tema: Cinta
Pandangan Pertama
Kurasakan
Debaran kencang di dadaku
Saat kulihat
Kedua belah matamu itu
Saat kugenggam kedua belah tanganmu
Kurasakan getaran
Serta kehangatan
Dalam dadaku
Ketika kau panggil namaku
Seketika kusadari
Getaran yang kurasakan padamu
Inilah cinta.
Ingin rasanya kumiliki dirimu
Dimanapun aku atau kau berada
Di hatiku
Engkaulah satu-satunya cintaku.
Tema: Kemanusiaan
Susahnya Mencari Uang
Panas terik
Menyinari tubuhku
Setetes demi setetes
Keringat mengalir dari wajahku
Kelelahan
Meradang dalam tubuhku
Beban yang ku panggul
Terasa semakin dan semakin berat
Dengan tertatih tatih
Kubawa bebanku
Kuarungi batu-batu tajam
Dengan kaki telanjang
Demi mendapatakn sekeping uang
Perjalanan jauh kulalui dengan perjuangan
Sampailah aku di tempat tujuan
Beban yang kupanggul hilang sudah
Kuterima sepeser uang dari si mandor
Bagi orang amatlah sedikit jumlah uang ini
Tapi dengan penuh penghormatan
Kuterima dengan hati besar
Dan berterima kasih kepada Sang Pengasih
Atas berkatnya hari ini.
Nama : Ivonne Andreani
Kelas : XII IPA 3
no. : 22
Jeritan Nurani
Karya : Ivonne Andreani
Jeritan nurani menyayat hati
Isak tangis pun mendampingi
Membuat hati terasa perih
Menyaksikan sanak saudari
Perut buncit bukan sehat
Telanjang dada bukan kuat
Namun mereka berpegang erat
Menanti datangnya sang penyelamat
Hati nurani dipertanyakan
Di mana letak keadilan
Menyiksa kaun satu rekan
Sengsara bersamaan
Mereka yang punya jabatan
Satu langkah pun keberatan
Layaknya beribu-ribu hujaman
Bagi kami yang menantikan
Wajah kami tertawa
Wajah kami gembira
Tapi apalah daya
Tetap saja kami derita
Tahukah mereka
Pernahkah menerka
Hati kami yang terluka
Kian tak kentara
Adakah mereka peduli
Adakah nereka naluri
Sulitkah menolong kami
Hengkang dari derita ini
Tema : Cinta
Karya Ivonne Andreani
Sang surya kembali bersinar
Bunga-bunga kembali mekar
Ketemui seorang pendekar
Memandangnya hatiku berbinar
Disuatu sudut ruangan
kami bertemu pandangan
Menyunggingkan satu senyuman
Pertanda kita berkawan
Lain aku lain kamu
Jantungku mulai berderu
Pikiranku pun merancu
Saat kita kerap bertemu
Sang waktu kian berlalu
Rasa hatiku ingin berlabuh
Namun hati tak cukup teduh
Melihat dirimu pergi dariku
Irama jantung bertalu-talu
Saat terngiang bayang wajahmu
Namun berani seakan menjauh
Luka hati membuat pilu
Nama: Ricky Djohan
Kelas: XII IPA 3 / 36
Tema: Cinta
Menunggumu
Aku selalu menunggumu
Yang pergi entah kemana
Aku tidak terbiasa dengan kesendirian ini tanpamu
Kembalilah
Awan membawa hujan yang langka
Aku yang terpisah jarak denganmu
Tidak tahu apa yang terjadi denganku
Terdiam
Hanya itu yang bisa aku lakukan
Waktu terus berputar
Hari terus berganti
Cinta pun mungkin pudar
Itu yang selalu di katakan orang-orang..
Namun, aku tidak..
Diantara usiaku yang menua..
Cintaku padamu malah semakin besar..
Aku selalu menunggumu..
Dimana pun kau berada..
Walaupun kau telah tiada
aku akan terus menunggumu..
Hingga akhir hayatku..
Itu lah cintaku..
Tema : Kemanusiaan
Pemulung Tua
Kau menyeka keringatmu yang turun deras..
Kau selalu tersenyum
Padahal hatimu tampak kesal pada pembuang sampah smbrangan..
Yang selalu menyusahkan mu..
Pemulung tua
tahukah kau?
Walaupun sepanjang hidupmu selalu bergumul dengan sampah..
Tapi kau tidak menyerah..
Demi kehidupan anak dan istrimu..
Demi makan mereka
kau tidak pernah berkata bahwa pekerjaanmu hina..
Kau selalu positif dimataku..
Kw selalu memotivasiku, bahwa aku masih bruntung..
Kw adalah seseorang yang aku kagumi..
Dan kau juga dikagumi oleh ibu pertiwi..
Karena profesimu it..
Telah meringankan bebannya..
Nama: Idealisa Debora H.
Kelas: XII IPA 3
No. Absen: 19
Tema 1 : Puisi Cinta
Kerinduan
Jika waktu berhenti
Walau untuk sejenak saja
Aku ingin menatap wajahmu
Untuk waktu yang lama
Kau selalu hadir dalam mimpiku
Jika aku bisa memberi pita pada mimpi
Aku akan mengikat bagian yang indah itu
Kusimpan dengan baik hingga dating seorang peri
Kusimpan dengan baik hingga mimpi itu terwujud
Dan pita itu terlepas
Apa kau tahu tentang perasaanku?
Semua tentang dirimu
Semua tentang hidupmu
Selalu menghantui pikiranku
Selalu mengusik jiiwaku
Inilah hati sendu yang penuh merindu
Tema 2: Puisi Moral
Perjuangan Baru
Zaman ini penuh perjuangan
Dan inilah waktu bagi kami
Berjuang didalam bagai pahlawan
Semua wajah bersinar
Penuh semangat dalam diri
Hidup baru pun berkobar - kobar
Kami berjjuanh menyerahkan jiwa
Pada zaman yang keras ini
Memompa darah demi semua
Menyerahkan jiwa pada perjuangan
Janganlah engkau duduk terdiam
Marilah pemuda pemudi
Bahu membahu membantu sesama
Hingga tiba suatu kehidupan
Yang peduli akan sesama
Nama : David
Kelas : XII IPA 3
No. : 13
Tema: cinta
Kata-kata indah
Kurangkai menelusuri dimensi
Kuukir menjadi sepucuk puisi
Yang manis tuk kau pandangi
Berjuata kata cinta dariku
Hanya untuk kau seorang
Karena kau bidadariku
Tak terganti
Meskipun dunia kau berhenti berputar
Matahari enggan bersinar
Dan hujan deras mengguyur
Aku kan tahu kau milikku
Menanti jawaban pastimu
Untuk menerima cintaku
Kugambarkan dalam alunan puisiku
Wajah manismu
Yang takkan pernah terlupakan
Kenangan indah kita
Cinta, tawa, dan air mata
Bercampur dalam hati dan perasaanku
Tema : kemanusiaan(moral)
Perjuangan Hidup
Waktu terus berjalan
Tanpa pernah kenal waktu
Ia terus bekerja dengan keras
Walau tubuhnya telah letih
Ia tetap semangat
Hari demi hari
Bulan demi bulan
Tahun demi tahun
Ia tidak pernah memandang waktu
Untuk menghasilkan rejeki
Ia terus berjuang berusaha
Ia tidak ingin anak-anaknya menderita seperti beliau
Hingga akhir hayatnya
Ia tetap semangat untuk melihat anak-anakmya
Menjadi orang yang berguna dan sukses
Semangatnya selama ini
Telah membimbing anak-anaknya
Bahwa kehidupan itu harus diperjuangkan
Tiada kata menyerah dalam kehidupan
Nama : Vicky
Kelas : XII IPA 3/ 44
Tema : Cinta
Aku masih di sini
Aku masih disini
Terpaku, termenung, terdiam
Dalam kelam dan gelapnya malam
Melayang angan dan pikiran
Entah,,menuju kemana arahnya
Akupun masih disini..
menelusuri detik demi detik
Waktu yang berjalan mengukir kenangan
Senyum, tawa, sedih, dan gembira
Semua menyatu dalam perasaan
Aku masih disini
Menanti…berharap..
Meanantikan sebuah cinta
Cinta yang akan selalu berbekas di lubuk hatiku
Aku masih tetap disini
Memeluk bayangmu dalam kegelapan
Mendekap Kasihmu dalam hening malam
Tema : Moral
Arti Kehidupan
Kenangan lama di tengah renungan
Di dalam kelam kesunyian malam
Hanya Membisu di pertapaan malam
Sampai hati membeku di dinginnya kesunyian malam
Arti kehidupan di cari cari
Melukis kabut tanpa ruang dan waktu
Di berapa langkah tubuh beranjak
Seberapa jauh jejak sampai manusia lacak
Hidup itu hidup
Hidup tak di kata
Menuai sebuah kata dengan memecah segala kemungkinan
Seakan angan buta
Larut di arus deras mimpi yang mencekam
Jauh menjauh
Semakin jauh dari diri yang memandang hati
Nama : Alexandra Christina
Kelas : XII IPA 3 / 02
Tema : Kemanusiaan
Arti Hidup
Waktu terus bergulir
Hari demi hari terlewati
Namun tak sedikit menjadi berarti
Kemiskinan dan kekerasan seakan menjadi momok negeri ini
Rintihan dan derai air mata tak pernah berhenti
Tetesan darah terus mengalir
Ratusan jiwa melayang tiada henti
Seakan hidup ini sudah tak memiliki arti
Tuhan ....
Mengapa ini terjadi ?
Apa sebenarnya arti hidup kami ini ?
Mengapa kami tak pernah saling menghargai ?
Mengapa kami tak pernah peduli ?
Peduli dengan sesama kami
Peduli dengan keadaan sekitar kami
Seakan hati ini telah mati
Mati melihat semua yang terjadi
Tema : Cinta
Menunggu
Bawa aku kembali dalam pelukanmu
Seperti yang pernah kau lakukan sebelumnya
Sentuh aku sekali lagi
Dan ingat saat kita bersama
Jangan pergi tinggalkanku sendiri
Dia tidak mungkin mencintai
Seperti aku mencintaimu
Dan saat kau berjalan pergi
Kau tahu aku masih berdiri disini
Aku akan menunggumu
Disini didalam hatiku
Aku ingin mencintaimu lebih
Lebih dari segala sesuatu
Saat kau membutuhkan
Ingatlah aku masih disini
Disini menunggu kau kembali
Kembali kedalam pelukku
Nama : Andes Andriady
Kelas: XII Ipa 3
No : 05
Puisi Cinta
Cinta Pertama
Engkau bagaikan bidadari
Bidadari yang turun ke bumi
mengapa mata ini tak henti,
memandang wajahmu yang
bagaikan bunga semerbak dari surga
ada sesuatu yang ku rasakan pada dadaku
Ku selalu ingin melihat engaku
Ku selalu ingin mendengar tawamu
Ku selalu ingin engkau
berlari lari ceria di pikiranku
Kenapa ketika kau jauh
aku merasa dunia ini sangat sepi
dunia bagaikan tak ada penghuni
tiada suara canda tawa mu
ketika kau jauh rasa sepi melanda didadaku
ketika ku melihatmu,
tersenyum kepada orang lain,
ada rasa marah yang muncul
emosi yang meluap
kenapa ku marah ketika ku melihatmu dengan cowok lain
tetapi aku kan senang
jika dikau senang
jika kau sedih
entah kenapa mata ku pun ikut sedih
apakah ini yang namanya cinta
apakah begini rasanya cinta
mungkinkah yang ku rasakan ini namanya cinta
mereka bilang cinta itu buta
mereka bilang cinta itu gila
mereka bilang cinta itu kepedihan
tapi kenapa ketika ku melihatmu
ku mengerti apa itu cinta
ku tahu bahwa cinta itu saling berbagi
ku tahu cinta itu pengorbanan
ku tahu tanpa cinta kita tak akan bisa hidup
entah kenapa ku tak pernah bosan melihat dirimu
ketika ku jatuh engkau selalu ada
ketika ku sakit engkau selalu menemati
ketika ku salah engkau membantuku
tetapi jika kau jauh rasanya begitu perih
seperti ada yang kurang didada
seperti ada yang yang hilang di diriku
seperti hati ini terasa kosong
kenapa serti in?
ada rasa ingin melindunginnya
ada rasa ingin selalu disampingnya
ada rasa khawatir ketika dia tak berada disisiku
hati ini seperti ingin berada disampingimu terus
hati ini selalu ingin melindungi mu terus
hati ini tidak mau jika engkau terluka
hati ini selalu ingin menjagamu
cinta
cintakah ini
ataukah hanya perasan tertarik?
tapi
rasa ini membuat hidup lebih berwarna
tanpa cinta hidup pastilah kosong
cinta membuat kita bahagia
dihatiku seperti telah terukir
namamu seorang yang berinisial M
Nama : Andes Andriady
Kelas: XII Ipa 3
No : 05
Puisi kemanusiaan
Kekuatan Orang tak Mampu
Miskin
inilah yang sekarang terjadi
sungguh memilukan
sungguh menyedihkan
sungguh menggugah sanubari
mikin
tentulah merupakan penderitaan
mereka mencari uang bukan untuk mereka
yang mereka inginkan hanyalah sesuap nasi tak lebih
nasi yang hanya untuk mengisi perut mereka yang kosong
perut yang terus menaggil untuk diisi
hinaan dan celaan
harus mereka terima demi menyambung hidup
bukan kekayaan yang mereka ingin
mereka hanya ingin
ingin sesuap nasi
tak lebih dari itu
ketika mereka meminta belas kasihan kita
terlebih lagi dengan tubuh yang kurang sempurna
tapi
apa yang kita lakukan
kita hanya melambaikan tangan dan menguris mereka
bahkan ada yang dengan kasarnya
sungguh itu mengusik hati kecil kita
jika ingat diriku yang suka menhamburkan uang
sedangkan
mereka rela berpanas panasan hanya untuk seribuh rupiah
sungguh kuat dirinya
tak sanggup ku melihatnya
Tuhan
andaikan kubisa membantu mereka
ku tak bisa membayangkan
jikalau ku harus seperti mereka
ku harus berjemur di teiknya sang surya
hanya untuk uang sepeser
mereka yang tak mampu
mempunyai fighting spirit yang luar biasa
mereka rela menderita
mengemis dan bahkan kuat dalam menerima hinaan
hanya untuk keluarga mereka
yang setia menunggunya dirumahnya yang bobrok
Tuhan
beri mereka kekuatan dan perlindungan
jika engkau memberi mereka cobaan pasti penuh dengan arti tersendiri
jangan engkau beri mereka cobaan yang berat
ku tahau negkau tak mungkin berbuar seperti itu
yang mereka butuhkan bukanlah
emas, perak, berlian yang mahal
bukan itu yang mereka butuhkan
mereka butuh kehidupan yang layak
berilah mereka kekuatan lebih
kutahu
mereka pasti kuat
mereka pasti bisa
dan engaku kan selalu menjaga mereka
Nama : Nike Novianty
Kelas : XII IPA3 /31
Tema: Cinta
Dia
Dia baaikan segalanya bagiku..
Senyum, canda, dan tawanya
Membuat hatiku ini terpanah asmara
DIa, dia, dan dia
Perhatu]iannya bagaikan kejutan
Membuat hati ini, slalu ingin
Slalu ingin diperhatikan olehnya
Hanya dialah yang bisa
Terbayang wajahnya
Terbayang tingkahnya
Terbayang candanya
Dan selalu terbayang tentangnya di tiap malamku
Selalu menginginkanmu di tiap hela nafasku
Seakan aku tersenyum di stiap langkahku
Seakan aku mulai berpikir
Bahwa dia adalah orang yang selama ini kucari
Yang slalu membuat hati ini nerdebar saat aku sedang bersamanya
Tema : Kemanusiaan
Derita yang mendera
Yang tertinggal hanya derita
Kami yang kelam tersiksa
Penuh paksaan keras
Hantaman hidup yang tak berguna
Mereka yang hidup senang
Tak pernah merasa tersiksa
Bagi mereka hidup adalah kebahagiaan
Tapi kami yang susah, hanya bisa diam bagaimana kerasnya hidup
Orang-orang di parlemen hanya bisa seludupkan uang..
Yang harusnya untuk rakyat miskin
Yang haus dan lapar
Yang lelah dan kesakitan
Tak ada lagi keadilan bagi manusia
Bagi yang miskin dan trrlantar
Hanya penyiksaan kejam yang berlangsung
Seperti pembalasan dendam
Hai orang-orang atas yang merdeka
Perjalanan kebahagiaan bagi kami yang miskin
Kapankah akan terjadi
Nama : Sherla Ferly Annam
Kelas : XII IPA 3 / 39
Tema Cinta
Babak Baru Cinta
Senja muncul di cakrawala
Sambut rona jingga di ufuk barat
Perlahan bayang-bayang sirna disapu malam
Gelap datang menyambut
Kala itu batas penantianku
Menanti sesuatu yang tak berujung
Menanti tanpa titik terang sedikit pun
Aku terjaga dari lamunaku
Aku terjaga dari tidur panjangku
Aku melangkah untuk lembaran baru
Dimana tak ada lagi kamu
Dan mencari cinta yang baru
Tema Kemanusiaan
Pengemis
Pngemis tua……
Tubuhmu mulai rapuh
Wajahmu penuh kerutan
Untuk berjalan pun kau butuh tongkat penopang
Demi sesuap nasi kau tetap semangat …..
Tidurmu hanya beralas kardus bekas
Diemper-emper toko dan lorong-lorong kumuh
Dingin malam sudah biasa
Deritamu tak pernah berakhir
Oh pengemis tua ….
Perjuanganmu untuk hidup sungguh berat
Namun aku bangga dengan senyummu
Yang tak pernah sirna dari wajahmu
Nama : Antonius Ivan
Kelas : XII IPA 3/ 09
Tema : Kemanusiaan
Engkau Semangatku
Mereka boleh mencuri uang kami
Atau mencuri mobil kami
Tetapi mereka tak akan bisa
Merampas kesenangan dan hak kami
Mereka boleh membakar rumah kami
Atau membakar semua milik kami
Tetapi mereka tak akan bisa
Membakar gerak, harapan, dan semua kebanggan kami
Engkau adalah warna atas hidup kami
Engkau adalah sesuatu yang terbaik atas semua yang pernah kami miliki
Engkau adalah semangat kami untuk mengatasi bencana ini
Engakau adalah alasan kami tetap teguh menjalani hidup ini
Tema : Cinta
Malam Malam Tanpa Mu
Tiap malamku terasa biru tanpa dirimu
Berjuta juta Rindu ku tertuju padamu
Hanya sendiri kunikmati
Sinar sang rembulan
Engkau yang seharusnya disisiku
Engkau yang slalu ada dihayatku
Semoga kau puisi ini
Yang ku cipta untukmu kasih
Oh kasihku
Ini ini puisiku
Hanya untuk dirimu
Tanda cintaku padamu
Mungkin malam ini, atau malam lain
Ku harap engaku kembali
Ku yakin kau pasti kembali
Kembali padaku, seperti dulu
Nama : Derrick Nathaniel T.
Kelas : XII IPA 3 / 14
Tema : Cinta
Penyesalan Cinta
Aku merasa bahagia
Ketika aku bermimpi tentang dirimu
Sebut aku gila
Karena ku ingin kau kembali kepadaku
Apakah dirimu bahagia bersamanya?
Apakah dia mencintai dirimu?
Apakah dirimu merindukan diriku?
Apakah mungkin kita bersama lagi?
Andaikan waktu berputar kembali
Andaikan aku memiliki keberanian
Andaikan kita bisa bersama lagi
Tak akan lagi kau sakit
Tak akan lagi kau menangis
Tak akan lagi kau kecewa
Kan kulakukan yang terbaik
Kan kuberikan seluruh cintaku
Kan ku ukir setiap kenangan indah
Namun semua hanya mimpi
Ku mengerti waktu tak akan terulang
Dirimu tak akan lagi kembali
Dirimu yang telah pergi jauh
Tema : sosial
Kekuatan seni
Kalian memandang rendah kami
Kalian menertawakan kami
Kalian mengejek kami
Kalian menganggap kami sepele
Tahukah kalian rumah yang kalian tempati adalah seni?
Tahukah kalian baju yang kalian gunakan adalah seni?
Tahukah kalian kendaraan yang kalian gunakan adalah seni?
Tahukah kalian musik yang kalian dengarkan adalah seni?
Kami sangat berharga bagi mereka yang mengerti seni
Kami memberi inspirasi kepada mereka yang membutuhkan
Kami hidup di tengah - tengah anda
Kami dapat membuat tersenyum bagi mereka yang mengerti seni
Kami menyatukan berbagai insan
Kami memberikan kenangan kepada kalian
Kami adalah makna dari hidup
Hargai kami lebih lagi wahai teman
Nama : Juventia
Kelas : XII IPA 3 / 23
Tema : Cinta
Kehadiranmu
Kau hadir saat ku sendiri
Temaniku aku dalam sepi hidupku
Riang canda dan tawamu
Memecah kesunyian hatiku
Saat aku berada dalam keterpurukan
Engkau mengulurkan tanganmu
Membantuku berdiri dan tegak
Tegar menghadapi riuh kacau dunia ini
Kini kau telah pergi
Tanpa kata tanpa alasan berarti
Hanya diam dan bisu yang menemani
Senyummu hanya tinggal bayang - bayang
Bagaimana harus kujalani hidup ini
Mampukah aku setegar saat engkau ada disisiku
Airmataku terus bergulir setiap aku mengingatmu
Hidup terasa hampa tanpamu
Tak ada lagi canda tawa menemaniku
Kuingin bisa tersenyum walau hati ini tak mampu
Aku rindu akan senyummu
Aku rindu akan tawamu
Aku rindu akan hadirmu
Aku ingin bertemu denganmu
Haruskah aku pergi keduniamu
Tema : Kemanusiaan
Bocah Lugu
Wajah - wajah lugu dan polos
Berjalan mengitari jalanan
Debu dan asap tak lagi jadi penghalang
Mengais rejeki di persimpangan jalan
Tangan meminta wajah memelas
Caci maki tak lagi kau hiraukan
Hilir mudik mencari sekeping uang
Untuk mengisi perut yang lapar
Hujan dan panas menjadi rumahmu
Siang menjadi tumpuanmu mencari rejeki
Walau terkadang berat dan susah
Tak pernah engkau mengeluh
Wahai bocah lugu dan polos
Angin malam menjadi temanmu
Tidur beralaskan langit nan kelam
Sepotong koran menjadi alas tidurmu
Mengisi energi tuk esok hari
Terlihat sendu di pelupuk matamu
Melihat teman - teman sebayamu bermain
Berharap dapat seperti mereka
Bermain dan bercanda tawa
Akankah nasib baik berpihak padamu
Nama : Inggrid Oktavia
Kelas : XII IPA 3 / 21
Tema : Cinta
Cinta ,
Aku memandangnya hanya sebatas kuntum bunga
Yang akan kutunggu hingga ia tumbuh sempurna
Dan setelah layu takkan ada lagi cinta
Tapi hanya air mata yang mengantarnya pergi
Cinta ,
Aku mendengarnya hanya sebatas alunan musik
Yang merdu menentramkan hati
Tapi setelah musik itu selesai
Maka kesedihan akan berlanjut
Aku tak suka dengan cinta
Karna ia datang lalu pergi
Dan mengurungku didalamnya
Membuatku terpuruk di dalam sepi
Puisi : kemanusiaan
Mereka perlukan
Tiap hari kutemukan
Mereka yang terhilang
Hidup yang tak menentu
Arah dan tujuan
Dalam tawa mereka
Tersimpan duka
Oh Tuhan ,
Dengarlah tangisan mereka
mereka bertanya tentang hak mereka
Tapi ,
hanya nihil yang akan menjadi jawaban mereka
Dan mereka hanya menerima semua omong kosong
Mereka perlukan
Mereka membutuhkan
Pembuktian yang besar atas hak mereka
Nama: Christian Dinata
kelas: XII IPA 3 / 11
Tema : Cinta
Cintaku
Kala kubuka mataku di pagi hari
Ku menitikan air mata
Air mata hangat mengaliri wajahku
Menetes ke atas tanganku
Tanganku yang memegang udara
Ku teringat semua bayanganmu
Bayanganmu sungguh jelas di pikiranku
Semua itu terlintas bagai sebuah film yang diputar
Film yang telah lama kusimpan
Senyum-mu, tawa-mu, canda-mu
Semua yang ada padamu aku rindu
Aku ingin melihatmu, menyapamu, menemuimu
Aku ingin mendengar suaramu
Ku ingin merasakan nafasmu, sentuhanmu yang lembut
Mengapa?
Mengapa kau tega kepadaku
Sebelumnya aku tak bisa menerima kenyataan ini
Namun kini ku tahu...
Kau telah tiada
Selamat jalan cintaku
Kau akan kukenang selalu
Tema : Kemanusiaan
Hati Nurani
Kejahatan demi kejahatan terus terjadi
Pertumpahan darah ada di mana-mana
Perang suku pun tiada henti
Tuhan murka dengan semua ini
Murka-Nya telah ditumpahkan di atas bumi
Bumi berguncang
Laut bergelora
Gunung pun tak ketinggalan meluapkan kemarahan-Nya
Bencana alam terus berdatangan
Kelaparanpun merajalela
Jerit dan tangisan korban memilukan hati
Siapa yang menpedulikan mereka?
Siapa yang memperhatikan mereka?
Tidak ada
Tidak ada yang peduli dan membantu mereka
Dimanakah keberadaan kita?
Dimanakah kepedulian kita terhadap mereka?
Dimanakah hati nurani kita?
Tegakah kita melihat semua ini?
Tegakah kita mendengar jerit tangis saudara kita?
Mari, pedulikanlah mereka
Bantulah mereka
Hentikanlah perang
Janganlah kita hanya diam membisu
Lakukanlah sesuatu yang berarti untuk mereka
Sehingga murka Tuhan mereda
TEMA : CINTA
KAMU
Karya : Anantya Dianty Sophan
Jika aku memang pencinta
Tak perlulah mereka tahu
Tapi jika kamu mulai mencinta
Ingin aku..
Andai kata kamu sebutkan cinta
Aku anggap hanyalah untaian kata
Andai cinta sebutkan kamu
Artiku berbeda..
Ini bukan karenanya, atau mereka
Tapi ini karenamu
Bukan aku yang berikan cinta
Tapi cinta pusatkan aku
Bukan juga kamu yang artikan itu
Tapi cinta paksakan aku
Kusebut sulit
Tapi tetap kumengerti
Jika cinta memang sudah untukku
Tak bisa aku elakkan itu..
Kata cinta untuk kamu
Itu benar bukan aku
Kata cinta darimu
Tak begitu mengerti aku
Aku harap tak cinta
Tapi cinta harapkan kamu
Aku ragu..
atau
Aku malu..
Aku cinta kamu..
TEMA : KEMANUSIAAN (SOSIAL)
KORUPTOR DAN CELANA MANG DOLA
Karya : Anantya D. Sophan
Celana itu..
Tak hanya saksi bisuu
Tapi juga bukti lusuh
Mang Dola buruh
Kulitnya semakin hitam sesuka mentari mewarnai
Keringatnya mengucur bau sekali
Tangannya selalu terangkat kuamati
Tangan itu.. Selalu terangkat tinggi..
Disaksikan oleh celana Mang Dola
Mengangkat apapun hasilkan keringat
Demi istri dan juga anak
Ia banting tulangnya
Ia keluarkan semua keringatnya
Semua jerih payah
Lalu ia dapatkan harapannya
Mang Dola dapat tersenyum
Disimpanlah beberapa uang ribuan di celana itu
Jauh berbeda dengan celana indah koruptor
Tak seperti mereka
Yang hanya goreskan tinta hitam di atas kertas dengan celana indah
Tapi Mang Dola hitam ditintai mentari
Mang Dola..
Selalu angkat tangannya tinggi untuk jauhi hidup susah
Tak segampang mereka
Yang turunkan tangan untuk menunjuk memerintah
Tak seindah mereka kisah Mang Dola..
Celana lusuh itu
Tempat Mang Dola menyimpan malu
Malu karenanya tak seperti mereka
Tapi celana indah mereka itu
Tempat melipat tangan dengan gagahnya
Tapi tak juga malu walau uang itu milik negara
nama:andri
nomor absen:7
Puisi 1
Sayangku
Dunia ini
menjadi menarik
menjadi bewarna
menjadi tak jenuh
semua karena mu
Kau bagaikan dewi
dewi yang turun dari khayangan
kulitmu seputih awan
wajahmu secerah matahari
dan hatimu seperti langit yang cerah dan tenang
Tiap kali ku melihat mu
aku bagaikan hanyut
aku hanyut dalam aliran sungai
aliran sungai cinta yang telah kau buat
Sehari ku tak melihat mu
Setahun aku tersiksa
Kau bagaikan lenteraku
kau bagaikan pewarna hidupku
kau bagaikan penjernih jiwaku
Jangan kan untuk makan
untuk bernapas saja sulit bagi ku tanpa mu
Aku ingin kau terus disampingku
menemani hidup ku yang jenuh
Kau lah anugrah terbesar
Kau lah tujuan hidupku
Oh sayangku
Puisi 2
Pengerat
Berdasi anggun
Jas berwibawa
Mobil berkilap
Parfum semerbak
Rambut rapi terurus
Perut buncit menyungsung
Wajah bersih tanda kebahagian
Badan bugar makan bergizi
Kau teriak bahagiakan kami
Seberkas harapan kami berikan
Kami kira akan seperti mu
Hidup bahagia bagaikan surga
Setelah naik kau acuhkan kami
Setelah naik kau tak toleh kami
Kau anggap kami sampah
Kau anggap kami orang bawah
Wajah berserimu hilang
Sok mu berubah jadi minta kasihan
Semua terjadi
Setelah kau tertangkap basah
Mengerat hasil keringat rakyat
Nama Prawini Purnama Dewi
No urut 34
Puisi 1 : tema percintaan
Seseorang
Saat ku memandangmu
entah kenapa ada rasa damai
di dalam hidupku ada rindu
yang dalam untukmu jua
Tuhan kuberserah pada kehendakmu
cintaku hanya dapat kucurahkan
lewat kasih dan kebaikan yang dari mu
Ku bersyukur buat segala anugrah mu,
dan ku temukanseseorang
yang penuh cinta, kasih, damai
Untuk mendampingi langkah hidupku hingga akhir.
Puisi 2 : tema Kemanusiaan
Manusia
Kini keadaan manusia rentan akan hidup
tak tertulis kekejaman yang melanda dunia
bencana datang silih berganti
manusia tak memiliki kasih
Dunia bergoncang, moral, hati nurani
tak pernah bersahabat
setiap manusia saling menyakiti dan membunuh
pertumpahan darah merajalela
hingga manusia tak menyadari dan membunuh
hai manusia sadarlah akan kebenaran
Nama Kelvin
Kelas XII Ipa 3
No 24
tema cinta
cinta yang tak pasti
mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti
mungkin aku tak sengaja jg mnykiti
andai aku tau isi hatimu
andai kesempatan itu datang lagi padaku
sekarang mustahil bagiku
bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu
sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku
dan cinta ni jadi sesak dalam dadaku
aku tau cinta ini sudah tak laku
tapi biarkan cinta ini aku miliki
biarkan cinta ni menjadi bebanku
aku tak peduli
meski menghambat jalanku
aku tau mencintaimu adalah tak pasti
tema kemanusiaan
Penusuknya Akhirnya Tertangkap
Mengapa kau sedemikian bernafsu menusukkan kursor putihmu ke judul yang merancang senyummu?
Sebenarnya siapa kau yang menghunus api di tengah air?
Kau awalnya mengira kami akan terbakar, tapi nyatanya kau hanya ketololan yang dibekukan
Berapa dalam belati yang kau tusukkan? sampaikah ke ulu hati ?
Nyatanya kau hanya mengiris pori-pori lalu kau ciut terbirit lari
Teriakmu yang lantang tak lagi diperlukan
Nama: Fanny Taslim
Kelas: XII IPA 3/16
tema: kehidupan
SALAM PERPISAHAN
Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan
Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan
tema:cinta
KEKASIH
kekasih
kesetiaan agung pada dera kerinduan
laksana pantai menanti ombak dalam pelukan
yang terendam pada dalamnya kebisuan
kekasih
seperti bunga yang menjaga tingginya kuncup
pucuk-pucuk kasihmu tak jua meredup
mencumbui lautan sukma yang kuyup
dalam serenade desiran angin sayup-sayup
kekasih
butiran hujan yang jatuh selayaknya mutiara
terbungkus rapi dalam kado asa
uantuk kau buka jika saatnya tiba
andai mampu ku sibak jendala masa
kekasih
sanjung puji dalam serambi janji
terucap lugas pada paras sejati
demi ikrar atas cinta suci
dua hati yang sejati
Posting Komentar