Selasa, 21 September 2010

PUISI KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 2010-2011

Menuliskan isi hati merupakan peluapan emosi seseong yang amat manusiawi dan bermakna. Oleh sebab itu, dunia penulisan puisi tak akan pernah berhenti hingga kapan pun. Penulisan puisi telah ada sejak zaman dahulu, tak teringat mulai kapan. namun, semunay berjalan sesuai dengan tingkat peradaban dan kebudayaan manusia. Tulisan kita tentang hidup dan kehidupan atau tentang hakikat keimanan atau tentang apa pun amat bermakna bagi hati kita dan sesama manusia.

Maka, apa yang kuta rasakan marilah kita tuangkan dalam rumusan pilihan kata yang tepat dan bermakan dalam dimensi sastra berbudaya.

Selamat berkarya!

48 komentar:

Andre HP mengatakan...

Nama : Andre Hasiholan P.
Kelas : XII IPA 3 / 06

Tema : Cinta

Mungkin

Mugkinkah dunia tanpa kata mungkin?
Mungkin
Semungkin kau beri aku pesan yang tak jelas

Hanya gerimis yang turun saat cerah sinar mentari siang tadi
Cukup sebagai isyarat kau pergi

Aku tenggelam dalam air mataku

Aku ingin sore ini bersamamu
Bicarakan mimpi yang semakin senja
Sekedar saling menatap dan membiarkan sunyi menjadi kita
Tapi itu tidak mungkin

Mungkin waktu yang akan mengabarkan
Pada angka-angka yang bertanggalan pada kalender
Kau akan tetap mengingatku, atau mungkin melupakanku

Mungkin rindu tak selalu kau peluk
Mungkin jarak akan mengubah rasa
Namun untukmu, aku rela setia

Semalam ada rindu yg mengetuk jendela
Tapi hilang ketika kubuka
Mungkinkah itu kamu?
Atau aku hanya mendengar semu?
Mungkinkah itu kamu?

Jika pagi ini aku masih merindukanmu, itu indah
Tapi cinta bukan sebuah kemungkinan
Kakimu telah memilih pergi

Pernah kau berkata : “Ketukkan jarimu di jendela yang berembun.
Karena kau tahu nafasku mengembun di situ”

Bulir embun yang jatuh di keningku
Menjalar hingga ke penghujung bibirku
Kemudian beri sejuk pada wajahku
Itu kamu, itu semu

Gerimis pagi ini bukan berarti sunyi,
Karena pesan yg mungkin tak akan pernah kau dengar telah aku sampaikan pada setiap bulir hujan

Berikan aku satu pastimu
Karna segala mungkin telah habis ku berikan untukmu
Apakah cukup bagiku mencintaimu dalam kemungkinan?

Mungkin rindu, mungkin candu
Mungkin kamu, mungkin semu


Tema : Kemanusiaan

Foto Tua

Api membakar tumpukan klise
Di sudut ruangan foto tua menangis terisak

Akankah tiba gilirannya?

Api merambat semakin cepat
Semakin cepat
Semakin cepat

Bara api menari di atas foto tua itu
Membakar habis menjadi abu

Foto tua itu mereka yang tak dianggap
Dibakar oleh ganasnya dunia

Isakan tangis mereka sayup terdengar
Di balik gemerlap kota metropolitan

Tubuh mereka menangis terpanggang matahari
Selagi penguasa terlelap di ruang dingin

Malam ini malam terakhir
Penderitaannya terhenti
Malaikat maut datang menjemput
Meninggalkan dunia penuh derita

Jadilah ia seoongok daging
Berfigura koran usang
Menjadi foto tua yang abadi

Amanda Rizky mengatakan...

Nama :Amanda Rizky
Kelas: XII IPA 3/03

Puisi cinta

Cintaku padamu hanya aku yang tahu

Aku selalu melihatmu
Duduk di pinggir kelas jemu
Apa kau tahu?
Kau selalu mengisi hatiku

Aku selalu melihatmu
Tappi kau tidak pernah melihatku
Terkadang aku tahu
Kau tidak pernah menganggapku
Ada di sampingmu

Aku selalu bersamamu
Aku tahu sifatmu
Aku tahu apa saja tentang kamu
Tapi apa kau tahu tentang aku?

Ini lah kisahku
Kisah aku yang selalu melihatmu
Tapi tidak pernah berbicara padamu
Cintaku padamu
Hanya aku seorang yang tahu

Puisi Sosial
Pengemis di Jalanan sepi

Kau selalu duduk di jalanan yang sepi
Menadahkan tanganmu dengan rapi
Seakan akan tahu semua akan memberi
Koin receh yang menurut mereka tidak berarti

Pengemis..
Itu yang sering dijuluki untukmu yang selalu mengemis
Pada khalayak ramai
Tidak perduli dengan hujan gerimis
Panas yang terik
Kau terus manadahkan tanganmu dengan rapi

Benar-benar tidak adil
Aku ingin sekali mengangkatmu berdiri
Lalu berkata angkatlah jati diri
Yang selalu tersembunyi dalam diri
Bahwa kau tidak pantas menjadi pengemis

Tapi hidup itu tragis
Semua berlomba untuk saling hidup
Memang ironis
Tapi cukup untuk membuat manusia saling memikirkan satu sama lain
Bahwa hidup harus saling tolong menolong
Ya hidup dan nasib selalu beriringan

Daisy Orlana mengatakan...

Nama: Daisy Orlana
Kelas: XII IPA 3/12

Tema Cinta

Penantian Seorang Juliet

Tahukah kau, Romeo?
Kaulah yang datang mengetuk pintu hatiku
Meminta aku untuk membukanya

Pintu itu tertutup sangat rapat
Mungkin juga sudah rusak

Banyak sudah yang mengetuk pintu itu
Tapi tidak ada kunci satupun yang cocok untuk pintuku
Hanya ada satu kunci yang diciptakan pas untuk masing-masing pintu

Aku sangat berharap kalau kau yang memiliki kunci itu
Meski kau tidak punya pun aku tetap akan membukanya untukmu
Membiarkan kau melihat isi hatiku yang sesungguhnya terhadapmu

Tapi itu tidak mungkin terjadi
Sudah ada pintu yang terbuka untukmu
Kau sangat bahagia untuk memasukinya

Meski begitu engkau akan tetap menjadi Romeoku, walau aku tidak menjadi Julietmu

Tema Kemanusiaan

Kuasa Uang

Uang–uang bertebaran bagi yang kaya
Utang-utang bertebaran bagi yang miskin

Manakah keadilan itu berada sekarang?
Yang seharusnya ada dan hadir di antara mereka

Korupsi merajalela menenggelamkan bumi pertiwi ini
Tenggelam oleh ketamakan-ketamakan para penguasa
Mereka telah buta karena uang

Kertas-kertas berharga itu telah menutupi mata mereka
Mereka tidak bisa melihat apakah mereka itu benar atau salah
Mereka menguras uang kotor tanpa sadar

Tanpa sadar bahwa itu adalah uang rakyat
Rakyat yang mereka pimpin sendiri
Rakyat yang seharusnya diberi panutan yang baik
Diarahkan ke hal yang baik pula

Kita selagi masih terbuka matanya
Kita harus melakukan sesuatu
Kita diam saja dan ikut menutup mata
Atau kita bersatu memberantas korupsi
Itulah pilihan yang harus kita pilih

Nora Permata Sari mengatakan...

Nama : Nora Permata sari
Kelas : XII IPA 3 / 32


Puisi Cinta

Melupakan Ku

Tiada hari yang dapat ku lalui tanpa memikirkanmu
Aku hidup karena mencintaimu
Aku tak mengerti hidup tanpa mu
Menunggumu merupakan sesuatu yang panjang
Hidup ku habis hanya memikirkanmu

Kekasih
Aku tak peduli dengan keadaanku
Aku takut kau pergi meninggalkanku
Aku khawatir kau melupakanku
Melupakanku yang selalu sayang padamu

Kekasih
Disini aku masih menunggumu
Berharap agar kau kembali
Berharap agar kau mencintaiku lagi
Berharap untuk semuanya tentang ku

Tapi aku sadar kini tak seperti dulu lagi
Kini berbeda
Kini hanya bayangmu yang tersisa
Kini hanya tinggal secercah harap bersamamu

Tak ada lagi senyum
Tak ada lagi tawa
Tak ada lagi kebahagian
Tak ada lagi perselihan dan pertengkaran

Semua hilang
Semua pergi
Bersama mimpi indahku bersamamu

Kekasih…
Aku tau kau hanya diam disana
Kau tak mendengar harapku
Kau tak memandangku yang menatapmu lekat

Aku tau kau sudah bahagia
Bahagia bersama mimpimu dan masa depanmu disana
Bersama mimpi yang sudah melupakanku

Tapi, disini aku masih mengharapkan mu
Menginginkan janji manismu pada ku

Walau hati tak lagi di badan
Walau cinta tak lagi diraga
Aku tak bisa lagi menangis
Tak bisa lagi berkata pada mu
Berkata Bahwa aku masih mencintaimu

Puisi Kemanusian

Pengungsi

Sempit sesak tak lagi beraturan
Tangisan teriakan bahkan tawaan menyatu menjadi satu
Apa yang sebenarnya terjadi ?

Terkuak semuanya
Mereka membutuhkan kita
Saudara tua saudara muda mereka
Semua bersatu untuk mereka

Hujan lalu banjir
Gunung meletus lalu gempa
Puting beliung sampai Tsunamailah penyebabnya

Sungguh ironi nasib mereka
Pengungsi yang kedinginan
Pengungsi yang ketakutan dan gemetar

Semua kelaparan
Semua kesakitan

Makan seadanya
Makan secukupnya

Tidur di satu garis yang sama
Tidur dialas yang sama
Tak ada lagi batas
Tak ada lagi pemisah
Antara si miskin dan si kaya
Tak ada lagi harta
Hanya badan dan jiwa yang tersisa

Wajah mereka yang polos dan lugu
Wajah yang penuh doa dan harapan

bersabarlah kalian
Semua kesakitan semua kelaparan semua penderitaan
Hanyalah secuil cobaan Tuhan yang misterius keberadaanya

Beginikah terus nasibnya?
Diterjang badai diterjang bencana yang tak kian henti
Alam sudah tak lagi bersahabat
Alam sudah murka dan marah terhadap mereka
Hancurkan kebahagian para pengungsi yang kian menderita

Masitha Prilina Yusmar mengatakan...

Nama : Masitha Prilina Yusmar
Kelas: XII IPA 3 / 26

Tema: Cinta

Cinta

Cinta tidak memiliki arti
Atau kata untuk digambarkan
Itu merupakan hal yang berada di atas atau hal yang terdapat di bawah ini
Hal-hal yang terdapat di bumi

Hal-hal yang terkatakan
Dan tak terkatakan
Hal yang tidak pernah bisa diungkapkan
Hal yang hanya dapat dikatakan dengan mata,hati, ataupun sentuhan

Ini bukanlah merupakan puisi yang dapat mengatakan
Atau cerita dari satu juta halaman
Ini terlihat dari setiap hal
Yang dapat mengatakan seratus kali lipat

Ini terasa tanpa harus berkata
Ini dipahami tanpa harus didefinisikan
Ini merupakan persahabatan tanpa adanya syarat
Ini memaafkan dan ini menjadi sebuah kepercayaan, kejujuran, dan kepedulian

Ini merupakan sebuah pemahaman
Dan api akan membakarnya
Ini merupakan perasaan yang kuat
Yang membara di dalam hatiku

Kerinduan
Menjadi semakin dekat
Untuk bertahan
Untuk mencintai
Hanya untuk melihatmu

Ini terkadang menjadi luar biasa
Terkadang juga membuatku bersedih
Atau membuatku tersenyum
Dan terkadang menangis

Tanpa hal ini
Hidup akan menjadi dingin
Kosong
Bahkan gelap, dan suram

Cinta berarti segalanya
Cinta merupakan segalanya
Didalam segala sesuatu hal
Apakah itu hanya untuk diucapkan
Atau hanya untuk dikenal

Namun tidak ada seorangpun yang dapat mengatakan
Persis apa itu cinta
Karena ..
Ini mengenai perasaanku
Tentang dirimu






Tema: Kemanusiaan

Debu Tua dan Rokok Basi

Aku melihat dia berjalan melalui kota
Menangkap semua tatapan rakyat
Dan bisa mengatakan mereka bukan melihat pada orang itu
Tapi pada pakaian dan rambut panjang abu-abunya

Ketika dia mendekat,aku menangkap bau itu
Debu tua dan rokok basi
Wajahnya memakai topeng kesedihan
Dan berat penyesalan masa lalu

Dengan berjalan pelan-pelan, ia melirik ke arahku
Dan di matanya ada sesuatu yang tampak menangis
Aku tahu dia telah menjadi orang yang kuat
Tetapi luka dalam hatinya terlalu mendalam

Ada sesuatu yang telah lama dipakai pada lehernya
Sebuah medali yang disebut hati ungu
Dan kemarahan bangkit dalam diriku pada negara yang telah dibuang
Seorang tentara tua seperti merupakan bagian yang tua

Aku menghentikannya untuk menanyakan apakah ia membutuhkan pekerjaan
Dan menawarkan orang itu makan.
Menolak dengan sopan, ia berkata ia harus melanjutkan
Dan aku tahu dia tidak akan pernah sembuh.

Bulan telah berlalu, tapi aku tetap memikirkan orang ini
Dan berdoa bahwa ia akan berjalan dengan keberhasilannya,
Tapi aku tahu bahunya telah lelah memikul beban
Dan luka di dalam hatinya masih menggores

stefanny mengatakan...

Nama : Stefanny Hutanijaya
Kelas : XII IPA 3 / 40

Tema : Cinta

Telah usang dan tenggelam

Kau pergi dalam diam
Kau seolah tak ingin ku tahu
Setiap malam ku sendiri
Meratapi sepi ini

Belum sempat ku ungkapkan
Sejuta kegundahan hatiku
Menggebu-gebu rasaku
Betapa sungguh aku mengharapkanmu

Sesak dan sakit dadaku
Tangisku bahkan jeritku
Takkan buatmu kembali

Kau bahkan tak tahu
Senyummu buatku hidup
Candamu buatku rindu
Kau juga tak tahu
Aku sungguh mencintaimu
Aku sungguh merindukanmu

Andai sang bulan mampu berbicara
mungkin dia akan bilang aku hampir gila olehmu

Malam ini
Kembali ku ratapi pilu ini
Hanya sendiri..
Aku merasa hilang
Ditelan sang malam

Kini...
Telah usang kisah kita
Telah usang dan tenggelam dalam kelamnya sang malam.

Tema : Kemanusiaan

Pengemis yang rela mati

Sesosok pengemis tua
tidur pulas di samping trotoar jalan
Seolah tertidur diatas tumpukan bulu angsa
Tak sadar akan kejamnya dunia

Amis!
Sungguh amis baunya
Menyengat hidungku pekat

Terlintas di benakku
Apa yang Ia lakukan?

Mengais makanan di bak sampah?
Atau...
Ia habis mandi di dalam gorong-gorong kotor nan menjijikan?

Najis!
Jujur aku najis,
tak sanggup aku mencium baunya
Bahkan membayangkan betapa kotornya dia

Bajunya lusuh
Koyak di sana sini
Ada secuil nasi dipipinya
Tangannya menggenggam setumpuk uang receh

Ia bangun dan tersenyum
Menyambut sang mentari pagi
Pagi yang baru
Hari yang baru
Penuh liku dan sakit pastinya

Namun Ia pasrah
Seolah sang malam kan selalu lindungi dia dari kejamnya siang
Seolah bumi ini berputar untuk dirinya
dan Seolah rasa lelah itu adalah kenikmatan semata

Ia bahkan tak peduli
Cercaan
Siksaan
Bahkan hinaan
Yang ia alami setiap harinya

Ia hanya duduk diam
Menanti
Dan menanti
Sampai satu keping uang receh
Dilemparkan untuknya

Ya..
Hanya demi satu uang receh
Hanya demi satu butir nasi
Pengemis itu rela mati
Setiap hari.

Tiffani Kosasih mengatakan...

Nama : Tiffani Kosasih
Kelas : XII IPA 3
No. absen : 42

Tema : Cinta

Cinta

Pertama kalinya dalam perjalanan hidupku
Aku mulai mencintai
Sesosok pria yang tak begitu tampan
Tetapi begitu menusuk jiwaku
Sesosok pria yang tak begitu tajir
Tapi selalu dapat memenuhi keinginanku
Dia begitu istimewa bertahta dihatiku
Begitu indah menduduki segenap jiwaku
Cinta ini mengajariku banyak hal
Dia ada ketika ku tertawa
Dan dia juga ada ketika ku dirundung kesedihan
Cinta ini semakin mendewasakanku
Dia tlah membuka mataku
Tersenyum untuk kehadiranmu
Mencerahkan langkahku
Menyejukkan relung jiwaku yang haus akan kasih sayang
Tapi sayangnya…
Cinta ini harus berakhir
Aku harus berdiri lagi disini untuk merasakan kepahitan itu
Tapi aku tak pernah membenci cinta ini
Karna hidup tak pernah terus berjalan bahagia
Dan langkahku takkan berhenti sampai disini…
Masih banyak tantangan hidup yang harus ku lewati
Dan aku akan terus berjalan kedepan dengan pasti
Ku harap cinta ini dapat menjadi sebuah kenangan
Walau bukan kenangan terindah…

Tema : Kemanusiaan

Kemiskinan dan Penderitaan

Kemiskinan dan penderitaan tak dapat dipisahkan
Mereka saling melengkapi
Mereka saling memenuhi
Bahkan tak ada ampun bagi yang terjebak

Hanya karena miskin manusia menderita
Penderitaan datang dari kemiskinan
Manusia tidak dapat menghindar dari kemiskinan
Tetapi hanya menghindar dari kenyataan

Semua mau kaya
Semua mau gembira
Semua itu tidak lepas dari kemiskinan
Semua itu tidak lepas dari penderitaan

Penderitaan dan kemiskinan datang tiba-tiba
Tak seorangpun tahu kapan akan datang
Tak seorangpun tahu kapan akan berakhir
Hanya dapat marah dan menangis

Penderitaan dan kemiskinan dimana-mana
Tak seorangpun yang dapat menghindar
Manusia hanya pasrah
Manusia hanya berdoa

Semua itu adalah takdir manusia
Menolong yang menderita
Membantu yang miskin
Semua itu harus dilakukan manusia
hanya untuk mempertahankan hidup

Yuni Marlina mengatakan...

Nama : Yuni Marlina
Kelas : XII IPA 3 / 47

Puisi Cinta

Kekuatan Sebuah Cinta

Dan aku coba menyibak kabut yang menutupi mataku
Menghalangi pandanganku
Untuk berlari menghampirimu
Memeluk dan mencumbumu

Aku ingin menghujanimu
Dengan deras cintaku
Hingga hatimu di banjiri bayanganku
Dan tiap desah yang terlontar dari bibirmu adalah namaku

Pangeran…
Aku adalah puteri yang akan selalu merindukanmu
Saat kita tak lagi bisa bersatu

Sedang resah, rindu, marah, gelisah, serta cinta ini
Masih murni untukmu
Aku melepasmu…
Walau aku sangat ingin memilikimu…

Puisi Kemanusiaan

Kerasnya Dunia

Dunia ini sudah gila...
Mungkin juga sudah hilang akal sehatnya
Banyak sekali perang terjadi...
Tidak tanggung menyerbu negara lain

Apakah mereka tidak punya malu?
Apakah rasa malu mereka sudah hilang karena emosi yang tidak bisa diredam?
Seharusnya mereka membuka mata mereka lebar-lebar
Lihatlah apa yang sudah mereka perbuat...

Banyak yang menderita karena mereka...
Banyak yang harus kehilangan apa yang mereka cintai karena keegoisan mereka...
Tak sadarkah bahwa dunia ini semakin tua?

Seharusnya mereka belajar dari pengalaman...
Anak berseragam saja tahu kalau kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah
Sungguh ironisnya...

desi.wijaya mengatakan...

Nama : Desi Wijaya
Kelas: XII IPA 3
No : 15

Puisi Cinta


Rasa Sayang Yang Tak Pernah Mati

Kau selalu membuatku nyaman saat disampingmu
Sifatmu yang selalu sabar
Senyumanmu yang begitu hangat
Membuatku terus mengingatmu

Saat aku melihat kembang api
lalu ketika hujan turun
Petir pun datang
Aku sadar bahwa aku masih menyayangimu

Tapi aku selalu ingat saat kau membuatku menangis
Saat itu hatiku hancur
Tak ada satupun kata yang dapat kukatakan kepadamu
Hanya dengan menangislah,aku dapat merasa tenang

Walaupun kau telah membuatku hancur
Aku selalu ingat akan dirimu
Rasa sayangku tak dapat kuhilangkan begitu saja

Karena aku tau bahwa kau selalu ada dihatiku selamanya


puisi sosial

Bencana Besar di Negeri ini

Terdiamku terpaku
Melihat kenyataan yang ada di dunia ini
Anak-anak menangis perih
Orang tua mengais rejeki
Mengemis hanya untuk sebungkus nasi

Tak pernah aku sadari
Sesuatu melanda negeri ini
Kemiskinan
Itulah jawaban dari setiap mulut mereka

Kemiskinan
Akar dari semua masalah ini
Pernahkan kita peduli akan hal ini?

Kriminalitas terjadi
Pemerintah hanya berdiam diri
Diam seperti penonton
Tak pernah mereka pikirkan bahwa terjadi sesuatu di negeri ini

Cobalah kita rasakan apa yang mereka alami
Dengan memberikan sedikit uang
Hati mereka pun bahagia
Negeri ini pun tidak akan menangis lagi

Owen Audrey Saputra mengatakan...

Nama : Owen A. S.
Kelas : XII IPA 3 / 33

Cinta

Ku teringat hati
Yang bertabur mimpi
Kemana kau pergi
Cinta

Perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri
kuatkanlah hati cinta
Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja
yang menemanimu sebelum cahaya

Ingatkah engkau kepada angin
yang berhembus mesra
yang kan membelaimu
cinta

Kekuatan hati yang berpegang janji
genggamlah tanganku cinta
Ku tak akan pergi
meninggalkanmu sendiri
temani hatimu cinta

Ingatkah engkau kepada embun pagi bersahaja
yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkah engkau kepada angin
yang berhembus mesra
yang kan membelaimu cinta

Puisi Kemanusiaan
Katakan kepada kami
katakan kepada kami
sampai kapan airmata kami engkau hisap
melalui celah bau mulut mu.
yang membangkai di tenggorokan mu
katakan kepada kami
sampai kapan hidup kami engkau persempit
merantai kami dan tergiring
di lumpur2 dosa yang kau bangun
katanya bumi ini bumi mu
tapak kaki kami berada ditanah mu
dan bebani kami
dengan rampasan yang engkau sebut pajak
kami budak tetapi kami manusia
bukan engkau manusia seperti tikus dalam kubangan
senyum engkau bukan lah pelipur lara kami
tangis kami lah pelipur lara engkau
seharian engkau tertawa di ruang dingin
kami menangis terbakar mentari
seharian engkau campakkan bulir nasi ketanah
kami mengais penuh harapan
engakau rasa kami hina,kami rendah
tetapi engkau
sama seperti tikus dalam persembunyian

Rio Wijaya mengatakan...

Nama : Rio Wijaya
Kelas : XII IPA 3/37

Tema : Cinta


Menunggu

Cinta . . .
Kuharap kau disini
Menemani kesendirianku
Membawaku ke surga cinta
Memberiku harmoni terindah
Kusadari
Kuterpaku oleh cintamu

Dengan cinta
Ku terus luluhkan hatimu
Ku terus ingin meyentuh cintamu
Aku terus mengejar
Aku terus meraih
Aku ingin terbang bersamamu
Ingin bernafas bersamamu
Namun. . .
Hanya satu yang aku tahu
Engkau tercipta untukku

Aku sabar dan terus bersabar
Menanti dirimu
Menanti cintamu
Entah sampai kapan aku bertahan
Aku akan tulus
Menunggumu
Dan menunggumu
Untuk menanti mahkota terindah

Tema : Kemanusiaan


Hilang

Kemana . . .
Dan dimana
Hati nuranimu
Belas kasihanmu
Moralmu
Tak seperti yang dulu
Ingin kubongkar topengmu
Hingga aku tahu kedokmu

Kau tindas rakyat ini
Kau makan uang ini
Kau rampas hidup ini
Teganya kau
Kau biarkan kami
Makan derita
Telan sengsara

Apa yang kau pikirkan?
Tak lagi kami
Tak lagi Negara
Hanya kau dan sanak saudaramu
Moral, hati, pikiranmu
Hilang . . .
Semuanya hilang
Tak tahu kemana
Hingga aku tahu
Bahwa iblis telah menelannya

Theresia mengatakan...

Nama : Theresia
Kelas : XII IPA 3/41

Tema : Cinta

Resahku

Keresahan dalam hati
Selalu hadir setiap hari
Kala kupandang senyummu
Kala kutatap sorot tajam matamu

Debaran dalam hati
Ingin ungkap suatu arti
Sebuah perasaan
Kebersamaan dan juga persahabatan

Kegundahan dalam hati
Ajak hati ini untuk berlari
Apa daya diri ini
Kemana aku pergi bayangmu selalu menemani

Andai kau tahu seluruh isi di hati
Pasti kau kan mengerti
Kegelisahan yang kurasa selama ini
Akibat hatiku yang telah kau curi

Tema : Kemanusiaan
Buta Mata Tapi Tidak Buta Hati

Rambut hitam bagai pinggiran jendela
Bibir merah bagai mawar
Kulit putih seputih salju
Namun sayang engkau bukan putri salju
Kau hanya seorang gadis manis
Yang melihat dunia dengan hati

Matamu yang indah tak befungsi
walaupun begitu kau tak pernah bersedih
karena kau melihat bukan dengan mata
tetapi dengan hati yang lebih jeli daripada mata

Dengan bantuan tongkatmu yang sudah rapuh
Kau berjalan dengan tertatih-tatih
Namun kau selalu meperlihatkan senyummu
Kepada dunia dan kepada semua orang
Seakan bebanmu telah punah

Walaupun matamu buta
Aku tahu bahwa tidak sepenuhnya buta
Matamu melebihi mata manusia lainnya
Kau buka telinga untuk mendengar burung bernyanyi
Kau mengendus harum bunga yang sedang mekar
Kau membelai daun-daun yang haus air
Kau memang buta
Gadis buta yang memiliki hati lembut bagai sutra
Dan itulah yang terpenting bagi manusia

Sayuti Daniel mengatakan...

Nama : Sayuti Daniel
Kelas : XII IPA 3 / 38

Puisi cinta

Sayup-sayup kasih

Bagai hati yang terluka
Tersiksa dan tertekan
Karena tak bisa kukenang lagi
Saat-saat di mana kita bersama

Pahit, sedih
Terperangkap dalam kesendirian
Aku melangkah
Dalam kesepian

Hati ini terlalu sukar
Melepaskan besarnya cintaku padamu
Hanya tangis yang menyelimuti hari-hari pedihku
Tetesan itu membasahi pipi
Hingga tak bisa dihentikan lagi

Tidakkah kaw sadari
Betapa besar rasa sakit hati ini
Karena terperangkap
Oleh cintamu yang dalam

Cinta,
Kenapa kaw meninggalkanku
Tak pernahkah kaw memikirkan
Hancurnya batin ini
Kusadari, semua telah berlalu
Termakan oleh waktu


Puisi kemanusiaan

Rintihan Hati

Lebih dari dua tahun menderita
Kegetiran dan kesedihan oleh lumpur panas
Menahan semua luapan amarah
Menahan semua kekhawatiran tentang masa depan

Hanya duduk termenung lesu
Hanya lamunan dan harapan yang kosong
Bahkan air mata pun entah ke mana
Yang tak sisa untuk dikeluarkan

Hadiah apakah semua ini
Yang kami dapat sungguh perih
Salah apakah semua ini
Yang kami dapat sungguh tak terbayang

Tuntutan tak dihiraukan
Gertakan pun diabaikan
Begitu tak jelas nasibnya
Hanya berserah ku pada-Nya

rachmad syahdu mengatakan...

Nama : Rachmad Syahdu Wijaya
Kelas : XII IPA 3 / 35

tema : cinta

Cinta dan Persahabatan

Memang benar cinta tak mengenal sahabat
Namun ketahuilah…
Cinta tak mengenal siapa, dimana, dan kapan
Cinta adalah cinta
Memang cinta takan abadi
Namun ketika cinta itu dating
Semua hal menjadi indah dan semua benda menjadi bunga
Karena cinta adalah karunia Tuhan yang maha Esa
Dan apabila memilih antara cinta dan persahabatan
Maka aku akan menjawab
“aku akan berdiri di antara persahabatan dan cinta”
Bagai malam diantara senja dan pagi
Yang selalu memberikan kedamaian di setiap hati seseorang ayng aku cintai

Tema : kemanusiaan

PUISI-PUISI

Puisi-puisi itu berceceran
dalam larik-larik janji. Kosong
dalam drama-drama kampanye
dalam suara-suara sumbang
di gedung parlemen.
Presiden baca puisi
Dewan rakyat baca puisi
Kepala desa baca puisi
Tukang becak pun ikut-ikutan
katanya berjudul politik.
anak-anak menggerutu
karena acara televisi hanya puisi melulu
sedang para ibu sibuk berbisik-bisik
tentang sembako yang kian melangit
tak peduli kalau pesta demokrasi kini
layak telenovela di layar kaca
Lucu
Penuh tipu,
Dan tragis.

Andrianus Effendy mengatakan...

Nama : Andrianus Effendy
Kelas : XII IPA 3
No : 08

Tema : Cinta
Mengapa Cinta…..

Teringat semua cerita kita
Teringat semua cinta kita
Teringat semua kenangan kita
Teringat semua kebahagiaan kita

Tapi kini semua tinggalah sepi
Menangis sedih ku sendiri
Tak pernah ku rasa lagi
Semua kenangan manis itu

Ku ikhlaskan semua itu
Ku akui semua telah sirna
Kau telah bersama dirinya
Salahkah diriku

Cinta….
Mengapa kau tinggalakan aku
Tinggalkan ku tersiksa disini
Mengapa kau melupakan ku

Cinta………..
Mengapa kau melakukan ini
Terbakar hati ini melihat dia bersamanya
Tak kuasa ku pendam kesedihan ini
Cinta kau tinggalkanku sendiri

Mengapa Cinta….
Mengapa kau melakukan ini kepadaku
Ku hanya ingin bersamanya
Hati ini hanya miliknya

Tapi kini semua tinggalah duka
Duka pedih yang telah kukubur semua
Kukubur semua dalam hatiku
Tak ingin ku mengingat mu
Cinta…….

Tema : Kemanusiaan

Derita Pengemis Tua

Kelaparan kehausan semua kau rasakan
Tak perduli apa yang kau rasakan
Kau terus mencari barang rongsokan

Dengan mengais- ngais sampah
Kau mencari sesuap nasi untuk anak istrimu
Keringat bercampur aroma sampah bercampur menjadi satu
Tak kau hiraukan semua itu
Mengingat semua demi keluargamu

Betapa sebenarnya ku salut padamu
Tak seperti para tikus yang menggerogoti uang rakyat
Kalian tak pernah memperdulikan sesama
Terlebih kepada kaumu
Hai kalian penjahat kaya
Malukah kalian melihat tindakan kalian
Tak dapatkah kalian merasakan semua itu

Kalian sungguh berbeda
Kalian lebih rendah dari pemulung tua
Kalian beri makan keluargamu dengan kejahatan
Tak seperti pemulung tua
Yang meberi makan keluarga dengan kerja keras

Hanya kesedihan dan kepiluan yang mereka rasakan
Semua karena perbuatan kalian
Semua karena perilaku kalian
Sadarkah kalian
Sadarkah kalian telah menyakiti mereka

Kalian tak lebih dari sampah
Kalian hanya penjahat yang tka berkelas
Kerjamu hanya menyakiti
Menyakiti mereka yang tertindas

Inggil Sholata Sya mengatakan...

Tatapan Itu
karya : Inggil Sholata Sya

Saat matahari mulai bersinar
ketika embun menyegarkan bunga
kuterbangun dan terdiam
kembali kuteringat
tatap matamu semalam
pandangan tajam melayangkan jiwa
senyum manismu nan lembut
terus terbayang dalam benakku
apakah ini namanya jatuh cinta
cinta pada pandangan pertama
ketika pandangan kami saling jumpa
akankah bisa kau jadi milikku?
milikku selalu


siapa bersalah?
Karya : Inggil Sholata Sya

Bertekuk lutut
kuhadapi semua duka
menatap rintih
rintih tangis yang tak kunjung henti

tercampur kulitku bersama tulang
suara yang sayup-sayup kian menghilang
hanya tapakan kaki ini lah yang mampu menemaniku
menyusuri pasar yang kian menusuk hati

gelimangan harta kian melunjak
menghampiri para pemikir dunia
tapi apa?
kemiskinanlah yang berjalan menghampiriku
tak pandang bulu siapa berdiri
kini ku tak dapat berlari
dari diri , saudara dan harta

kuhanya bisa mengelus dada
mengadahkan tangan kepada-Nya
dan kumulai bertanya
pemikir itukah yang bersalah?
atau...
diri ini memang pantas untuk menerimanya

Unknown mengatakan...

Nama : Fredy Tandri
Kelas : XII IPA 3
No : 17
Tema : Kemanusiaan
Dunia Baru Manusia

inikah bumi inikah tanah dan inikah alam
yang akan menjanjikan cahaya
jika aku hilang
aku ingin dilahirkan di surga
itupun kalau mungkin ditempat
dimana nyawa dan harga diri dihargai

jangan di dunia memalukan ini
dunia dimana kejahatan menjadi tuan
kebenaran mudah dilunturkan
keserahakan meraja lela
hanya karna uang adalah tuan
dengan nilai-nilai nominal sebagai kekuasaan

mengapa engkau menggadaikan negara ini
sampai sesama manusia saling berperang
Tuhan pasti akan datang
Dengan sejuta malaikat-Nya sebagai pasukan
malaikat-Nya akan mengembalikan
semua hal yang kalian perbuat

apakah hati anda tergetar
untuk saudara-saudara sebangsa serumpun yang sama
mari kita mohon doa bersama kepada-Nya
untuk dunia yang terlahir kembali
bagi para kaum jelata
sejajar dengan seluruh kaum di dunia

Tema : Cinta
Hanya Rasa Cinta

Hanya ini yang kau berikan
Untuk segala yang telah kuberikan
Dengan segala hati yang kurasakan
Apakah mungkin kau tiada

Hanya ini yang kudapat
Dari segala yang kutanam
Dengan rasa yang mendalam
Untuk hanya bersama engkau

Namun kini telah terlambat
Engkau kini telah tiada
Namun perasaan ini tetap ada
Bersama kenangan dan sukacita

Tapi aku tak menyerah
Hanya untuk membangkitkan engkau
Hanya dengan satu perasaan
Dengan satu rasa cinta

Unknown mengatakan...

Nama : Yonathan Kurniawan Hasan
Kelas : XII P 3 / 45


Malaikat Hatiku


Tema : Puisi Cinta
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan

Sejak pertama mengenalmu lebih dekat
Jujur aku terpesona akan s’gala isi hatimu
Meski aku sendiri berpikir apakah aku pantas buatmu
Aku takut menyakitimu
Tetapi aku tidak sanggup jauh darimu

Aku janji tidak akan meninggalkanmu walau cobaan yang menghampiriku
Aku tetap ingin s’lalu bersamamu.

Hampir setiap hari aku selalu teringat akan bayanganmu
Yang terus membayangi di setiap langkahku
Ketika aku ingat akan bayanganmu
rasanya hati ini amat bahagia

Begitu pula dalam menjalani hidup ini
Bagai ombak yang menyisir pantai
Aku tak akan pernah gentar bersemangat
Dan terus mencoba bersemangat itu karena engkau malaikat hatiku.

Ketika engkau merasa sedih jujur,
Aku juga ikut sedih Malaikat Cinta ku
Dan memikirkan bagaimana bisa membuatmu tersenyum kembali

Ketika embun pagi menyinari hari – hari ku
Hati ku terasa amat bahagia
Dan segera ingin memelukmu

Ketika engkau tidak ada disampingku aku benar- benar merasa kesepian
Tak pernah kubayangkan bila kujalani hidup ini tanpa dirimu
Tak sanggup rasanya menjalani ini semua
Tanpa seseorang yang sangat aku sayangi dan kucintai sepenuh hatiku.

Aku selalu ingin bersamamu dan menemani hari – hari mu
Meskipun ketika aku sakit..
Aku berjanji pada diriku
Aku akan membuatmu terus tersenyum
Aku tak akan pernah sekalipun ingin menyakitimu
Aku Hanya ingin bisa bersama mu selamanya

Aku tak pernah berpikir untuk meninggalkanmu
Aku hanya ingin selalu didekatmu.
Aku senang sekali melihat dirimu tersenyum
Karena senyummu membuat ku larut dalam keceriaan...

Aku rela mengorbankan waktuku, pikiranku
bahkan segalanya untuk menemani hari – harimu

Aku selalu menantikan dirmu
Aku tak pernah sedikitpun ingin menyakitimu..
Malaikat hatiku
Aku hanya ingin mengatakan kalau aku menyayangimu..



Nama : Yonathan Kurniawan Hasan
Kelas : XII P 3 / 45


Hak yang Terampas


Tema : Kemanusiaan
Karya : Yonathan Kurniawan Hasan


Waktu demi waktu telah berlalu
Tak ku rasakan angin pagi
Yang biasanya menaungi pekerjaan ku
Kini aku hanya sebuah kayu yang terbengkalai

Tak seorangpun ingin mempedulikan diriku
Aku hanya hamparan batu besar yang hanya di hempas
Di hempas ombak – ombak pinggir lautan biru
Hancur rasanya

Kemanakah Hak yang engkau rampas
Seharian engkau duduk manis di kursi kebesaranmu
Semnetara aku hanya bisa duduk meminta – minta
Hanya sesuap nasi yang aku dapatkan
Itupun harus ku perjuangkan
Aku tak tahu langkah kakiku ini
Aku tak tahu hendak kemana kakiku ini
Kehidupan ku sekarang tak seperti dahulu
Sekarang aku hanyai merangkai mimpi
Mimpi yang tak pernah ku dapatkan

Hari – hariku hanya berhadapan dengan debu dan polusi
Yang ada di mana – mana
Aku hanya bisa merasakan derita kehidupan
Yang tak pernah ku bayangkan

Apakah arti hidup ini..
Aku tak tahu harus bagaimana
Hidupku kini hanya sebuah peluru kosong
Yang tak akan pernah berguna lagi

Hancur rasanya
Hati yang selalu terluka
Tanpa seorang pun bisa menyembuhkan
Aku sangat membutuhkan pertolongan

Hidup ini rasanya telah usai
Gersang nya hatiku ini
Aku hanya bisa terdiam
Tanpa seorangpun ingin membantu ku

Langit yang dulu cerah sekarang
Bagaikan malam yang tak pernah berganti siang
Hanya ku lihat gelapnya malam
Gelap gulita menaungi pikiranku

Sampai kapan airmata ini engkau teteskan
Tak Puas kah engkau memberi penderitaan ini
Mana Hati Nurani mu
Dulu Engkau sanjung aku engkau puji aku
Sekarang hanya caci maki yang ku dapatkan
Katakan kepadaku…
Sampai kapan hidup kami engkau persempit…
Merantai Pikiranku dan tergiring
di hembusan badai yang tak pernah habis
Katanya bumi ini bumi mu..
Tapak kaki kami berada ditanah mu..
dan bebani kami..

Agnes Wijaya mengatakan...

Nama: Agnes Wijaya
Kelas : XII IPA 3
No. Absen : 01

Tema: Cinta

Rasa Cinta

Ada rasa di dada
Menggelitik nurani
Mengguncang beku diri
Mengantar serpihan hari-hari
Menggapai jati diri

Ada damba di dada
Memanen rujutan pribadi
Di ladang-ladang lakon sejati
Melalui tebaran kasih
Membius pelangi diri

Bahagia, cinta, dan rindu
Itulah yang ku rasakan
Perasaan yang memenuhi diriku
Hangatnya menyelimuti diri ini

Tersipu malu, salah tingkah
Itu yang terjadi pada diriku
Kala aku sedang merasakan cinta
Cinta yang begitu tulus



Tema: Kemanusiaan

Manusia yang hilang

Aku adalah manusia langka
Yang terasing oleh masyarakat
Aku ada namun seolah tiada
Bagai angin yang ada di musim panas

Korupsi itu hina sekali
Menyakiti manusia lemah yang miskin harta
Memperkuat manusia yang berkuasa
Ya, aku adalah koruptor itu
Tanganku kotor walau dilihat kasat mata
Penuh dengan lumpur dosa

Masyarakat banyak menangis
Karena binatang jalang seperti ku
Aku dibutakan oleh materi semata
Dibelai oleh kenikmatan dan kekuasaan sementara
Oh... Bodohnya aku

Puisi ini aku sembahkan untuk masyarakat yang aku sakiti
Aku ingin bersujud pada mereka
Menangis darah dan berkata seribu kali maaf
Aku adalah manusia yang hilang
Hilang dalam peradaban
Namun, aku ingin dianggap
Tolong... Bantu aku temukan jati diriku

Antonius Muliawan Japar mengatakan...

Nama : Antonius Muliawan Japar
Kelas : XII IPA 3
No. Absen : 10

Tema : Cinta

Cinta

Ku teringat akan masa lalu
Masa lalu yang amat membahagiakan
Itulah pada saat ku merasa sesuatu
Sesuatu yang mungkin dinamakan cinta

Awalnya kita bertemu
Perasaan ini mulai tumbuh
Seiring berjalannya waktu
Apakah ini yang dinamakan cinta?

Ku teringat akan dirimu
Selalu teringat dirimu
Saat ku sedang menjalani hidup
Sedetikpun tak bisa ku melupakanmu

Sesaat ku menatapmu
Tak pernah kau menatapku kembali
Saat ku menyatakan cinta
Kau mulai mengabaikanku

Ku sangat mengharapkan dirimu
Menjadi orang yang kucintai
Menjadi pasangan hidupku
Namun itu tak mungkin terjadi


Nama : Antonius Muliawan Japar
Kelas : XII IPA 3
No. Absen : 10

Tema : Kemanusiaan

Impian Kita Bersama

Setiap orang tentu mempunyai impian
Impian yang sangat didambakan
Impian yang sangat kita harapkan
Tentu kita senang apabila terwujud

Namun pernahkah engkau melihat ke luar?
Kepada rakyat-rakyat miskin di jalanan
Mereka meraung-raung di luar sana
Tak tahan akan menghadapi penderitaan
Penderitaan yang tiada habisnya

Terkadang kita tidak puas akan yang kita dapatkan
Terkadang kita menghambur-hamburkan harta
Namun pernahkah engkau memikirkan mereka?
Mereka yang sangat membutuhkan bantuan
Mereka yang juga memiliki impian
Pemberian kita sedang mereka harapkan
Apakah engkau tahu itu?

Wahai para penguasa bangsa tanah air ini
Pernahkah engkau melihat tragisnya hidup mereka?
Mereka yang rumahnya digusur
Mereka yang disiksa setiap hari
Mereka yang mencari uang di jalanan
Pernahkah engkau renungkan hal itu?

Hukum memang sangat penting dalam hidup
Mengatur kehidupan kita agar tidak tersesat
Namun rasa sosial itu penting
Rasa yang membuat kebersamaan menjadi indah
Impian yang tentunya dimiliki tiap orang
Impian bersama orang yang kita sayangi
Impian bersama orang yang kita cintai

Kini semua sudah dapat melihat
Hal tersebut hanya kebohongan belaka
Peperangan banyak terjadi
Penderitaan dimana-mana

Akhirnya kita hanya dapat berdoa
Agar impian kita dapat terjadi
Impian dimana kita hidup bersama dalam damai

natalia setya mengatakan...

Tema: Cinta

Emosi dalam Waktu


Semilir angin berhembus lembut
Membingkai raga hangatkan jiwa
Saat lelah ingin terlelap
Hadir sosok memagut rasa
Menyentuh damai dalam asa
Mengharap titipan salam Sang Pujangga

Kadang terasa jauh
Membiarkan diri tersingkap angan dan bayang
Hanya keteguhan dalam berpijak
Memagut emosi penantian rasa

Inginku berpegang pada percaya
Ketulusan jadi yang utama
Namun raga tak selaras logika
Pahami semua dalam tanya
Renungkan makna yang sederhana


Tema: Kemanusiaan

Semangat Jalanan

Peluh itu begitu nyata
Rasa lelah tersingkap dalam keringatmu
Bercucuran membasahi pelipismu
Ketika mentari menelusup bahu mungilmu
lewat celah - celah kain yang terkoyak

Begitu sulit hidupmu
Berjalan menyusuri lorong kebahagiaan
demi sebuah kata "kenyang"
Namun semangatmu selalu ada
Penuh tawa melangkah tanpa beban
Walau seringkali kau tertatih dan patah arah
Namun semangatmu selalu ada
Engkau tetap tersenyum dengan polosnya
Meski ku tahu hidupmu tak sepolos itu...

meliana mengatakan...

Nama: Meliana Enda Nurdin
Kelas : XII IPA 3
No : 27

Panti Asuhan

Mereka bahagia
Mereka tertawa
Mereka selalu ceria
Tapi apa ada yang tahu?
Mereka kesepian..

Hanya ada satu pintanya
Mereka ingin kasih dari orang tua
Namun nasib berkata lain
Berbeda cara berbeda nasib
Mereka kehilangan orang tua mereka

Mereka ingin menangis
Mereka ingin menjerit
Mereka ingin berkata
Seberapa rindunya mereka dengan orang tua
Mereka hanya berharap kasih nya

Namun mereka juga senang
Karena bisa bertemu
Di suatu tempat bernama Panti Asuhan
Karena mereka berfikir
Mereka bernasib sama

Kini disinilah mereka
Di panti asuhan
Jika kau ingin tahu
Betapa berharganya orang tua mu
Datanglah ke tempat ini
Dan percaya
Kau akan sangat menyayangi orang tua mu
Dan tak ingin kehilangan mereka







Kesendirian

Di tengah keramaian akhir minggu
Aku sedang menyendiri tanpa tujuan
Ah, aku ingin berkata
Aku tak ingin sendiri

Awan membawa pergi ditiup angin
Walau tak terpisah kuharap masih ada
Waktu untuk bertemu lagi
Daripada mencintai
Lebih baik dicintai dengan sepenuh hati

Kekeringan hatiku dan hari kita bersama
Yang masih berbekas di hatiku
Putih dan dingin daripada musim dingin
Aku masih terus mengingatmu

Aku ingin menangis
Tapi apa guna
Seakan air mata tertahan oleh jiwamu
Yang telah menghilang

Entah aku terasa kosong tanpamu
Matamu tidak memancarkan sinar apapun
Tolong kau jangan lupakan aku
Bantu aku menolak kesendirian
Sehingga dapat menutupi kekosongan hatiku

Monica Callorin mengatakan...

Nama: Monica Callorin
Kelas: XII IPA 3 / 28

Tema: Cinta

Cinta yang Abadi

Di malam yang dingin
bayanganmu menghampiriku
dan kau merangkul hatiku

Kau dan aku terbang
Menyentuh langit
Menyapa sang bulan
Menari bersama bintang

Perlahan bayanganmu merata
Kau hanya mimpi indah yang
Menjadi inspirasi bagi seorang pujangga

Horizon menganturkan pagi itu
Sisa bintang semalam masih ada
Dingin menyelimuti kita di sini
Kau membangunkanku dari mimpi burukku tentangmu

Segala rasa yang telah terukir
Dan terpendam cerita indah di sini
Sebuah rasa cinta yang pernah hadir
Dan terukir di hati yang tak pernah pudar

Sosok dirimulah yang paling aku rindukan
Dan di sini telah tercipta alunan rindu
Yang kita rajut dahulu
Kau percikan ku dengan air kehidupan
Membuatku merasakan manisnya madu


Tema: Kemanusiaan

Mimpi Hanyalah Mimpi

Cucuran air mata membasahi wajah kotor kami
Jerit tangis kelaparan menhantui hidup kami
Ikrar janji tak pernah kami ucapkan
Meraih mimpi anak kami pun tak dapat digapai

Meskipun kami injak tanah pertiwi kami
Buah keringat kami tak dihargai
Tempat kami berteduh lenyap oleh nafsumu
Kekuasaanmu melemahkan kami

Jalanan
Hanya jalanan tempat kami mengais
Hanya jalanan satu-satunya harta kami
Dan jalanan menjadi surga kami

Akankah kau yang mempedulikan kami?
Kedipan mata pun tak kunjung kau beri
Akankah engkau mau merangkul kami
Menyentuh kami pun akan terasa hina
Tapi…
Mimpi hanyalah mimpi

Yosefine Anggie mengatakan...

Nama : Yosefine Anggie
Kelas : XII IPA 3
No : 47

Tema : Cinta

Selamat Jalan Cinta

Ku tak mengerti akan rasa di hati
Namun setiap engkau tak di sini
Yang kurasa hanya sepi
Sepi yang tak kunjung pergi

Hati ini trasa sunyi tanpa nafas cintamu
Hidup ini sepi tanpa senyuman darimu
Diri ini senyap tanpa jiwa kasih mu
Ruang hatiku gelap tanpa arah tuk melangkah

Cinta
Mengapa semua harus terjadi
Mengapa disaat terang dunia kalbuku kau berlalu
Kau tinggalkan sepenggal dusta dalam rasa

Cinta
Aku hanya mampu memeluk rasa
Memeluk mimpi senja yng kelabu
Meniti harapan fajar kelana

Cinta
Kau buat aku tak yakin untuk melangkah
Kau beri aku segenggam luka
Mengapa cahaya pelangi menjadi api
Selamat jalan cinta

Tema : Kemanusiaan

Jeritan Anak Jalanan

Anak yang terbuang
Impiannya hilang
Yang ada hanya angan-angan
Yang sulit tergapai

Akankah ada yang peduli
Akankah ada yang mendengar
Tangisan dan jeritannya
Kesedihannya?

Tuan kasihanilah mereka
Sayangilah mereka
Karena tuan adalah malaikat
Malaikat yang di kirim oleh Tuhan
Untuk menyayangi dan mengasihi
mereka

hBroTX mengatakan...

Nama : Hugo Probo Gumelar
No.Absen : 18


Tema : Cinta

Kenangan Tak Terlupakan


Seketika itu,
Keheningan menjadi nyata
Meluapkan emosi rasa cinta
Harum semu seolah nyata
Menikmati sentuhan lembut kasih cinta
Menjadikan kenangan indah
Sepanjang ku melangkah

Ku berhenti sejenak
Di sebuah gundukan bertanda
Dingin udara mengalir menuju hati
Membuatku terdiam
Menggenggam kedua belah tangan
Memandang gejolak rumput yang bergoyang
Bak gejolak kehidupan


Ingatan yang menggores luka
Luka terdalam tak terlupa
Sesal jiwa memenuhi emosi
Bodoh. . .
Sungguh bodoh….

Sepi menguasai waktu
Entah suatu kehilangan besar
Sesuatu yang begitu berharga
Kuresapi dalam jiwa dan pikiran
Kuingin beralih
Kuingin berlari
Meningalkan duka pahit
Tapi tak dapat kupungkiri
Duka itu melekat pada kenangan terindahku

Tuhan, mengapa cepat kau memanggilnya
Kekasih sejatiku hilang dari indraku
Dia yang selalu tersenyum manis
Dia yang selalu bersuara halus
Harum lembut dalam ingatanku
Kenangan tak terlupakan

Disaat kita berdua
Hanya bersama dalam rasa
Ku rindu kau
Dalam hadirmu
Meski kutahu
Itu tak kan mungkin
Namun ada sesuatu
Ketenangan dalam hatiku
Tiap ku kenang
Ku ingat selalu

Tetesan air mata
Membahasi nisan ini
Dan kau tahu
Tiada yang dapat membahagiakanku
Kecuali mengingatmu
Memberiku semangat
Dalam harapan
Dalam kehidupan yang nyata
Kan selalu ku ingat
Engkau sepanjang hayatku



Tema : Kemanusiaan

Jeritan Sang Manusia


Manusia tak berdaging
Seolah tinggal tulang berbalut kulit
Bola mata nya yang menonjol
Di atas cekungan sepasang pipi
Raut wajah yang memelas
Disertai perutnya yang besar dan buncit

Perlahan melangkahkan kaki jari jemari
Menopang beribu-ribu beban hidup
Menjerit dalam hatinya
Gertakan gigi dan rintihan jiwa
Mendengung dalam pancaran tubuh
Hanya hembusan nafas perih
Yang meyakinkan
Bahwa benar sesosok manusia
Manusia yang bernyawa

Siapa gerangan yang dapat mendengar
Jeritan tak bersuara
Di tengah gemerlap kacaunya dunia
Namun jangan salah
Jeritan tak bersuara
Bak bilah pedang
Akan menusuk hatimu
Hingga ke tempat yang paling dalam
Mencabik – cabik perasaan mu
Hingga memilukan hati
Namun, takkan mempan
Bagi hati yang keras
Keras seperti batu
Yang tenggelam di dasar samudera

Dengarlah hai semua manusia
Jeritan mereka
Dalam kerasnya kehidupan
Jeritan mereka
Dalam tiap langkah haus dan laparnya
Rintihan mereka
Dalam gelapnya malam
Coba bertahan dalam dinginnya malam
Menembus kulit, menusuk hingga tulang
Tanpa sandang tanpa papan
Hanya sehelai kain penutup badan


Mereka kesakitan
Bukan hanya satu hari, satu minggu
Melainkan bertahun-tahun lamanya
Sepanjang hidup bagi yang tak beruntung

Jangan anggap karena mereka malas
Tapi sadarlah manusia rakus
Tiada kesempatan bagi mereka
Karena kerasnya hatimu
Karena degilnya hatimu
Karena keegoisan nafsumu
Tiada kekuatan bagi mereka
Tuk menggenggam sebuah pilihan

Coba rasakan mereka
Tiada yang lebih indah bagi mereka
Selain bisa mengisi perut buncit
Dan menikmati tetesan air segar

Saat mereka tak lagi mampu melangkah
Mereka tau bahwa semua sia-sia
Saat mereka tak lagi mampu berdiri
Jiwa pun terguncang
Mereka pun menjerit keras
Tuk terakhir kalinya
Menghabiskan sisa nafas kehidupan
Di saat itulah
Semua jadi tiada berarti
Mereka hanya dapat berpasrah diri
Menatap senyum pada sang gagak
Yang telah setia menunggunya
Dan kini lihatlah,
Betapa lahapnya sang gagak
Menyantap mayat tergeletak

nicholas leonardy johandinata mengatakan...

Nama: Nicholas Leonardy
kelas: XIIP3
No.Absen: 30

puisi cinta


Letih… ku berdiri di bawah terik mentari
tercabik cinta yang datang dan pergi
walaupun asa tercabik luka
Masih… tak kutemui lagi dimanakah dirimu cinta


Letih… hanya saja raga ini b’lumlah mati
Hingga jiwa terus saja meminta tuk menunggumu disini
Sampai engkau hadir…
Sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir


Senantiasa...
Ku mencoba tuk s’lalu ada
Saat kau menangisi duka
Atau saat berbagi canda tawa
walau hanya Mnyisakan sebuah kisah cinta tentang
kita

puisi kemanusiaan

inikah bumi yang selama ini aku pijak
inikah tanah tempat aku dilahirkan
dan inikah tanah yang kelak akan menjanjikan

terus terang
kalau aku boleh memilih
aku ingin dilahirkan di tanah suci
pun kalau mungkin ditanah dimana hak azasi dipertuan

atau ditanah dimana segala kemungkinan bisa berkembang
jangan ditanah menjijikkan ini
tanah dimana kebenaran bisa dipelintir
keadilan gampang dicampakkan
kejujuran terabaikan

semata-mata ker’na uang

hanya sebab nilai-nilai nominal lantas moral tersingkirkan

begitu tegakah menggadaikan republik ini

sampai hatikah sesama saudara saling mencakar dan mencengkeram

Tuhan pasti ta’ kan tinggal diam

sejuta malaikat-Nya telah mencatat ulah kalian

berjuta malaikat-Nya akan menurunkan azab-Nya

tidakkah tergetar hati kalian

lepada saudara-saudariku sebangsa dan setanah-air

mari kita panjatkan doa bersama dan serentak

agar kedamaian tercipta ditanah ini

berdoa dan terus berdoa

ker’ma tak ada senjata apapun yang ampuh selain doa

ker’na doa orang yang teraniaya sangat didengar Tuhan

saat ini kita semua sedang teraniaya

akibat ulah beberapa orang yang pintar cuci-tangan

tetapi mereka akan tanggung sendiri akibatnya

dan akibat itu sebenarnya tengah terjadi

sekarang ini

mereka ta’ kan bisa lepas dari kegalauan, kecemasan, ketakutan

karena doa kita semua

dari bangsa yang teraniaya

Deka Pratama mengatakan...

Nama : KMS. Deka puthu P.
Kelas: XII IPA 3/25

TEMA : Perasaan Cinta

Cinta itu aneh
Saat seorang bertanya tentang orang yang kau suka
Yang terbayang adalah wajah nya
Tapi saat bertanya tentang alasan menyukainya
Kau hanya bisa angkat bahu.

Cinta itu hangat
Dengan hanya menatap matanya yang biasa
Namun menciptakam perasaan luar biasa
Hangat ... sehangat pelukan ibu.

Rasa cinta berbeda dengan seemua rasa di dunia
Bagaikan permen lolipop yang berwarna warni
Tiap rasa menyimpan masing-masing cerita
Masing-masing misteri yang sulit terpecahkan
Namun menarik untuk dirasakan.

Dampingilah selalu orang yang kau cintai
Dan lindungilah ia selalu
Keajaiban cinta akan tercipta
Lebih dahsyat dari sihir manapun
Itulah cinta.

Cinta tidak butuh alasan
Cinta tidak butuh kata-kata
Cinta hanya butuh waktu
Waktu panjang yang tak pernah berakhir
Karena perjalanan cinta akan terus berjalan
Selama hidupmu.

TEMA : Kemanusiaan

katakan kepada kami.
sampai kapan airmata kami engkau ambil
melalui omongan-omongan mu
yang membangkai di tenggorokan mu..?

sampai kapan hidup kami engkau persempit.
merantai kami dan tersatu
di lumpur2 dosa yang kau bangun.

katanya bumi ini bumi mu
tapak kaki kami berada ditanah mu
dan bebani kami
dengan rampasan yang engkau sebut pajak

kami budak tetapi kami manusia...
bukan engkau manusia seperti tikus dalam kubangan

seharian engkau tertawa atas penderitaan kami
kami menangis karena ulahmu
seharian engkau campakkan butiran nasi
kami mengais penuh harapan.

engakau rasa kami hina,kami rendah
tetapi engkau?
sama seperti tikus dalam persembunyian.

trifonia ingrid mengatakan...

Nama: Trifonia Ingrid Octavia
kelas: XII IPA 3 / 43

Tema: Cinta


Pandangan Pertama

Kurasakan
Debaran kencang di dadaku
Saat kulihat
Kedua belah matamu itu

Saat kugenggam kedua belah tanganmu
Kurasakan getaran
Serta kehangatan
Dalam dadaku

Ketika kau panggil namaku
Seketika kusadari
Getaran yang kurasakan padamu
Inilah cinta.

Ingin rasanya kumiliki dirimu
Dimanapun aku atau kau berada
Di hatiku
Engkaulah satu-satunya cintaku.


Tema: Kemanusiaan


Susahnya Mencari Uang

Panas terik
Menyinari tubuhku
Setetes demi setetes
Keringat mengalir dari wajahku

Kelelahan
Meradang dalam tubuhku
Beban yang ku panggul
Terasa semakin dan semakin berat

Dengan tertatih tatih
Kubawa bebanku
Kuarungi batu-batu tajam
Dengan kaki telanjang

Demi mendapatakn sekeping uang
Perjalanan jauh kulalui dengan perjuangan
Sampailah aku di tempat tujuan
Beban yang kupanggul hilang sudah

Kuterima sepeser uang dari si mandor
Bagi orang amatlah sedikit jumlah uang ini
Tapi dengan penuh penghormatan
Kuterima dengan hati besar
Dan berterima kasih kepada Sang Pengasih
Atas berkatnya hari ini.

yohoo mengatakan...

Nama : Ivonne Andreani
Kelas : XII IPA 3
no. : 22

Jeritan Nurani
Karya : Ivonne Andreani

Jeritan nurani menyayat hati
Isak tangis pun mendampingi
Membuat hati terasa perih
Menyaksikan sanak saudari

Perut buncit bukan sehat
Telanjang dada bukan kuat
Namun mereka berpegang erat
Menanti datangnya sang penyelamat

Hati nurani dipertanyakan
Di mana letak keadilan
Menyiksa kaun satu rekan
Sengsara bersamaan

Mereka yang punya jabatan
Satu langkah pun keberatan
Layaknya beribu-ribu hujaman
Bagi kami yang menantikan

Wajah kami tertawa
Wajah kami gembira
Tapi apalah daya
Tetap saja kami derita

Tahukah mereka
Pernahkah menerka
Hati kami yang terluka
Kian tak kentara

Adakah mereka peduli
Adakah nereka naluri
Sulitkah menolong kami
Hengkang dari derita ini


Tema : Cinta
Karya Ivonne Andreani

Sang surya kembali bersinar
Bunga-bunga kembali mekar
Ketemui seorang pendekar
Memandangnya hatiku berbinar

Disuatu sudut ruangan
kami bertemu pandangan
Menyunggingkan satu senyuman
Pertanda kita berkawan

Lain aku lain kamu
Jantungku mulai berderu
Pikiranku pun merancu
Saat kita kerap bertemu

Sang waktu kian berlalu
Rasa hatiku ingin berlabuh
Namun hati tak cukup teduh
Melihat dirimu pergi dariku

Irama jantung bertalu-talu
Saat terngiang bayang wajahmu
Namun berani seakan menjauh
Luka hati membuat pilu

Ricky Djohan mengatakan...

Nama: Ricky Djohan
Kelas: XII IPA 3 / 36

Tema: Cinta

Menunggumu

Aku selalu menunggumu
Yang pergi entah kemana
Aku tidak terbiasa dengan kesendirian ini tanpamu
Kembalilah

Awan membawa hujan yang langka
Aku yang terpisah jarak denganmu
Tidak tahu apa yang terjadi denganku
Terdiam
Hanya itu yang bisa aku lakukan

Waktu terus berputar
Hari terus berganti
Cinta pun mungkin pudar
Itu yang selalu di katakan orang-orang..
Namun, aku tidak..
Diantara usiaku yang menua..
Cintaku padamu malah semakin besar..

Aku selalu menunggumu..
Dimana pun kau berada..
Walaupun kau telah tiada
aku akan terus menunggumu..
Hingga akhir hayatku..
Itu lah cintaku..

Tema : Kemanusiaan

Pemulung Tua

Kau menyeka keringatmu yang turun deras..
Kau selalu tersenyum
Padahal hatimu tampak kesal pada pembuang sampah smbrangan..
Yang selalu menyusahkan mu..

Pemulung tua
tahukah kau?
Walaupun sepanjang hidupmu selalu bergumul dengan sampah..
Tapi kau tidak menyerah..
Demi kehidupan anak dan istrimu..
Demi makan mereka
kau tidak pernah berkata bahwa pekerjaanmu hina..

Kau selalu positif dimataku..
Kw selalu memotivasiku, bahwa aku masih bruntung..
Kw adalah seseorang yang aku kagumi..
Dan kau juga dikagumi oleh ibu pertiwi..
Karena profesimu it..
Telah meringankan bebannya..

IPH mengatakan...

Nama: Idealisa Debora H.
Kelas: XII IPA 3
No. Absen: 19

Tema 1 : Puisi Cinta
Kerinduan

Jika waktu berhenti
Walau untuk sejenak saja
Aku ingin menatap wajahmu
Untuk waktu yang lama
Kau selalu hadir dalam mimpiku

Jika aku bisa memberi pita pada mimpi
Aku akan mengikat bagian yang indah itu
Kusimpan dengan baik hingga dating seorang peri
Kusimpan dengan baik hingga mimpi itu terwujud
Dan pita itu terlepas

Apa kau tahu tentang perasaanku?
Semua tentang dirimu
Semua tentang hidupmu
Selalu menghantui pikiranku
Selalu mengusik jiiwaku
Inilah hati sendu yang penuh merindu



Tema 2: Puisi Moral
Perjuangan Baru

Zaman ini penuh perjuangan
Dan inilah waktu bagi kami
Berjuang didalam bagai pahlawan
Semua wajah bersinar
Penuh semangat dalam diri

Hidup baru pun berkobar - kobar
Kami berjjuanh menyerahkan jiwa
Pada zaman yang keras ini
Memompa darah demi semua
Menyerahkan jiwa pada perjuangan

Janganlah engkau duduk terdiam
Marilah pemuda pemudi
Bahu membahu membantu sesama
Hingga tiba suatu kehidupan
Yang peduli akan sesama

david mengatakan...

Nama : David
Kelas : XII IPA 3
No. : 13

Tema: cinta
Kata-kata indah
Kurangkai menelusuri dimensi
Kuukir menjadi sepucuk puisi
Yang manis tuk kau pandangi

Berjuata kata cinta dariku
Hanya untuk kau seorang
Karena kau bidadariku
Tak terganti
Meskipun dunia kau berhenti berputar
Matahari enggan bersinar
Dan hujan deras mengguyur
Aku kan tahu kau milikku

Menanti jawaban pastimu
Untuk menerima cintaku
Kugambarkan dalam alunan puisiku

Wajah manismu
Yang takkan pernah terlupakan
Kenangan indah kita
Cinta, tawa, dan air mata
Bercampur dalam hati dan perasaanku

Tema : kemanusiaan(moral)

Perjuangan Hidup

Waktu terus berjalan
Tanpa pernah kenal waktu
Ia terus bekerja dengan keras
Walau tubuhnya telah letih
Ia tetap semangat

Hari demi hari
Bulan demi bulan
Tahun demi tahun
Ia tidak pernah memandang waktu
Untuk menghasilkan rejeki
Ia terus berjuang berusaha
Ia tidak ingin anak-anaknya menderita seperti beliau

Hingga akhir hayatnya
Ia tetap semangat untuk melihat anak-anakmya
Menjadi orang yang berguna dan sukses
Semangatnya selama ini
Telah membimbing anak-anaknya
Bahwa kehidupan itu harus diperjuangkan
Tiada kata menyerah dalam kehidupan

Vicky mengatakan...

Nama : Vicky
Kelas : XII IPA 3/ 44

Tema : Cinta

Aku masih di sini

Aku masih disini
Terpaku, termenung, terdiam
Dalam kelam dan gelapnya malam
Melayang angan dan pikiran
Entah,,menuju kemana arahnya

Akupun masih disini..
menelusuri detik demi detik
Waktu yang berjalan mengukir kenangan
Senyum, tawa, sedih, dan gembira
Semua menyatu dalam perasaan

Aku masih disini
Menanti…berharap..
Meanantikan sebuah cinta
Cinta yang akan selalu berbekas di lubuk hatiku

Aku masih tetap disini
Memeluk bayangmu dalam kegelapan
Mendekap Kasihmu dalam hening malam

Tema : Moral

Arti Kehidupan

Kenangan lama di tengah renungan
Di dalam kelam kesunyian malam
Hanya Membisu di pertapaan malam
Sampai hati membeku di dinginnya kesunyian malam
Arti kehidupan di cari cari

Melukis kabut tanpa ruang dan waktu
Di berapa langkah tubuh beranjak
Seberapa jauh jejak sampai manusia lacak
Hidup itu hidup
Hidup tak di kata

Menuai sebuah kata dengan memecah segala kemungkinan
Seakan angan buta
Larut di arus deras mimpi yang mencekam
Jauh menjauh
Semakin jauh dari diri yang memandang hati

Alexandra Christina mengatakan...

Nama : Alexandra Christina
Kelas : XII IPA 3 / 02

Tema : Kemanusiaan

Arti Hidup

Waktu terus bergulir
Hari demi hari terlewati
Namun tak sedikit menjadi berarti
Kemiskinan dan kekerasan seakan menjadi momok negeri ini
Rintihan dan derai air mata tak pernah berhenti
Tetesan darah terus mengalir
Ratusan jiwa melayang tiada henti
Seakan hidup ini sudah tak memiliki arti

Tuhan ....
Mengapa ini terjadi ?
Apa sebenarnya arti hidup kami ini ?
Mengapa kami tak pernah saling menghargai ?
Mengapa kami tak pernah peduli ?
Peduli dengan sesama kami
Peduli dengan keadaan sekitar kami
Seakan hati ini telah mati
Mati melihat semua yang terjadi

Tema : Cinta

Menunggu

Bawa aku kembali dalam pelukanmu
Seperti yang pernah kau lakukan sebelumnya
Sentuh aku sekali lagi
Dan ingat saat kita bersama

Jangan pergi tinggalkanku sendiri
Dia tidak mungkin mencintai
Seperti aku mencintaimu
Dan saat kau berjalan pergi
Kau tahu aku masih berdiri disini

Aku akan menunggumu
Disini didalam hatiku
Aku ingin mencintaimu lebih
Lebih dari segala sesuatu
Saat kau membutuhkan
Ingatlah aku masih disini
Disini menunggu kau kembali
Kembali kedalam pelukku

Unknown mengatakan...

Nama : Andes Andriady
Kelas: XII Ipa 3
No : 05

Puisi Cinta

Cinta Pertama

Engkau bagaikan bidadari
Bidadari yang turun ke bumi
mengapa mata ini tak henti,
memandang wajahmu yang
bagaikan bunga semerbak dari surga

ada sesuatu yang ku rasakan pada dadaku
Ku selalu ingin melihat engaku
Ku selalu ingin mendengar tawamu
Ku selalu ingin engkau
berlari lari ceria di pikiranku

Kenapa ketika kau jauh
aku merasa dunia ini sangat sepi
dunia bagaikan tak ada penghuni
tiada suara canda tawa mu
ketika kau jauh rasa sepi melanda didadaku

ketika ku melihatmu,
tersenyum kepada orang lain,
ada rasa marah yang muncul
emosi yang meluap
kenapa ku marah ketika ku melihatmu dengan cowok lain

tetapi aku kan senang
jika dikau senang
jika kau sedih
entah kenapa mata ku pun ikut sedih

apakah ini yang namanya cinta
apakah begini rasanya cinta
mungkinkah yang ku rasakan ini namanya cinta
mereka bilang cinta itu buta
mereka bilang cinta itu gila
mereka bilang cinta itu kepedihan

tapi kenapa ketika ku melihatmu
ku mengerti apa itu cinta
ku tahu bahwa cinta itu saling berbagi
ku tahu cinta itu pengorbanan
ku tahu tanpa cinta kita tak akan bisa hidup

entah kenapa ku tak pernah bosan melihat dirimu
ketika ku jatuh engkau selalu ada
ketika ku sakit engkau selalu menemati
ketika ku salah engkau membantuku

tetapi jika kau jauh rasanya begitu perih
seperti ada yang kurang didada
seperti ada yang yang hilang di diriku
seperti hati ini terasa kosong
kenapa serti in?

ada rasa ingin melindunginnya
ada rasa ingin selalu disampingnya
ada rasa khawatir ketika dia tak berada disisiku

hati ini seperti ingin berada disampingimu terus
hati ini selalu ingin melindungi mu terus
hati ini tidak mau jika engkau terluka
hati ini selalu ingin menjagamu

cinta
cintakah ini
ataukah hanya perasan tertarik?
tapi
rasa ini membuat hidup lebih berwarna
tanpa cinta hidup pastilah kosong
cinta membuat kita bahagia
dihatiku seperti telah terukir
namamu seorang yang berinisial M

Unknown mengatakan...

Nama : Andes Andriady
Kelas: XII Ipa 3
No : 05

Puisi kemanusiaan

Kekuatan Orang tak Mampu

Miskin
inilah yang sekarang terjadi
sungguh memilukan
sungguh menyedihkan
sungguh menggugah sanubari

mikin
tentulah merupakan penderitaan
mereka mencari uang bukan untuk mereka
yang mereka inginkan hanyalah sesuap nasi tak lebih
nasi yang hanya untuk mengisi perut mereka yang kosong
perut yang terus menaggil untuk diisi

hinaan dan celaan
harus mereka terima demi menyambung hidup
bukan kekayaan yang mereka ingin
mereka hanya ingin
ingin sesuap nasi
tak lebih dari itu

ketika mereka meminta belas kasihan kita
terlebih lagi dengan tubuh yang kurang sempurna
tapi
apa yang kita lakukan
kita hanya melambaikan tangan dan menguris mereka
bahkan ada yang dengan kasarnya
sungguh itu mengusik hati kecil kita
jika ingat diriku yang suka menhamburkan uang
sedangkan
mereka rela berpanas panasan hanya untuk seribuh rupiah
sungguh kuat dirinya
tak sanggup ku melihatnya

Tuhan
andaikan kubisa membantu mereka
ku tak bisa membayangkan
jikalau ku harus seperti mereka
ku harus berjemur di teiknya sang surya
hanya untuk uang sepeser

mereka yang tak mampu
mempunyai fighting spirit yang luar biasa
mereka rela menderita
mengemis dan bahkan kuat dalam menerima hinaan
hanya untuk keluarga mereka
yang setia menunggunya dirumahnya yang bobrok

Tuhan
beri mereka kekuatan dan perlindungan
jika engkau memberi mereka cobaan pasti penuh dengan arti tersendiri
jangan engkau beri mereka cobaan yang berat
ku tahau negkau tak mungkin berbuar seperti itu

yang mereka butuhkan bukanlah
emas, perak, berlian yang mahal
bukan itu yang mereka butuhkan
mereka butuh kehidupan yang layak
berilah mereka kekuatan lebih

kutahu
mereka pasti kuat
mereka pasti bisa
dan engaku kan selalu menjaga mereka

nike novianty mengatakan...

Nama : Nike Novianty
Kelas : XII IPA3 /31

Tema: Cinta

Dia

Dia baaikan segalanya bagiku..
Senyum, canda, dan tawanya
Membuat hatiku ini terpanah asmara
DIa, dia, dan dia

Perhatu]iannya bagaikan kejutan
Membuat hati ini, slalu ingin
Slalu ingin diperhatikan olehnya
Hanya dialah yang bisa

Terbayang wajahnya
Terbayang tingkahnya
Terbayang candanya
Dan selalu terbayang tentangnya di tiap malamku
Selalu menginginkanmu di tiap hela nafasku

Seakan aku tersenyum di stiap langkahku
Seakan aku mulai berpikir
Bahwa dia adalah orang yang selama ini kucari
Yang slalu membuat hati ini nerdebar saat aku sedang bersamanya




Tema : Kemanusiaan

Derita yang mendera

Yang tertinggal hanya derita
Kami yang kelam tersiksa
Penuh paksaan keras
Hantaman hidup yang tak berguna

Mereka yang hidup senang
Tak pernah merasa tersiksa
Bagi mereka hidup adalah kebahagiaan
Tapi kami yang susah, hanya bisa diam bagaimana kerasnya hidup

Orang-orang di parlemen hanya bisa seludupkan uang..
Yang harusnya untuk rakyat miskin
Yang haus dan lapar
Yang lelah dan kesakitan

Tak ada lagi keadilan bagi manusia
Bagi yang miskin dan trrlantar
Hanya penyiksaan kejam yang berlangsung
Seperti pembalasan dendam

Hai orang-orang atas yang merdeka
Perjalanan kebahagiaan bagi kami yang miskin
Kapankah akan terjadi

Sherla Ferly mengatakan...

Nama : Sherla Ferly Annam
Kelas : XII IPA 3 / 39

Tema Cinta

Babak Baru Cinta

Senja muncul di cakrawala
Sambut rona jingga di ufuk barat
Perlahan bayang-bayang sirna disapu malam
Gelap datang menyambut

Kala itu batas penantianku
Menanti sesuatu yang tak berujung
Menanti tanpa titik terang sedikit pun

Aku terjaga dari lamunaku
Aku terjaga dari tidur panjangku
Aku melangkah untuk lembaran baru
Dimana tak ada lagi kamu
Dan mencari cinta yang baru

Tema Kemanusiaan

Pengemis

Pngemis tua……
Tubuhmu mulai rapuh
Wajahmu penuh kerutan
Untuk berjalan pun kau butuh tongkat penopang
Demi sesuap nasi kau tetap semangat …..

Tidurmu hanya beralas kardus bekas
Diemper-emper toko dan lorong-lorong kumuh
Dingin malam sudah biasa
Deritamu tak pernah berakhir

Oh pengemis tua ….
Perjuanganmu untuk hidup sungguh berat
Namun aku bangga dengan senyummu
Yang tak pernah sirna dari wajahmu

Antonius Ivan mengatakan...

Nama : Antonius Ivan
Kelas : XII IPA 3/ 09

Tema : Kemanusiaan

Engkau Semangatku

Mereka boleh mencuri uang kami
Atau mencuri mobil kami
Tetapi mereka tak akan bisa
Merampas kesenangan dan hak kami

Mereka boleh membakar rumah kami
Atau membakar semua milik kami
Tetapi mereka tak akan bisa
Membakar gerak, harapan, dan semua kebanggan kami

Engkau adalah warna atas hidup kami
Engkau adalah sesuatu yang terbaik atas semua yang pernah kami miliki
Engkau adalah semangat kami untuk mengatasi bencana ini
Engakau adalah alasan kami tetap teguh menjalani hidup ini


Tema : Cinta

Malam Malam Tanpa Mu

Tiap malamku terasa biru tanpa dirimu
Berjuta juta Rindu ku tertuju padamu
Hanya sendiri kunikmati
Sinar sang rembulan

Engkau yang seharusnya disisiku
Engkau yang slalu ada dihayatku
Semoga kau puisi ini
Yang ku cipta untukmu kasih

Oh kasihku
Ini ini puisiku
Hanya untuk dirimu
Tanda cintaku padamu

Mungkin malam ini, atau malam lain
Ku harap engaku kembali
Ku yakin kau pasti kembali
Kembali padaku, seperti dulu

Derrick Nathaniel T mengatakan...

Nama : Derrick Nathaniel T.
Kelas : XII IPA 3 / 14

Tema : Cinta

Penyesalan Cinta

Aku merasa bahagia
Ketika aku bermimpi tentang dirimu
Sebut aku gila
Karena ku ingin kau kembali kepadaku

Apakah dirimu bahagia bersamanya?
Apakah dia mencintai dirimu?
Apakah dirimu merindukan diriku?
Apakah mungkin kita bersama lagi?

Andaikan waktu berputar kembali
Andaikan aku memiliki keberanian
Andaikan kita bisa bersama lagi

Tak akan lagi kau sakit
Tak akan lagi kau menangis
Tak akan lagi kau kecewa

Kan kulakukan yang terbaik
Kan kuberikan seluruh cintaku
Kan ku ukir setiap kenangan indah

Namun semua hanya mimpi
Ku mengerti waktu tak akan terulang
Dirimu tak akan lagi kembali
Dirimu yang telah pergi jauh


Tema : sosial

Kekuatan seni

Kalian memandang rendah kami
Kalian menertawakan kami
Kalian mengejek kami
Kalian menganggap kami sepele

Tahukah kalian rumah yang kalian tempati adalah seni?
Tahukah kalian baju yang kalian gunakan adalah seni?
Tahukah kalian kendaraan yang kalian gunakan adalah seni?
Tahukah kalian musik yang kalian dengarkan adalah seni?

Kami sangat berharga bagi mereka yang mengerti seni
Kami memberi inspirasi kepada mereka yang membutuhkan
Kami hidup di tengah - tengah anda
Kami dapat membuat tersenyum bagi mereka yang mengerti seni

Kami menyatukan berbagai insan
Kami memberikan kenangan kepada kalian
Kami adalah makna dari hidup
Hargai kami lebih lagi wahai teman

Juventia Tjoa mengatakan...

Nama : Juventia
Kelas : XII IPA 3 / 23

Tema : Cinta

Kehadiranmu

Kau hadir saat ku sendiri
Temaniku aku dalam sepi hidupku
Riang canda dan tawamu
Memecah kesunyian hatiku

Saat aku berada dalam keterpurukan
Engkau mengulurkan tanganmu
Membantuku berdiri dan tegak
Tegar menghadapi riuh kacau dunia ini

Kini kau telah pergi
Tanpa kata tanpa alasan berarti
Hanya diam dan bisu yang menemani
Senyummu hanya tinggal bayang - bayang
Bagaimana harus kujalani hidup ini
Mampukah aku setegar saat engkau ada disisiku

Airmataku terus bergulir setiap aku mengingatmu
Hidup terasa hampa tanpamu
Tak ada lagi canda tawa menemaniku
Kuingin bisa tersenyum walau hati ini tak mampu

Aku rindu akan senyummu
Aku rindu akan tawamu
Aku rindu akan hadirmu
Aku ingin bertemu denganmu
Haruskah aku pergi keduniamu


Tema : Kemanusiaan

Bocah Lugu

Wajah - wajah lugu dan polos
Berjalan mengitari jalanan
Debu dan asap tak lagi jadi penghalang
Mengais rejeki di persimpangan jalan

Tangan meminta wajah memelas
Caci maki tak lagi kau hiraukan
Hilir mudik mencari sekeping uang
Untuk mengisi perut yang lapar

Hujan dan panas menjadi rumahmu
Siang menjadi tumpuanmu mencari rejeki
Walau terkadang berat dan susah
Tak pernah engkau mengeluh
Wahai bocah lugu dan polos

Angin malam menjadi temanmu
Tidur beralaskan langit nan kelam
Sepotong koran menjadi alas tidurmu
Mengisi energi tuk esok hari

Terlihat sendu di pelupuk matamu
Melihat teman - teman sebayamu bermain
Berharap dapat seperti mereka
Bermain dan bercanda tawa
Akankah nasib baik berpihak padamu

inggrid oktavia mengatakan...

Nama : Inggrid Oktavia
Kelas : XII IPA 3 / 21

Tema : Cinta

Cinta ,
Aku memandangnya hanya sebatas kuntum bunga
Yang akan kutunggu hingga ia tumbuh sempurna
Dan setelah layu takkan ada lagi cinta
Tapi hanya air mata yang mengantarnya pergi


Cinta ,
Aku mendengarnya hanya sebatas alunan musik
Yang merdu menentramkan hati
Tapi setelah musik itu selesai
Maka kesedihan akan berlanjut

Aku tak suka dengan cinta
Karna ia datang lalu pergi
Dan mengurungku didalamnya
Membuatku terpuruk di dalam sepi

Puisi : kemanusiaan

Mereka perlukan

Tiap hari kutemukan
Mereka yang terhilang
Hidup yang tak menentu
Arah dan tujuan

Dalam tawa mereka
Tersimpan duka
Oh Tuhan ,
Dengarlah tangisan mereka

mereka bertanya tentang hak mereka
Tapi ,
hanya nihil yang akan menjadi jawaban mereka
Dan mereka hanya menerima semua omong kosong

Mereka perlukan
Mereka membutuhkan
Pembuktian yang besar atas hak mereka

Chris Dinata YDC mengatakan...

Nama: Christian Dinata
kelas: XII IPA 3 / 11


Tema : Cinta

Cintaku

Kala kubuka mataku di pagi hari
Ku menitikan air mata
Air mata hangat mengaliri wajahku
Menetes ke atas tanganku
Tanganku yang memegang udara

Ku teringat semua bayanganmu
Bayanganmu sungguh jelas di pikiranku
Semua itu terlintas bagai sebuah film yang diputar
Film yang telah lama kusimpan

Senyum-mu, tawa-mu, canda-mu
Semua yang ada padamu aku rindu
Aku ingin melihatmu, menyapamu, menemuimu
Aku ingin mendengar suaramu
Ku ingin merasakan nafasmu, sentuhanmu yang lembut

Mengapa?
Mengapa kau tega kepadaku
Sebelumnya aku tak bisa menerima kenyataan ini
Namun kini ku tahu...
Kau telah tiada

Selamat jalan cintaku
Kau akan kukenang selalu


Tema : Kemanusiaan

Hati Nurani

Kejahatan demi kejahatan terus terjadi
Pertumpahan darah ada di mana-mana
Perang suku pun tiada henti

Tuhan murka dengan semua ini
Murka-Nya telah ditumpahkan di atas bumi
Bumi berguncang
Laut bergelora
Gunung pun tak ketinggalan meluapkan kemarahan-Nya

Bencana alam terus berdatangan
Kelaparanpun merajalela
Jerit dan tangisan korban memilukan hati

Siapa yang menpedulikan mereka?
Siapa yang memperhatikan mereka?
Tidak ada
Tidak ada yang peduli dan membantu mereka

Dimanakah keberadaan kita?
Dimanakah kepedulian kita terhadap mereka?
Dimanakah hati nurani kita?

Tegakah kita melihat semua ini?
Tegakah kita mendengar jerit tangis saudara kita?

Mari, pedulikanlah mereka
Bantulah mereka
Hentikanlah perang
Janganlah kita hanya diam membisu
Lakukanlah sesuatu yang berarti untuk mereka
Sehingga murka Tuhan mereda

Anonim mengatakan...

TEMA : CINTA

KAMU
Karya : Anantya Dianty Sophan

Jika aku memang pencinta
Tak perlulah mereka tahu
Tapi jika kamu mulai mencinta
Ingin aku..

Andai kata kamu sebutkan cinta
Aku anggap hanyalah untaian kata
Andai cinta sebutkan kamu
Artiku berbeda..

Ini bukan karenanya, atau mereka
Tapi ini karenamu

Bukan aku yang berikan cinta
Tapi cinta pusatkan aku
Bukan juga kamu yang artikan itu
Tapi cinta paksakan aku

Kusebut sulit
Tapi tetap kumengerti
Jika cinta memang sudah untukku
Tak bisa aku elakkan itu..

Kata cinta untuk kamu
Itu benar bukan aku
Kata cinta darimu
Tak begitu mengerti aku

Aku harap tak cinta
Tapi cinta harapkan kamu

Aku ragu..
atau
Aku malu..

Aku cinta kamu..


TEMA : KEMANUSIAAN (SOSIAL)

KORUPTOR DAN CELANA MANG DOLA
Karya : Anantya D. Sophan

Celana itu..
Tak hanya saksi bisuu
Tapi juga bukti lusuh

Mang Dola buruh
Kulitnya semakin hitam sesuka mentari mewarnai
Keringatnya mengucur bau sekali
Tangannya selalu terangkat kuamati

Tangan itu.. Selalu terangkat tinggi..
Disaksikan oleh celana Mang Dola
Mengangkat apapun hasilkan keringat
Demi istri dan juga anak

Ia banting tulangnya
Ia keluarkan semua keringatnya
Semua jerih payah
Lalu ia dapatkan harapannya

Mang Dola dapat tersenyum
Disimpanlah beberapa uang ribuan di celana itu

Jauh berbeda dengan celana indah koruptor

Tak seperti mereka
Yang hanya goreskan tinta hitam di atas kertas dengan celana indah
Tapi Mang Dola hitam ditintai mentari

Mang Dola..
Selalu angkat tangannya tinggi untuk jauhi hidup susah
Tak segampang mereka
Yang turunkan tangan untuk menunjuk memerintah

Tak seindah mereka kisah Mang Dola..

Celana lusuh itu
Tempat Mang Dola menyimpan malu
Malu karenanya tak seperti mereka

Tapi celana indah mereka itu
Tempat melipat tangan dengan gagahnya
Tapi tak juga malu walau uang itu milik negara

Andri mengatakan...

nama:andri
nomor absen:7
Puisi 1

Sayangku

Dunia ini
menjadi menarik
menjadi bewarna
menjadi tak jenuh
semua karena mu

Kau bagaikan dewi
dewi yang turun dari khayangan
kulitmu seputih awan
wajahmu secerah matahari
dan hatimu seperti langit yang cerah dan tenang

Tiap kali ku melihat mu
aku bagaikan hanyut
aku hanyut dalam aliran sungai
aliran sungai cinta yang telah kau buat

Sehari ku tak melihat mu
Setahun aku tersiksa

Kau bagaikan lenteraku
kau bagaikan pewarna hidupku
kau bagaikan penjernih jiwaku

Jangan kan untuk makan
untuk bernapas saja sulit bagi ku tanpa mu

Aku ingin kau terus disampingku
menemani hidup ku yang jenuh

Kau lah anugrah terbesar
Kau lah tujuan hidupku
Oh sayangku

Puisi 2

Pengerat

Berdasi anggun
Jas berwibawa
Mobil berkilap
Parfum semerbak

Rambut rapi terurus
Perut buncit menyungsung
Wajah bersih tanda kebahagian
Badan bugar makan bergizi

Kau teriak bahagiakan kami
Seberkas harapan kami berikan
Kami kira akan seperti mu
Hidup bahagia bagaikan surga

Setelah naik kau acuhkan kami
Setelah naik kau tak toleh kami

Kau anggap kami sampah
Kau anggap kami orang bawah

Wajah berserimu hilang
Sok mu berubah jadi minta kasihan
Semua terjadi
Setelah kau tertangkap basah
Mengerat hasil keringat rakyat

Prawini Purnama Dewi mengatakan...

Nama Prawini Purnama Dewi
No urut 34

Puisi 1 : tema percintaan

Seseorang

Saat ku memandangmu
entah kenapa ada rasa damai
di dalam hidupku ada rindu
yang dalam untukmu jua

Tuhan kuberserah pada kehendakmu
cintaku hanya dapat kucurahkan
lewat kasih dan kebaikan yang dari mu

Ku bersyukur buat segala anugrah mu,
dan ku temukanseseorang
yang penuh cinta, kasih, damai
Untuk mendampingi langkah hidupku hingga akhir.


Puisi 2 : tema Kemanusiaan

Manusia

Kini keadaan manusia rentan akan hidup
tak tertulis kekejaman yang melanda dunia
bencana datang silih berganti
manusia tak memiliki kasih

Dunia bergoncang, moral, hati nurani
tak pernah bersahabat
setiap manusia saling menyakiti dan membunuh
pertumpahan darah merajalela

hingga manusia tak menyadari dan membunuh
hai manusia sadarlah akan kebenaran

kelvin wang mengatakan...

Nama Kelvin
Kelas XII Ipa 3
No 24
tema cinta

cinta yang tak pasti
mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti
mungkin aku tak sengaja jg mnykiti
andai aku tau isi hatimu
andai kesempatan itu datang lagi padaku
sekarang mustahil bagiku
bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu
sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku
dan cinta ni jadi sesak dalam dadaku
aku tau cinta ini sudah tak laku
tapi biarkan cinta ini aku miliki
biarkan cinta ni menjadi bebanku
aku tak peduli
meski menghambat jalanku
aku tau mencintaimu adalah tak pasti

tema kemanusiaan
Penusuknya Akhirnya Tertangkap

Mengapa kau sedemikian bernafsu menusukkan kursor putihmu ke judul yang merancang senyummu?
Sebenarnya siapa kau yang menghunus api di tengah air?
Kau awalnya mengira kami akan terbakar, tapi nyatanya kau hanya ketololan yang dibekukan
Berapa dalam belati yang kau tusukkan? sampaikah ke ulu hati ?
Nyatanya kau hanya mengiris pori-pori lalu kau ciut terbirit lari
Teriakmu yang lantang tak lagi diperlukan

Fanny Taslim mengatakan...

Nama: Fanny Taslim
Kelas: XII IPA 3/16

tema: kehidupan

SALAM PERPISAHAN

Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan

Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan

Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu

Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan

tema:cinta

KEKASIH

kekasih
kesetiaan agung pada dera kerinduan
laksana pantai menanti ombak dalam pelukan
yang terendam pada dalamnya kebisuan

kekasih
seperti bunga yang menjaga tingginya kuncup
pucuk-pucuk kasihmu tak jua meredup
mencumbui lautan sukma yang kuyup
dalam serenade desiran angin sayup-sayup

kekasih
butiran hujan yang jatuh selayaknya mutiara
terbungkus rapi dalam kado asa
uantuk kau buka jika saatnya tiba
andai mampu ku sibak jendala masa

kekasih
sanjung puji dalam serambi janji
terucap lugas pada paras sejati
demi ikrar atas cinta suci
dua hati yang sejati