Puisi menuntut seorang penyair untuk dapat mengungkapkan gagasan kreatifnya secara ringkas namun berdaya guna menghasilkan efek tertentu pada pembaca. Dalam hal puisi, tentu saja, efek yang dimaksud tersebut akan sangat bergantung kepada daya apresiasi pembaca atas karya puisi dimaksud. Dalam tulisan ini baiklah efek dimaksud kita sebut saja sebagai "efek puitik", yaitu efek, baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata, di sisi pembaca sebagai tanggapan atas pembacaannya pada sebuah karya puisi.
Efek puitik ini bisa saja sama atau berbeda antara pembaca satu dengan yang lainnya sebab di dalamnya tercakup unsur-unsur puitik apa saja yang mampu dicerna oleh pembaca tersebut, apakah unsur-unsur estetika, makna, emosi ataukah bahkan unsur spiritual. Daya cerna pembaca satu dengan yang lainnya tentu sangat mungkin berbeda tergantung "bekal puitik" yang dimilikinya.
Penyair, terutama yang masih mula-mula menggauli puisi, sering tergoda untuk memilih kata-kata, frasa, atau idiom yang indah-indah sebagaimana sering dijumpai dalam karya-karya sastra klasik, syair-syair lagu, atau kartu-kartu ucapan hari khusus, seolah-olah kata-kata tersebut serta-merta membuat sebuah sajak menjadi "indah". Estetika bahasa seolah diyakini dapat dicapai melalui penggunaan idiom-idiom yang klise tersebut, yang cenderung "berbunga-bunga".
Efek estetik seakan menjadi satu-satunya yang penting dalam proses penciptaan puisi, sehingga rekan-rekan penyair yang muda pengalaman sering kali melupakan elemen-elemen lain yang tak kalah pentingnya dalam puisi. Bukankah terlalu terpaku pada polesan kosmetika sering beresiko memudarkan inner beauty, "kecantikan dalam", aura seseorang?
Begitu pula puisi, ada "tenaga dalam" yang juga (lebih) perlu mendapatkan perhatian penyair. Diksi, sedikit banyak memegang peranan penting dalam memunculkan kekuatan-kekuatan sebuah karya puisi, baik secara fisik semisal unsur bunyi (musikalitas), keunikan komposisi, maupun secara nonfisik seperti picuan asosiasi makna yang terbangkit dalam benak dan hati pembaca, getar emosi tertentu atau bahkan debar spiritual yang tak terjelaskan yang dirasakan oleh seseorang seusai membaca sebuah karya.
Diksi tentu tak bisa dilepaskan dari kosa kata. Agar seorang penyair mampu mengolah diksi, ia dituntut memiliki perbendaharaan kata yang cukup kaya serta upaya yang tekun dan tak kenal menyerah untuk mencari kemungkinan-kemungkinan bentukan komposisi kata yang unik, segar, dan menyarankan kebaruan pada kadar tertentu. Di dalam puisi setiap kata, frasa atau bahkan larik diupayakan untuk hadir dengan alasan yang lebih kuat daripada sekedar untuk dekorasi semata. Sedapat mungkin kata-kata yang dipilih itu merangkum sebanyak mungkin tenaga potensial puitik, sehingga pada saatnya mampu memicu syaraf-syaraf puitik pembaca. Kata-kata yang dipilih dalam puisi sebaiknya bernas, telak, sekaligus enak didengar dan membekas dalam benak pembaca.
Membekasnya sebuah ucap-ucapan dalam puisi ini bisa jadi dikarenakan idiom tersebut memiliki asosiasi tertentu yang membangkitkan emosi tertentu dalam diri pembaca, mungkin karena mengingatkannya pada pengalaman pribadinya sendiri, atau karena idiom tersebut memiliki keunikan tersendiri baik dalam hal bentuk atau bunyinya, kebaruannya, atau bahkan keusilannya "mengerjai" simpul-simpul syaraf puitik pembaca.
Memperkaya diri dengan bacaan-bacaan lintas disiplin, wawasan bahasa lintas budaya, serta pengalaman berbahasa maupun pengalaman batin secara luas baik dari interaksi dengan orang lain, lingkungan maupun dengan diri sendiri adalah beberapa upaya yang dapat disebut guna mengasah kepekaan diktif seorang penyair. Kekuatan diksi dapat lambat laun dicapai melalui latihan-latihan empirik. Dari situlah mungkin dapat dimengerti mengapa setiap penyair dapat dikenali gaya ucapnya melalui diksi dalam rangkaian karya-karya puisinya.
Selamat berkarya!
Selamat berkarya!
44 komentar:
Cintaku
Hari yang takkan pernah terlupakan olehku
Kau datang membawa berbagai rasa
Rasa yang mengobati luka hatiku
Rasanya aku ingin terbang ke angkasa
Cintaku tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri
dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri
Cintaku tiada memiliki, pun tiada ingin dimiliki
Karena cinta telah cukup bagi cintaku
Setiap kata terucap hanyalah kata cinta untukmu
Dihatiku hanya tertulis namamu
Aku melangkah untuk menggapaimu
Aku dilahirkan untuk mencintaimu
Ketika aku mati pun kan kukenang dirimu
Senyum Ibu Pertiwi
Harapan manusia bergema
Tersirat dalam kata-kata
Terucap bersama untaian nada
Yang berisi harapan bagi kehidupan
Aku melihat suasana luka lara
Menerpa bangsa ini
Aku tak dapat berkata
Melihat anak bangsa yang bertikai
Wahai Ibu Pertiwi
Aku tahu kami begitu durhaka
Kami tak pernah berbakti
Kami hanya merusak citra bangsa
Kini aku akan belajar tekun tuk membangun bangsa
Agar kelak menjadi bangsa yang kaya
Berharap Bapak Soekarno tidur nyenyak di sisi-NYA
Karena melihat kami bahagia
Elsa Olivia Karina Toruan (13)
Kekasih yang kelam
Nama:Daniel Gunawan
Kelas: XII IPS 2
Nomor absen:09
Dahulu ku selalu mendambakanmu
Ku selalu memujamu
Tek lepas dari penak ku
Akan dirimu dengan senyumanmu
Ku perlahan mendekatimu
Tanpa tahu harus berkata apa
Setelah beberapa lama
Akhirnya kita bersama
Kujalani hari-hari indahku
Bersamamu
Ku bahagia denganmu
Kaulah kekasihku
Waktu perlahan bergulir
Tanpa tahu kelanjutan kisah kita
Angin meniup perlahan
Perlahan menyayat hati yang penuh kasih
Hati yang dahulu penuh kasih
Kini mulai penuh dengan luka
Ku tak tahu apa yang terjadi padamu
Ingatkah kau akan masa-masa indah kita?
Api amarah di antara dua insan
Terus berkobar semakin besar
Seiring dengan waktu berjalan
Dan angin meniup
Hai kekasih lamaku
Kini ku tahu dirimu yang sebenarnya
Dirimu yang dulu aku dambakan
Tidak lebih baik dari udang di balik batu
Kini ku akhiri kisah kita
Kekasih kelamku
Janganlah engkau bersedih
Bagai awan tanpa matahari
Sudahlah
Ku akui aku juga salah
Maafkan aku
Kekasih kelamku
Pahlawan modern
Nama: Daniel Gunawan
Kelas: XII IPS 2
Nomor Absen: 09
Suara gemuruh melengkapi langit mendung
Teriakan kemerdekaan dimana-mana
Suara kebahagiaan terdengar jelas
Keberhasilan para pahlawan-pahlawan kita
Kemerdekaan di raih dengan berbagai cara
Berkorban demi negara
Meninggalkan istri dan anak
Maju berperang demi kemerdekaan
Wahai teman
Sadarkah kalian akan jasa-jasa pahlawan kita?
Hingga saat kita lahir, sekarang, dan esok hari
Kita merasakan kebebasan kemerdekaan
Kemerdekaan yang telah di raih
Haruslah di pertahankan dengan berbagai cara
Generasi muda yang berkobar
Harus mampu menjadi pahlawan baru
Zaman sudah berubah
Zaman semakin modern
Tetapi semangat kemerdekaan generasi muda
Semakin luntur dan rapuh
Generasi muda
Bangkitlah dari tidurmu
Jalankan kewajibanmu seperti pahlawan
Ya itu belajar belajar belajar
Raihlah masa depanmu
Dengan belajar engkau pasti bisa
Janganlah menjadi batu
Yang tidak mau mendengar, melihat dan berbicara
Hilangkan penak kemalasanmu
Raih masa depan
Seperti pahlawan yang meraih kemerdekaan
Seperti itulah semangak kita seharusnya
Memajukan bangsa
Memajukan negara
Itulah arti mempertahankan kemerdekaan
Yang harus di capai
Kalianlah pahlawan-pahlawan modern
Pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan bangsa
Di zaman modern
Tetaplah menjadi pahlawan bangsa
Hai generasi muda
Dengarkanlah seruan-seruan tersebut
Dengan semangat tinggi berkobar-kobar
Jadilah pahlawan modern bagi bangsa
1. Puisi cinta
Mati Keracunan Cinta
Karya : Topan
Awalnya madu cinta darinya manis terasa
Buat hati senang terbang melayang
Bahkan kering jadinya walau terhujani tubuh basah
Dua sejoli menjalin benang cinta merajut asa
Lengketnya madu cinta satukan dua anak manusia
Berangan indah terikat hatinya sampai senja usia
Namun belum terbenam matahari, sudah lenyap hilang hatinya dia
Retak sudah hati ini berkeping-keping pecah, sia-sia
Sakit diri merajam tajam menembus dalamnya hati
Terluka menganga, sedih perih meratapi dia cintanya mati
Tak kuat lagi menahan tangis, jatuh pedih luka di hati
Akhirnya racun cinta darinya padamkan hati, bunuh sekalian mati…
2. Puisi moral
Bumi Pertiwiku Kini
Karya : Topan
Runtuhlah sudah tanah airku ini
Dihantam bertubi-tubi dari dulu hingga kini
Pasti teriris perih hati ibu pertiwi
Meratap sedih melihat api hanguskan bumi
Beningnya air mengalir kini telah surut dari pasang
Hijaunya rumput terhampar sudah lama kering kerontang
Kuningnya padi yang mengemas luas pun jadi gersang
Birunya angkasa tinggi telah tertutupi oleh awan hitam menghalang
Wahai putra bangsa pewaris negeri!
Lahir di bumi, berdiri memijak pasti…
Tegak kokoh ‘tuk bangunkan negeri, bukan ‘tuk tertidur mati
Sejukkanlah kelak perih hati ibu pertiwi
Nama : Topan
Kelas : XII IPS 2
No.Absen : 39
1.Puisi Cinta Karya Darmawit Saputra
Tak Perlu Bersama
Taukah dirimu cinta…
Saat kau berdiri di dekatku
Seakan hati ini bergetar
Melihat dirimu seakan ku jatuh
Ke dalam lautan cinta yang bergelombang
Namun hancur hati ini
Hilang sudah rasa itu berganti kekecewaan
Yang merasuki diriku
Saat mengetahui dirimu telah bersamanya
Lemas sudah tubuh ini mendengar semua itu
Ingin rasanya ku marah…
Ingin rasanya ku menangis…
Namun ku tak ingin itu terjadi
Kusadar diriku tak pantas bagimu
Aku rela dirimu pergi bersamanya
Cinta…
Cinta tak perlu saling memiliki
Namun perlu kau ketahui
Cintaku ini kan terus ada
Walau kau tak akan pernah bersamaku
2.Puisi Pendidikan Moral
Karya Darmawit Saputra
Hancur Moralku karenamu
Tak perlu kau datang lagi
Tak perlu tunjukkan wajahmu itu
Lebih baik kau tak ada
Karena sifat burukmu itu kepadaku
Mungkin ku orang miskin
Mungkin ku tak mampu
Tak bisa juga ku jadi sepertimu
Namun tak perlu kau menghina
Kau menghinaku…
Kau mengejekku…
Kau lakukkan semua di hadapan publik
Bagai menginjak harga diri dan moralku
Seakan ku tak dianggap olehmu
Lebih baik ku mati
Seakan tak pernah hidup disini
Bila kau terus injak harga diri ini
Buat apa hidup tanpa harga diri?
Palembang, 1 Oktober 2010
1. Puisi Cinta
Kau Duakan Cintaku
Nama : Fidelis S.N.
Kelas : XII IPS 2
Absen : 14
Apa yg kau banggakan dari dia?
kau belum tau semuanya.
sedangkan padaku, kau tau apa saja, semuanya.
Saayang, kesalahanmu saat ini tak bisa ku bendung lagi.
sungguh aku kecewa.
mungkin aku tidak tampan seperti dia.
materi yg ku punya pun tak seberapa banding dengannya.
hanya secuil bila kau bandingkan aku dengannya.
tp satu yg boleh kau lebihkan dariku.
“kau dekat denganku, ku terbuka, tak sedikitpun hal yg luput dari kejujuranku, dan telah kau ketahui semua pun tak hanya dariku.”
apa bandingnya dengan pengetahuanmu tentang dia?
kau terlalu cepat tergoda.
hanya sepatah kata indah saja kau sudah terbawa asmara.
seulas senyum kau terima dengan hati penuh gembira.
dan dengan separuh kalimat memelasnya saja kau sudah bisa menyayanginya.
Saayang, aku merindukanmu saat ini.
aku ingin dikau tak lagi menyapanya.
namun itu hanya kata-kata sampah bagimu.
karena kau tak lagi memilihku,
aku anggap saja hatimu mudah teracuni oleh rayuan serta penampilan.
dibalik semua diammu,
didalam kata setia,
dan dipangkal janji manismu,
serta perhatianmu,
kau buruk menilaiku.
kau anggap remeh karma.
kau anggap tiada hukum cinta.
“terserah kamu mau bilang apa!”
pasti kata itu yg kini menumpuk di ujung pangkal lidahmu.
huhh, kau kira aku akan menyerah?
menyerah dan berhenti mengejar kisahku yg dahulu denganmu?
indah tak terkalahkan primadani dan lautan.
tidak akan
selama kau berjalan bersama dia, hukum karma tetap berjalan.
walau itu pelan, suatu saat nanti pasti datang.
catatlah pada buku harianmu!
dengan huruf tebal dan besar.
serta tanda petik yg jelas terpapar.
”aku pasti kembali”
2. Puisi Moral
Sang Guru
Nama : Fidelis
Kelas : XII IPS 2
Absen : 14
Guru, Kau sinar cahya dalam kegelapan
Laksana sebuah lilin dalam kehampaan
Engkau takkan mengeluh sekalipun hancur meleleh
Apimu akan terus menyalakan lilin-lilin kecil lainnya
Apimu bagai sebuah penyemangat buat kami
Takkan pernah padam dimakan zaman
Takkan lekang dimakan waktu
Guru, engkau laksana atap yang kokoh
Kau akan selalu melindungi kami
Dari terik dan panasnya matahari
Dari dinginnya hujan di malam hari
Sekalipun kami mengabaikanmu
Kau takkan pernah meninggalkan kami
Guru, Engkau bagai asa dalam kehancuran
Walau tembok besar menghadang
Kau akan tetap maju dengan lantang
Katamu tak akan pernah kami lupakan
Demi sebuah kemajuan di negeri penuh harapan
Namun seiring perkembangan zaman
Cahyamu kian meredup tertindas arang
Perlahan kau pahami arti hedonisme
Kemudian kau mulai tinggalkan arti idealisme
Dari paradigma sebuah materialisme
Hanya satu yang bisa kami sampaikan
Terima kasih guru
Karyamu akan kami kenang
Dan hanya doa yang bisa kami panjatkan
Semoga Tuhan membalas amal baik bapak/ibu guru
Majulah pendidik negeri ini
Jadikanlah negeri ini adikuasa dan adidaya
Karena suatu saat nanti kami yakin itu semua nyata
Usaplah air matamu dan singsingkan lengan bajumu serta teriakkan
semangat !!!
Cinta yang Bodoh
Karya : Pratanto Wian Jaya ( 30 )
Mungkin karena aku bodoh..
Yang aku perlukan hanyalah di sampingmu..
Semua yang ku lakukan hanyalah tuk dirimu..
Walau itu semua dapat membuat hati ini sakit..
Melihat dirimu tersenyum bahagia..
Dapat membuat hatiku berbunga...
Aku akan tetap berada disampingmu..
Ditempat aku dapat melihat dan mendengarmu..
Hingga saat engkau menemukannya...
Seseorang yang kau pilih untukmu..
hingga saat itu tiba, senyumku akan mengantarmu..
Karena aku seorang yang bodoh..
Topeng
Karya : Pratanto Wian Jaya
Apakah sebuah keadilan itu ?
Mampukah kita berlaku adil ?
Mampukah kita mewujidkan keadilan itu ?
Masih adakah rasa adil di hati kita semua ?
Hidup ini tidak adil saudaraku...
Sejak awal sudah begitu..
Ego manusia, tak sanggup untuk mewujudkannya..
Dan semuanya akan tetap begitu...
Manusia selalu berkata 'KEADILAN'..
Sesuatu yang harus kita tegak-kan...
Tetapi itu semua hanya sebuat 'TOPENG'..
Topeng dari kepentingan tersembunyi mereka..
Topeng yang mereka tunjukan setiap hari..
Topeng yang membuat mereka terlihat baik..
Topeng yang membuat mereka merasakan keadilan..
Topeng yang akan mereka bawa hingga akhir..
1. Puisi Cinta
Aku dan Dia
Karya : Cicilia Husin
Entah mengapa
Aku tertarik saat melihat dia
Aku terpana saat mengenal dia
Aku pun membisu didekatnya
Pada sinar rembulan kunyanyikan
Senandung merdu berisikan harapanku
Agar kudapat bersama dia
Mengisi hari-hari bersamanya
Dan saat kupercaya
Hanya dia satu-satunya
Rembulan mengecewakanku
Pisahkan-ku dan dia tanpa pertanda
Namun tak dapat kusalahkan rembulan
Dia, Tuhan, maupun siapapun
Karena inilah yang terbaik
Bagi aku dan dia
Tanpa aku
Dia dapat bebas
Membentangkan sayapnya ke dunia
Pergi ke tempat dia seharunnya berada
Dan saat aku dan dia sadari hal ini
Tak ada penyesalan antara Aku dan dia
Tak ada juga kesedihan serta kepedihan
Yang tersisa hanyalah kenangan indah
Aku dan dia
(Palembang, 30 Oktober 2010)
2. Puisi Pendidikan Moral
Tempat Itu
Karya : Cicilia Husin
Sinar mentari menyinariku
Menyapa-ku seakan berkata
Saatnya beraktivitas
Bangunkanku dari tidurku yang lelap
Air membasuh tubuhku
Dengan sengaja menghilangkan kantuk-ku
Seakan berkata
Ayo Semangat! Hari baru dimulai!
Lalu kuangkat ranselku
Pergi menuju tempat “itu”
Tempat yang sangat bearti bagiku
Tempat yang sangat berharga bagiku
Ditempat itulah aku dapat membuka dunia
Membuka wawasanku, mempelajari hal yang belum kutahu
Ditempat itulah aku bertemu dengan sesamaku
Bertemu dengan temanku, bertemu dengan guruku
Kulewati hari-hariku disana
Dengan senang, dengan duka
Lalu disanalah tempatku
Tempatku menuangkan seluruh ide
Seluruh kreasiku
Tempat itulah
Sekolahku
(Palembang, 30 Oktober 2010)
Nama: Cicilia Husin
No. Abs: 06
1 puisi cinta
Isi Hatiku
Karya : Kenro Setiawan
No absen : 23
Kelas : XII S 2
Sayangku…
Aku memandangmu dari kejauhan
Dengan tatapan mataku
Yang berisikan sayang padamu
Misteri yang kau simpan
Membuatku jatuh hati padamu
Ingin aku dekat denganmu
Ingin kau jadi milikku
Di dalam dada ini
Ada yang ingin kusampaikan
Aku sayang padamu
Slalu menyayangimu
Tatap matamu bagai busur panah
Yang menghujam erat jantungku
Berdetak cepat saat kau menatap mataku
Sayangku.. kukecup merah bibirmu
Aku berharap padamu
Rasa sayangku seluas langit di bumi
Izinkan aku untuk mengatakan
Aku sayang padamu
2.puisi pendidikan moral
Maju pikiranku
Karya : kenro setiawan
Bangun tidur keterus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Kubereskan tempat tidurku
Mandiri slalu dalam hidup
Di pagi hari yang cerah
Pemikiran penting dalam hidup
Menjadi seorang yang berpendidikan
Berguna bagi bangsa dalam hidup ini
Sekolah menantiku
Pergi berjuang menempa ilmu
Berfikir untuk menanti masa depan
Ilmu kudapat masa depanku cerah
Ilmu adalah segalanya
Dasar dari sgala kesuksesan
Pendidikan terpenting dalam hidup
Memajukan pemikiran kita
1.Puisi Cinta
Cinta Pertama
Karya : Ratu Faradila
Merah merona pipiku
Saat kuingat kembali dirinya
Kukenang kembali hari itu
Senyum hangatnya menyapaku
Tuhan,benarkah ini cinta?
Waktu seolah terhenti
saat pertama bertemu dengannya
Sapaannya bagai musik lembut
membelaiku...
Kuintip relung hatiku
Kudapati penuh bayang-bayangnya
Kusadari getar hati ini
Segenap hatiku kini hanya untuknya
Perlahan kupejamkan mataku
Berharap dirinya hadir dalam mimpiku
Biarkanlah kupeluk erat rasa ini
Cinta pertamaku
(Palembang,1 Oktober 2010 )
2.Puisi Pendidikan Moral
Negeri ini
Karya : Ratu Faradila
Tidakkah kita sadari?
Keserakahan kita manusia di negeri ini
Tak pernah puas menggerogoti
Tak pernah sadar untuk berhenti
Tidakkah kita mendengar?
Tangisan pilu negeri tercinta
Merana atas ketidakadilan
Menunggu perubahan yang tak kunjung datang
Bukankah ini negeri kita yang tercinta?
Negeri yang amat kita sayangi
Mengapa harus tersakiti?
Negeri permata hijau kita ini
Harta berharga yang seharusnya dilindungi
Akankah suatu saat semua menyadari?
(Palembang, 1 Oktober 2010)
Nama : Ratu Faradila Gita Utami
Kelas: XII IPS 2
Absen: 32
Harapan
Ketika usai rintik hujan
Dan usai gelapnya langit akibat tebalnya awan hitam
Pasti akan ada pelangi indah di hatimu
Yaitu aku....
Agar bisa selalu menemanimu
Kemanapun kamu, dimanapun kamu
Aku selalu ada menemanimu
Selalu disisimu
Seperti langit yang pada malam hari selalu dihiasi bintang
Dan bagaikan hati yang terisikan oleh....
Beribu-ribu cinta
Aku pun berharap
Kaulah cinta terakhirku
Yang paling terindah dalam hidupku
Keamanan
Keamanan....
Sebuah kata yang sangat bermakna
Suatu rasa yang diinginkan setiap orang
Tetapi....
Adakah rasa itu di dalam negeri kita?
Konflik berkecamuk di seluruh kota, pencurian kian marak, teroris mulai menyerbu.....
Nyawa-nyawa berterbangan
Kemana moral bangsa ini?
Mengapa para penguasa hanya berdiam diri?
Sungguh mengecewakan....
Kembalikan rasa keamanan ke dalam hati kami....
Tunjukkan moral kemanusiaanmu para penguasa.....
1.puisi cinta
Bunga Cintaku
karya : Fitri Chandra
Kuncup cinta mulai bersemi
saat pandangan beradu
kuingin ia cepat tumbuh
takkan layu selamanya
tak rela aku ia layu
ingin ku ucapkan "i love you"
agar ia tetap segar
sepanjang masa
satu harapanku
bunga ini simbol dirimu
bunga indah cintaku
segarkanlah dahaga akan cintaku
selamanya bunga cinta
kan kujaga tetap segar
tak akan layu selamanya
hingga akhir masa
(Palembang,2 Oktober 2010)
2.Puisi pendidikan moral
Tanah ilmuku
karya :Fitri chandra
Tanah air sumber hidupku
Memacukan semangat dalam sanubari
Terletak sebuah harapan kecil
Apakah aku akan maju bersama Negara ini
Tlah kudapat berbagai ilmu di negeri ini
Negeri tersohor dengan pengetahuan
Ingin ku kembangkan luas daya ciptaku
Untuk memajukan tanah ku yang kucinta
Tetapi,
Apakah semua tahu rasa pilu dibalik tanahku ini
Tanah air menangis kencang
Karena kita tak menghargai ilmu nya lagi
ilmu kasih akan pendidikan nurani
ingin ku buktikan pada dunia
bahwa tanah airku adalah tanah yang hebat
akan ku kembangkan ilmu ku ini
untuk membuat generasiku bangga
bangga akan Indonesia
Indonesia dengan pendidikan bermutu
(Palembang,2 Oktober 2010)
1. Puisi Cinta
Cinta yang Tersesat
Karya : Sherly Natalia Lukas
Kubuka ingatan masa lalu
Dengan segenggam impian masa kecilku
Kulihat dirimu di masa depan dengan mengabaikan masa sekarang
Kulihat kenyataan saat ini
Tanpa sedih sama sekali
Kulihat dirimu di masa sekarang
Dengan mengabaikan masa lalu yang akhirnya kubuang jauh
Dan kembali berharap dirimu di masa depan akan kembali
Pada keyakinan masa kecilku
Bila nanti kutemukan dirimu di masa depan
Yang mungkin tidaklah sama
Kan kuambil keyakinan naifku dan kuubah
Menjadi kenyataan tentang dirimu di setiap masa dalam hidupku
Akan kugabungkan dengan mas sekarang
Dan kubungkus bersama keduanya
Sehingga dirimu menjadi keyakinanku yang sejati
Akan kuterima semua apa adanya
Melihat dirimu dengan mata terpejam
Mendengar suaramu dengan telinga tertutup
Menghirup aroma tubuhmu dengan mengingat senyummu
Meskipun dirimu sekarang adalah orang yang berbeda
Dibalik tubuh dan wajah yang sama
Namun hati kecilku masih tetap ingin mencari dirimu
Yang mungkin kini sedang tersesat di suatu masa dalam hidup kita
Sebab aku tumbuh bersamamu
Bernafas denganmu
Menangis di pundakmu
Menatap langit yang sama denganmu
Hingga aku akhirnya menyadari
Cinta yang telah tumbuh di hati
Telah tersentuh oleh janji setia bersamamu di masa kecilku.
(Palembang,2 Oktober 2010)
2. Puisi Pendidikan Moral
Lihat Lebih Dekat
Karya : Sherly Natalia Lukas
Jika aku melihat pagi masih terang
Jika malam masih gelap
Jika siang masih terik
Dan jika sore masih sejuk
Aku akan melihat sebuah kebaikan Tuhan dalam hidupku
Bila aku melihat anak-anak menangis
Tua-tua kelaparan mengais
Muda-mudi tertawa bengis
Dan alam pun kian terkikis
Aku akan melihat sebuah kegagalan manusia dalam hidupku
Kawan, lihatlah
Tanda-tanda alam siaga
Tak terdeteksi oleh mata
Kehancuran merajalela
Di bumi yang semakin kelam
Kawan, bila engkau peduli
terhadap cucu bangsa
Dengarkanlah pekikan alam
Lihatlah keegoisan manusia
Sehingga kita menjadi sahabat bagi alam yang kesepian ini
(Palembang, 2 Oktober 2010)
1. Puisi Cinta
Tak Pernah Berlalu
Karya : Belly Gunawan
Kelas : XII IPS 2
Absen : 04
Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu
Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya
Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?
2. Puisi Pendidikan Moral
Kenapa
Karya : Belly Gunawan
Kelas : XII IPS 2
Absen : 04
Kenapa semua orang menganggap aku bodoh ?
Kenapa semua orang selalu mempermainkanku ?
Mengapa semua orang menikamku ?
Mengapa tak sekalian bunuh aku ?
Biar aku tak punya nafaas lagi di dunia
Biar aku tak bisa lagi merasakan waktu
Yang berjalan melingkariku
Mengapa mereka menganggapku tak lain
Hanya sebagai binatang
Yang tak mempunyai perasaan
Yang tak mempunyai pikiran
Aku benci semua ini
Aku benci kehidupan ini
Aku benci
Cinta sejati
Cinta datang dan pergi
Kita tidak tahu kapan cinta itu datang
Dan kapan cinta itu pergi
Cinta merupakan hal yang indah
Ketika cinta itu datang
Semua hal terlihat indah
Diawali dengan sebuah senyuman
Sebuah perasaan yang hinggap di hati
Perasaan yang bisa membuat orang mabuk
Dan tidak siap merasakan kerapuhan
Kerapuhan karena cinta itu pergi
Cinta itu telah pergi
Tetapi tidak untuk cinta sejati
Cinta yang tidak kita ketahui kapan ia datang
Cinta yang berawal dari sebuah ketulusan
Dan kejernihan hati
Cinta sejati tidak bisa ditentukan
Harta, ketampanan adalah sebuah omong kosong
Cinta tidak memandang itu semua
Semua yang ada di dunia ini
Tetapi cinta itu butuh
Kasih sayang seseorang
Yang bukan hanya menjadi pengisi kekosongan hati
Tetapi juga seorang teman yang bisa menjadi sandaran hidup
cinta sejati tidak harus memiliki
dengan melihatnya bahagia saja sudah cukup
Kita dan dunia
Sejenak kawan jikalau pahami
Makna dari semua ini
Terlalu banyak air mata yang jatuh
Ratapi semua kesedihan kita
Mungkin ini sebuah peringatan
Untuk semua umat manusia
Yang telah merubah hakikatNya
dan melupakan sang kuasa
Semua ini takkan berakhir
Jika keangkuhan masih tertahta
Jika keajaibannya terabaikan
segeralah bersujud kawan
sebelum semuanya tersia-sia
Itu yang terbaik buat hidup kita
Hidup ini bagaikan sebuah buku
Terbuka dan terlihat jelas
menjadi cahaya bagi yang tersesat
dan menjadi panutan bagi yang muda
Hidup ini akan lebih berarti
Jika kita bisa memanfaatkannya
dan akan lebih berguna
Jika kita menggunakan sebaik-baiknya
Jagalah dunia ini
seperti kita menjaga diri kita sendiri
rendahkan hati
dan berbuat yang lebih baik
Nama: Rani Kasita
1. Puisi Pendidikan Moral
Manusia yang tak sempurna
Jika kau tak punya kaki
Jangan takut, karena pasti ada seseorang yang memberikan langkahnya kepadamu
Jika kau tak punya mata
Jangan takut, karena pasti ada seseorang yang memberikan warna hidupnya untukmu
Jika kau tak punya bibir
Jangan takut , karena pasti ada seseorang yang membisikkan kata – kata indah untuk ketenangan batinmu
Dan Jika kau tak punya telinga
Jangan takut , karena pasti ada seseorang yang menunjukkan bahasa yang lebih indah kepadamu
Tapi takutlah jika kau tak punya hati
Karena tanpa hati hidup kita tak berarti
Dan jangan biarkan egois menguasai hatimu,
karena akan membuat hati kita mati.
2 Puisi cinta
Bayang
Cinta itu seperti bayang
Dia akan setia menemanimu saat sedih
Dia akan setia menemanimu saat kau berduka
Dia akan setia menemanimuu saat kau menghadapi pilihan yang sulit
Dan cinta itu sulit dihilangkan
Karena seperti bayang dia akan terus mengikutimu
Dia akan berhenti menemanimu ketika kau sudah mati
Dan seperti bayang, aku pun tak bisa menghilangkan cinta ini
Kecuali aku mati
Dan aku pun ingin menjadi bayangmu
yang setia menemanimu sampai kau mati
Nama: Jacky Arifin
Absen: 21
1. Puisi Cinta
Dilema cinta
Cinta adalah sesuatu yang sangat rumit
tapi cinta juga adalah sebuah hal yang sangat sederhana
Kita tidak bisa menolak datang dan perginya cinta
Terkadang cinta dapat membuat kita merasa sangat berbahagia
dan terkadang cinta juga dapat menghadirkan perih yang teramat sangat, di dalam hati kita
Tapi itulah yang disebut dilema cinta
Hatiku serasa tercabik-cabik jika cinta yang selama ini ada di hatiku pergi meninggalkanku
Aku tak tahu bagaimana aku menjalani hari-hari ini tanpa cintaku itu
kembalilah cintaku aku tak akan bisa hidup tanpamu
Ku akan berjanji untuk mendekap hangat kembali cintaku jika ia kembali dalam pelukku
Duhai cintaku aku akan menanti kembalinya engkau dalam pelukku
2. Puisi Pendidikan Moral
Bumi Kita
Badai menerjang
Angin berhembus
Perang tak kunjung usai
Tawa terganti tangis
Bencana datang hilir mudik
tak tentu kapan dan dimana ia datang
semua hancur
Kacau balau
Lautan darah
Menyirami bumi pertiwi
Tanah longsor, gempa, tsunami dan banjir
Menghinggapi dan melanda bumi kita
Bumi sudah tua
Tak berarti kau kaya ataupun miskin
Siap tidak siap kita harus terima
Kehilangan sanak saudara bahkan nyawa kita sendiri
1. Puisi Cinta
Sudahlah
Karya : Sihol Silalahi
Aku lelah menantimu
Aku rasa sekarang sudah cukup dan telah berkahir
Aku memang dulu berharap cinta indah dari hatimu
Namun sekarang sudah tak berbekas lagi di hati
Ku sudah terlalu lama menantimu mu
2. Puisi Moral
Kemenangan Iman
Karya : Sihol Silalahi
Iblis selalu melihatmu
Perilaku dunia tidak akan pernah lepas dari diri
Kenikmatan berujung api sengsara selalu menggoda
Namun semua hilang ketika suara Tuhan berbisik di hati
Semua sirna ketika kepercayaan iman berteriak
1. Puisi Cinta
Perih Hati
Karya : Nurfitriah Kurniawati
Perihku terbawa dalam gelapnya malam
Saat kau hadir
Saat kau pergi
Terasa sepi menghantuiku
Menghujat diriku yang termenung
Merintihku terdiam
Saat kau meninggalkanku
Dalam mimpi, ku menyapamu dan memanggilmu
Pilu terasa hati ini
Kejam bukan
Dirimu yang kucintai, kubanggakan, serta ku impikan pergi begitu saja
Yang ku tau hanya kau pergi
Rasa yang tertinggal hanyalah perih
Hatiku pun menjerit
Terasa kacau tanpamu
2. Puisi Moral
Rindu Kesaktian Pancasila
Karya : Nurfitriah Kurniawati
Kemanakah perginya Pancasila yang dulu
Yang selalu dibanggakan
Yang selalu diagung-agungkan
Lima sila pemersatu bangsa
Lima sila lambang keabadian bangsa
Kini semua terasa tidak berarti
Saat keonaran meraja lela
Saat keanekaragaman pluralitas kembali menghancurkan persatuan
Kami rindu Indonesia yang dulu
Kami rindu kesaktian Pancasila
Kami rindu saat Bhinneka Tunggal Ika menjadi tali pengikat persatuan
Kini kami hanya tinggal berharap
Berharap kelak Indonesia kembali menjadi bagsa yang utuh
Agar pahlawan yang gugur dapat tersenyum bangga pada kami
Nama : Nurfitriah Kurniawati
Kelas : XII IPS 2
No : 28
Nama : Stella Kadir
Absen : 37
PUISI CINTA
ARTI CINTA
Cinta...
Satu kata yang hidup,
kata yang tak pernah bisa lepas dari kehidupan,
sebuah kata yang menenangkan hati,
kata yang menjadi pelipur lara di kala berduka
Namun...
Makna itu berubah
Makna itu hilang,
sejalan dengan cintaku yang lenyap
Cinta kini seumpama racun...
Racun yang perlahan namun pasti, membunuh perasaan dalam hati
Racun yang senantiasa menggerogoti jiwaku yang telah hancur
Membekukan persaanku...
Itulah CINTA...
PUISI MORAL
BUKU
Merupakan satu benda yang sangat penting...
Meskipun terkdang aku tak menarik..
Namun..
Dari diriku kalian mendapat banyak ilmu...
Dari diriku kalian mendapat banyak pengetahuan...
Tdak hanya itu...
Dari diriku kalian dapat mendapat hiburan...
Namun,,,
Seiring berjalannya waktu..
Aku begitu dikucilkan...
Aku begitu tak diianggap...
Padahal,,,
Aku sangat berguna bagi masa depan kalian muda-mudi penerus bangsa...
Hingga sekarang...
Kalian lihat bagaimana jadinya pendidikan...
Dikarenakan mereka yang malas untuk membaca...
Mutu pendidikan pun semakin rendah...
Mutu pengetahuan siswa-siswi pun tak banyak yang diharap...
Bagaimana jadinya pendidikan nanti bila terus begini???
Ku berharap agar kalian...
Bisa mau kembali menoleh kepadaku...
Ingatlah,,,
Meskipun aku mungkin tidak memiliki sampul dan isi yang menarik...
Namun,,
Aku akan sangat berguna untuk kalian di masa depan...
PUISI CINTA
MISTERI CINTA
Karya : Valentine CG
Cinta..
Sebuah kata yang sulit di paparkan
Namun membahagiakan
Sebuah kata yang sulit di mengerti
Namun kadang membuat sakit
Setapak demi setapak kudaki lembah hatimu
Kuarungin samudera hatimu yang penuh misteri
Berharap semuanya kudapati
Berharap kau tak berpaling
Menatapmu..
Membuat darah mengalir cepat
Mencintaimu..
Membuat waktu serasa berhenti
Kini ku tahu makna cinta
Cinta bukanlah sekedar rasa
Cinta bukanlah sekedar tutur kata
Cinta merupakan suatu pengorbanan hati
PUISI MORAL
GURUKU
Karya : Valentine CG
Bertahun-tahun kau bersamaku
Berbulan-bulan kau membimbingku
Berminggu-minggu kau mengasuhku
Berhari-hari kau mengajariku tentang sesuatu
Kadang kulihat engkau marah kepadaku
Tapi kau tak pernah berhenti mengajariku
Membimbingku.. menemaniku..
Dan tak pernah berhenti menasehatiku
Demi kami..
Engkau mengajari kami mengarungi lautan ilmu ini
Doamu selalu kami harapkan
Demi tercapainya cita-cita kami kelak
Guruku..
Semuanya tak akan berarti bila tanpamu
Semua nya tak akan kami lupakan
Guruku.. terima kasih ..
Nama : Valentine Caroline Gunawan
Kelas : XII IPS 2
Absen : 41
1. Puisi cinta
Tak Ingin
Karya: Charles Pranata
Selama ini aku memberikan senyumku hanya untukmu
Kuletakkan semua cintaku dihatimu
Kuhembuskan nafas terakhirku padamu
Bahkan jiwaku semua untukmu
Akhirnya aku tahu bahwa semua hanya mimpi
Semuanya tak mungkin terjadi
Menaklukan bintang untuk memeluknya
Bagaikan susahnya menyentuh matahari
Tapi aku yakin suatu saat nanti
Akan ada satu bintang putih
Datang tanpa panggilan hatiku
Tanpa tangisan perasaanku
2. Puisi moral
Melangkah Maju
Karya: Charles Pranata
Satu dua langkah
Mari kita maju
Berpegang tanganlah
Mari kira bersatu
Jalani yang kita inginkan
Jangan berhenti disana
Mari kita maju
Tak ada apapun yang dapat menghalangi kita
Berhenti?
Jangan pernah melakukan itu
Karena...
Itu adalah keraguan sebenarnya
Jalani saja hari demi hari
Sesuatu yang nyata
Untuk esok hari,
Misteri yang belum terpecahkan
Nama : Charles Pranata
Kelas : XII IPS 2
Absen : 05
1.Puisi "cinta"
Jalan Cinta
Aku masih disini
termenung, terpaku, terdiam
bagaikan manusia tak bernyawa
Menanti dan menunggumu yang tak nyata
Aku ingin berlari mengejar bayangmu
yang saat itu hilang ditelan malam
Namun aku tak sanggup
Kurasakan penyesalan menghampiri diriku
Tetes demi tetes air mata
membasahi pipi
Pikiranku melayang jauh
Entah aku harus kemana
Entah aku harus bagaimana
Perasaanku kini bagai dihancurkan
oleh beribu - ribu pisau tajam
Menusuk hingga hatiku terasa sakit
Namun aku yakin
sakit ini akan hilang
jika kau kembali
meraihku yang kini masih menunggumu
di jalan cinta
2. Puisi "pendidikan moral"
Moral Tinggal Kenangan
Tak pandaikah kau berkata- kata ?
Tak pandaikah kau bertindak ?
Tak pandaikah kau menahan amarah ?
Membunuh, mencaci, memaki
tak kau pikirkan lagi
Negeri ini berteriak
berseru menunjukkan tangisan tak terhenti
Persatuan yang dibangun pun menghilang,lenyap, tak tersisa noda moral
Ini yang kau harapkan
wahai Anak Bangsa
Hidup diatas penderitaan negeri
yang tak hiraukan
Sungguh pilu, menyedihkan, menyakitkan
Wahai Anak Bangsa !
Hidupkanlah moral baik didalam dirimu
yang sudah mengalami tidur panjang
Semangatlah membangun persatuan yang runtuh
akibat tertindas perilaku tak bertanggung jawab
Tsaniyah Nurlaily (40)
1. Puisi Cinta
Senyumnya
Karya Fredy Aranda
Tahu rasa ini sudah berlalu
Tabah hati menghadapinya
Yang ku tahu dia sudah bahagia
Ku putuskan tetap berteman
Tapi setelah bertemu
Ku hanya bisa membohongi diri sendiri
Ketika ku lihat senyumannya yang bahagia
Entah ku harus sedih atau bahagia
Ku diam tak berkata-kata
Bingung tak mengerti dan terdiam
Melihat senyumnya
Apa karena dia sudah menemukan belahan jiwa?
Tapi yang ku tau
Sekarang aku sudah bangkit
Sudah menerima kenyataan
Biar senyuman itu ku lihat dari sudut yang jauh
Karena senyum itu sudah milik seseorang
Karena senyum itu sudah cukup buat ku bahagia
Berdoa supaya senyum itu terus seperti itu
Teruslah tersenyum
*******************************
2. Puisi Moral
Kebenaran
Karya Fredy Aranda
Terkadang jika bosan telah singgah
Maka kejujuran sering menjadi korban
Kebenaran menjadi nomor terakhir
Tak berarti, lalu tersisihkan
Kemudian muncul cerita baru
Yang secara tak langsung
Menyakiti seorang
Ada yang diuntungkan
Ada pula yang dirugikan
Namun terkadang
Percaya pada takdir
Bergantung pada perasaan
Yang sangat mempengaruhi diri
Takdir ialah suatu kepercayaan
Jalan hidup yang dirasakan dalam-dalam
Lalu jika semua itu datang
Mungkin semua itu dapat berubah
Nama : Fredy Aranda Kunadi
Kelas : XII IPS 2
No. Absen :17
1. Puisi Cinta
Waktu
Karya: Selvie Tenggono (34)
Wahai waktu
Segala rasa yang sejak dulu terpatri
Segala kagum yang sejak dulu teruntai
Merengkuh segala isi hati
Mengambil semua dalam diri ini
Wahai waktu
Dengarlah curahan hati
Sebuah kisah jatuh cinta ini
Menatap cahaya yang melindungi
Tanpa mampu menjadi kekasih
Hanyalah mampu bermimpi
Bukan diriku yang menjadi kekasih dan memiliki
Bukan diriku pula yang patah hati
Cinta, suka, kagum, pemujaan, dan terima kasih
Kasih tulus beserta jiwa ini
Kepada Dia pencipta segala hal duniawi dan surgawi
2. Puisi Moral
Dunia Dalam Kaca
Karya: Selvie Tenggono (34)
Menatap ke bidang transparan itu
Melihat gambaran yang pilu
Sang dara mencoba merangkai puisi
Menempati diri sebagai saksi
Jerit tangis bersisian kini
Derai air mata membanjiri
Terluka di dasar jiwa ini
Kecewa di dasar jurang penderitaan kini
Dunia biru telah mati
Wahai manusia berjas rapi
Dimanakah dunia yang kau huni?
Dunia berlimpah harta duniawi
Atau dunia sederhana dengan senyum menghiasi
Lihatlah ke dalam mata polos seorang bayi
Disanalah dunia sesungguhnya terpatri
Dunia penuh kemuliaan dan mimpi
Wahai manusia pemburu harta duniawi
Mari kita merangkai kembali
Senyum dan kerjasama menjadi pondasi
Menciptakan sebuah dunia berlangit biru kembali
Beserta hijau di bawah telapak kaki
Dengan tawa menghampiri
Dan dengan cinta terukir rapi
Palembang, 2 Oktober 2010
1. Puisi Cinta
Akhir Cinta
Karya: Muhammad Fadyl Ridho
Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punya lelah
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu
Sepertinya telah cukup banyak kutulis
Telah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi cinta dari mula
Dengan ia yang mampu merasakannya
Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan bagaimana semua ini harus kuartikan
2. Puisi Pendidikan Moral
Wahai Guru
Karya: Muhammad Fadyl Ridho
Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Pada hari ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia
Nama: Muhammad Fadyl Ridho
Kelas: XII IPS 2
Nomor Abesen: 26
1.Puisi cinta
Cinta
Karya: Franky Tenggana
Engkau bagaikan tetesan-tetesan air di atas bumi
Membasahi hatiku yang kering
Kuingin kau menjadi milikku selamanya
Karena hanya engkaulah satu-satunya yang dapat menjadi pelangi di hatiku
Selamat malam kekasihku
Tidurlah diatas cintaku yang bersemi karenamu
Semoga dirimu dapat selalu menjadi pelangi dihatiku
Karena cintamu adalah penyemangat hidupku
Manusia bisa berkali-kali jatuh cinta
Tapi hanya perlu satu cinta dalam seumur hidupnya
Bila dia sudah menemukan cintanya
Yang kedua hanyalah fatamorgana
2.Puisi moral
Belum Usai
Karya: Franky Tenggana
Matahari terbit di pagi hari
Tanda kita siap bekerja
Kerja untuk menuntut ilmu
Agar kelak menjadi sukses
Selama kita hidup
Susah, mudah, sedih, tawa
Semua kita alami bersama
Pasti ada pengalaman yang kita dapatkan
Suatu saat nanti
Kita pasti akan berpisah
Tapi bukan untuk selamanya
Berpisah untuk sementara waktu
Kita berpisah untuk cita-cita
Tuntulah ilmu dengan baik dan
Berpisah untuk terus menuntut ilmu benar
Karena nanti pasti bertemu lagi
Nama : Franky Tenggana
Kelas : XII IPS 2
Absen : 16
Valentine Sri Wahyuni M. (42)
Puisi cinta:
Akhir yang Pilu
Kemarin aku menangis
Aku menangis saat sepi dan sedih
Saat aku terluka
Saat aku disakiti
Kemarin aku menangis
Teringat semua yang kita lalui
Bersamamu, oh kasih
Aku menangis
Kucoba melayang ke tempat lain
Hanya untuk melupakan
Namun hatiku tetap hancur berkeping
Merasa muak dan dak berdaya
Kucoba hapus air mataku
Seandainya ini tak pernah terjadi
Ku berharap selalu
Ini kan menjadi yang terakhir
Ya
Untuk terakhir kalinya
Dimana aku takkan merasakan sakit
Sakit dari penderitaan ini, lagi
Puisi pendidikan moral:
Sekolah Neraka
Hancur berkeping-keping
Gadis kecil yang tinggal didalam
Hancur berkeping-keping
Tak mengerti apa yang terjadi
Kucoba menyelamatkan dan mencintainya
Kuberikan keberanian agar dapat berjuang
Namun kurasakan kegelisahannya
Dan juga getarannya
Ia muak, sangat muak
Ia merasa hancur
Tak mengerti apa yang harus dilakukan
Ia harus berjuang untuk hidup
Semua yang telah ia alami
Tak dapat ditahan lagi
Aku rasakan gejolaknya
Aku bagaikan malaikatnya
Kurasakan yang ia rasakan
Saatnya ia mulai berbicara
Cynthia
1. Puisi Pendidikan
Menunggu
Di saat fajar
Waktu menanti
Menanti sesuatu
Sesuatu yang pasti
Menanti sang surya
Merangkak naik
Tetapi
Tidak juga aku
Aku sendiri menanti sesuatu
Sesuatu yang tidak pasti
Yang tidak tahu kapan datangnya
Di tengah hujan
Di tengah kedinginan
Di tengah tusukan angin
Hujan tanpa henti
Angin terus berhembus
Aku tetap menunggu
Karena ku yakin
Satu yang pasti
Cinta itu kan datang.
2. Puisi pendidikan
Pendidikan!
Pengetahuan bertambah
Membuat masa depan yang lebih cerah
Membuat pikiran semakin tajam
Dan berguna dimana saja
Membuat kita jauh lebih percaya diri
Pendidikan menempatkan diri pada yang seharusnya
Pendidikan yang membuat orang bodoh menjadi yakin
Pendidikan berguna secara tersurat maupun tersirat
Pendidikan adalah kekuatan
Dan semua org berpendidikan adalah pemenang
Pendidikan adalah kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi kehidupan.
Cynthia
1. Puisi Pendidikan
Menunggu
Di saat fajar
Waktu menanti
Menanti sesuatu
Sesuatu yang pasti
Menanti sang surya
Merangkak naik
Tetapi
Tidak juga aku
Aku sendiri menanti sesuatu
Sesuatu yang tidak pasti
Yang tidak tahu kapan datangnya
Di tengah hujan
Di tengah kedinginan
Di tengah tusukan angin
Hujan tanpa henti
Angin terus berhembus
Aku tetap menunggu
Karena ku yakin
Satu yang pasti
Cinta itu kan datang.
2. Puisi pendidikan
Pendidikan!
Pengetahuan bertambah
Membuat masa depan yang lebih cerah
Membuat pikiran semakin tajam
Dan berguna dimana saja
Membuat kita jauh lebih percaya diri
Pendidikan menempatkan diri pada yang seharusnya
Pendidikan yang membuat orang bodoh menjadi yakin
Pendidikan berguna secara tersurat maupun tersirat
Pendidikan adalah kekuatan
Dan semua org berpendidikan adalah pemenang
Pendidikan adalah kemampuan yang diperlukan untuk menghadapi kehidupan.
Nama : Lisa Saphira
kelas : XII Ips 2
1.Tema : cinta
Tentang Cinta
Cinta...
Betapa indahnya pertama kali aku rasakan
Ketika bersama dirimu,
Dunia serasa milik berdua
Membuat jantungku berdebar kencang
Pada saat disisi mu
Tiap hari bagiku adalah mimpi indah
Tetapi hari makin hari
Perasaanmu berbeda denganku
Senyummu hanya sebuah fiksi bagiku
Ternyata baru kusadari
Cintamu untukku adalah sebuah kepalsuan
Yang telah kau berikan untukku
Terimah kasih cinta yang telah kau berikan padaku
Kini kusadari hatimu bukan untukku
Melainkan untuk seseorang yang kau cintai
2. tema Pendidikan moral
Pendidikan
Pendidikan...
Bisa membuat kita menjadi pandai
Dimana kita harus belajar berjuang untuk belajar
Sesuatu yang kita perjuangkan untuk menjadi pintar
Dengan kegigihan dan perjuangan keras
Sesuatu yang kita perjuangkan
Akan membuat kita benar-benar menjadi pintar
Kaya akan pengetahuan dibandingkan orang lain
Lebih pintar dibnadingkan orang jenius sekalipun
Seiring berjalanya waktu
Banyak remaja yang melupakan pendidikan
Banyak sekarang remaja yang membuat rusak bangsanya
Akibat dari kesalahan dalam pendidikan yang diberikan
Sungguh sedih mendengar, melihat
Banyak anak - anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan
Dan ahkirnya tidak memiliki masa depan pasti
Pendidikan
Sekarang hanyalah sebuah harapan berkabut
Bagi yang tak mampu melanjutkan
puisi cinta
Jiwaku Menangis
Kau telah mengambil hatiku
Kemudian kau menghancurkan hatiku berkeping-keping
Mungkin aku tidak seperti yang kau inginkan
Tetapi aku telah mencoba sekeras mungkin untuk mencintaimu
Aku terus berusaha menjadi yang terbaik untukmu
Aku selalu ada di saat kau butuh
Dan sekarang jiwaku menangis
Ketika ku mendengar kata selamat tinggal dari mulutmu
Aku sudah memberikan semuanya kepadamu
Cintaku
Hidupku
Jiwaku
Tetapi bagimu tidak pernah cukup
Kau tidak pernah mengerti
Hanya Tuhan yang tahu
Jika cinta adalah burung, maka kita tidak akan memiliki sayap
Jika cinta adalah langit, kami akan biru
Jika cinta adalah sebuah paduan suara, kau dan aku tidak pernah bisa menyanyi
karena cinta bukan untuk aku dan kau
Jadi mengapa kau tidak pergi di jalanmu
Dan biarkan aku berjalan sendirian
puisi moral
Perjuangan Kemerdekaan
Masih teringat jasa-jasa mu
Saat kau memperjangkan Negara
Dan kau acungkan senjatamu
Suaramu terdengar samar-samar
Diantara bunyi tembakan senjata kaum penjajah
Darah dan keringat mencucur
Dari tubuhmu yang penuh luka
Namun tak sedikitpun semangatmu berkurang
Rasa pantang menyerahmu tak pernah memudar
Kau selalu maju mempertahankan tanah air yang tercinta
Tanah air ku indonesia
Disini kami dapat berdiri di depan bendera perjuangan kita
Bendera merah putih
Sambil menyanyikan lagu kebangsaan kita
Lagu Indonesia Raya
Oh…
Pahlawan ku
Tanpa dirimu kami tidak akan bias memperoleh kemerdekaan
Terima kasih Pahlawanku
Jasamu akan selalu ku kenang
nama : selviana wijaya
kls : xii ips 2
no abs: 33
MIMPI TERTUNDA
Karya : Irmina Peni Irade
Kebahagiaan yang begitu hangat
Aku rasakan saat aku bersamamu
Tak pernah aku berfikir hari esok
Akan perubahan pada dirimu
Tahun demi tahun aku lalui bersamamu
Kini semua penuh perubahan
Kesibukanmu
Membuat aku kini merasa jauh darimu
Di malam kelam ini
Aku meimpikan dirimu
Dirimu yang dulu
Yang selalu membahagiakanku
Pelekunmu yang melindungiku
Genggaman tanganmu yang hangat
Kecupan di pipi yang begitu sejuk
Semua aku rasakan di mimpiku
Apakah mimpi itu akan terjadi
Apakah semua ini dapat kembali seperti dulu
Aku merindukan mimpi itu terjadi
Dan perubahan pada dirimu kembali seperti dulu
PENDIDIKAN
Karya : Irmina Peni Irade
Kata yang tak dapat dilupakan
Dalam sekejap mata
Dia selalu ada
Menyertaiku hingga sekarang
Berkat dia
Aku dapat mengetahui
Mengetahui semua ilmu
Yang pasti berguna di masa depan
Cinta
Karya: Derry Pratama
Berjuta org mengagung2kan dikau
Kau buat bnyak org trtwa
Tapi
Tak sdikit pl yg kau sakiti...
Cinta...
Dirimu laksana angin kencang
Menghempaskan stiap org
Ketika mrka lengah
Cinta oh cinta...
Kau benar2 membingungkan!
Anak Bangsa
Karya: Derry Pratama
Ibu pertiwi berduka Hatinya hancur
Selalu ia pertanyakan
Kemana perginya moral anak"ku?
Anak bangsa saling membunuh
Saling menghancurkan
Ia bosan melihat semua ini
Kapan bangsa ini akan maju?
Kawanku
Kuteteskan air mata
Melihat kawan-kawanku berubah
Sedari kecil kami main bersama
Bercanda riang canda
Berteriak
Berlari
Tapi
Kini keceriaan itu telah berubah
Aku lihat perut kawanku berubah menjadi gendut
Oh Tuhan
Tak kusangka kawanku hamil diluar nikah
Mengapa semua telah berubah
Mengapa kawanku bisa melakukan ini
Seperti manusia yang tidak ada moral
Tidak ada harga diri
Grace Tavelina Silitonga
3 Oktober 17:58
Harapan
Indahnya kata tak seindah isi hatimu
Indahnya bunga tak seindah senyummu yang manis
Kadang tiap detik aku berfikir
Andaikan aku bisa melihat senyummu setiap saat
Mungkin tak sesepi ini hatiku
Gundah hatiku membuat aku merana
Dan kegelisaan jiwaku
Membuat aku merasakan kesepian
Seakan tidak ada seorangpun yang didekatku
Bahkan dirimu yang sangat dekat di hatiku
Seakan tak ada di sampingku
Mungkinkah aku bisa bertemu
Dan melihat senyum indahmu
Walau hanya sekali saja
Karena dengan itu hidupku akan damai dan tentram selamanya
Grace Tavelina Siltonga
3 Oktober 17:59
Lapar Kami
Mulut mungil tak bersuara
Badan kecil bergerak tak bisa
Perut lapar meminta-minta
Mata lelah untuk berair mata
Sampai kapan harus menahan lapar ini?
Sampai kapan harus menelan air mata ini?
Adakah sisa nasi untuk kami?
Agar lepas lapar di perut ini
Kami sudah tak mampu lagi.
Tanpa hadirmu
Di kala bintang telah bersinar
Bulan telah muncul dalam malam
Ketika mata telah lelah
Menutup hari yang indah
Diriku terdiam dalam malam
Terbayang jauh engkau disana
Seakan bertanya-tanya
Apakah dirimu merindukanku
Seakan tak ada lagi
seakan tiada lagi wanita
yang ku kenal selain dirimu
yang selama ini selalu ada
di dalam lubuk hatiku
Benar aku mencintaimu
Sepenuh jiwaku hanya untukmu
Inilah diriku yang sepi
Tanpa hadirmu…..
karya : Tommy Julianto (38)
Pendidikan Indonesiaku
betapa besar bangsaku ini
bagaikan pasir di tepi pantai
begitupun banyaknya generasi penerus di bangsa ini
alangkah baiknya jika semua penerus mau berusaha
namun apadaya keinginan kita untuk berusaha
tidak semuanya setinggi langit
bagaikan elang yang terbang tinggi
baiknya semua penerus mau berusaha mengejar mimpi
tidak seperti realita sekarang
bagaikan efek dentuman yang keras
pendidikan indonesiaku bobrok tak’ terampuni
bagaimana nasib bangsaku ?
janganlah terperangkap dalam kebobrokan
seperti ulat yang bermetamorfosis menjadi kupu-kupu
berubalah generasiku untuk pendidikan indonesiaku.
DILEMA HATI
Dingin malam ini
tak’ sedingin hatiku yag mengerti akan sikapmu
dalamnya palung laut
tak’ sedalam aku memikirkan tingkahmu
dirimu yang dulu mengartikan aku,
mengisi perasaanku, dan
mengerti perasaanku
kini hilang bersama debu.
kini aku tak tau kemana arah langkamu
dan kini aku tak tau dimana banyangmu
akankah kenangan kita telah kau lupakan
di saat kita tertawa, menangis, dan tersenyum bersama
mungkin kenangan kita selama ini akan hilang sia-sia
namun yakinlah, apapun yang telah kita lalui takkan mudah aku hilangkan
senang mengenal dirimu yang telah mengisi sebagian dari hatiku
karya : Daniel Rizky W. (10)
Nama : Melissa
Kelas : XII IPS 2
Absen : 25
1. Puisi Cinta
Untukmu Sayang
Kupikir
aku sungguh beruntung memilikimu
yang mengerti dalam diam
yang mendukung dengan tepukan ringan di punggungku
yang selalu dan selalu tersenyum lembut
yang selalu paling gembira
dan bersemangat atas keberhasilanku
Kata orang
di balik setiap pria yang hebat
selalu ada wanita yang tangguh
Tapi kupikir
di balik setiap wanita yang tangguh
ada cinta si pria hebat
yang selalu menyokongnya dengan lembut
2. Puisi Moral
Esok
Mereka yang takut akan kekecewaan
takkan pernah berani bermimpi
Mereka yang tak berani bermimpi
takkan pernah memikirkan masa depan
Mereka yang tak pernah memikirkan masa depan
memang takkan mungkin memilikinya
Bersyukur atas hari ini adalah baik dan mudah
karena tidak ada lagi yang bisa dilakukan
atas apa yang telah terjadi hari ini
Memimpikan esok adalah penting
karena esok adalah sesuatu
yang akan bisa kita ubah
Bersyukur atas hari ini
memberikan diri ketenangan
khawatir akan hari esok
memacu diri untuk berusaha
menjadi lebih baik
Nama :Novita Agustin
Kelas : XII IPS 2
No.Absen : 27
1.Puisi Cinta
Menanti
Cinta sebuah kata yang indah.
Aku merasakan cinta,
Yang terpendam sejak lama.
Setiap hari selalu begini...
Menanti dan menanti
Menanti kehadiran dirimu di sini
Yang tak pernah ku miliki
Melihat mu membuat ku tersenyum
Senyuman mu yang selalu ku ingat
Mungkin ini hanya harapan ku yang dingin
Untuk melihat mu kembali
Ku hanya menanti,
Kau akan datang kembali
Untuk melihat ku di sini
Karena ku selalu menantimu di sini.
Nama : Novita Agustin
Kelas : XII IPS 3
No.Absen :27
Puisi Pendidikan Moral
Sekolah
Sekolah...
Kau membuat ku pandai
Kau membuat ku banyak teman
Kau membuat ku tertawa dan sedih
Bapak dan ibu guru
Besar kesabaran hati mu
Untuk membagi ilmu kapada ku
Cita-cita yang ku junjung sejak dulu
Membuat ku berfikir tentang masa depan ku
Terima kasih atas ilmu yang kau beri
Untuk menyambut masa depan ku yang tinggi
Agar hidup ku bearti.
Nama: Andreas Elnatan Christian
Kelas: XII IPS 2
Absen: 03
1. Hari makin hari
Telah Pergi
Sekarang aku telah menyadari bahwa aku tidak bisa apa-apa tanpamu
Aku salah, maafkan aku
Hatiku hancur layaknya gelombang
Hatiku tergoncang seperti angin
Hatiku tak berbentuk seperti asap
Itu tak bisa di buang seperti tatto
Aku terdiam sendiri, hanya debu-debu menempel di pikiranku.
Apakah orang denganmu itu membuat mu menangis?
Kau telah melupakanku?
Aku khawatir karena tak bisa mendekatimu lagi.
Aku menghabiskan malam sendiri, menghapus ingatan tentangmu ribuan kali
Jangan melihat kebelakang dan pergilah
Tinggalkan aku dan hiduplah
Karena aku tak mendapatkan apa-apa dari mencintaimu
Ambil saja kenangan indah kita berdua
Aku bisa menahannya di beberapa cara
Aku bisa berdiri sementara
Kau pasti bahagia jika tetap begini
Hari makin hari aku semakin tumpul
Kau segalanya bagiku, selamat tinggal
2. Kurikulum
Kurikulum
sebuah sistim untuk mendidik siswa
sebuah sistim untuk memajukan anak bangsa
sebuah sistim yang harus dijalankan
digunakan untuk memajukan kualitas bangsa
digunakan untuk memajukan ekonomi negara
digunakan untuk menandakan pendidikan negara ini
Masa depan bangsa ini tergantung pada Kurikulum
Kita sebagai anak bangsa harus menaati kurikulum
Sekolah merupakan tempat dilaksanakannya kurikulum
Majulah Indonesia!
Hiduplah Indonesia!
Posting Komentar