Puisi menuntut seorang penyair untuk dapat mengungkapkan gagasan kreatifnya secara ringkas namun berdaya guna menghasilkan efek tertentu pada pembaca. Dalam hal puisi, tentu saja, efek yang dimaksud tersebut akan sangat bergantung kepada daya apresiasi pembaca atas karya puisi dimaksud. Dalam tulisan ini baiklah efek dimaksud kita sebut saja sebagai "efek puitik", yaitu efek, baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata, di sisi pembaca sebagai tanggapan atas pembacaannya pada sebuah karya puisi.
Efek puitik ini bisa saja sama atau berbeda antara pembaca satu dengan yang lainnya sebab di dalamnya tercakup unsur-unsur puitik apa saja yang mampu dicerna oleh pembaca tersebut, apakah unsur-unsur estetika, makna, emosi ataukah bahkan unsur spiritual. Daya cerna pembaca satu dengan yang lainnya tentu sangat mungkin berbeda tergantung "bekal puitik" yang dimilikinya.
Penyair, terutama yang masih mula-mula menggauli puisi, sering tergoda untuk memilih kata-kata, frasa, atau idiom yang indah-indah sebagaimana sering dijumpai dalam karya-karya sastra klasik, syair-syair lagu, atau kartu-kartu ucapan hari khusus, seolah-olah kata-kata tersebut serta-merta membuat sebuah sajak menjadi "indah". Estetika bahasa seolah diyakini dapat dicapai melalui penggunaan idiom-idiom yang klise tersebut, yang cenderung "berbunga-bunga".
Efek estetik seakan menjadi satu-satunya yang penting dalam proses penciptaan puisi, sehingga rekan-rekan penyair yang muda pengalaman sering kali melupakan elemen-elemen lain yang tak kalah pentingnya dalam puisi. Bukankah terlalu terpaku pada polesan kosmetika sering beresiko memudarkan inner beauty, "kecantikan dalam", aura seseorang?
Begitu pula puisi, ada "tenaga dalam" yang juga (lebih) perlu mendapatkan perhatian penyair. Diksi, sedikit banyak memegang peranan penting dalam memunculkan kekuatan-kekuatan sebuah karya puisi, baik secara fisik semisal unsur bunyi (musikalitas), keunikan komposisi, maupun secara nonfisik seperti picuan asosiasi makna yang terbangkit dalam benak dan hati pembaca, getar emosi tertentu atau bahkan debar spiritual yang tak terjelaskan yang dirasakan oleh seseorang seusai membaca sebuah karya.
Diksi tentu tak bisa dilepaskan dari kosa kata. Agar seorang penyair mampu mengolah diksi, ia dituntut memiliki perbendaharaan kata yang cukup kaya serta upaya yang tekun dan tak kenal menyerah untuk mencari kemungkinan-kemungkinan bentukan komposisi kata yang unik, segar, dan menyarankan kebaruan pada kadar tertentu. Di dalam puisi setiap kata, frasa atau bahkan larik diupayakan untuk hadir dengan alasan yang lebih kuat daripada sekedar untuk dekorasi semata. Sedapat mungkin kata-kata yang dipilih itu merangkum sebanyak mungkin tenaga potensial puitik, sehingga pada saatnya mampu memicu syaraf-syaraf puitik pembaca. Kata-kata yang dipilih dalam puisi sebaiknya bernas, telak, sekaligus enak didengar dan membekas dalam benak pembaca.
Membekasnya sebuah ucap-ucapan dalam puisi ini bisa jadi dikarenakan idiom tersebut memiliki asosiasi tertentu yang membangkitkan emosi tertentu dalam diri pembaca, mungkin karena mengingatkannya pada pengalaman pribadinya sendiri, atau karena idiom tersebut memiliki keunikan tersendiri baik dalam hal bentuk atau bunyinya, kebaruannya, atau bahkan keusilannya "mengerjai" simpul-simpul syaraf puitik pembaca.
Memperkaya diri dengan bacaan-bacaan lintas disiplin, wawasan bahasa lintas budaya, serta pengalaman berbahasa maupun pengalaman batin secara luas baik dari interaksi dengan orang lain, lingkungan maupun dengan diri sendiri adalah beberapa upaya yang dapat disebut guna mengasah kepekaan diktif seorang penyair. Kekuatan diksi dapat lambat laun dicapai melalui latihan-latihan empirik. Dari situlah mungkin dapat dimengerti mengapa setiap penyair dapat dikenali gaya ucapnya melalui diksi dalam rangkaian elamat-karya puisinya.
Selamat berkarya!
Selamat berkarya!
34 komentar:
Selalu di Hatiku
Saat aku mendengar namamu
Jantungku berdebar kencang
Saat aku melihat dirimu
Perasaanku jadi tak menentu
Tiba-tiba aku teringat akan masa lalu
Masa di mana saat kita masih bersama
Kebersamaan yang sangat singkat
Tetapi itu memberikan arti yang besar bagiku
Kini kita sudah berpisah
Rasa cintaku yang sangat besar padamu
Hanya bisa kusimpan dalam hati
Tanpa sempat ku ungkapkan
Jika memang aku di takdirkan bukan untukmu
Aku ingin perasaan ku padamu hilang
Hilang bagaikan debu yang ditiup angin
Agar aku tidak menderita lagi
Pancasila
Terdiam ku di suatu ruangan
Pandanganku tertuju pada satu titik
Suatu bingkai yang terdapat gambar garuda dan tulisan
Itu adalah Pancasila
Aku baca sila per sila
Sila-sila yang merupakan dasar negara
Sila-sila diciptakan untuk persatuan negara
Sila-sila yang diharapkan menjadi pedoman
Aku teringat berita yang kemarin aku saksikan
Aku bandingkan dengan sila-sila yang baru ku baca
Pancasila sudah tidak lagi dihormati
Moral buruk kita menghancurkan Pancasila
Merasakan Cinta
Cinta
Sebuah kata yang manis
Kata yang indah bila didengar
Itulah cinta yang ada
Cinta
Kadang manis kadang pahit
Memberi warna dalam hidup
Membuat semua orang tertawa
Tertawa menangis terdiam
Membuat emosi tak menentu
Membuatmu berubah dalam sekejap
Merubah yang jahat menjadi baik
Cinta itu buta
Terkadang ia sangat indah
Namun terkadang amat menyakitkan
Bagaikan duri yang menusuk hati
Itulah cinta
Nikmati saat-saat bahagia
Tertawalah bersamanya
Bagikanlah cinta kepada sesamamu
Negeriku
Menatap negeriku
Indah namun merana
Miris hati ini melihatnya
Namun inilah yang ada
Mendengar jeritan
Jeritan negeri ini
Yang terluka mendalam
Namun tak dapat bergerak
Merasakan kepedihan
Kepedihan yang mendalam
Bagai dihantam badai
Namun tetap terdiam
Aku bertanya
Mengapa semua ini terjadi
Namun tak ada yang menyadari
Diam dan terabaikan
Namun aku menyadarinya
Negeri ini ternoda
Oleh moral yang ternoda
Karena inilah kenyataannya
1 . Puisi cinta
Karya : Josua Sianturi
aku merindukanmu
akan ku titipkan salam rinduku pada sang malam
akan ku lukis senyummu di embun pagi
kan ku simpan namamu di bingkai hatiku
takkan pernah lelah aku berharap
2. Puisi moral
Karya : Josua Sianturi
Lupakan bahwa aku pernah ada
Lupakan bahwa aku terlahir
Aku kini manusia tak berdaya
Aku hidup dari kematian
Dengan bantuan alam
Merenung sendiri
Kemudian teriak berontak
Lawan kenyataan
Aku berlari kemana ku mau
Mencari sosok yang kan menjawab
Namun kala ku letih, menangis
Ku bertanya “Dimana aku kini ?”
Inikah aku si mayat hidup ?
Mengorek tempat untuk berteduh
Tertawa dalam kegilaan
Putus asa ku merunduk
Ini cintaku
Ini cintaku yang kusimpan hanya ‘tuk seseorang
Ia berdiri disana
Tapi aku hanya mendengar ia mengerang
Menyeka air mata luka
Mungkin aku bisa
Tapi aku tak biasa
Aku hanya bertahan sementara
Hanya terbuka ‘tuk hilangkan sepi jiwa
Luar biasa indah cintaku ini
Ku titipkan hanya untuknya
Tertutup untuk yang lain kini
Bahkan mungkin untuk selamanya
Untukmu kurelakan hati terbelah
Sebentar biar aku merebah
Berharap sesuatu membuatku teperanga
Melihat indah senyumnya
Indonesia bukan yang lain
Terpesona ku dibuatnya
Ribuan karya Tuhan bekerja di atasnya
Indahnya bukan main
Indonesialah, bukan yang lain
Tahukah mereka Indonesia sering terluka?
Terluka ketika pemuda melupakannya
Terluka ketika mereka tak mau berbakti padanya
Terluka ketika indahnya habis terkikis oleh kelakuannya
Mereka dan kita sedang tak tahu apa yang terjadi
Kita membuatnya menangis
Membuatnya jatuh karena tak diakui
Membuatnya lagi dan terus menjadi miris
Itulah Indonesia
Yang menangis ketika manis mulai asin
Itulah Indonesia dengan pemuda merana
Ya, itu Indonesia, bukan yang lain
Tema:Puisi Cinta
Cinta yang Perih
Setiap matahari mengeluarkan cahayanya
Hatiku terasa disinari oleh cahayanya yang indah
Kau selalu berada dihadapanku
Senyumku selalu indah untukmu
Ku ingin kau berada didekatku selalu
Menjagaku,memperhatikanku,dan melindungiku
Ketika aku ingin semua it...
Kau tak ada,kau hilang tanpa kata
Kau bagaikan manusia abstrak yang tak dapat ku lihat sekarang
hatimu beku tanpa ada perasaan sedikitpun
Kau tak pernah memikirkan orang lain
Kau hanya memikirkan apa yang ingin kau lakukan
Sekarang aku baru menyadari cinta
Cinta itu tak seindah yang aku pikirkan
cinta itu perih
Cinta itu bisa menyakitkan
Sangat perih rasanya jika cinta itu menyakitkan
Sangat perih bagaikan ditusuk jarum
Jarum yang tajam dan sulit untuk dihilangkan
Jika jarum itu sudah tertusuk
Maka cinta itu akan hilang begitu saja
Seperih itukah cinta?
Aku bingung...
Aku pusing...
Aku tak ingin merasakan cinta seperti itu lagi
Karena aku kecewa merasakan cinta seperti itu
Tema:Dekadensi Moral Generasi Indonesia
Hancurnya Semangat Generasi Indonesia
Pagi ini bila matahari muncul dan tersenyum
Doa dan harapan menguntum
Dengan bendera yang berkibar di negeri kita ini
Negeri Indonesia tercinta
Oh.. Pahlawan
Kau berani berkorban demi bangsa ini
Bangsa yang bermaruah bangkit membina martabat
Dalam gaung gema suara rakyat berdaulat
Pahlawan..
Kau sungguh berani tanpa rasa takut kau maju dengan gagah berani
Terima kasih pada pengorbananmu
Darah merahmu
Terhimpun dalam negeri Indonesia ini
Tapi..
Itu dulu..
Semangat generasi sekarang berbeda dengan yang dulu
Semangat generasi sekarang tak sekuat yang dulu
Bagaikan kertas yang tercabik-cabik oleh duri yang tajam
Sekarang..
Hanya ada..
Generasi yang malas
Generasi yang tak peduli akan bangsanya
Itukah semangat generasi sekarang?
Itukah moral generasi sekarang?
Sungguh menyedihkan
Sungguh memprihatinkan
Namun itulah kenyataannya
Kenyataan yang pahit yang dibuat generasi sekarang
Merindukanmu
Karya: Junianto.
Terasa hatiku merasa rindu yang teramat sangat.
Tertegun sesaat hatiku mengingat dirimu.
Kubaitkan puisi ini spontan hanya untukmu.
Aku merasa rindu …..
Ketika melewati detik demi detik tanpamu.
Aku merasa rindu……
Dengan semua kenangan manis bersamamu.
Aku merasa rindu…..
Dengan pelukan hangatmu.
Walau kita terpisah jauh.
Namun cintaku padamu akan selalu dihatiku untuk selama-lamanya.
Moral.
Karya: Junianto.
Moral suatu kata yang tak asing.
Namun moral membuat semua orang bingung.
Membuat semua orang takut dan selalu menjagamu.
Dahulu moral dijunjung tinggi.
Dan bersih bagaikan kapas putih.
Namun sekarang moral telah rusak.
Akibat keserakahan, kekuasaan, kekuataan.
Kita harusnya sadar akan pentingnya moral.
Langit kini bertambah mendung.
Bukan oleh awan yang membawa hujan.
Tapi oleh moral yang mulai rusak oleh prilaku kita sendiri.
1. Puisi cinta
Akhir Cerita Cinta Kita
Karya : Fenny
Kemarin dirimu selalu ada untukku.
Disaat aku sedih kau selalu datang menghiburku.
Kau selalu dapat menghilangkan kesedihanku.
Kau selalu ada pada saat aku dalam kondisi apapun.
Tak akan dapat terlupakan kenangan indah bersamamu.
Kenangan – kenangan indah tentang kita berdua.
Tapi…
Kenangan – kenangan indah ini telah hilang.
Kau pergi tanpa memberiku kabar.
Dirimu lenyap begitu saja.
Kau tak tahu betapa sedihnya diriku.
Kau tak ada disampingku lagi.
Semua kenangan di antara kita sudah lenyap.
Aku tak dapat menemukanmu lagi.
Mungkin…
Semua telah kau akhiri.
Kau akhiri hubungan kita dengan ketidakpastian.
Kau tak dapat ku miliki lagi.
Aku tak akan mengingatmu lagi.
Walaupun ini sulit untuk aku jalani.
Semua penantian ini akan dirimu cukup sampai disini.
Tak ada lagi yang dapat aku harapkan dari dirimu.
Aku membutuhkan sebuah kepastian.
Namun, kau tak kunjung datang untukku.
Selamat tinggal kekasih.
Aku tak dapat selalu menanti dirimu.
Kehidupan ini masih panjang.
Aku akan tetap menjalani kehidupan ini.
Walaupun, kau tak ada disini.
2. Puisi Moral
Perilaku Remaja
Karya : fenny
Remaja…
Kau adalah penerus bangsa ini.
Negara ini tergantung pada kalian.
Hanya kalian yang dapat memajukan bangsa ini.
Para pahlawan telah banyak berkorban demi bangsa ini.
Tinggal kita yang meneruskan perjuangan mereka.
Tapi…
Perilaku remaja saat ini.
Tidak dapat diteladani lagi.
Remaja saat ini susah untuk meneruskan bangsa ini.
Moral anak remaja saat ini sudah tidak dapat dibanggakan.
Semua perilakunya sudah merusak bangsa ini.
Hilang semua harapan bangsa terhadap remaja.
Tak ada lagi yang dapat diharapkan lagi.
Remaja saat ini sudah tak dapat diandalkan.
Bangsa ini hanya dapat hancur.
Tinggal menunggu waktu saja.
Tak ada lagi yang dapat dipertahankan.
Semuanya hanya menunggu waktu.
Waktu yang tepat untuk kehancuran bangsa ini.
Dirimu
Aku pikir itulah yang terakhir
Tidak akan ada yang kedua
Separuh jiwaku menunggu
Hatimu adalah damai diriku
Aku lelah karena kau terus berlari
Aku ingin berhenti mengejar
Tapi aku tak bisa
Aku tak ingin terpisah darimu
Aku tak ingin kehilangan dirimu
Hanya dirimu
Hanya karenamu
Tolong jangan pergi dariku
Entah pagi, siang, ataupun malam
Aku hanya ingin bersamamu
Ciptaan Tuhan
Kita adalah manusia, yang lahir dengan diberkahi Tuhan
Kita adalah manusia, yang lahir berbeda dengan ciptaan Tuhan lainya
Kita adalah manusia, yang lahir dengan akal budi
Tapi terkadang, mengapa kita berkelakuan rendah
Tapi terkadang, mengapa kita berbuat sesuatu yang tidak patut dilakukan
Dimana harus kita letakan martabat kita sebagai ciptaan yang dibekali akal sehat
Dimana harus kita menyimpan aib yang memalukan
Dikala moral yang seharusnya dijunjung tinggi malah, terinjak-injak
Dikala moral yang seharusnya menjadi pedoman, malah terlupakan
Apa kita layak menyebut kita berakal budi
Apa kita masih layak menyebut kita ciptaan Tuhan yang berbeda dari lainya
Banggakah Anda dengan kesalahan yang Anda lakukan?
Banggakah Anda melihat keadaan ini?
Dari sekarang, mulai lah berbenah diri
PANGERAN
Karya : jordy amardi/XII IPS 1/25
Aku memang tak sempurna bagimu
Yang tak bisa membuat mu tersenyum
Saat sedih menghampirimu
Saat luka dalam hatimu
Tapi memang ku tak bisa...
Membuat dirimu tersenyum di depan ku
Dan buat hati mu, bahagia dalam hidup mu
Ohh... kasih...
Mengertilah bahwa ku cintaimu..
Mengertilah bahwa ku sayang padamu
Jangan kau tingalkan ku disini
Sendiri tanpa bayang mu
Aku lah pangeran cinta di hati mu
Yang membentangkan semua mimpi” mu
Di balik hari yang telah kita lalui
Bersama sama.... kasih
Tak usah kau mencari cinta di dalam hati ku
Karena hati ini hanya untuk mu
Karena kau bidadari yg indah
Dalam hati lubuk hati ku
Dan hanya padamu ku serahkan
Sepenuh hati ku untuk mu
Dalam setiap mimpi” ku
Dan setiap hari” ku
Tapi mengertilah kasih...
Aku mencintai mu sepenuh hati
Tak usah kau pertanyakan lagi
Karena ku telah menjadi..
pangeran cinta di hati mu
Kedewasaan
Karya: jordy amardi/XII IPS 1/25
Dewasa
Sebuah kata yang akan kita dengar
Yang tak akan asing lagi bagi kita
Semua itu akan kita dengar
Namun, apakah pantas
Kata itu ada di dalam diri kita
Apakah pantas kita bangga dengan kata mereka
Seharusnya kita malu
Malu karena kesadaran sendiri
Anggaplah itu semua ejekan
Karena sikap kita yang belum siap menopang kata-kata itu
Karena kita belum merubah sifat
Tingkah laku,pikiran maupun pola pikir
Namun apa daya
Sebagai penerus bangsa di masa depan
Kita harus dapat merubah
Mulai dari sikap hingga pola piker
Supaya ejekan itu menjadi suatu kebanggaan
Dewasa….
Dewasalah diriku,dirimu,dan bangsaku….
Puisi cinta
Kuperhatikan begitu banyak cinta bertebaran diatas langit
dari satu cinta ke cinta yang lain
bahkan ke dua cinta yang berbeda sekaligus
begitulah yang terjadi seterusnya saat cinta tak bisa dibendung
segala hal yang hati anda perlu ingin tahu
kau pun akan berkata "biarkan aku menjadi insan yang mencintaimu"
untuk setiap inci yang tak bisa aku ukur
untuk setiap detik yang terasa lama
untuk setiap pikiran yang tak tentu
untuk setiap perkataan yang sulit terucap
untuk setiap gerakan yang terasa dingin
dan untuk setiap pertemuan yang tak sabar kunanti.
aku tak dapat merasakan sinar dari sang mentari
aku tak bisa menyentuh angin ketika berhembus
aku tak menemukan air mata di matamu
aku tak bisa tersenyum saat kau tersenyum
lalu apa yang kan terjadi andai aku tak bisa bermimpi saat tidur
aku tahu mengapa Tuhan memberikan sayap pada burung
aku tahu mengapa Tuhan memberikan sirip pada ikan
aku tahu mengapa Tuhan memberikan bulu tebal pada domba
oleh sebab itu aku ingin tahu mengapa Tuhan menghadirkan dirimu dalam mimpiku
ada banyak cara untuk mengetahui mengapa hujan turun dari langit
ada banyak cara untuk mengetahui bagaimana bintang bertebaran di malam hari
tapi hanya satu cara untuk mengetahui dalamnya hatimu.
Puisi moral pelajar
dirimu bagaikan penerus dalam hidup muda dan berprestasi
itulah yang kami dihdambakan
bagaikan embun pagi yang indah
tapi habis tersapu oleh sinar mataharo
manfaatkanlah kesempatan yang ada
walau sulit untuk dilakukan
jangan sampai dirimu menyia-nyiakan kesempatan yang ada
bagai genangan air yang bermuara begitu pula prestasi yang engaku raih.
perlahan namun pasti, dirimu mengharumkan nama bangsa
bagaikan harum bunga mawar yang membawa aroma begitu menyenangkan,
generasi muda berprestasiengkaulah yang kami butuhkan.
walau ratusan tetes keringat engaku korbankan
namun hasil yang engaku peroleh, setetes demi setetes menjadikan genangan air yang tiada habisnya
engakulah pedoman bagi generasi selanjutnya
jangan engkau terjebak dalam kesalahan, bagaikan lobang saat berjalan, engkau menghindar tanda kebenaran.
sadarlah, jadikan suatu hidup yang penuh arti, jangan engaku sia-siakan
Takdir Cinta [ Puisi Cinta ]
Terkadang di malam hari
Ketika aku melihat ke langit
Aku mulai berpikir
Dan bertanya pada diri sendiri
Mengapa aku mencintaimu?
Aku berpikir dan tersenyum,
Bisikan suaramu
Kehangatan sentuhanmu,
Begitu banyak hal kecil
Yang membuatku sangat mencintaimu.
Caramu mendukungku
Dan membimbing emosiku,
Caramu peduli padaku
Dan pengabdianmu
Caramu menciumku
Memenuhi diriku dengan cinta
Caramu mengenggam tanganku
Dengan kehangatan api berkobar.
Cara matamu bersinar
Ketika dirimu melihat ke arahku
Hilang dengan dirimu selamanya
Adalah di mana aku ingin berada.
Cara yang aku rasakan ketika dirimu di sisiku
Rasa penyelesaian dan kebanggaan meluap
Dirimu
Adalah bagian yang paling penting.
Di dalam kehidupanku ini
Yang hampa tanpa keberadaan dirimu
Cintaku
Cintamu
Cinta kita
Takdir cinta
Moral Dunia [ Puisi Moral ]
Ketika aku melihat orang-orang di jalan mengemis
Aku berharap mereka memiliki kehidupan yang lebih baik dan juga rumah
Aku memberi mereka apapun yang aku temukan dalam saku
Tetapi, tidak ada lagi yang bisa aku lakukan
Ketika aku berpikir tentang semua orang sakit di dunia
Hatiku menyusut dan semakin kecil
Dan aku berdoa untuk mereka agar menjadi lebih baik
Tidak ada lagi yang bisa kulakukan sama sekali
Aku merasa sangat sedih dan hati saya menjadi batu
Ketika aku melihat orang terluka dalam perang atau mungkin mati
Dan aku tidak bisa melakukan apa pun tanpa terlibat
Yang bisa aku lakukan adalah berharap agar perang tidak terjadi lagi
Ketika aku melihat orang tua dan sendirian di dunia ini
Aku berharap bisa memiliki kemampuan untuk membelah diriku
Sehingga aku bisa membuat ribuan seperti diriku
Dan tinggal dengan mereka semua sehingga mereka tidak merasa sendirian lagi
Aku tidak tahu apa yang salah dengan dunia ini
Dunia ini memiliki begitu banyak ketidakadilan dan keegoisan
Aku tak berdaya aku tidak bisa mengubahnya
Satu-satunya hal yang dapat saya lakukan adalah berdoa kepada Yang Maha Kuasa
Oleh : Erick Karsidi / XII IPS 1 / 14
Nama : Yuli Anto
Kelas : XII IPS 1
No. absen : 42
“Perasaan Jatuh Cinta”
Tepat saat itu
Pertama kalinya kita bertemu
Entah mengapa,
Ada sesuatu yang berbeda
Saat berkenalan denganmu
Hati ini bergetar
Desah nafasku sedikit terhenti
Perasaan tentangmu menghantuiku
Aku pun bingung dan terus berkhayal
Apa ini yang dinamakan cinta?
Ya, mungkin ini cinta
Cinta sejati yang menghampiriku
Tiap malam, tiap saat, tiap detik
Hanya wajahmu yang ku ingat
Dan selalu ku ingat
Senyuman manismu melekat dihatiku
Tanpa kusadari,
Aku telah jatuh pada cinta pandangan pertama
Di usia dini yang indah
Ku dapatkan engkau
Seiring berjalannya waktu,
Perpisahan menghampiri
Kutemukan penggantimu dan ku melupakanmu
Tanpa kusadari, engkau hanyalah Cinta Monyetku
Puisi
“Moral yang Pergi”
Hembusan angin yang berlalu
Mengitari bumi yang asri
Bumi dan negara kita
Bersih tanpa noda
Dimana bumidi pijak
Di situlah kita junjung moral
Tingkatkan moral hidup ini
Agar negara ini bersih dari noda
Biarkan noda itu pergi
Biarkan ia pergi jauh
Biarkan semua itu berlalu
Agar dapat kita bersatu
Wahai generasi muda,
Junjunglah moral setinggi langit
Buang pikiran merusak bangsa
Jangan kau terbuai oleh pikiran itu
Saat ini moral telah hilang
Bagai ditelan bumi
Moral telah digantikan dengan kebusukan
Kebusukan yang menghancurkan
Wahai generasi muda,
Buatlah hidupmu lebih baik
Singkirkan moral rendahmu itu
Agar kesuksesan menghampirimu
Kenangan yang sunyi
Saat yang paling indah
Saat yang paling sempurna
Saat yang paling berharga
Adalah bersamamu
mencari suatu arti
Mencari sebuah bukti
seseorang yang ingin ku cintai
tapi tidak akan pernah terwujud
hanya tinggal kenangan yang sunyi
tanpa meninggalkan sebuah arti
Sunyi tanpa cintamu
hidup terasa sangat hampa tanpa rasa cinta
semua kenangan yang kita lalui
tidak bisa ku lupakan begitu saja
bawalah kenangan ini
bersama mu
Impian Anak Bangsa
Mencari sebuah arti
Mencari sebuah makna
Mencari sebuah kata
Mencari Sebuah kalimat
Seluruh anak bangsa Negri
Memberi suatu keyakinan yang besar
Bahwa seluruh Budaya di Indonesia
bukan semata-mata untuk negara
melainkan untuk rakyat
Sebuah arti yang melambangkan Cinta tanah air Indonesia
Janganlah meminta kepada Negara
tapi berilah apa yang kita punya untuk Negara
Negara akan berkembang
Negara akan maju
Menjadi satu
yaitu Indonesia
Afifah/XII IPS 1/ Absen : 01
Puisi Cinta
Pemuja Rahasia
Rasa itu tiba-tiba datang tanpa permisi
Tanpa mengetuk pintu hati ini tiba-tiba saja masuk ke dalam sukma
Membawa rasa yang sulit kuungkapkan
Tak sejalan dengan logika ini
Rasanya ingin kuselalu dekat denganmu, wahai pencuri hati
Irama suaramu yang menggetarkan nadiku membuatnya berdenyut teramat kencang
Detak jantungku bagaikan berhenti, darah ini pun mengalir deras semakin membuatku tak berdaya
Aku tak sanggup menatap matamu yang membawa sinar yang menusuk kedalam hati
Membuatku terhipnotis oleh pesonamu
Tiap mata ini melihat kau sedang bersenda gurau dengan wanita lain
Aku tercengang membelalakkan mata
Tiba-tiba saja air mataku jatuh terurai membasahi pipi
Hati ini bagai teriris perih oleh pisau tajam
Aku merasa iri, ingin rasanya kuberlari jauh
Jauh dari dunia hatiku yang kelam
yang sedang dilanda kabut cemburu ini
Aku bukanlah orang yang bisa membuatmu terhanyut dengan kata-kata cintaku
Tapi bagiku kau bagai tetesan embun dipagi hari yang bisa menyejukkan hati
Kau bagai sinar matahari pagi yang membawa kehangatan disaat dingin menusuk tulangku
Cintamu bagai arus gelombang tsunami yang membuat hati ini terhanyut
Kasihmu laksana gempa kuat yang membuatnya bergetar sangat kencang ketika melihat senyum indahmu
Namun apalah daya ini
Aku bagai sebuah tembok tua yang rapuh
Yang hanya bisa diam tiap kali menatap kilauan matamu
Tak bisaku berkata bahwa aku amat mencintamu
Mungkin selamanya aku hanya dapat menjadi
Sang Pemuja Rahasia
Puisi Dekadensi Moral
Singa yang Kehilangan Keperkasaannya
Dahulu kau bagai seekor singa yang gagah dan perkasa
Matamu yang tajam membuat setiap mata yang beradu pandang menunduk hormat padamu
Keringatmu yang selau mengucur melalui kobaran api semangatmu
Membuat tiap orang didekatmu tak pernah berputus asa
Taringmu yang tajam membuat takut orang-orang yang berani melawanmu
Cakarmu yang begitu kuat, mencengkram dengan kokoh bangsa ini
Kau yang penuh etika, beradab membuat seluruh yang memandang teramat santun padamu
Tapi dimana kau yang dulu?
Aku begitu kehilanganmu, aku merindumu
Tapi aku tahu itu bukan salahmu!
Mereka telah menorehkan luka hingga menusuk kedalam jantungmu
Mencoreng indahnya parasmu hingga membuatmu malu
Taringmu yang dulu begitu tajam kini tumpul bagai macan ompong
Membuat orang seolah enggan tunduk lagi padamu
Keperkasaanmu hilang dimata mereka
Kau bagai orang tua renta sekarang yang tak mampu berbuat apa-apa
Keringatmu yang dulu bercucuran berganti menjadi air mata darah yang tak terbendung
Merekalah generasi muda yang telah membuatmu kehilangan keperkasaanmu
Mereka yang terhanyut kedalam dunia kelam mereka
Berubah menjadi makhluk tak bermoral
Etika mereka hancur!
Mencoreng wajahmu dengan semau mereka
Hey! Sadarkah kau wahai generasi muda
Kebobrokkan moralmu telah mengacaukan negeri ini
Yang dulu berdiri bagai tembok kokoh
Kau bagaikan jamur yang membuat tembok itu hampir hancur
Menyebabkan tiap lapisnya tak mampu berdiri kokoh lagi
Sekarang apakah kau menyesal?
Kau telah membuat Negara ini hampir tak bernyawa
Hidupkanlah lagi ia, buatlah air mata itu menjadi cucuran keringat yang membawa kobaran semangat
Buatlah ia kembali menjadi Singa Perkasa yang disegani tiap sorot mata yang memandang
Cinta yang Hilang
karya: Ariyanni Afriska / 3
Lembut belaian kasihmu
Takkan pernah terganti
Aku disini sendiri
Duduk menantimu
Hanya kau lah dihatiku
yang mampu hilangkan sepi dihati
yang mampu cerahkan hariku yang gelap
membuat hidupku menjadi berwarna
akankah kau kembali?
kembali temani hatiku yang sepi
mengisi kekosongan yang ada
membuat kembali berwarna
sampai kapan kau akan hilang dari hidupku?
letih hati menunggu
Cinta yang hilang
kosongkan hari-hariku
Bangsaku
Karya: Ariyanni Afriska / 3
Bangsaku,,
Dimana aku dilahirkan
Di bumi pertiwi
Indonesia
Dulu kau begitu indah
Begitu agung namamu
Kini,,
Itu telah hilang
Namamu tak lagi indah
Namamu tak lagi agung
Kini itu telah rusak
oleh rakyatmu sendiri
moral yang tak lagi baik
dimana-mana terjadi kerusuhan
kejahatan merajalela
tak sanggup melihatnya
tahukah engkau mengapa ini terjadi?
melihat bangsaku terpuruk
sedih hatiku
kapan kah ini akan berakhir?
berakhir dengan baik
tak ada lagi kejahatan
kejahatan yang menghancurkan moral
berusahalah negeriku
berantas moral yang tidak baik
yang membuat negeri ini terpuruk
yang membuat semakin banyak rakyat,
tak bersalah menjadi menderita
Hanya bayangmu
Dirimu ada disini
Ku dengar suaramu
Harummu tercium getarkan hati
tanganku hangat kau genggam
Tak kusangka ini hanya anganku
Kau yang kucinta jauh disana
Ku ingin kau kembali
Aku ingin kau disini
Aku merindukanmu
Katamu
1 kau kata 3
Senggama kau kata cinta
Tak kau hiraukan cibiran orang
Jutaan pasang mata tlah saksikan dustamu
Sungguh, kau tak patut diteladani
Kau hancurkan harapan mereka
Hidupmu tak lebih dari benalu
Tema : Cinta
Karya: Emanuel Vernando
Pupus Cintaku
Pertama ku melihat dirimu
Aku merasakan gejolak di dadaku
wajah dan senyummu merubah diriku merasakan sesuatu
Betapa cantiknya dirimu
Kelembutan dan kebaikan yang kau berikan
Membuat diriku benar-benar merasakan indahnya jatuh cinta
Namun begitu sayang
Kau tidak mencintaiku
Betapa sakitnya perasaanku sekarang
Kau lebih memilih teman dekatku sehingga aku hancur
Diriku terluka
Tapi apa daya diriku
Karena ku tak bisa memaksakan nya
Mungkin itu lah pilihan terbaikmu
__________________________________
Tema : Moral
Karya: Emanuel Vernando
Pemimpinku
Oh pemimpinku
Kau memimpin negaraku
Tanggung jawabmu sangat diperlukan negara ku
Tapi mengapa, kau kecewakan aku
Tugasmu yang memimpin negaraku tak kau jalankan sesuai harapanku
Kau kecewakan aku
Kau buatku membencimu
Sikapmu yang benar benar tidak bermoral
Membuat ku benar benar emosional
Tidak kau perhatikan rakyat mu
Tidak kau hiraukan jeritan rakyatmu
Tak sadarkah kau akan tugasmu
Tak kau ingatkah tanggung jawabmu
Hanya memikirkan dirimu
Hanya Menggemukan badanmu
Kau benar benar tak bermoral
wahai pemimpinku
Semoga kau terima balasan
Dari Tuhan Sang Pencipta
Jatuh Cinta
Karya : Jesica / 24
CINTA . . .
Benar apa yang dikatakan lirik lagu,
Jatuh cintra berjuta rasanya,
Dengan jatuh cinta,
Terkadang aku bisa menjadi bodoh,
Atau menjadi pintar,
Dengan jatuh cinta,
Aku bisa merasa sangat bahagia,
Tapi juga bisa merasa sangat sedih,
Dengan jatuh cinta,
Dunia terasa sangat indah,
Namun bisa menjadi gelap,
Seperti judul lagu, Cinta itu Buta,
Aku bisa melupakan segala sesuatu karna cinta,
Aku bagai orang gila bila mengingat akan cinta,
Semua orang terlihat seperti dia,
Semua hal yang kulakukan terbayang perilakunya,
Cinta tak memandang usia, wajah, maupun kekayaan,
Inikah cinta . . . ?
Cinta yang bisa membuat pipi- ku merah,
Cinta yang membuat ku selalu tersenyum,
Cinta yang membuat ku berdebar dengan kencang,
Apakah benar ini namanya jatuh cinta?
Hati Batu
Karya : Jesica / 24
Setiap hari,
Setiap minggu,
Setiap tahun,
Beribu manusia dilahirkan kedunia,
Dilahirkan dengan penuh perjuangan oleh seorang ibu,
Tapi . . .
Setiap detik,
Setiap menit,
Setiap jam,
Ada saja anak yang tak menghargai hidup,
Mereka menyia- nyiakan perjuangan ibu,
Perjuangan itu seolah- olah hanyalah
Sebgai sebuah dongeng yang diperdengarkan sebelum tidur,
Namun akan dilupakan lagi keesokan harinya,
Mungkin kemegahan dunia,
Kesibukan, keegoisan,
Membuat mulut menjadi tajam,
Mata menjadi gelap,
Telinga hanya bagai pajangan,
Tangan menjadi ringan,
Dan bahkan membuat hati menjadi batu terhadap ibu . . .
Ketika ia telah tiada,
Barulah penyesalan itu datang,
Tiada lagi sosok yang selalu disamping kita,
Tiada lagi sosok yang selalu mengingatkan kita,
Tiada lagi sosok yang menyemangati kita,
Tiada lagi sosok yang akan memarahi kita,
Dunia terasa kosong,
Hidup pun serasa mati,
Inikah moral anak zaman sekarang?
PINTU MAAF
Di tengah keheningan malam
Aku datang
Mengentuk pintu maaf mu
Aku yang selama ini sudah larut dalam kesenangan dan limpahan rahmat mu
Sudah tergoda oleh dunia fana ini
Aku yang lemah ini sudah jarang terkena air wudhu
Mulutku pun sudah lama tak mengumandangkan ayat sucimu itu
Ya allah apa yang akan terjadi pada diriku nanti nya
Ya robby jangan kau ambil nafasku sebelum aku taubat pada mu
Dan mengucapkan la ilahaillallah pada mu
Cinta Pertama
Mencintaimu sesuatu yang tak bisa ku hindari
Begitu kuat perasaan yang ku rasakan
Dirimu hadir disaat aku rindu kan belalaian
Terpanah aku akan cinta yang kau tancapkan
Dan kau bawa aku ke awan
Menghias langit merangkai bintang bintang
Menjadi sebuah kata kata cinta
Seindah-indahnya bila tersentuh
Hangatnya asmara sebentuk sinta yang kau beri apa adanya
Kau tercipta terangi jiwa ku
Jujur kau lah yang bisa buka pintu hatiku lagi yang sekian lama tertutup
Ku harap selamanya di hati
Kau lah yang pertama kan ku bingkai indah dirimu
Kan ku jadikan perhiasan di hatiku
Kan ku letakkan kau di tahta cintaku
Cinta pertama ku selamanya
Ketulusan Cinta
Karya: Elisabeth Ria Damayanti / 10
Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punyai salah
Saat ku terdiam menangisi sikapmu
Terus ku terpaku oleh harapan semu
Senantiasa,
Ku mencoba untuk s'lalu ada
Saat kau menangisi duka
Atau saat berbagi tawa
Kuhindari menorehkan luka dihatimu
Dan ku s'lalu ingin membuatmu bahagia
Tulus ku beri pengorbanan
Melindungimu dalam kebahagiaan
Namun cinta untukmu terus bertahan
Di sekeping sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan hadirmu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan...
Inikah yang dikatakan Cinta Monyet
Atau inikah cinta sejati yang nyata untukku
Derita Bangsaku
Karya: Elisabeth Ria Damayanti / 10
Begitu megah karya-Mu Tuhan
Kau beriku bangsa yang merdeka
Kau mau kami hidup yang baik, suci dan mulia
Bangsa yang cinta damai
Tetapi sayang, kebaikan, kesucian dan kemuliaan itu tiada ada lagi
Dimana-mana terjadi tawuran, korupsi, bahkan terorispun merajalela dimana-mana
Aku sedih melihat bangsaku terpuruk
Krisis moral terjadi dimana-mana
Seakan-akan Tuhan dianggap boneka
Mereka tidak takut akan dosa
Wahai manusia...
Sadarlah bahwa perbuatan itu dapat merusak moral bangsa
Bangsa Indonesia yang kita cinta
Kapankah bangsa kita akan bahagia?
nama:jordy amardi
kelas:XII IPS 1
absen:25
puisi cinta
PANGERAN
Karya : jordy amardi/XII IPS 1/25
Aku memang tak sempurna bagimu
Yang tak bisa membuat mu tersenyum
Saat sedih menghampirimu
Saat luka dalam hatimu
Tapi memang ku tak bisa...
Membuat dirimu tersenyum di depan ku
Dan buat hati mu, bahagia dalam hidup mu
Ohh... kasih...
Mengertilah bahwa ku cintaimu..
Mengertilah bahwa ku sayang padamu
Jangan kau tingalkan ku disini
Sendiri tanpa bayang mu
Aku lah pangeran cinta di hati mu
Yang membentangkan semua mimpi” mu
Di balik hari yang telah kita lalui
Bersama sama.... kasih
Tak usah kau mencari cinta di dalam hati ku
Karena hati ini hanya untuk mu
Karena kau bidadari yg indah
Dalam hati lubuk hati ku
Dan hanya padamu ku serahkan
Sepenuh hati ku untuk mu
Dalam setiap mimpi” ku
Dan setiap hari” ku
Tapi mengertilah kasih...
Aku mencintai mu sepenuh hati
Tak usah kau pertanyakan lagi
Karena ku telah menjadi..
pangeran cinta di hati mu
puisi moral
Kedewasaan
Karya: jordy amardi/XII IPS 1/25
Dewasa
Sebuah kata yang akan kita dengar
Yang tak akan asing lagi bagi kita
Semua itu akan kita dengar
Namun, apakah pantas
Kata itu ada di dalam diri kita
Apakah pantas kita bangga dengan kata mereka
Seharusnya kita malu
Malu karena kesadaran sendiri
Anggaplah itu semua ejekan
Karena sikap kita yang belum siap menopang kata-kata itu
Karena kita belum merubah sifat
Tingkah laku,pikiran maupun pola pikir
Namun apa daya
Sebagai penerus bangsa di masa depan
Kita harus dapat merubah
Mulai dari sikap hingga pola piker
Supaya ejekan itu menjadi suatu kebanggaan
Dewasa….
Dewasalah diriku,dirimu,dan bangsaku….
cinta yang tak sempurna
Terbentukmu hatiku kuingin brsuara
Merangkai semua tanya imaji yang terlintas
Kepada yang tercinta inginnya kumengeluh
Semua rasa dihati mencari jawab pasti
Adakah seseorang yang kuimpikan akan hadir
Apakah seseorang itu ada dalam hidupku
Cinta adalah suatu rasa
Yang timbul dengan sendirinya
Semua orang juga pasti sangat bahagia ketika jatuh cinta
Tapi mengapa ?
Hanya aku, aku , dan selalu aku
Yang dikecewakan oleh cinta
Apakah memang ada
Seseorang yang akan hadir dalam hidupku
Padahal selalu aku,dan aku
Yang selalu dikecewakan oleh cinta
Mungkin ini lah takdirku
Yang sangat menyedihkan ini
Takdir yang tak bisa aku rubah sendiri
Moral
Semakin tergeser, terkikis
Membuat hati semakin miris
Bermula dari sikap sinis
Memandang moral sudah basi
Ironis ...
Moral ?
Manajemen otak, rasio akal
Menjadi patokan kidal
Lupa bahwa hatipun berperan
Akhirnya gagal
Padahal, moral bisa bermakna ganda
Rohani & jasmani diisi
Membuat perbuatan jadi dedikasi
Membuat perkataan menjadi kasih
Segala lini kini berfungsi
Belum terlambat ...
Ketika motivasi untuk saling berbagi
Melihat sekeliling lebih berarti
Belum terlambat ...
Dimulai dari diri sendiri
Hingga generasi tiap generasi
Tak ada lagi dengan anarki
Hampa
Tak kusadari, tanpamu
Membuat warna menjadi gelap
Tak kusadari, tanpamu
Jam berdetak seirama detak jantungku
Lalu setiap hari hati ku teiris sangat dalam
Lelah jiwaku menghantui pikiranku
Membuatku tak sanggup menggampai impian
Dan aku menjadi tidak karuan
Matahari terbitpun ku tak semangat
Langit yang cerah aku hanya meringis
Matahari terbenam membuat aku tertidur
Bulan yang indah aku menangis
Sudah cukup semua ini ku pendam
Aku sangat menyesal
Harusnya ku ragu saat itu
Tak kusangka semua akan berakhir dengan pedih
Sampah adalah temanku
Sampah
Kau menjadi wangi jika kuperlakukanmu dengan baik
Sampah
Kau menjadi busuk jika kuperlakukanmu dengan buruk
Jika kumenempatimu di tempat yang benar
Aku tak akan terganggu
Namun jika aku menempatimu di tempat yang salah
Aku pasti akan terganggu
Dan apabila aku dapat memanfaatimu
Sungguh akan menjadi berharga dirimu
Alangkah sayang jika engkau jadi yang terbuang
Padahal engkau bisa menjadi yang lebih baik
Tak pernahkah kau merasa
Kau seperti temanku saja
Setiap hari aku berjumpa denganmu
Dan aku harus memilih memperlakukanmu dengan baik atau buruk
Hanya Untuk Dirimu
Demi semua yang aku jalani bersamamu
Kuingin kau jadi milikku,
kuingin engaku disampingku
Tanpa dirimu ku hanya manusia tanpa cinta
Dan hanya dirimu
yang bisa membawa surga dalam hatiku
Kuingin engkau menjadi milikku
Aku akan mencintaimu
Menjagamu selama hidupku
Dan aku kan berjanji hanya kaulah yang kusayangi
Ku akan setia disini
Menunggumu
Di setiap arung gerak
Tersimpan di hati kecilku
Bahwa dirimu terindah dalam hidupku
Selamanya
Negriku yang terpuruk
Indonesia…
Tempat dimana aku dilahirkan dan dibesarkan
Tempat yang tediri dari kepulauan
Tempat yang memiliki keanekaragaman suku,agama dan budaya
Oh.. Indonesia
Dulu engkau merupakan macan Asia
Sekarang engkau bagaikan tikus Asia
Dulu engkau yang paling berjaya di Asia Tenggara
Sekarang engaku yang paling lemah
Para pemimpinmu lah yang membuat engkau sepeti ini
Demi uang mreka melakuan apa saja
Disinilah letak kemoralan mereka yang telah hilang
Mulai dari sekarang tanamkanlah jiwa moral
Agar kita dapat beguna bagi bangsa dan Negara
Sehingga Negri kita Indonesia
Dapat kembali menjadi macan Asia dan macan dunia
Karya:
Christyanto Saputra XII IPS1/05
1. Puisi Cinta
Suatu Pengharapan
Saat aku menatap matamu
Ku merasakan kau ingin menyatakan sesuatu kepadaku
Saat aku melihat senyumanmu
Ku seperti melihat bidadari yang tersenyum kepadaku
Saat aku mendengar suaramu
Ku seperti mendengar engkau berbisik kepadaku
Saat aku menyentuh tanganmu
Ku merasakan sesuatu yang tidak pernah kurasakan
Mungkin aku merasakan itu karena aku cinta kepadamu
Namun semuanya itu hanyalah hayalan perasaanku
Mungkin kau tidak pernah ingin mencintaiku
Namun aku selalu ingin mencintaimu
Mungkin ini akan menyakitkan bagiku
Namun kuberharap ini tidak akan menyakitkan bagimu
Mungkin Aku akan berdoa agar engkau mencintaiku
Namun meskipun begitu, apakah itu akan menjadi nyata bagiku?
2. Puisi dekadensi moral
Generasi Muda Indonesia
Indonesia negaraku..
Indonesia tumpah darahku..
Itulah yang dikatakan pahlawan ketika melawan penjajah
Namun kini semuanya sia-sia
Indonesia dulu diperjuangkan.
Namun Kini telah sirna.
Indonesia berada di ambang kehancuran.
Karena Generasi muda telah melupakan Indonesia.
Generasi Tua telah memperjuangkan Indonesia.
Memperjuangkan hingga terlepas dari penjajahan.
Namun semuanya dengan mudah dilupakan.
Dilupakan begitu saja oleh Generasi Muda.
Generasi Muda masa kini tidak sama dengan yang dahulu.
Yang dahulu berjuang Namun yang kini melupakan.
Apakah Generasi Muda tidak bisa seperti yang dahulu?
Memperjuangkan Indonesia hingga titik darah penghabisan.
puisi cinta
Tak memiliki
aku hanya bisa melihatmu dari sini
dari tempat pertama kita bertemu
melihatmu setiap hari disisi
aku sudah cukup merasa bahagia
Aku hanya berharap dalam hati
Membuatmu tertawa, tersenyum dan bahagia
Tak dapat memilikimupun tak apa
karena kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga
memang cinta itu sesuatu yang tidak terduga
datang pada saat yang tidak terduga,
bahkan pada orang yang tidak terduga
dan terkadang tidak harus saling memiliki
Semangat Perjuangan
saat yang ditunggu
menunggu untuk bahagia
semua niat untuk maju
bahkan sulit untuk dipertahankan
sesuatu yang berhargapun bisa jadi hilang
niat yang ada dalam hati terbuang sia-sia oleh kemelut jaman sekarang
yang membuat hancur pendiri bangsa ini
anggapan hati dari diri
membuat semangat yang tinggi
dalam sikap tegas untuk membela
dan kembali untuk berdiri dalam membangun bangsa yang maju
dalam semangat perjuangan yang teguh
Malam yang Terindah (Puisi Cinta)
Dulu aku pernah merasakan indah nya hidup
Dia membuat ku merasakan bahagia
Walau pun dia hanya membuat ku berharap
Tetapi disaat itulah aku merasa jatuh cinta
Jauh melambung ke depan
Dia membuat aku seperti orang gila
Selalu manis pada keagungan
Entah apa yang membuat ku senang melihat dia
Tiba-tiba dia pergi
Pergi dari hari ku
Sedih rasanya untuk membuka hati
Ingin hati tuk bersamanya setiap hari
Aku hanya berharap suatu hari nanti
Dia datang tuk cinta sejati
Malam ini aku
Bisa melihat dia setelah sekian lama aku menunggu
Terus melihat dia dari kejauhan
Ingin ku ungkapkan
Rasa hati yang tertunda
Untuk menamakannya malam yang terindah
Sang Dewasa (Puisi Moral)
Dengarkan suara hati
Menjalani hidup di masa depan nanti
Dengan yakin terus berjalan tanpa hati-hati
Merusak diri tinggalkan jati
Seperti daun yang di hembus oleh angin yang bertiup kencang
Sama seperti dewasa yang mudah tertipu oleh kemewahan
Tak dapat melihat ke bawah
Hanya tertawa di langit kelam
Adakah rasa kasih sayang itu?
Yang terpendam dari hati seorang pemimpin
Kepada rakyatnya
Mungkin jawaban yang paling tepat adalah tidak
Karena moral para dewasa telah terkubur dengan mewahnya hidup
Akankah negeri ini hancur?
...............................
Karya: Defransisca Pasaribu / 08
Aku untukmu Sayang
Terpaku, termenung, terdiam
Dalam kelam dan gelapnya malam
Melayang angan dan pikiran
Entah menuju kemana arahnya
Menelusuri detik demi detik
Menanti dan berharap
Senyum, tawa, sedih, dan gembira
Semua menyatu dalam perasaan
Setiap hari ku hanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi
Aku masih disini…Aku masih ada untukmu…
Moral Remaja
Bangsa Indonesia kaya sumber daya manusia
Namun, remajanya justru mengalami kemunduran
Kenyataan sekarang tidaklah seindah harapan
Hilang semua harapan bangsa terhadap remaja
DI pundak remaja,
Arah kemajuan suatu bangsa berada
Negara ini tergantung padanya,
Penerus bangsa ini
Negeri ini terlalu indah untuk kita lalaikan
Bangunlah dari mimpi-mimpi kosong kita
Bangunlah dan menata hari esok Agar lebih sempurna bahagia
Tetapi..
Apa yang harus dibanggakan oleh remaja sekarang?
Sangat memalukan bagi bangsa ini
Semua perilakunya sudah merusak bangsa ini
Tidak ada yang diharapkan lagi,
Hanya harapan kosong yang ada
Bangsa ini akan hancur
Dan hanya menunggu waktu
Tendy/XII IPS1/39
Indahnya Cinta
Begitu indah dan sucinya cinta
Bergema di setiap orang yang merasakannya
Seperti bunga-bunga yang bermekaran
Di padang bunga yang mempesona
Hati berdetak dengan kencang
Seperti gendang yang bertabuhan
Cinta seakan menghiasi jiwa yang sepi
Yang seakan mengubah segala-galanya
Semangat yang pudar
Begitu gagah berani para pahlawan
Membela tanah air yang tercinta
Memegang senjata dengan erat
Demi menumpas para penjajah
Akan tetapi semangat itu memudar
Baik dirasakan maupun tidak dirasakan
Seakan semangat masa lalu yang meluap-luap
Menghilang ditelan jaman sekarang ini
Oh sungguh ironis kenyataan ini
Kapankah semangat para pahlawan
Kembali tumbuh dalam jiwa
Demi membangun negeri tercinta
Serta melawan sifat buruk kita sendiri
Di Ujung Perasaan
Ragu hatiku ,
Di saat dirimu hadir
Selalu temani hariku
Mencoba bersamaku
Mengisi kekosongan
dengan pedulimu
Perhatikan diriku
Buatku tersenyum melupakan
kesedihan hari lalu
Bimbang menyapa
Tidak aku mengerti
akan maksudmu
Yang temaniku ,
buatku tersenyum
Buatku lupakan dirinya
lupakan kesedihan ,
sakitnya ,
perihnya dibohongi ,
dikecewakan ,
ditinggalkan terluka
Kini ,
takut datang menghampiri
Aku takut
Takut terjatuh
dan takut terluka
Takut untuk percaya ,
hanya untuk dibohongi
Takut ini semua hanyalah ilusi ,
delusi , fatamorgana belaka
Mungkin aku hanya takut
Takut terlanjur sayang padamu ,
takut akan kehilangan dirimu
Aku hanya tak sanggup 'tuk kecewa saat ini
Nama : Mustikarini Eka Putri
Kelas : XII IPS 1
No. Absen : 33
1. Puisi cinta
Bungkam
Ku tahu kau bukan untukku
Namun hati ini seakan tak mau mengerti
Hatiku merasa perbedaan yang nyata
Bukanlah suatu kendala untuk mencintai
Pernah kucoba untuk mengikuti kata hati ini
Dengan menyusun strategi
Kucoba menyampaikan langsung hasrat di hati
Tapi tak pernah berani
Kucoba lagi untuk menyampaikan melalui tulisan
Entah telah berapa banyak kertas yang telah kuhabisi
Tapi tak satupun surat yang jadi
Aku tak perduli lagi apa yang akan terjadi
Dengan tekad berani mati ia kudatangi
Pada saat berhadapan, tubuhku terasa kaku
Bibir pun beku, dan lidahku kelu
Akhirnya aku ditinggal pergi
Inilah kisah bungkam cintaku
2. Puisi dekadensi moral
Pesona yang Sirna
Bungaku bungaku
Kau pernah penuhi kebunku
Dengan semerbak harum tubuhmu
Bungaku bungaku
Kau pun pernah hiasi kebunku
Dengan pesona keindahanmu
Bungaku bungaku
Takkan ku lupa
Bahwa ku pernah tersenyum bangga karenamu
Bungaku bungaku
Namun kau kini tak lagi sama
Kini kau tak lagi pancarkan pesina dirimu
Dan kini ku hampir kehilangan senyum simpulku
Yang tercipta karenamu
Bungaku oh bungaku
Mengapa kini kau ciptakan duri?
Mengapa kini kau sebarkan bau sampah?
Mengapa kau kini tak lagi buatku bahagia dan bangga?
Bungaku oh bungaku
Kembalilah padaku
Berikanlah kuncup indahmu padaku
Kembalilah sejukkan kebunku dengan harummu
Kembalilah padaku wahai bungaku
Karena tanpamu
Ku hanya sebuah kapal tanpa nahkoda
Di Ujung Jurang
Aku , Kamu , Dia
Kita para remaja ,
adalah penerus perjuangan bangsa
Melanjutkan perjuangan para pendiri bangsa
Pendiri bangsa berjuang melawan penjajah
Kita berjuang melawan diri sendiri
Melawan semua sisi buruk dari dalam diri
Ironis kedengarannya
Tragis
Aku , Kamu , dan Dia
Kita di ambang kehancuran
Dengan moral tercemar
Kita seharusnya melawan kemiskinan dan kebodohan
Bukannya melawan diri sendiri !
Bangun ! Sadar ! Bersihkan moral !
Ironis kedengarannya
Tragis
Aku , Kamu , dan Dia
Dewasalah !
Dewasakan pikiran , omongan , serta tindakan !
Bangkitlah !
Kita tidak bisa selamanya terpuruk seperti ini
Tidak bisa selamanya terperosok di kesalahan yang sama
Belajar dari masa lalu !
Songsong masa depan !
Bertindaklah !
Ironis kedengarannya
Tragis
Puisi Moral
Karya: Carlos Setiawan
Kekuasaan mau kau kejar demi citamu
Jabatan kau raih untuk hawa nafsumu
Namun apa yang di perbuat setelah kau dapatkan itu
Hanya kesengsaraanlah yang datang menunggu
Perlahan kau buat kami menderita
Dengan harta yang kau kumpulkan semua
Hanya demi kepuasanmu saja
Namun tak kunjung selesai juga
Bayangan jika kau menjadi kami sang tikus cecurut
Penderitaan terus datang oleh tingkahmu
Cukupkanlah kau mengambil yang bukan milikmu
Tapi berilah kami kebahagiaan
___________________________________
Puisi Cinta
Karya: Carlos Setiawan
Saat pertama ku melihatmu
ku tak kuasa menahan gejolak di dadaku
ku terasa di hati dengan lekung yang membekas
Tak hanya engkau, aku pun heran dengan tingkahku
Perlahan ku coba mengerti
Namun apa daya tak kuasa ku menahannya
Matamu seakan menyejukan jiwaku
Suaramu bagai air di padang gurun
Harummu semerbak bunga di ladang
Wahai dambaan hatiku
Percayalah padaku takkan ku kecewakan hatimu
Karena engkau mulikku segala-galanya
Kau pun tambatan hatiku selamanya
Telah hilang (Puisi Cinta)
Mungkin aku memang lemah
Mungkin aku tak pernah punyai lelah
Saat ku terdiam meelihat kau pergi
Terus ku terpaku oleh harapan semu
Sepertinya… t’lah cukup banyak kutulis
T’lah cukup dalam hati ini kuiris
Agar bisa kucoba lagi
Dengan ia yang mampu merasakannya
Namun cinta untukmu selalu ada untukmu
Di sisa hati ini pun cinta untukmu kurasakan
Kerinduan dirimu tak pernah bisa hilang
Oh Tuhan… bagaimana semua ini harus kuartikan ?
Cerah (Puisi Moral)
Dahulu..
awan mendung berlabu mengeluarkan setiap tetes embunku
dan menutupi senyumanku
namun kini
semua kembali
tak ada lagi sedih
tak ada lagi sendiri
kini semua menjadi cerah
lebih berwarna
lebih bermakna
dan lebih indah
Posting Komentar