Puisi menuntut seorang penyair untuk dapat mengungkapkan gagasan kreatifnya secara ringkas namun berdaya guna menghasilkan efek tertentu pada pembaca. Dalam hal puisi, tentu saja, efek yang dimaksud tersebut akan sangat bergantung kepada daya apresiasi pembaca atas karya puisi dimaksud. Dalam tulisan ini baiklah efek dimaksud kita sebut saja sebagai "efek puitik", yaitu efek, baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata, di sisi pembaca sebagai tanggapan atas pembacaannya pada sebuah karya puisi.
Efek puitik ini bisa saja sama atau berbeda antara pembaca satu dengan yang lainnya sebab di dalamnya tercakup unsur-unsur puitik apa saja yang mampu dicerna oleh pembaca tersebut, apakah unsur-unsur estetika, makna, emosi ataukah bahkan unsur spiritual. Daya cerna pembaca satu dengan yang lainnya tentu sangat mungkin berbeda tergantung "bekal puitik" yang dimilikinya.
Penyair, terutama yang masih mula-mula menggauli puisi, sering tergoda untuk memilih kata-kata, frasa, atau idiom yang indah-indah sebagaimana sering dijumpai dalam karya-karya sastra klasik, syair-syair lagu, atau kartu-kartu ucapan hari khusus, seolah-olah kata-kata tersebut serta-merta membuat sebuah sajak menjadi "indah". Estetika bahasa seolah diyakini dapat dicapai melalui penggunaan idiom-idiom yang klise tersebut, yang cenderung "berbunga-bunga".
Efek estetik seakan menjadi satu-satunya yang penting dalam proses penciptaan puisi, sehingga rekan-rekan penyair yang muda pengalaman sering kali melupakan elemen-elemen lain yang tak kalah pentingnya dalam puisi. Bukankah terlalu terpaku pada polesan kosmetika sering beresiko memudarkan inner beauty, "kecantikan dalam", aura seseorang?
Begitu pula puisi, ada "tenaga dalam" yang juga (lebih) perlu mendapatkan perhatian penyair. Diksi, sedikit banyak memegang peranan penting dalam memunculkan kekuatan-kekuatan sebuah karya puisi, baik secara fisik semisal unsur bunyi (musikalitas), keunikan komposisi, maupun secara nonfisik seperti picuan asosiasi makna yang terbangkit dalam benak dan hati pembaca, getar emosi tertentu atau bahkan debar spiritual yang tak terjelaskan yang dirasakan oleh seseorang seusai membaca sebuah karya.
Diksi tentu tak bisa dilepaskan dari kosa kata. Agar seorang penyair mampu mengolah diksi, ia dituntut memiliki perbendaharaan kata yang cukup kaya serta upaya yang tekun dan tak kenal menyerah untuk mencari kemungkinan-kemungkinan bentukan komposisi kata yang unik, segar, dan menyarankan kebaruan pada kadar tertentu. Di dalam puisi setiap kata, frasa atau bahkan larik diupayakan untuk hadir dengan alasan yang lebih kuat daripada sekedar untuk dekorasi semata. Sedapat mungkin kata-kata yang dipilih itu merangkum sebanyak mungkin tenaga potensial puitik, sehingga pada saatnya mampu memicu syaraf-syaraf puitik pembaca. Kata-kata yang dipilih dalam puisi sebaiknya bernas, telak, sekaligus enak didengar dan membekas dalam benak pembaca.
Membekasnya sebuah ucap-ucapan dalam puisi ini bisa jadi dikarenakan idiom tersebut memiliki asosiasi tertentu yang membangkitkan emosi tertentu dalam diri pembaca, mungkin karena mengingatkannya pada pengalaman pribadinya sendiri, atau karena idiom tersebut memiliki keunikan tersendiri baik dalam hal bentuk atau bunyinya, kebaruannya, atau bahkan keusilannya "mengerjai" simpul-simpul syaraf puitik pembaca.
Memperkaya diri dengan bacaan-bacaan lintas disiplin, wawasan bahasa lintas budaya, serta pengalaman berbahasa maupun pengalaman batin secara luas baik dari interaksi dengan orang lain, lingkungan maupun dengan diri sendiri adalah beberapa upaya yang dapat disebut guna mengasah kepekaan diktif seorang penyair. Kekuatan diksi dapat lambat laun dicapai melalui latihan-latihan empirik. Dari situlah mungkin dapat dimengerti mengapa setiap penyair dapat dikenali gaya ucapnya melalui diksi dalam rangkaian karya-karya puisinya.
Selamat berkarya!
Selamat berkarya!
47 komentar:
Dashatnya Bencana Alam
Nama : Lestyana
Kelas: XII IPS 3
No.Absen :21
Hampir di setiap waktu
Dan setiap masa
Kita mendengar tentang akibat dari bencana alam
Yang melanda negara kita
Negara tercinta, Indonesia.....
Tak hanya satuan bahkan puluhan kali terjadi bencana yang sama
Haruskah kita berdiam?
Sementara banyak orang yang hidup sengsara
Kehilangan rumah, harta, bahkan sanak saudara...
Hanyutkah kita dengan kesedihan??
Dapatkah kita lakukan hal yang bermanfaat?
Ya, kita pasti bisa...
Membantu mereka memperbaiki hidup
Membantu mereka untuk bertahan dalam kekurangan
Membantu mereka baik jasmani maupun rohani
Banjir, gempa, tanah longsor
Sering terdengar di media
Betapa dasyatnya bencana itu
Membuat orang-orang bersedih
Karena kehilangan...
Itu semua akibat perbuatan kita
Menebang pohon, membuang sampah sembarangan
Bahkan merusak tanaman
Sungguh hal yang tak disadari
Tapi berakibat buruk bagi lingkungan
Renungkanlah apa yang harus kita perbaiki
Yang harus kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan
Atas hal-hal ceroboh yang membahayakan banyak jiwa
Bahkan sampai puluhan juta per tahun
Mari kita bersama-sama tanamkan sikap
Peduli lingkungan
Untuk memperbaiki masa depan yang lebih cerah
Agar hidup lebih nyaman dan aman
Mulai dari hal kecil di lingkungan sekitar kita
Gelapnya Kolong Jembatan
Nama : Lestyana
Kelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 21
Hari demi hari kulalui
Tanpa kusadari bertambahnya usia
Aku yang kecil dan mungil
Harus menggali sisa-sisa makanan
Gelapnya malam yang kulalui
Disertai angin kencang yang berhembus
Dingin rasanya....
Tubuhku kaku tanpa selimut
Yang kutemukan hanya kardus-kardus
Yang selalu menemani tidur malamku
Bau-bau tak sedap
Asap kenal pot selalui kutemui di setiap sudut
Terkadang debu-debu mengganggu pernapasanku
Tak kupungkiri
Hidup ini memanglah kejam
Tak mengenal waktu dan orang
Ingin rasanya kuubah waktu
Namun tak semudah yang kubayangkan
Kerasnya kehidupan selalu menghantuiku
Di setiap malam tidurku
Suatu ketika ku bayangkan
Hidup penuh suka cita
Dalam setiap hari-hariku
Namun tidak pada kenyataannya
Hidup terlunta-lunta
Itulah yang kurasakan saat ini
Penderitaan yang tak terelakkan
Dari sisi kehidupanku
Namun tak banyak dari mereka yang peduli
Akankah mereka hanya diam dan terpaku
Melihat semua yang terjadi
Melihat banyaknya jumlah
Anak-anak bangsa yang hidup tak layak sepertiku....
1.Tema: Cinta
Arti Cinta
Karya:Ariani Sri Julianingsih Fuad
No.Absen: 04
Kelas:XII IPS 3
Cinta adalah rasa sayang pada seseorang
Kasih sayang pada pasangannya
Cinta tak mengenal status
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis
Membuat kita ingin mengenalnya
Cinta adalah sesuatu yang murni, tak dipaksakan
Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan
Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka
Bukan pacar namanya jika hati tidak merasa rindu dan cemburu
Cinta tak akan pergi
Dekat maupun jauh, namanya Cinta selalu diingat
Selalu di hati itulah namanya Cinta
Cinta itu datang dengan sendirinya
Terkadang cinta itu di mulai dari sebuah persahabatan
Seperti kata sahabat jadi pacar
Merindukan seseorang yang ada di dekat mu setiap saat
Menunggu dengan setia setiap waktu
Cinta dalam sebuah hubungan
Terkadang adapun hal yang tak di inginkan
Satu kata...
Putus...
Putus adalah hal yang sangat menyakitkan
Cinta itu tak akan pernah pudar
Selama ada rasa setia
Cinta itu tetap abadi selamanya
Sampai waktu yang memisahkan
***********************************
2.Tema: Kepedulian Sosial
Aku yang Malang
Karya:Ariani Sri Julianingsih Fuad
No.Absen:04
Kelas : XII IPS 3
Aku...
Akulah yang malang
Hidup penuh kepedihan
Nasibku tidak beruntung seperti yang lainnya
Setiap hariku memimpikan
Akan berubah nasibku ini menjadi lebih baik
Di jalan raya setiap hari
Aku mencari rezeki
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hariku
Apapun caranya itu
Tak kan mengubah waktu
Waktu yang terbuang sia- sia
Meninggalkan dunia pendidikan
Andai ku bisa memilih
Tak kan ku inginkan nasibku sekarang
Namun aku sadar
Semua yang telah ada sekarang ini
Sudah ditentukan Tuhan
Akan ku jalani semuanya
Dengan penuh semangat
Tanpa mengeluh dan menangis
Demi aku dan orang tuaku
Tapi ku yakin
Aku percaya
Akan ada perubahan dalam hidup ku ini
Seperti air yang mengalir
Takkan Kembali
Nama : Heny Aprida Saragih
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 16
Ku buka lembaran kisah yang lalu
Terlihat penuh kasih dan sayang
Tapi, sayang sudah berdebu
Dan takkan kembali
Lembar demi lembar ku lihat
Tak kuat rasanya tuk melihat
Lembaran cerita tentang
Dirinya ...
Diri terasa mati
Bagai api yang padam akan angin yang bertiup
Buatku sulit tuk kembali hidup
Ke masa yang kurindu
Pada waktu kubuka lagi lembarnya
Tak kusangka telah lapuk dan habis dimakan mereka
Sulit untukku membuat kisah yang seindah dulu lagi
Karena kutahu bahwa kau
Takkan kembali ...
Ingin ku membuka kembali lembaran itu
Tapi tak satupun memberikan sebuah kunci pembuka hati
Dan kubuang buku itu bagai seonggok sampah yang terserak
Penuh harapan ...
Nasib Seorang Pengemis
Nama : Heny Aprida Saragih
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 16
Dia yang selalu dihina
Dia yang selalu dikucilkan
Dia yang selalu dibuang
Itu adalah dia
Dia yang tak pernah dianggap
Dia yang tak pernah diperhatikan
Dia yang tak pernah dihargai
Itu adalah dia
Terhenti langkahku
Sekejap hilang senyumku
Sekejap merintih hatiku
Terlihat jelas pengemis di depanku
Ku terdiam ... ku terpaku ...
Terhanyut dalam perasanku
Seakan pilu bersamaku
Bilamana itu aku ...
Tuhan beri baginya kelimpahan rezeki
Tak terhingga arti dari persinggahan ini
Membuka hati nurani
Mencoba mengerti
Ku bersyukur atas segala nikmat yang Kau beri Tuhan
Tema : Kepedulian Sosial
Pengamen Jalanan
Nama : Cindy
Kelas : XII IPS3
No.Absen :09
Setiap hari aku berjalan..
Berjalan mengelilingi setiap sudut jalan
Bernyanyi hanya untuk sesuap nasi
Bernyanyi hanya untuk bekerja demi orang lain
Aku tak ingin hidup seperti ini
Hidup dikucilkan..
Hidup penuh ejekan..
Aku tak suka dilahirkan seperti ini..
Aku ingin dikasihi
Aku ingin dihargai
Aku ingin disayangi
Aku tak ingin mengalami semua kerendahan ini lagi..
Tapi.. Apa daya
Aku sudah dianggap manusia pinggiran..
Manusia yang rendah..
Manusia yang hidup dalam hinaan orang lain..
Aku ingin merubah semua ini
Aku ingin lepas dari hinaan ini
Aku ingin diperlakukan sama
Agar aku dapat menjadi aku yang dihargai orang lain..
Tema : Kepedulian Sosial
Orang tua yang Terlantar
Nama: Cindy
Kelas: XII IPS 3
No.Absen : 09
Di kala aku muda,aku diandalkan..
Di kala aku muda,aku disayangi..
Di kala aku muda ,aku di elu-elukan..
Di kala aku muda,aku dibanggakan..
Semua berubah begitu cepat..
Ketika kulitku mulai mengendur..
Ketika tenagaku mulai berkurang..
Ketika aku mulai tidak sanggup untuk bekerja lagi..
Aku mulai dibuang
Ketika aku dianggap tidak berguna lagi..
Aku mulai dimarahi
Ketika aku mulai kembali berprilaku seperti anak kecil..
Imbalan bukanlah tujuanku
Secata tulus mereka aku besarkan
Dengan harapan menjadi anak yang baik..
Anak yang dapat dibanggakan dan diteladani..
Tapi itu semua hanya harapan yang tak akan pernah mungkin tercapai..
Karena aku sudah diterlantarkan dan dibuang..
Aku hanya dianggap sebagai si tua yang rentah..
Si tua yang hanya pernah ada di masa muda..
Tema : Cinta
Datang dan Pergi
Nama : Vany Vriastessa
Kelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 35
Di kala aku sendiri meratapi kesedihan
Kau datang membawa sejuta cinta untukku
Untuk percaya bahwa cinta itu indah
Dan kau berhasil membawa aku percaya itu
Kau ada di suka dan duka
Kau selalu di sampingku,menjaga dan menemaniku
Kehadiranmu sungguh berarti bagiku
Aku sadari bahwa kau memang untukku
Kau membuat aku melayang
Dengan kata-kata manismu
Kau buat aku terpaku diam
Melihat cara kasihmu kepadaku yang tulus
Tapi,kini semua hilang ,kosong,dan tak berarti
Kau hilang,cintamu hilang,dan kasihmu hilang
Aku tak tahu apa yang terjadi
Aku tak sadar bahwa sekarang kau pergi
Meninggalkan aku seorang diri
Dan kini kau jauh dariku
Kau datang dan pergi sesuka hatimu
Tanpa kau sadari kau telah menyakiti aku
Kembalilah ,aku menunggumu
Aku masih mengharapkanmu tuk di sini
Dan aku masih menunggu cintamu
Untuk selamanya di hatiku hanya ada kamu
Tema : Kepedulian Sosial
Hanya Orang Kecil
Nama : Vany Vriastessa
Kelas : XII IPS 3
Absen : 35
Banyak tangisan yang terdengar
Membuat hati ini teriris pedih
Mendengar jeritan orang tak berdosa
Yang meminta belas kasih orang dermawan
Tidur pun hanya seadanya
Berbaring di kasur yang lusuh itu
Tak berdaya untuk berdiri
Hanya kesakitan yang dirasakan
Ingin sembuh tak ada uang
Di dunia ini hanya uang yang dibanggakan
Tak ada satupun perhatian kepada kami
Yang memang hanya orang melarat
Kemiskinan yang dari dulu tak ada ujungnya
Mencoba bangkit tapi tak bisa
Kami hanya bisa berdoa untuk
Mengobati rasa kegelisahan ini
Terkadang Tuhan tidak adil
Menyiksa kami yang memang hanya orang kecil
Orang kecil yang tak dianggap
Yang terus dihina dan dicaci maki
Apa yang dirasakan tak sebanding
Dengan orang yang menghamburkan uang
Hanya demi kesenangan sesaat
Lihatlah kami yang hanya orang kecil
Nama : Florentina Hanjaya
Kelas: XII IPS 3
No : 14
Tema 1 : Cinta
BAYANG SEMU
Aku terdiam di persimpangan hatiku
Mengingat saat-saat dimana aku masih di sampingnya
Bercanda dan tertawa bersama
Memegang tangannya sepenuh jiwa
Ku ingin dia genggam hatiku
Dekatkanku pada hatinya
Ku ingin waktu seolah berhenti
dan tak ada lagi jam yang berdentang
Agar aku bisa terus ada di dekatnya
Tanpanya..
Aku bagaikan hidup tanpa raga
Hidup dalam ketakutan akan rasa sepi yang menghantui jiwaku
Hingga akhirnya kusadari
Bahwa aku telah larut dalam bayang-bayang tentangnya..
-----------------------------------
Tema 2 : Kepedulian sosial
ANAK JALANAN
Kecil
Mungil
Kurus
Kusam
Bertebaran di pinggir jalan
Diterpa hujan dan panas
Demi mencari sesuap nasi..
Ada yang mencari uang dengan bejualan
Ada pula yang dengan mengemis dan mengamen
Mereka lah anak jalanan yang sering kita temui
Kadang kala mereka mengangis
mengeluh mengapa hidup seperti ini
Mereka ada yang memiliki keluarga
dan ada pula yang hidup sebatang kara
Bergetar hatiku melihat mereka
Tetapi apalah daya ku
Ku hanya bisa melihat mereka yang berkesusahan
Mereka hanya lah kumpulan dari orang-orang yang terbuang
Terbuang dari kehidupan-kehidupan di kota
Dimanakah hati nurani kita yang hanya bisa melihat
Tetapi tidak bisa mengulurkan tangan untuk mereka
Kini ku sadari, ternyata hidup ini tidak lah mudah
Orang-orang terlalu memikirkan dirinya sendiri
Wahai kau anak jalanan
Tetap lah hidup dalam kejamnya kehidupan ini
Tetap lah semangat walaupun badai menerjang
Hingga kau menjadi orang-orang yang berhasil..
Nama : Jimmy Lucman Chandra
Kelas : XII IPS 3
Absen : 19
1. tema : cinta
Aku Akan Selalu Di Sampingmu
karya : Jimyy Lucman Chandra
Kau bagaikan cahaya bulan di malam hari
Menerangiku disaat kesepian
Kau bagaikan mentari di pagi ahri
Memberiku semangat setiap saat
Rasanya hati ini
Serasa berada di dalam mimpi
Seiring waktu berjalan
Aku selalu berharap dan bermimpi
Rasa ini akan selalu ada bersamamu
Terkadang perkataankn selalu menyakitimu
Tetapi hati ini...
Hanya ingin kau tahu aku memikirkanmu
Kini yang hanya adalah waktu
Waktu yang emmisahkan kita berdua
Andai Kau tahu
Ku kan terus maju
Sampai dimana hari kita dapat bertemu
Saat ini...
Ku tak akan menyerah terhadap rasa ini
Selalu Percaya impian akan terwujud
ketika waktu memisahkan berdua
Ku selalu memikirkanmu setiap detik
Karena aku akan selalu di sampingmu
****************************
2. Kepedulian sosial
Puisi Untuk Pujangga
Hai kau yang ada disana
Kau yang menorehkan tinta hitam demi seberkas kebahagiaan
Kau yang membangkitkan asa dengan sepucuk syair bernada
Kau yang melantunkan melodi hidup dalam kesunyian
Lihat apa yang kubuat
Torehan tinta hitam pada kertas putih
Singkat Kata namun sarat makna
Karya bisu tentang seorang pejuang agung
Pejuang yang tak bernama
Pejuang yang mengubah lara menjadi suka cita
Pejuang dengan asa yang tak pernah padam
Pejuang yang selalu membawa seulas senyuman
Pejuang yang tak dikenal
Yang mempu mengubah dunia
Hanya dengan setitik ide namun sejuta karsa
Dialah pujangga
NAMA : MANDEEP KAUR
KELAS : XII IPS 3
NO. ABSEN : 22
LUKISAN ANAK JALANAN
Di pinggir kota, bukan pemandangan indah yang terlihat
Bukan bentangan jalan yang luas dan lingkungan yang sehat
Tidak lain dan tidak bukan sampah yang berserakan menghiasi sekitarnya
Bertaburan putra – putri bangssa mencari nafkah dan meninggalkan sekolah
Apakah mereka salah ???????
Tidak !!!!!!
Nasib yang membawa mereka ke sana
Hidup dengan serba kekurangan, melawan hari pahit di lampu merah
Sampah bertebangan melintas ke sana ke mari
Ulah manusia buta dan tuli, dengan peringatan
Tanpa rasa tanggung jawab sebagai mahluk sosial
Siapa bagi yang dapat menjaga dan
Di mana lagi hak dan kewajiban digunakan
Putra – putri bangsalah menjadi korban atas
Pertaruhan keegoisan individu tak bermutu
Jalanan menjadi saksi bisu yang tak pernah tahu
Ketika pedihnya menembus kerikil – kerikil tajam
Panasnya sengatan matahari serta dinginnya
Ketika hujan mengguyur bumi yang kejam
Yang ada dalam pikirannya
Bagaimana aku bisa hidup
Peradilan dunia tak lagi di temui terseret kesombongan di atas penghianatan
Janji menjaga dan memelihara yang terlantarkan
Namun kemungkaran di tetesi kebohongan
Tabahkan jiwa, semua memuliakan atas kehinaan
Jangan menyerah !!!!!!!!!!!!
Hidupmu di uji kesabaran
Dengan di hadapkan pembangkang – pembangkang menjelma
Kebaikan berwajah gagah tanpa rasa salah
Merekalah yang menyeretmu dan melemparkanmu ke dalam kesengsaran
Koruptor, bersilat ditengah dunia politik
Mencuri hak atas kehidupanmu
Hati – hati yang busuk, merasut dan menusuk
Tak ada kesadaran bahkan hinaan
Semuanya ulah mahlukk terkutuk
Jangan menyerah !!!!!!!!!!!!!
Engkau generasi bangsa
Bangkit !!!!!!!!!!!!!!
Binasakanlah pembangkang – pembangkang bermuka setan
NAMA : MANDEEP KAUR
KELAS : XII PIS 3
NO. ABSEN : 22
MASIH BANYAK PENYELAMAT YANG DATANG
Menapak jalan penuh sesak
Sembari menaati selaksa peristiwa
Terkadang penat tak penat tak pernah hilang
Lantaran ancaman terus menjelang
Semangat yang terukir menjadi kikiran kekuatan
Walaupun musuh akan singgah dan menerjang
Hingga dipenghujung jalan takdir mulia
Gugur di hamparan bumi pertiwi
Negeri ku !!!!!!!!!!!!!
Ketika negeri ini diguncang gelombang – gelombang peperangan
Hati kecil menangis bagai sayatan tajam menembus jantung
Melihat semangat yang layu hampir mati
Disini kenegerian tanpa pembelaan
Sejarah apalagi yang akan mengisi catatan negeri ini
Kalau bukan tentang kesengsaraan rakyat lemah
Jangan !!!!!!!!!!!!!!!
Jangan !!!!!!!!!!!!!!!
Hentikan !!!!!!!!!!!!!!
Masih banyak penyelamat yang akan datang
Termasuk generasi hari ini, mereka berani membela
Tanpa menyerah meskipun nyawa jadi tarruhannya
Satu harapan dibalik tersimpannya beban
Yang masih terkunci karena usia belum sebaya
Negeri ini harus tenteram, damai senantiasa berjaya
Selama gigir semangat terus berdiri
Mendampingi pemuda anak bangsa perkasa
Dengan perjuangan dan tantangan
Menuju maju Indonesia ku
Di mulai melalui ilmu yang diraih
Sampai usia senja menjelma
Jangan pernah menyerah tanpa arah
Selagi nyawa bersatu
Dengan raga, buktikan Indonesia bukan negeri jajahan
Tetapi negeri impian generasi bangsa selanjutnya
NAMA : MANDEEP KAUR
KELAS : XII IPS 3
NO : 22
HUTAN KU
Saat ku pandang engkau
Terlihatlah keagungan Tuhan
Pohon – pohon hijau menjulang tinggi
Berdiri kokoh melindungi satwa di dalamnya
Dihiasi rerumputan dan indahnya bunga yang terbentang
Disertai hiruk piruk suara binatang di dalamnya
Sayang kini tak seindah dulu
Banyak pemburu liar yang tak bertanggung jawab
Kebakaran hutan dan pencemaran yang tak terelakan kini menjadi sumber bencana
Akibatnya ulah manusia yang berwajah sampah
Serentak langit mendung, gelap menyelimuti alam
Tak ada secerah matahari menyinari bumi
Wajah tampak pucat pasih meratapi
Menangis lirih atas yang ternodai
Hutan yang dulu hijau melambai dedaunan
Bersautan hewan penjaganya
Kini di penuhi asap tebal menggumpal
Warnanya hitam, pekat dan baunya menyengat
Perlaku sampah berwujud manusia
Masih ada malapetaka di sekeliling jagat raya
Sampai kapan terus menyerbu
Tak ada yang pernah tahu dimana kesempurnaan dunia
Alam pergi meninggalkan segala yang ada
Bosan pada kelalaian manusia
Aku ingin ini dapat teratasi kembali seperti yang dulu lagi
Bersih, indah, hijau dan semakin subur tanda kemakmuran
Sejahterahlah alam ku !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Bersama manusia sejati yang akan menjagamu
Selalu !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Hutan ku Impian ku
(Cinta)
Nova Marlina simamora
XII IPS 3/ 26
Belahan Jiwa
Hidup yang ku jalani saat ini
Hari ku, waktu dan nafas ku
Aku merasa sangat berharga
Hingga saat aku menangis
Jauh tapi aku meraskan dirimu
Betapa aku mencintai mu
Saat aku tahu kau memegang ku
Belaian tangan mu yang lembut
Belahan jiwa ku
Kau membuat hidup ku berwarna
Senyum yang selalu terpancar
Ada ku, untuk mu
Saat mata bulat mu memandang ku
Terpancar sinar hidup
Kau membuat ku semangat
Tidak ingin aku jauh dari mu
Tak tahu bagaimana aku merasakannya
Tak tahu bagaimana aku harus menjagamu
Kau membuat ku yakin
Kau adalah belahan jiwa ku
(Kepedulian Sosial)
Nova Marlina Simamora
XII IPS 3/ 26
Tangisan Kehidupan
Kehancuran, penindasan, dan kecurangan
Seperti selimut yang membuat kita terbuai
Dingin dunia menjadi panas
Tenang dunia menjadi ketakutan
Anak menangis
Kelaparan, terlantar
Mereka direnggut oleh kejinya dunia
Tak ada yang melihat
Mereka tesingkir
Betapa kejam mereka
Mereka menangis
Meminta sedikit dari perhatiaan dunia
Tetapi dunia menutup mata
Dunia meninggalkan mereka
Sibuk akan kepentingan sendiri
Lihat, anak-anak menangis
Rasa sosial mereka seperti bongkahan es
Dingin, dan membeku
Sulit dicairkan
Seperti membuat gigi mengilu
Sekarang tangisan itu harus dihapus
Mereka ingin tertawa
Dunia ini milik bersama
Jangan biarkan tangisan kehidupan ada
Tema : Cinta
Selalu Bersamamu
Karya : Thabita Valenchia
Kelas : XII IPS 3
Nomor absen : 33
Memandang wajahmu selalu bergetar hatiku
Terus terkenang wajahmu di setiap hari ku
Selalu ku tunggu kedatanganmu
Agar ku tetap dapat memandangimu
Hari pun terus berganti hari
Banyak cerita terukir di hati
Ingin terus ku kenang saat itu
Saat-saat berdua bersamamu
Di setiap waktu berganti
Bergejolak rasa cinta di hati
Ingin selalu berjumpa denganmu
Menghapus kerinduan bersamamu
Kekasihku...
Jangan pernah tinggalkan ku
Aku ingin dekat dengan mu selalu
Menghilangkan segala rindu pada dirimu
Tema : Kepedulian Sosial
Kaum Terpinggirkan
Karya : Thabita Valenchia
Kelas : XII IPS 3
Nomor absen : 33
Sedih…
Ku melihat rakyat yang menderita
Mencari makan dari tumpukan sampah
Meminta-minta untuk mencari makan
Dimanakah kau keadilan
Keadilan bagi kaum yang terpinggirkan
Yang selalu menderita
Akibat ketidakadilan kaum elite
Banyak rakyat yang bodoh
Tidak bersekolah akibat ekonomi rendah
Banyak yang kelaparan
Karena sulit mencari nafkah
Tuhan…
Tolonglah mereka yang terpinggirkan
Agar dapat hidup yang layak
Dan mendapatkan keadilan
Cinta
Nama : Christian Yonathan
Kelas: XII IPS 3
No. absen: 08
Cinta ini hanya satu
Cinta yang selalu akan setia
Dalam suka maupun duka
Akan selalu aku setia
Namun aku memang tak sempurna
Dalam perasaan untuk mencinta
Namun bila kau tak terima
Biarkanlah aku tetap mencinta
Meski harus aku terluka
Melihat engkau bersama dia
Ingin rasanya ku ungkapkan
Dari hatiku yang paling dalam
Bahwa aku akan setia
Menunggu dirimu untuk datang
Walau lama akan ku tunggu
Jikalau engkau takkan datang
Aku ingin kau tahu
Engkau selalu di hatiku
Perantau
Nama : Christian Yonathan
Kelas: XII IPS 3
No. absen: 08
Tiada hari tanpa luka
Hanya terasa pedih di hati
Melihat diri tak berdaya
Mendapat siksa dan caci
Inilah nasib sang perantau
Demi mencari sesuap nasi
Berani pergi ke negri orang
Demi cinta pada keluarga
Ia rela terluka
Hari demi hari
Ia terus disakiti
Oleh orang-orang yang tak peduli sesama
Oleh orang-orang yang tidak ada hati lagi
Iapun bertanya,
“Mengapa aku jadi orang kecil.”
“Dan mengapa aku harus terluka.”
“Tidak cukupkah penderitaanku.”
Dan saat pulang kerumah
Hanya tangis menyambut kedatangannya
Melihat ia tak berdaya lagi
Dalam kondisi yang tak bernyawa
Tema : Puisi Cinta
Penantian
Karya : Regina Selvi A. S.
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 27
Aku sendiri meratapi nasibku
Nasibku yang sakit terasa di dada
Karena dia yang menyakitiku dulu
Tetap sakin hingga sekarang
Dia membuatku sadar akan satu hal
Hal yang benar-benar penting
Bahwa bumi itu berputar
Dan aku dibuatnya dibawah
Ia membuatku sakit dan perih
Hanya satu hal yang ia ucapkan
Saat ini…
Aku dengan yang lain
Seketika denyut nadiku berhenti
Jantungku juga berhenti berdetak
Tak sadarkah kau?
Kau anggap aku ini apa?
Selama ini aku yang selalu ada
Semudah itu kau meggatakan
Hancur hatiku karenamu
Tapi, aku selalu di sini menunggumu
Tema : Puisi Kepedulian Sosial
Aku Ingin Sekolah
Karya : Regina Selvi A. S.
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 27
Terik matahari yang semakin menyengat
Hujan lebat membuat bajuku basah
Tak megurungkan niatku untuk berusaha
Tak seperti mereka…
Aku sadar diri
Pendidikan tak setinggi mereka
Tapi hanya satu yang hingga kini kuperjuangkan
Kejujuran yang ku tawarkan kepada mereka
Tapi apa boleh buat
Ini memang salahku
Aku tak menyalahkan Tuhan
Juga tak menyalahkan keluargaku
Aku tak memiliki pendidikan bukan karena malas
Bahkan aku benar sangat ingin bersekolah
Agar aku tidak diolok-olok mereka
Tak ada uang, mau bagaimana lagi?
Ingin rasanya bersekolah hingga setinggi langit
Keluargaku? Mau makan apa?
Aku bisa saja berpikir egois seperti orang-orang itu
Aku sayang keluargaku, itu yang terngiang di benakku
Tapi lihatlah orang itu
Hanya meghambur-hamburkan uang
Bersenang-senang di atas penderitaanku
Ingatlah penyesalan kawan…
Nama : Widiyana Wijaya
Kelas : XII IPS 3
No.Absen : 37
Tema : Kepedulian sosial
Derita Saudara Kita
Hidup itu bagaikan roda
Roda yang selalu berputar
Berputar ke atas maupun ke bawah
seperti itu juga hidup kita
Ada manusia bernasib baik
Ada juga manusia yang bernasib malang
Terkadang kita selalu merasa menderita
Dan hanya mengeluh
Sadar dan bersyukurlah
Lihatlah sekitar kita
Buka mata kita dengan jelas
Banyak saudara kita yang lebih menderita
Mereka kelaparan…
Mereka kehujanan…
Mereka kepanasan…
Kita harus sadari itu!
Janganlah hanya bisa mengeluh
Bersyukur dan pedulilah dengan sekitar kita
Karena mereka lah yang seharusnya kita dengarkan dan perhatikan
Mari kita bantu saudara kita
Nama : Widiyana Wijaya
Kelas : xII IPS 3
No.Absen : 37
Tema : cinta
Tak Mungkin
Senyummu energi bagiku
Tanpamu aku pun merasa rapuh
Hatiku hampa
Bagai raga tak bernyawa
Saat kau ada
Warna-warni menghiasi hari-hariku
Hidupku bagaikan sebuah lukisan
Lukisan penuh warna
Aku masih terjebak dalam kenangan ini
Aku tak bisa terlepas
Meski kau pun telah pergi
Aku berharap kau bisa kembali
Tapi kecewa yang kurasa
Karna kau tak mungkin kembali
Walau hanya sebentar
Tak kan pernah
Nama : Tiastaningsih
Absen : 34
Tema : cinta
Lebih dari Selamanya
Jangan pandang mataku jika ini menyakitkan
Kau lihat aku sekarang ?
Ya, beginilah aku
Tolong lupakan air mukaku ketika kau melihatku
Kau tahu tidak ?
Aku adalah wajah tanpa ekspresi
Coba lettakkan telapakmu disini
Dan perlahan pejamkan mata lalu rasakan detaknya
Mengalir menyusup dalam pembuluh darahmu
Kau sadar tidak ?
Aku disini dengan irama jantung yang senada dengan milikmu
Ya, ini adalah aku
Hei , kau ! Coba pandangi aku saat ini !
Aku nyata tanpa perlu kau bayangkan kembali
Aku ada tanpa perlu kau sebut lagi namaku
Aku mampu disampingmu walaupun kau perlahan-lahan hilang
Hei, kau ! Maukah kau dengar ?
Ya, dengarlah barang hanya sebentar
Aku punya sesuatu, tahukah kau ?
Aku … Ya, aku mau kau tahu …
Aku sanggup menunggu sampai hari itu tiba
Tidak apa aku terluka barang 10 tahun
Ya, lebih baik seperti itu
Daripada aku tak mampu melihat senyummu
Ya, aku sabar, Sayang
Tema : kepedulian sosial
Adilkah Ini ?
Lihatlah hidup ini
Penuh cobaan, tantangan dan hambatan
Namun terkadang ku pikir hidup ini tak adil
Tak adil karena adanya kaum kaya dan miskin
Memang perbedaan terus ada
Memang itu wajar
Namun apa jadinya kalau kaum miskin selalu tertindas
Itukah yang dikatakan adil ?
Kau lihat mereka para kaum miskin
Setiap hari mereka mencari nafkah untuk hidup
Semua rintangan dilalui walaupun itu berat
Hanya demi sesuap nasi
Nafkah untuk hidup satu hari pun sudah cukup
Mereka manfaatkan uang itu
Sedikitpun tidak menghambur-hamburkannya
Tapi bagaimana dengan kaum kaya ? Terlebih para pejabat
Tak tahu apa yang mereka pikirkan
Setelah mereka diberikan kecukupan hidup yang lebih
Tak sedikit dari mereka yang berfoya-foya
Pedulikah mereka pada kaum miskin ?
Dimana jiwa sosial mereka sebagai manusia ?
Sakit rasanya hati ini melihatnya
Tak sepantasnya uang itu dihambur-hamburkan
Terlebih masih banyak yang membutuhkannya
khususnya kaum miskin
Sampai kapan ini terus terjadi ?
Biarlah mereka kaya dengan hartanya
Tapi seutuhnya merekalah yang miskin hati
tema : cinta
nama : Suhardi dentari
kelas : XII IPS 3
absen : 31
Manis bibirku
Wajahmu pesona bagiku
Putihmu mencerahkan hari-hariku
Bibirmu merah bagaikan cintaku padamu
Matamu mengatakan apa yang kau pikirkan padaku
Ingin.. cinta..
Itu pancaran dari matamu memandang mataku
Hatiku berdetak kencang
Seakan kau seperti ancaman bagiku
Saat kutatap kedua matamu
Kupegang tanganmu dengan erat
Kecupan manis bibirku padamu
Menandakan bahwa aku…
Aku cinta padamu...
Tema : kepedulian sosial
Nama : Suhardi Dentari
Kelas : XII IPS 3
Absen : 31
Bersih nan indah
Kebersihan..
Sesuatu yang susah dijaga..
Kebersihan..
Sesuatu yang sangat di harapkan..
Keindahan..
Sangat di impikan oleh semua orang..
Keindahan..
Mencerminkan sifat seseorang..
Sifat baik yang terpancar..
Di mata orang-orang yang memandang..
Akan indah nya suatu pemandangan..
Akan kebersihan kota yang di pandang..
Orang-orang tidak berpikir..
Akibat yang mereka perbuat..
Di kemudian hari..
Saat mereka mengabaikan kebersihan..
Nama : Stefani Rika
Kelas : XII IPS 3
Absen : 29
Tema : Cinta
kerasnya cinta
Rambutmu keemasan bergemilau
Menyilaukan mata saa menatapmu
Wajahmu cerah senantiasa
Tersenyum indah padaku
Tatapanmu menggugah hatiku
Bibirmu menggugah selera
Putih tubuhmu bagai matahari bagiku
Ada rasa dihatiku padamu
Cinta…
Sayang…
Campur aduk didalam dadaku
Tapi.. tetap aku sampaikan padamu
Bahwa aku slalu cinta padamu
Nama : Stefani Rika
Kelas : XII IPS 3
Absen : 29
Tema : Kepedulian Sosial
Kasih Orang tua
Dilahirkan..
Sesuatu yang sangat berharga.
Dilahirkan..
Pasti hidup dalam keluarga..
Orang tua penting kehadiran nya.
Kasih yang di berikan nya..
Sungguh tidak ternilai harga nya..
Jangan pernah engkau sia-sia kan kasih nya..
Makanan yang diberikan nya..
Dicari dengan susah payah nya..
Tanpa memikirkan keadaan nya..
Tetap menafkai anak anak nya.
Jangan la bersedih hati..
Apabila di tinggal nya..
Karena mereka di dunia ini..
Tidak untuk selama-lama nya..
Berterima kasih la padanya..
Nama : Fardhan abadah
Kelas : XII IPS 3
No absen: 13
1.Tema : Cinta
PENANTIAN
Kasihku
Perjalanan kita begitu berwarna
Terus mengalun bagaikan lagu
Kini kita telah dewasa
Melangkahlah dan terbang bersamaku
Kepakkan sayapmu lewati semua benalu
Hentakan kakimu berdiri dan maju
Kini biarlah kisah kita tertunda
Aku yakin jalan akan tetap terbuka
Aku masih menanti
Aku tetap disini
Jaga hatimu akan semua khayalku
Waktu tak bertuan menjadi saksi bisu
Hanya satu inginku
Ukirkan namaku dihatimu
2.Tema : Kepedulian Sosial
HARAPAN USANG
Kala dimana orang-orang sibuk dengan pola mereka
Harapan kecil termangu diatas puing-puing sampah
Terlihat titik kecil yang terpancar namun hilang dimakan waktu
Bumi berputar pada porosnya
Fatamorgana kemewahan menghantui pikiran harapan-harapan itu
Bagaikan dejavu dalam mimpi
kehidupan begitu kejam
Dasi berjalan terngangah dan begitu congkak
Sandal jepit hanya diinjak-injak oleh sepatu kulit
Bagaikan rumput yang disirami anjing
Harapan itu pudar dan kembali usang
Para berdasi hanya ego dengan dirinya
Menganggap semua telah mereka miliki
Mengganggap semua kuasa mereka!
Hai kau para berdasi!
Malulah dengan dasi yang kau kenakan
Malulah dengan sepatu kulitmu
Hati harapan-harapan yang usang itu lebih mulia
Semangat dan cita-cita harapan yang usang lebih tinggi
Harapan usang hanya bisa menonton dari pinggir jembatan
Mara kecilnya menunjukkan harapan yang begitu kuat dan
cerah namun kini harapannya usang
Nama : Nico Sanusi
Kelas: XII IPS 3
No. absen : 24
1. Tema cinta
14 Februari
14 Februari,
Mereka bilang ini hari yang suci
Dan dengan segenap jiwa
Aku berdoa
14 Februari,
Berharap ia mengerti
Tentang apa yang kurasa
Bahwa aku sungguh cinta
14 Februari,
Adakah ia tau
Bahwa sampai nanti aku mati
Aku kan mencintainya slalu
14 FebruaRi
Hari ini aku berjanji
Atas nama cinta
Akan setia untuknya
Aku tau
Ada yang pisahkan kita
Setitik dinding itu
Bukanlah apa-apa
Percayalah
Pada kekuatan cinta
Kita tak kan kalah
Selama kita tetap bersama
Dan hari ini
14 Februari
Saatnya aku sematkan
Ungkapkan
Apa yang kurasa
Bersenandung dalam asa
Berharap bukan mimpi
Cinta kita akan abadi
Nama : Nico Sanusi
Kelas: XII IPS 3
No. absen : 24
2. Tema sosial
Kenyataan Hidup
Sesama manusia
Hidup bersama didunia
Berdampingan satu sama lain
Terus menerus selamanya
Namun semua tak selalu sama
Konflik dan masalah bertemu setiap harinya
Kehancuran dimana-mana
Perbedaan yang selalu datang
Namun inilah hidup
Selalu berbeda setiap hari
Inilah saat kita berbenah diri
Melakukan kebenaran yang berguna
Demi kepuasan bersama
Nama : Yasmin Syafitri
Absen: 38
1. Puisi Cinta
Cinta Pertama
Semua orang mengatakan
Cinta pertama itu indah
Cinta pertama itu sejuta rasanya
Kita selalu memikirkannya
Dimanapun,kapanpun
Bahagia sekali rasanya saat melihatnya
Pada saat bersamanya
Jantung berdebar-debar,selalu ingin bersamanya
Selamanya
Itu lah yang kurasakan saat itu
Tetapi
Aku tak pernah berpikir sejauh ini
Aku tak pernah berpikir akan merasakan ini
Perasaan yang tak kan pernah ingin ku rasakan
Perasaan yang terlalu menyedihkan untuk dikatakan
Ya,kau telah mengecewakanku
Betapa menyedihkan melihatmu dengannya
Betapa sakit hati ku melihat mu bermesraan dengannya
Bagiku,
cinta pertama tidak seindah yang dikatakan orang
Tidak semenakjubkan yang dikatakan orang
Aku terlalu sakit untuk mengatakan bahwa itu menyenangkan
Tetapi,
Aku mempelajari suatu hal
Suatu hal yang pastinya,aku rasakan pada saat bersamamu
Seperti yang ibu ku pernah katakan
Cinta itu selalu sabar dan baik
Cinta itu tidak pernah cemburu
Cinta itu tidak pernah sombong ataupun angkuh
Cinta itu tidak kasar atau egois
Cinta itu tidak menghina dan tidak membenci
Cinta tidak mengambil keuntungan pada dosa orang lain
Tetapi kenyataannya sangat menyenangkan
Cinta selalu siap untuk memaafkan,
Untuk mempercayai
Untuk mengharap
dan selalu siap untuk menghadapi apapun
2. Puisi lingkungan sosial
Nyanyian Pengamen
Aku sudah berusaha
Hanya dengan modal pikiran dan menyuarakan pikiranku
Aku menelusuri ke setiap tempat
Ke setiap kendaraan yang lewat
Mengharapkan sepeser uang
Tak lebih dari itu
Yang ku dapat tidak ada
Malah lebih buruk
Apakah aku kurang berusaha?
Aku mengatakan
Pemerintah korupsi
Rakyat semakin terpuruk
Negara tidak lagi merdeka
Tidak merdeka sepenuhnya
Apa aku salah?
Ku mengatakan hal itu
Sebagai suara rakyat
Sebagai rakyat yang terpuruk
Akan keadaan yang dihadapi
Ya
Aku mengatakan itu
Tetapi,kau malah mengatakan sebaliknya
Kau melaporkan ku
Menyalahkanku atas perbuatan yang tak pantas
Kau merasa tersinggung karena kau salah satunya
Tanpa berpikir bahwa hal itu benar
Aku tidak salah
Bukan salahku kau marah
Bukan salahku kau tersinggung
Seharusnya kau tahu
Bahwa wakil rakyat sepertimu tidak patut dicontoh
Tidak patut diagung-agungkan
Sebagai pemerintah yang bijak
Pemerintah korupsi
Rakyat semakin terpuruk
Negara kacau balau
Ya
Nyanyianku benar
Aku adalah rakyat
Rakyat yang menyatakan pendapat
Tentang keadaan
Situasi negara ini yang semakin buruk
Terpuruk
Jauh dari masa merdeka
Seperti dulu
Nama : Jefry
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 18
1. Tema : Cinta
Jangan Pernah Meninggalkan Aku
Sekian lama aku mencari
Akhirnya aku menemukan dirimu
Dirimu lah yang dapat membahagiakanku
Tak ada seorang pun yangg dapat menggantikanmu
Dirimu begitu berarti bagiku
Tanpamu aku bukanlah apa-apa
Karena kamulah kebahagianku
Kebahagiaan yang aku cari-cari
Walaupun terdapat banyak rintangan
Aku tetap mampu melewati semua itu
Itu semua karena dirimu
Yang selalu memberiku semangat
Hanya kamu yang mengerti aku
Dirimulah sumber kekuatan bagiku
Jangan pernah meninggalkan aku
Untuk selamanya
***********************************
2. Tema : Kepedulian sosial
Nasib Anak Jalanan
Begitu banyak anak terlantar
Tapi tak seorang pun peduli
Sulitnya mereka mencari makaan
Tak ada yang memikirkan
Bahaya yang banyak ϑï jalan
Mereka tidak memikirkannya
Nyawa mereka lah taruhannya
Agar mendapatkan uang
Begitu menderita kehidupan mereka
Dimanakah kepedulian pemerintah
Berilah mereka kehidupan yang layak
Karena meraka sama seperti kita
Jangan lah memandang mereka sebelah mata
Walaupun mereka tidak mampu
Tapi kasihani lah mereka
Dengan memberikan sedikit bantuan
Nama : Fabiola Ricca
Kelas : XII IPS 3
tema : cinta
Memikirkan Dirimu
Waktu menunjukkan pukul 02.00 pagi
Diriku masih belum terlelap
Aku tak tahu apa yang harus kulakukan
Perasaanku
Hatiku
Sangat bingung
Yang aku tahu
Aku sangat membutuhkanmu sekarang
Aku selalu bertanya dalam hatiku
Pernahkah aku terlintas dalam pikiranmu
Pernahkah kau memikirkan aku
Karena hal itu
Terjadi padaku setiap saat, setiap waktu, dan setiap detik dalam hidupku
Andai saja
Kau dapat merasakan dan mengerti apa yang selalu aku rasakan
Aku akan selalu menunggu dan berharap
Selama aku masih bernafas..
*************************
Tema : kepedulian Sosial
Sesuap Nasi Perjuangan
Kau begitu lelap dalam tidurmu
Meskipun tanah menjadi kasurmu
Langit menjadi selimutmu
Dan angin malam menjadi peneman tidurmu
Kerasnya hidupmu
Kejamnya dunia ini
Tidak membuatmu ambruk dan rapuh
Meskipun seringkali matamu terlihat lelah
Dan ingin menyerah
Engkau selalu berdiri tegar lagi
Hingga hari ini
Engkau masih terus berjuang
Dan bersusah payah
Meminta-minta, memohon-mohon kepada orang yang lalu lalang
Hanya untuk memperoleh sesuap nasi
Untuk bekal kehidupanmu
1.Tema : Cinta
Bersamamu
Nama : Indah Budi Rachmayanti
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 17
Disaat kau hadir di kehidupan ku
Ada yang beda dari dirimu
Rasa yang dulu tak ku pahami
Rasa cinta yang tulus dari hati
Tak ku sangka
Tak terasa waktu cepat berganti
Lima tahun bersama
Aku tak ingin kau pergi
Canda, tawa, sedih, dan duka
Selalu bersamamu
Aku merasakan cinta sesungguhnya
Dan aku ingin selalu denganmu
2. Tema : Kepedulian Sosial
Pintu Hati
Nama : Indah Budi Rachmayanti
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 17
Tuhanku,
Kau ciptakan manusia semua sama
Kau tak pernah membedakan mereka
Semua sama di hadapan Mu
Tapi,
Manusialah yang membuat perbedaan
Kaya dan miskin jurang perbedaan
Ampunilah kami..
Banyak orang bergelimang harta
Banyak orang tuna wisma
Banyak tak peduli keadaan mereka
Miskin selalu hina di mata mereka
Tuhan Maha Segalanya
Ketuklah pintu hati kami
Penuhi kami rasa peduli
Peduli dengan sesama
Nama: Aldi Faustino
Kelas: XII IPS 3
No Absen : 02
Puisi Cinta
Perpisahan
Cinta begitu membingungkan
Ku sungguh tak mengerti
Cinta apa mau mu
Kenapa ini harus terjadi padaku
Sakit di hati ini sudah tak bisa terobati lagi
Hati ku hanya ada untukmu seorang
Ku sungguh tak mau kehilangan dirimu
Hati ku hanya ada satu dan itu untuk diri mu
Sungguh ku tak ingin kehilangan mu
Kau sungguh berarti dalam hidupku
Kenapa semua ini harus terjadi
Perpisahan adalah hal yang menyakitkan
Sungguh ku tak sanggup hidup tanpamu
Beribu-ribu kali ku mencoba
Tapi semua itu sia-sia
Ku tak bisa menahanmu tuk tetap di sampingku
Puisi kepedulian sosial
Sampah
Sampah di mana-mana
Tak ada yang peduli
Lingkungan pun menjadi kotor
Membuat penyakit datang
Sungai yang dipenuhi sampah
Sehingga banjir pun tak bisa dihindari
Banyak korban berjatuhan
Akibat perbuatan kita sendiri
Kesadaran diri
Itu lah yang kita perlukan
Agar dapat peduli
Akan kebersihan lingkungan sekitar
1.Puisi Cinta
Cintaku
Karya : Billy Suyanto
Pagi ini, semua terhenti
Semua menepi
Kekasih tak lagi mengurai sepi
Kata - kata menjadi mutiara sampai
Mengikat hati bersampir peluk damai
Pelukan kasih sayang
Pengaharapan tak bertepi
Lautan air mata ketulusan
Dirimu kekasih jiwaku
Selaksa sukma untuk dirimu
Mengarungi tanah dan langitmu
Di ujung pemikiranku
Jiwaku kan kupersembahkan untukmu
O, sayangku
Biarkan aku menjadi embunmu
Memancarkan terangmu
Sampai aku hilang lenyap olehnya
2.Puisi Keadilan Sosial
Dimana Keadilan
Karya : Billy Suyanto
Wahai penguasa negeri
Wahai penguasa Indonesia
Mengapa tak kau hiraukan bencana melanda
Yang membuat kami menderita
Kami hidupmu terjepit,
Kami dikejar-kejar,
Kami bersembunyi
Kami menderita
Suara-suara itu tak bisa dibiarkan
Di sana bersemayam kemerdekaan
Apabila engkau memaksa diam
Aku siapkan untukmu: pemberontakan!
Sebelum malam mengucap selamat malam
Sebelum tidur mengucapkan selamat datang
Aku mengucap kepada hidup yang jelata
m e r d e k a !
Nama : Billy Suyanto
Kelas : XII IPS 3
No : 06
Puisi cinta
Aku untukmu Sayang
Aku masih disini
Terpaku, termenung, terdiam
Dalam kelam dan gelapnya malam
Melayang angan dan fikiran
Entah,,menuju kemana arahnya
Akupun masih disini..
menelusuri detik demi detik
Waktu yang berjalan mengukir kenangan
Senyum, tawa, sedih, dan gembira
Semua menyatu dalam perasaan
Aku masih disini
Menanti…berharap..
Aku masih tetap disini
Memeluk bayangmu dalam kegelapan
Mendekap Kasihmu dalam hening malam
Aku,,untukmu sayang
ttg kehidupan
Hari Putih Yang Memerah
Seketika itu juga teriakan lantang membahana
ketika diri ditawar - tawar dengan harga yang hina
orang - orang memang pantas menyemut
seketika diri dipijak - pijak
ini hari putih yang memerah
tandanya marah
meski kepala pasrah
kita adalah semut merah yang berkepala kecil yang sedang marah di hari ulang tahun yang seharusnya tak bersimbah darah
apalagi mereka ditukar dengan sampah
wajar kita menyumpah
inilah hari putih yang tak seharusnya memerah
Nama : stefanus pattihawean
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 30
Nama : Vilia
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 36
1. Tema : Kepedulian sosial
Selinting Cahaya Jalan
Kulihat wajah polos dipayungi lampu merah
Tertawa bermain dikerasnya jalanan kota
Tak lepas dengan panas yang menusuk tubuh
Berteman dengan debu dan kotoran jalan
Berlari kesana sini berebut sekeping logam
Ada yang bernyanyi meminta-minta
Berteriak meminta upah bila kau diam
Sedikit mengomel pada kekikiran dan acuh
Nafas hidup yang masih muda
Tak pernah hiraukan masa depan
Terus bekerja keras
Demi mendapatkan kekenyangan dari pemberi sedekah
Melihatnya saja hatiku bergetar iba
Masih tabahkah melewati rasa lapar dan bahagia
Bagai selinting cahaya jalan yang terus berkelana
Digelapnya masa depan dan angan yang tak pernah menyala
***********************************
2. Tema : Kepedulian sosial
Derita Anak Jalanan
sebelum mentari menyapa bumi
sang sopir berkelana di jalan kota
menebar si cilik untuk meminta
memelas lirih menggugah hati
Ku ucap kata sapaan iba
Kutatap mata bening nan sayu
pertanda menahan dahaga
Kutabur logam kepadanya
Dipinggir jalan sang tuan berdiri
menanti sang cilik sambil mencibir
Sang logam dirampas si cilik menjerit
Mau melawan sang tuan tetapi takut
Kulirik dia si tuan bengis
kutarik raga si cilik mungil
Hatiku teriris menahan peri
Sebab si cilik adalah tunas negri
Sejak saat itu aku sadar bahwa kita sendirilah yang membuat mereka tetap berdiri disetiap ruas jalan kota
Sebab rasa kasihan yang kita ungkapkan lewat uang
logam menjadi penjara baru untuk bocah-bocah cilik
Dan si Tuan merasa bisnis jalanannya mempunyai prospek cerah karena banyak dermawan yang salah kaprah .
Nama : Christian Anderson
Kelas : XII IPS 3
absen : 7
Puisi 1(Cinta)
Cinta Kasih
Cinta bukan hanya untuk di rasakan
Cinta bukan hanya untuk di didengar
...Cinta bukan hanya untuk di nikmati
Tapi,Cinta juga harus di katakan
cinta bisa juga menghidupkan jiwa
Cinta bisa juga merasuk benakmu
Setia adalah kunci dalam menjalin hubungan
Setia juga penting dalam pertemanan
Mungkin kita mati dengan cinta
Karena cinta adalah segalanya
cinta adalah sebuah anugerah
Dan Cinta adalah kasih
Puisi 2(kepedulian sosial)
Demonstrasi
Matahari terik menyengat kulit
Panas meluap hingga timbul luapan emosi
Bertandakan bulir keringat di dahi..
Amarah,kecewa, dan kekesalan bercampur menjadi satu.
Teriakan keras,protes, dan caci maki keluar dari bibir mereka
Entah begitu dalam
Sakit hati yang dirasakan atas ketidakadilan
Atas nama kebebasan
Namun kesalahn apa yang dibuat pejabat negara
Sampai mereka berdiri penuh emosi
sang becak
Becak yang selalu mengayuh tanpa hentinya
Mengayuh hingga sampai ke tujuan
Sang becak yang tak kenal lelah
Letih atau tidak saat ia mengayuh
Tak pandang sejauh apakah tujuannya pergi
Hujan dan panas pun tak dihiraukannya
Demi selembar uang kertas
Yang tak cukup bernilai harganya bagi kita
Demi mendapatkan uang,ia mengayuh becak hingga sampai ke tujuan
Selembar uang yang sangat berarti bagi keluarga
Bahkan makan saja tidak cukup
Dengan uang yang hanya sedikit
Sungguh kasihan
Perjuangan sang becak
Sungguh menjadi pelajaran bagi kita
Pelajaran untuk seorang koruptor bahkan orang kaya diluar sana
Kau Bukan Milik-ku
Lamanya kita jalani hubungan cinta kita
Masa-masa yang menghibur hati
Bersama dalam kebahagiaan
Bersama dalam kepedihan
Air mata ataupun senyuman
Teringat saat pertama kali bertemu
Kata-kata yang kau keluarkan untuk menyapa
Teringat senyumanmu yang menawan
Membuatku senang
Teringat canda tawamu
Yang selalu membuatku rindu
Kini aku merasa
Aku tak pantas untukmu
Disini aku hanya bisa berharap
Kau akan bahagia bersamanya selamanya
karya : Alvincent Edlyn (03)
Satu Tanah Air
Kututup mata ini
Bagaikan padi yang telah menguning
Aku tertunduk seolah tak melihat
Lalu kubuka hati ini
Dan kubertanya apa
Apa yang sebenarnya terjadi di negara ini
Satu bangsa, satu tanah air itulah Indonesia
Bagaikan hamparan luas samudra
Dari sabang sampai merauke kita tetap Indonesia
Tapi apa, apa yang terjadi saat ini
Pertumpahan darah terjadi di bangsa ini
Perbedaan ras suku telah memisah kan kita
Kita Bangsa Indonesia
Dimana moral kita
Dimana sifat kekeluargaan kita
Bagaikan kucing yang mencari induknya
Aku mulai resah dan bertanya
Hilangkah semua ini
Penjara Hati
Kuterpaku melihat dan menatap
Tapi aku tahu aku harus mengenalmu
Bagaikan arloji yang terus berdetak
Waktu berlalu dan aku membuka lembar baru.
Bagaikan burung nuri mencari induk
Seiring waktu kau pun kembali kehadapan ku
Dan aku bisa mengenalmu
Walau dengan tersipu malu
Dengan paras manismu
Kuberi semua yang kau mau
Walaupun aku tahu
Kau sudah ada yang memiliki
Kuharap bisa selalu berada disampingmu
Dan selalu melihat senyum manismu
Walau aku tau kita kan terpisah oleh waktu
karya : nicodemus patria atmaja (25)
Nama : Yudhistira D.P.S
No : 39
1. Puisi Cinta
Cinta Sejati
Meski sejenak bertemu, aku bahagia bisa kembali melihatmu
Di batas-batas kerinduan dan kehampaan tak terasa airmata menetes di pipiku
Hati yang mati suri, tiba-tiba terjaga dan berkata bahwa sesungguhnya rasa masih ada
Baru kumengerti bahwa rasa tak pernah pergi dan sepertinya takkan terganti
Sekeras apapun kumencoba, selemah apapun daya tuk mengingatnya
Hati miliki pilihannya sendiri yang tak bisa diatur oleh akal
Kukira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu
Kukira aku tak punya lagi hasrat untuk bertemu
Kukira, aku takkan lagi melihatmu seindah seperti dulu
Hingga kemarin aku tahu bahwa segalanya tak ada yang berubah
Hanya setumpuk perkiraanku saja yang salah
2. Puisi Kepedulian Sosial
Di manakah Hak Kami?
katakan kepada kami
sampai kapan airmata kami engkau hisap
melalui celah bau mulut mu
yang membangkai di tenggorokan mu?
katakan kepada kami
sampai kapan hidup kami engkau persempit
merantai kami dan tergiring
di lumpur2 dosa yang kau bangun
katanya bumi ini bumi mu
tapak kaki kami berada ditanah mu
dan bebani kami
dengan rampasan yang engkau sebut pajak
kami budak tetapi kami manusia
bukan engkau manusia seperti tikus dalam kubangan
senyum engkau bukan lah pelipur lara kami
tangis kami lah pelipur lara engkau
seharian engkau tertawa di ruang dingin
kami menangis terbakar mentari
seharian engkau campakkan bulir nasi ketanah
kami mengais penuh harapan
engakau rasa kami hina,kami rendah
tetapi engkau?
sama seperti tikus dalam persembunyian
TEMA : CINTA
Nama: Cosman Oktaniel Girsang
No : 10
Kelas : XII IPS 3
SETETES EMBUN
Kering
Menghilang dari kesejukan pagi hari
Embun pergi
Embun tiba
Datang lagi
Lalu hilang
Aku harus menemukan dimana embun itu
Tapi dimana?
Seperti cinta yang tak pernah pasti
Aku menunggu layaknya perih
Menunggu dan tak tahu kapan akan dtangnya embun itu
Kesejukan embun itu menenangkan hati
Aku berlari berteriak
Mencari tetesan embunku di genangan
Tak terlihat keberadaannya
Melainkan hanya kenangan
Aku resah
Aku terus mencari,berlari mencari embunku yang hilang pagi tadi
Tak kutemukan tapi tetap kurasakan kesejukannya
Aku sadar
Embunku telah pergi sejenak siang ini
Mengalir,menghilang
Tinggalkan aku
Aku rindu pada embun di pagi itu
Aku berpangku pada tangan di depan jendela dengan lantunan rinduku
Menunggu pagi
Akhirnya setetes embunku itu kembali lagi dengan sejuknya
Aku rindu
TEMA : SOSIAL
NAMA : Cosman Oktaniel Girsang
Kelas : XII IPS 3
No : 10
MANA HIJAUKU
Hijau di bumi pertiwi
Asri di dara pertiwi
Jernih lautan pertiwi
Tapi itu dulu
Kurasa
Hijau juga telah hilang
Bersamaan waktu yang terus dating
Begitu cepat bumiku rusak
Semua karena ulah manusia yang kerak !
Terlalu muda hijau pertiwi hilang
Bagaikan terpaan ombak dan bencana
Menghilang begitu saja
Demi keserakahan dan kekayaan
Hutan hijau bagaikan siksaaan
Ditebang, ditebas tanpa pemikiran
Satu pihak kaya
Pihak lain hanya bicara
Dan hutan hijaupun sengsara…
Nama:Rio.valentinus
Absen:28
Kelas:XII.IPS3
Tentang cinta
Tentang cinta yang datang perlahan
Membuatku takut kehilangan
Ku titipkan cahaya terang
Tak padam di dera goda dan masa
Sentuhanmu
Bagaikan tangan sang dewi cinta
Yang berhiaskan bunga asmara
Dan membuataku tak kuasa
Di setiap arung gerak
Tersimpan di hati kecilku
demi semua yang aku jalani bersamamu
bahwa dirimu terindah untukku
Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan
Semua tak akan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku
Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti
Dapatkah selamanya kita bersama
Menyatukan perasaan kau dan aku
Semoga cinta kita kekal abadi
Sesampainya akhir nanti selamanya.
Nama:Rio.valentinus
Absen:28
Kelas:XII.IPS3
Keadilan
Indonesia ku yang tercinta
Alangkah malang
Nasib engkau,bagaimana tidak
Banyaknya rakyat yang menderita,
Semua disebabkan tidak
Adanya keadilan
Keadilan nampaknya mulai
Tertutup oleh harta
Dimana masayarakat bawah
Keadilanya diambil oleh
Rakyat golongan atas
Apakah itu adil?
Pejabat-pejabat yang diberi fasilitas lebih
Harusnya melindungi rakyat bawah
Bukannya menindas rakyat bawah
Itu sangat disayangkan
Dimana keluhan masyarakat rendah
Tak didengarkan
Seharusnya mereka lah
yang kita dengarkan keluhannya
Marilah kita hapus kepudaran-kepudaran
Keadilan yang ada
TOPENG NYENTRIK
Senyam-senyum, larak-lirik, manggut-manggut
Menebar pesona obral pesan unggulan
Mata menyanyu iba, bibir komat-kamit cari perhatian
Mengurut dada, meneteskan air mata prihatin
Nyatanya hanya berakting, biar disanjung orang
Topeng nyentrik!
Berjas hitam, berdasi hitam, berkacamata hitam
Keluar dari Mercedes Bens hitam, sepatu mengkilat hitam
Rambut dicat hitam, dompet tebal dalam celana hitam
Masuk hotel berbintang, duduk santai disofa hitam
Nunggu transaksi kertas hitam
Topeng nyentrik!
Ramah kesetiap orang, mulut disemprot parfum wangi
Masuk kedalam kerumunan orang
Menebar kata-kata kebenaran
Meracuni akal sehat yang memang lagi sekarat
Mendalangi gerakan anti gerakan
Topeng nyentrik!
Koruptor dan Pembalak
Pembantai dan Provokator
Penjual wanita & anak-anak
Jaksa mau disuntik uang
Berdandan elok tebal, merayu-rayu membual janji cantik
Topeng nyentrik!
Duar... duar... peluru muntah dari pistol hitam
Malah nyasar tembus salah kepala
Beralibi cari kebenaran dibalik kesalahan
Masuk jeruji besi, besok keluar lagi
Orang penting kebal hukum
Topeng nyentrik!
Nama : stefanus pattihawean
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 30
Nama : Kurniadi Cahyo
Kelas : XII IPS 3
No : 20
1. Tema Cinta
Perih yang Tertinggal
Pergi!
Bawalah setumpuk kata hitam ini
Kata hitam berbungkus luka
Dariku, darimu dan dari kita
Pergi!
Bawa jauh pergi dirimu
Matamu yang seakan pintar berkata cinta
Yang menarik mataku menari-nari di alunan piakmu
Kumoho pergi!
Bawa semua bayang untuk hatimu
Selipkan benak dalam saku kenangan
Samapai kata tak lagi terucap dari bibir dan matamu
2. Tema Kepedulian sosial
Goresan Kecil Sahabatku
Hi teman?..
Tidakkah kau dengar aku?
Aku memanggil dari bilik siksa mereka
Bilik yang menutup jeritan diriku
Bilik yang menyongsong cakrawala harapn
Waktu berdentang mengiris kisa
Ya, kisah hidup seonggok kecoa kecil
Kecoa yang terkunci dalam bilik suruhan
Membuatku mengais, membasahi jalanan
Aku ingin seperti kau, sahabat.
Hidup dengan bilik harta, bilik hak
Tidak seperti diriku, kecoa kecil dengan tangan membentang minta Yang mudah diinjak, dan hilang ditelan asap knalpot mereka
Nama : Tandri Haryanto
XII IPS 3
32
PUSI CINTA
setiap kulihat wajahmu
dimanapun
kapanpun
walaupun hanya sekejap mata
aku merasakan ketenangan
detak jantung ini berkedup kencang
setiap kali ku bertemu dengan mu
entah mengapa
inikah yang namanya cinta
ataukah hanya perasaanku saja
Mungkin cinta hanya tuk dirasa
bahkan aku selalu memujimu cantik
setiap harinya..
karena engkau begitu menakjubkan
dengan apa adanya dirimu
PUSI SOSIAL
Indonesia
tempat ku lahir dan tumbuh besar
mendapat pendidikan
mendapat pelajaran
tetapi..
mengapa kita sering lupa akan negara kita
ditinggalkan
diabaikan
serta dengan berbagai tindakan
dimana korupsi berakar dan tumbuh
bagai tanaman diberi pupuk
oh Tuhan
dimana rasa cinta tanah air kita
dimana kesetiaan kita?
mulai hari ini
mari kita perbaiki
negeri ini menjadi lebih baik
bermula dari diri kita sendiri
Tema : Cinta
Karya : Beny Wijaya Wong
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 05
Selalu Ada Untukmu
Aku selalu melihatmu dari kejauhan
Memandangi senyummu yang bersinar
Mendengar suaramu yang indah
Dan melihat sinar ceria yang terpancar dari dirimu
Kau telah mengisi ruang kosong dalam hatiku
Tanpa aku sempat mempersiapkan diri atas kedatanganmu
Bahkan tanpa kau sadari ketika kau tertawa
Aku ingin tertawa bersamamu
Aku mungkin bukan seseorang yang dapat kau banggakan
Juga bukan seseorang yang dapat kau andalkan
Tapi hati ini akan selalu ada untukmu
Walaupun kau tidak pernah menyadari
Bahwa perasaanku terhadapmu tidak akan pernah berubah
Tema : Kepedulian Sosial
Karya : Beny Wijaya Wong
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 05
Alamku
Dulu kulihat awan begitu cerah meghiasi langit
Hijaunya daun menghiasi pemandagan sekitar
Matahari yang bersinar cerah menerangi seluruh isi bumi
Alamku..sangatlah indah
Menarik hati semua masyarakat
Tapi kini
Pohon – pohon tak lagi seindah dulu
Penebangan hutan menyebabkan bencana alam
Kesengsaraan dimana – mana
Terdegar suara tangis anak kecil, muda, dan tua
Kehilangan harta benda
Orang yang dicintai
Semua ini hanya karena perbuatan manusia yang tak bermoral
Dan orang tak bersalah harus menanggung akibatnya
Setimpalkah ini?
Apakah tak ada lagi rasa kasih saying dengan alam?
Tak ada lagi kah rasa memiliki?
Tak tergerakkah hati mereka melihat ibu pertiwi menangis karena melihat alamnya rusak?
Semoga Tuhan menasehati mereka yang berbuat jahat terhadap alam
Tema : Cinta
Karya : Natalia
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 23
Tinggal Kenangan
Perlahan aku mencoba
Untuk melupakannya
Kisah-kisah yang sempurna
Harus menjadi kenangan pahit
yang sempurna pula
Aku terlalu rapuh
hingga apa yang aku miliki
dapat pergi tanpa sedikit kata pun
Aku terlalu lemah
hingga apa yang aku jaga
mampu beranjak dari sisiku
Tak ada lagi yang bisa aku lakukan
selain menyusun puing hati ini
Paling tidak aku mencoba untuk kuat
Kuat untuk menatanya kembali
Walau ku tahu pasti akan membekas
Tema : Kepedulian Sosial
Karya : Natalia
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 23
Nasib Menjadi Masyarakat
Umbaran janji tumpah ruah
ditanah air ini
Bualan-bualan keluar dari
mulut pembohong
Janji makmur dan sejahtera
ada didepan mata
Hidup aman dan damai
ada digenggaman
Saat tahta telah dipelupuk mata
semua menjadi bencana
Rakyat miskin jelata
makin menjadi sejahtera
Para penikmat dunia yang haus akan harta
menjadi semakin meraja
Hidup dengan merebut hak mereka
bernafaskan dosa
Tema : Cinta
Karya : Devi Yanty
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 11
Menunggu
Walau terpisah selamanya aku suka
Aku akan melihat ke langit mencari bulan
Bersinarlah lebih terang
Agar dapat segera kutemukan
Esok pun aku akan menyukaimu lagi
Mencintai dambaan dan kenyataan
Sampai selamanya
Walau jarak memisah kan
Lantunan suara mu dapat menyampaikan
Langit
Dan luat akan melebur menjadi lebih biru
Sepenuh hati dan mantap
Aku akan slalu menunggu mu
Tema : Kepedulian Sosial
Karya : Devi Yanty
Kelas : XII IPS 3
No. Absen : 11
Mengapa????
Mengapa ada si miskin dan si kaya
Di tengah-tengah segelintir si kaya
Tapi muncul lebih banyak si miskin
Rasa ny hidup ini tidak adil
Si kaya bisa makan dengan lahap ny
Apa pun yang mereka ingin kan
Hingga terkadang itu di buang cuma-cuma
Tapi tidak dengan si miskin
Hidup hanya pas-pasan
Terkadang mereka hanya makan apa adanya
Mengapa?
Posting Komentar