Siswa-siswi kelas XII IPA 4 tahun 2010/2011 merupakan komunitas siswa yang bisa dikatakan mempunyai motivasi belajar dan sikap kreativitas yang baik. Di sisi lain, kompetensi mereka bisa dikembangkan apabila kita beri wadah sebagai tempat kegiatannnya.
Begitulah sisi positif kelas ini hingga perlu diberi wahana pencurahan perasaan mereka tentang hakikat hidup dan kehdiupan sehingga diharapkan dimensi emosi bisa tersalurkan dengan benar dan tepat seraya mengembangkan sikap karya kreatif dalam bidang seni berbahasa.
Apa pun yang kita rasakan dalam hati bisa kita tuliskan dalam bentuk puisi, tanpa terikat bentuk dan kebebasannya. Oleh sebab itu, berkaryalah secara baik dan benar sembari mencurahkan perasaan dan sikap kreativitas kita.
Selamat berkarya!
25 komentar:
Puisi Cinta
Baru Kutahu Cinta
Karya: Cherry Chrisanty
Dahulu kau tersenyum padaku
Dahulu kau aku dengan mata indahmu
Semua itu hanya kenangan bagiku
Ku tak pernah tahu
Mengingatmu di bayangku membuat getar hatiku
Mengenang pandang tajam indah matamu
Membuat ceria hatiku
Kau warnai duniaku dengan warnamu
Kau merahkan hatiku dengan amarahmu
Kau birukan benakku dengan cerita indahmu
Namun kutahu
Kau telah pergi dariku
Kau pergi tanpa meninggalkan jejakmu
Hanya satu kata yang kau berikan padaku
“AKU SELALU ADA UNTUKMU”
Kata itulah yang selalu terngiang di telingaku
Kata itulah yang selalu kusimpan dalam benakku
Hingga waktu menyadarkanku
Tlah kutemukan arti cinta
Puisi Kemanusiaan
Tikus dalam Persembunyian
Karya : Cherry Chrisanty
Katakan kepada kami…
Sampai kapan jerih payah kami engkau hisap
Melalui senyum manismu
Yang tak pernah menjadi hiburan
Katakan kepada kami…
Sampai kapan engkau memperdaya keringat kami
Dengan berbagai tagihan hidup
Berbagai tagihan yang kau namai pajak
Katanya negeri ini negeri bersama
Kau aumi kami dengan tipu dayamu
Kau bakar kami dengan bom harga sembako
Bom yang kau buat demi melindungimu
Kami dapat kau perdaya
Kami dapat kau gigit
Tapi kami tetaplah manusia
Bukan manusia seperti tikus dalam kubangan
Seharian kau tertawa di ruang dinginmu
Sementara budakmu terbakar panas mentari
Seharian kau campakkan bulir – bulir padi
Sementara kami mengais sesuap nasi penuh harapan
Engkau perdaya kami
Engkau bohongi kami
Tapi kami tetaplah manusia yang kau anggap kulimu
Namun engkau lebih hina dengan topengmu
Topeng yang kau pakai dalam harimu
Untuk menutup identitasmu
Jatidirimu sebagai tikus dalam persembunyian
Tema : Cinta
Hampa Tanpamu
Karya : Marilyn D.C.
Sayang...
Mengapa rasanya hati ini resah
Dan mengapa rasanya hati ini tak tenang
Seribu cara ku gunakan tuk hilangkan gundah
Tapi tetap saja hatiku tak tenang
Sayang...
Mungkin ini rasanya hidup tanpa dirimu
Tanpa senyummu
Dan tanpa ragamu disampingku
Hampa rasanya hidup tanpamu..
Setiap menit setiap detik ku tunggu dirimu
Walau terbentang jarak di antara kita
Tetap ku tunggu dirimu..
Hingga nanti kau kembali
Membawa cintamu untukku...
Tema : Kemanusiaan
Hidup dan Kebahagiaan
Karya : Marilyn D.C.
Lihatlah...
Betapa banyak orang yang menderita
Betapa banyak orang yang sengsara
Dan betapa banyak orang yang tengah kesakitan
Apakah ini yang namanya hidup?
Apakah ini yang namanya kebahagiaan?
Hidup untuk kebahagiaan
Ataukah kebahagiaan untuk hidup
Sungguh ironis...
Masih banyak orang yang menderita
Masih banyak orang yang sengsara
Dan masih banyak pula orang yang membutuhkan pertolongan
Tapi...
Kemana kita selama ini?
Kemana kita di saat mereka membutuhkan kita?
Kemana kita di saat mereka mengharapkan kita?
Dan kemana rasa kemanusiaan kita selama ini??
Mungkin bukan hari ini
Mungkin bukan minggu ini
Tetapi perlahan tapi pasti kemanusiaan itu kan datang
Membawa kedamaian tuk kita semua
Puisi cinta
Selamanya Untukmu
Karya: Fenny Yunistia Kosinga
Aku sendiri disini
Masih menantimu kasih
Akankah kau ingat semua kenangan itu
Embun pagi, terik matahari, angin sore dan bulan malam
Yang selalu menemani hari-hari kita
Semua rasa bercampur didalam hati ini
Membaur dalam mimpi dan angan
Detik demi detik
Menit demi menit
Jam pun berlalu
Bulan yang silih berganti
Ditemani bintik hujan yang menerpa bersama deruan angin
Kukenang wajah manismu
Kutatap kedua bola matamu
Namamu yang menjadi pelita hatiku
Dan pekik ragaku yang selalu panggilmu
Haruskah kubentang sayapku untuk terbang bersamamu
Meskipun kau dan aku terpisah jauh
Aku tetap milikmu dan hanya milikmu
.....................................
Puisi Kemanusiaan
Harapan ditengah Kemiskinan
Karya: Fenny Yunistia Kosinga
Kutelusuri panjangnya liku kehidupan
Mencoba mencari seberkas harapan
Namun tak kunjung kudapati
Hanya luka dan perih yang kujemput
Saat lumpur datang menyapaku
Jembatan yang menjadi teman hidupku
Langkahku layu dan pupus
Rumah, ladang, hartaku lenyap sudah
Saat yang lainnya duduk ditengah kemewahan
Hanya aku yang dihimpit kemiskinan
Setiap hari kuterbangkan doaku
Berharap malaikat menghampiriku
Tema : Cinta
Sia-Sia Baginya
Karya : Telly Purnama Sari
Saat itu kupikir semua tulus
Saat itu kupikir hal ini kan terus berlanjut
Ia pertahankan semua
Kesabarannya
Dan ku mencoba menolongnya
Mencoba tuk menghiburnya
Mencoba menghapus air matanya
Dan kupikir kau percaya padaku
Namun kau tipu dirinya dan aku
Mungkin maksudmu tak mengkhianati
Namun hal ini melewati batas
Sulit bagiku menghapus air matanya lagi
Dan semua telah tercerai berai
Dirimu meninggalkannya
Dengan kasihnya padamu
Dengan cintanya padamu
Dengan kepedihan akanmu
Dan dengan air matanya
Yang telah sia-sia
Tema : Kemanusiaan
Di sudut kota
Karya : Telly Purnama Sari
Di tangah kota ini
Beratus-ratus kendaraan
Nampak kaya kota ini
Terbukti dengan banyaknya kendaraan disana-sini
Dan dompet tebal mereka
Diantaranya orang kikir merajalela
Di sisi lain
Di sudut kota
Lebih banyak lagi manusia menderita
Mungkin sesuap nasi pun sulit ia peroleh
Merekalah tanggung jawabmu
Tanah airku
Wahai kau para pejabat negeri!
Kaulah utusan rakyat ini
Untuk mensejahterakan tanah airku
Untuk mensejahterakan hidup mereka
Pajak Negara yang kian besarnya
Mengapa tidak kau gunakkan untuk mereka!
Mengapa hanya pejabatlah yang kau urusi
Mereka jauh lebih mampu…
Sedang mereka yang di sudut kota lebih membutuhkan uang Negara
Berpikirlah!
Dimana akal sehatmu
Ingatlah!Kau utusan rakyat
Kesejahteraan rakyatmu lah yang utama!
Puisi Cinta
Maafkan Aku
Karya : Margaretha Leo
Ketika cinta ku pergi
Kau perlahan memasuki hidup ini
Memberi berbagai candaan
Menawarkan sejuta kebahagiaan
Menggantikan dirinya yang telah pergi
Pergi dan takkan pernah kembali
Namun…
Hanya sesaat kau berada di hidupku
Seketika kau berubah
Kau tak sama seperti dulu
Di saat itulah
Dia memasuki kehidupanku
Menggantikan dirimu yang semakin menjauh
Saat aku telah bersamanya
Kau pun kembali
Kembali dengan sejuta tanya
Memintaku memilihmu kembali
Namun…
Aku tak bisa meninggalkan dirinya
Yang telah menemani hari-hariku
Aku pun hanya dapat berkata
Maafkan aku…
Puisi Kemanusiaan
Sejahtera Milik Bersama
Karya : Margaretha Leo
Di setiap sudut kota
Tampak begitu banyak derita
Tampak begitu banyak sengsara
Namun tak banyak yang merasa
Di sudut kota lain
Banyak yang merasakan kemewahan
Merasakan kebahagiaan
Merasakan kesenangan
Tanpa mempedulikan penderitaan yang lain
Mereka berusaha sekuat tenaga
Hanya demi sesuap nasi saja
Namun mereka yang kaya
Menghambur-hamburkan uang mereka
Seharusnya mereka memikirkan
Banyak yang kekurangan
Banyak yang kelaparan
Banyak yang kesakitan
Seharusnya mereka menyadari
Sebagai sesama manusia
Sebaiknya saling mengerti dan memahami
Demi kebahagiaan hidup semua
Tanpa memandang status diri
Karena kesejahteraan milik bersama
Puisi Cinta
Sakit Tanpa Penyesalan
Karya : Jesica Joana Khalim XII IPA 4(26)
Hatiku pecah seperti gelombang
Pikiranku terbawa angin
Jiwaku lenyap seperti asap
Rasa sakit ini tidak bisa di hapus seperti tato
Aku seperti badut dengan lagu murahan
Aku seperti mainan bagimu
Bertahan untuk tersenyum, padahal….
Dalam hati aku menangis
Aku menarik napas panjang seakan langit akan runtuh
Hanya debu yang menumpuk dikepalaku
Aku menghabiskan malam – malamku
Hanya untuk menghapus ingatanku tentangmu
Aku bertanya pada diriku
Dihatiku dan dimataku
Apakah kau layak menjadi alasan air mataku?
Hujan yang jatuh akan mewakili itu semua
Langit yang luas menggambarkan kebebasanku
Aura itu menarikku terbang tinggi meninggalkanmu
Yang tertinggal hanya rasa sakit darimu
Tapi ingatlah satu hal
Aku tidak ada penyesalan pernah mencintaimu
Ingatlah memori indah antara kita
Aku berdoa kau bahagia dengannya
***********************************
Puisi Kemanusiaan
Terpilih Untuk Melayani
Karya : Jesica Joana Khalim XII IPA 4(26)
Kemiskinan adalah hantu orang kaya
Tapi bagi orang miskin itu adalah hal yang disyukuri
Penderitaan adalah mimpi buruk siang hari
Tapi bagi orang yang menderita itu adalah keikhlasan
Memanusiakan manusia adalah hal termulia
Tapi tak semua menyadarinya
Di negeri ini, kemanusian tumbuh di tengah batu kerikil
Terhimpit dan tak bisa berkembang
Ciptakan tanah yang subur akan moral
Timbun rasa kepedulian
Mereka butuh kita sekarang ini
Untuk berbagi dan saling menguatkan
Jika kita tidak memulai untuk mengulurkan tangan
Siapa lagi yang akan tergerak?
Mulai dari merangkak, berdiri kemudian berlari
Sama seperti perjuangan kita ini
Lihat dan tatap kehidupan mereka
Mereka berjuang di tengah kerasnya kehidupan
Mereka hanya bias berdoa kepada Tuhan Yang Esa
Dan kita adalah orang terpilih untuk melayani mereka
Tema:Cinta
Nama:Vivi Rinanda
Judul:Jalan Cinta
Cinta tak ada awalnya tak ada akhirnya
Cinta tidak peduli kepala maupun ekornya
Berjalan sepanjang jalan cinta
Naik, turun seumpama irama
Berjalan sepanjang jalan cinta
Manis bagaikan gula
Pahit bagaikan obat
Cinta adalah dua hati jadi satu
Ratusan rasa dalam cinta
Senang, sedih, cemburu, ceria
Begitulah rupanya
Jalan cinta berliku-liku adanya
Bersama dirimu melegakan rasanya
Jauh darimu daku terluka
Hebatnya cinta butakan siapa saja
Hidup hampa tanpa rasa cinta
Jalan cinta tidak sepaham dengan logika
Namun cinta tidak peduli rasa
Semuanya bisa jatuh cinta
Tema:Kemanusiaan
Nama:Vivi Rinanda
Judul:Ketidakadilan
Jeritan hati, menyayat jiwa
Kemiskinan fisik menyiksa raga
Menahan luapan amarah, jatuh dalam ketidakadilan
Tanpa alas kaki kami berjalan
Sepatu berkilau engkau pamerkan pada kami
Kami pintar, otak cemerlang
Tak sedikitpun engkau hargai
Sebutir nasi adalah anugrah hidup kami
Secawan anggur tidaklah berharga bagimu
Kami terluka, engkau tertawa
Kami terinjak-injak, engkau melintas
Apalah arti hidup kami?
Bilamana tak ada artinya bagi dunia
Ketidakadilan si kaya
Semerbak kantung semar
Selalu menggoda tanpa dicurigai
Tapi percaya selalu ada terang dalam gelap
Itulah pegangan hidup kami
Tema : Kemanusiaan
Semarak Kepalsuan
Karya : Sendy Alfandy Budiman / XII IPA 4 / 38
Iringan takbir bergema
Menandakan kesemarakan
Tapi...
Bukan milik bersama
Semua milik pribadi
Milik individu...
Dengan segala kepalsuan
Tidak sedikit...
Tidak jauh...
Banyak kesengsaraan
Yang tidak diperhatikan
Semarak kepalsuan
Gema sukacita
Tidak menggetarkan hati
Juga menggerakkan saraf dan nadi
Untuk mengulurkan...
Mengulurkan tangan...
Mengulurkan hati...
Membuka mata dan perasaan
Walau sedikit...
Namun berarti...
____________________________________________________
Tema : Cinta
Pengubah Hidup
Karya : Sendy Alfandy Budiman / XII IPA 4 / 38
Ingatkah Engkau
Hari itu...
Hari kau mencuri hatiku
Sejak itu hatiku milikmu
Di bawah Sang Surya
Di atas rerumputan abadi
Di antara indahnya pohon
Kau merubah hidupku
Mentari berganti rembulan
Jam berputar pada porosnya
Tiada sedetik terlewatkan
Tentang dirimu
Senyummu, matamu...
Dan semua sukacitamu
Seakan menghentikan waktuku
Yang hanya untukmu
Tangis menjadi senyum
Duka menjadi suka
Bila dirimu dibenakku
Semua terasa indah
Cinta saksi senyumku
Cinta pengobat lukaku
Terima kasih atas cintamu
Yang merubah hidupku
Puisi Cinta
Pelangi Cinta ?
Karya Jesica Novita (27)
Pagi itu
Kumerasa langit begitu gemira
Sang awan menari gembira diiringi senyum bunga bunga
Tarian angin membawa kesegaran yang membelai lembut tubuh
Senja itu
Kumelihat mentari menari nari
Bersama untaian sinarnya yang berkilauan
Membias menyambut datangnya sang malam
Malam itu
Kumerasa para bintang berkerling ria
Dewi malam menyunggingkan senyum malam
Menyisahkan terang dibalut kelamnnya malam
Di langit yang sempurna
Saat itu pula aku bertanya
Jiwaku bergelora
Bergetar penuh makna
Bersama alunan degup jantung yang terasa
Perlahan sesuatu menyusup diri
Ada kharisma membelenggu diri
Rasa yang dapat menggetarkan sanubari
rasa apa ini?
mungkin cinta yang kurasa ?
Puisi Kemanusiaan
Harapan yang Tersisa
Katakan kepada kami
Sampai kapan air mata ini mengalir
Menangis di bawah teriknya matahari
Mencari sesuap nasi demi menyambung hidup
Katakan kepada kami sampai kapan raga ini tersakiti
Menyapa dunia kemana angin membawa
menjalani dengan mengais harapan
Pilihan tak menjadi bagian hidup kami
Jiwa raga terbelenggu rantai ketidakadilan
Hanya sedikit harapan yang tersisa
Semoga esok masih ada dunia
Wahai para pemimpin tidakkah tergetar hati kalian
Melihat saudara saudariku mengais keadilan
Sementara kalian membeli keadilan dengan uang
Wahai para pemimpin izinkanlah kami menghembus napas lega
Menggapai harapan yang tersisa hidup keadilan yang ada
Lepas dari kecemasan, ketakutan, dan kegalauan yang ada
Puisi cinta
Haruskah Ku Melupakanmu
Setiap saat ku melihatmu
Ingin sekali kupegang erat tanganmu
Dan kudekap erat tubuhmu
Tapi apa yang terjadi
Ku hanya bisa mengagumi
Indahmu yang tak terganti
Dan senyummu yang menghangatkan hati
Tapi sekarang perlahan
Ku ragu akan diriku
Apakah aku pantas memilikimu
Atau aku harus pergi dari hidupmu
Melupakan semua senyum hangatmu
Dan juga canda tawamu
Ku terus bertanya pada diriku
Haruskah ku melupakanmu
Puisi Kemanusiaan
Senandung Kebebasan
Apa yang terjadi di negara ini
Tak ada lagi hak asasi
Tak ada lagi rasa kemanusiaan
Dimana-mana hanya ada penjajahan
Penjajahan di segala bidang kehidupan
Tanpa ada rasa belas kasihan
Yang lemah selalu mengalah
Sedangkan yang kuat semakin merajalela
Dimanakah kebebasan itu
Haruskah kunyanyikan senandung kebebasan
Agar tak ada lagi penjajahan
Dan semua orang bisa tertawa bersama
Puisi Cinta
Tetap Menanti
Karya : Widya Manurung
Ketika hari terasa sepi
Kau datang dengan senyum bersemi
Berdiri hadirkan mimpi
Yang tak pernah lepas dari hati
Tatapan matamu hadir kembali
Menancap ke jantung hati
Dirimu semakin ku kagumi
Senyummu selalu tersimpan di hati
Selalu hadir dan tak berhenti
Hanya kau yang kusayangi
Dan selalu ku nanti
Pernahkah engkau sadari ini
Hanya kau di hati ini
Hingga semua telah berhenti
Izinkan aku tetap menanti
Puisi Kemanusiaan
Hidup Bagaikan Mati
Karya : Widya Manurung
Aku tak sanggup tuk mengerti
Apa yang kini telah terjadi
Yang tersisah hanyalah letih
Dan tangisan hati
Kemiskinan selalu terjadi
Dan tak kan pernah berhenti
Menambah luka dan rasa perih
Yang menusuk dalam hati
Kehidupan seakan tiada arti
Hidup ini bagaikan mati
Semua ini sangat ku benci
Sedih ini tak terbendung lagi
Ingin rasanya aku berlari
Secepat mungkin meninggalkan bumi
Tema : Puisi Cinta
Kerapuhan Cinta
Karya : Sandy (37)
Cinta adalah suatu ikatan
Indah dan sulit terlupakan
Cinta adalah suatu perjuangan
Takkan mudah untuk diungkapkan
Tapi terkadang cinta membawa penderitaan
Hanya karena satu kesalahan
Terkadang cinta membawa penyesalan
Hanya karena terlambat mengungkapkan
Cinta itu rapuh
Cinta dapat pergi kapan saja
Seiring berjalannya waktu
Menanamkan sebercak luka
Layaknya jantung hati
Tak mampu bila tersakiti
Layaknya Cinta ini
Takkan mampu terobati
Tema : Kemanusiaan
Kebebasan
Karya : Sandy
Dunia memang kejam
Penuh ketidakadilan
Rasa sakit terus merajam
Akibat adanya perbedaan
Mereka yang hidup terasing
Jauh dari kata layak
Mereka yang hidup bersaing
Hanya untuk melepas rasa lapar
Berjuang hidup dan mati
Bertahan melawan dunia ini
Kerja keras tanpa kenal lelah
Namun upah tak sepadan
Mereka yang teraniaya
Berlumuran darah hitam
Mereka yang tersiksa
Berhiaskan bekas luka
Untuk apa ada kebebasan
Jika masih ada ketidakadilan
Untuk apa ada kebahagiaan
Jika masih ada kesengsaraan
Puisi cinta
Judul:Keindahan Cinta
Karya:Andrian Hartanto Taslim
Aku sering memandangmu
Dibawah sinar rembulan
Membaca isi hati mu
Menafsirkan cinta yang begitu besar
Maka ketika kau memandangku
Kau bagaikan bulan yang jatuh di wajahku
Kau yang selalu di wajahku
Menerangkan cahaya-cahaya cinta
Petunjuk bagi langkahku
Menelusuri jalan setapak di hatimu
Langit yang selalu membukakan pintu
Bertanda besarnya getaran cinta
Di bawah bulan yang mengambang
Di ujung hatimu
Ribuan kata tertutup embun dan kulihat wajahmu
Merunduk menggenggam hatiku.
Puisi kemanusiaan
Judul:Dunia Hitam
Karya :Andrian Hartanto Taslim
Setiap hari penderitaan tak ada habisnya
Terkurung dalam dunia hitam
Dunia kemiskinan
Dunia penderitaan
Kulihat di negriku
Anak kecil di jalanan
Setiap pagi setiap hari
Mengais rezeki
Itu bukan kemauan mereka
Tapi itulah dunia hitam
Dunia yang penuh kekuasaan
Dunia yang penuh ketidakadilan
Tak pernah terpikir oleh mereka
Masa depan
Dan keceriaan
Dimasa datang
Tema : Cinta
Kekuataan Cinta
Karya : Chrisella
Aku sakit, aku marah
Aku putus asa dalam keheninganku
Kau tak pernah muncul di hadapanku
Bagiku, kau adalah hadiah terindah dalam hidupku
Aku berharap, aku terus menunggu
Tapi kau tak pernah datang
Namun,aku percaya
Suatu saat kau akan kembali padaku..
Karena,
Kau terlahir hanya untukku
Aku terlahir untuk mengatakan aku mencintaimu
Kita berdua ditakdirkan untuk bersama
Tema : Kemanusiaan
Harapan Baru
Waktu telah datang
Ketika kita harus memperhatikan panggilan tertentu
Ketika dunia harus datang bersama sebagai satu
Ada banyak orang mati dan kelaparan
Dan ini adalah waktu untuk memberi bantuan untuk kehidupan
Kita tidak bisa terus
Berpura-pura tidak menyadari dari hari ke hari
Tuhan akan segera membuat perubahan
Kita semua sama
Kita semua adalah bagian dari keluarga
Dan kenyatannya,cinta adalah semua yang kita butuhkan
Kita adalah dunia
Kita adalah orang-orang yang membuat hari yang cerah
Mari kita mulai membantu sesama
Menentukan pilihan yang dapat kita buat
Untuk menyelematkan kehidupan milik kita semua
Itu adalah sebuah kenyataan
Yang membuat hari ke hari semakin baik..
Oleh aku dan kalian
Puisi Cinta
Pujaanku
Karya:Irwan/XII IPA 4/23
Aku ingin engkau mencintaiku.
Tanpa memperdulikan siapa diriku.
Aku ingin engkau membutuhkanku.
Walaupun aku rasa itu tidak mungkin bagiku.
Sedalam-dalamnya lautan kan aku selami.
Securam apa pun bukit kan aku daki.
Takkan putus aku mengejarmu.
Takkan berhenti aku memujamu.
Pujaanku.
Aku akan selalu menunggumu.
Dan akan selalu menunggumu.
Hingga dirimu.
Bisa mencintai diriku.
Puisi Kemanusiaan
Musibah
Karya;Irwan/XII IPA 4/23
Tersaat musibah datang kepada kami.
Kami berusaha untuk menyelamatkan diri.
Kami terus bertahan dalam kepedihan dan kesedihan.
Kami berdoa agar datangnya bantuan dari pemerintah.
Namun hanya pada awalnya saja,
Dan pada akhirnya kami dibuang begitu saja.
Tempat tinggal dan harta benda kami hilang begitu saja.
Semua usaha jerih payah kami raib dibawa musibah.
Tuhan, apa salah kami?
Apa dosa-dosa kami?
Kenapa kami yang telah menderita karena pemerintah.
Makin menderita karena musibah??
Sang Pencipta, maafkan lah kami.
Maafkan lah perbuatan kami.
Maafkan dosa-dosa kami.
Maafkan perbuatan pemimpin kami.
Tolong hentikan musibah ini ya Tuhan.
Agar kami dapat memulai semuanya dengan damai dan tenang.
Atau ambilah nyawa ini,
Sehingga kami dapat tenang di dunia yang terdamai yang jauh disana.
Puisi Kemanusiaan
Kesadaran
Karya : Adrean Angga A.M
Berapa jauh jalan yang harus ditempuh seorang lelaki
sebelum kau memanggilnya pria?
Berapa samudera yang harus dilalui merpati putih yang beterbangan
sebelum mereka terkubur dalam angan?
Berapa abadkah gunung-gunung berdiri tegak
sebelum tersapu bersama ombak?
Berapa lama orang-orang harus hidup di dunia
sebelum akhirnya bebas merdeka?
Berapa kali kau harus memalingkan kepalamu
bertingkah seperti kau tidak tahu?
Berapa telinga yang harus kau miliki
sebelum kau mendengar tangisan pengiris hati?
Berapa kali kau harus menengadah ke atas
sebelum kau melihat cakrawala?
Berapa banyak kematian yang harus terlewati
sebelum kau menyadari mereka mati?
Jawabannya, sobat
bergoyang bersama rumput di padang
dan bertiup bersama angin
Puisi Cinta
Tak Ada yang Abadi
Karya : Adrean Angga A.M
Aku menyerah untuk menyentuhmu
karena kutahu kau pasti ragu
Kaulah surga yang ada di dekatku
dan aku tak ingin kembali pulang darimu
Semua yang kurasakan hanyalah saat ini
Semua nafasku adalah hidupmu
Kini maupun nanti
perpisahan pasti terjadi
dan aku tak ingin merindukan ini
Semua air mata yang jatuh di pipimu
Semua kebenaran dibalik kebohonganmu
Semua ini hanyalah mimpi bagimu
Dan bukan kehendakku untuk menyakitimu
tapi semua ini harus berlalu
Aku tak ingin seluruh dunia melihatku
karena mereka tak akan mengerti
bahwa tak ada yang abadi
dan aku ingin kau menyadari
tak ada yang abadi
Puisi Kemanusiaan
Bunuh saja kami
karya: Andres Soetanto
Mengais tulang _ tulang berserakan
Bergumam mengharap keajaiban
Mataku kian menatap sayu
Sehelai benangpun menjauh dariku
Melihatku. . .
Terukir noda di bola matamu
Bukan dia. . .
Tapi kau. . .
Aku memang melarat
Tapiu aku tak seperti keparat
Yang senang uang rakyat
Bak lintah darat
Bisikan nakal. . .
Seolah tak henti mengatur langkah kakiku
Bercakap dalam hati
Apa kau mau menghabisi kami dengan tanganmu ?
Takut hartamu berserakan
Itu sifatmu. . .
Takut kehormatanmu terbeli
Itu pun sifatmu. . .
Kau korbankan kami
Demi harga diri
Kau licik. . .
Kau pun picik. . .
Sekarang kami sendiri
Melangkahkan kaki kami yang enggan bertepi
Semoga. . .
Hari esok kan enggan menyambutmu lagi
Puisi Cinta
Kau kecewakan aku
Karya: Andres Soetanto
Bising suara hati mengoyak sepi dan sunyi
Lamunan – lamunan kosong menghiasi ruang diri
Belum rampung kelam di masa lalu
Kembali beralas kegelapan itu
Menyatu alunan kata _kata tak berirama
Bertabur tajamnya makna – makna
Kudengar sayu –sayu
Bak ayunan lagu – lagu penghantar pilu
Tercecer bingkai –bingkai kenangan
Tanpa pigura
Terdiam telanjang
Enyah. . . enyah. . .
Teriakan penghantar kepiluan
Pelepas cacian dan makian
Bergema beralur memecah keheningan
Di kejauhan. . .
Di balik hitamnya awan
Merayap awing – awing kegelapan
Berhiaskan untaian rasa kegalauan
Teman. . .
Sahabat. . .
Kawan. . .
Kini kau pergi. . .
Mengikis indahnya hari – hari
Kini kau pergi. . .
Membawa kenangan dalam diri
Sayang. . .
Kau tak mengerti. . .
Cinta bukan arti menyakiti
Tapi satu arti untuk saling melengkapi
Sayang. . .
Kau tak mengerti. . .
Cinta bukan hadirkan kekecewaan
Tapi satu arti bagi datangnya kebahagiaan
Tema : Cinta
Karya: Yuliyanto (XII IPA 4/ 48)
Saat Kau Tersenyum Padaku
Saat kau tersenyum padaku..
Waktu pun seakan berjalan sangat lambat
Jantung pun seakan berdetak sangat cepat
Saat kau tersenyum padaku..
Hati ku pun ikut tersenyum
Dunia pun terasa sangat indahnya
Saat kau tersenyum padaku..
Melodi indah seakan masuk ke telingaku
dan tak ingin keluar lagi
Saat kau tersenyum padaku..
Beribu pikiran berlarian di otakku
Yang menerka maksud dari senyuman mu itu
Saat kau tersenyum padaku..
Membuat diriku bisa ikut tersenyum bahagia
Di saat beribu kesedihan
Datang menyerbu pikiran ku
Itulah di saat kau tersenyum padaku..
________________________________________________
Tema : Kemanusiaan
Karya: Yuliyanto (XII IPA 4/ 48)
Engkau Akan Jatuh Suatu Saat Nanti
Ini memang saat di mana engkau berjaya
Saat di mana mereka masih memujamu
Mereka yang selalu makan dari sisa - sisamu
Dan tak sedikit pun peduli mu terhadap mereka
Mungkin ini saatnya engkau bisa selalu menatap ke atas
Tempat di mana kesejukan berada
Tempat di mana kenikmatan berada
Ya..
Inilah saat dirimu bisa menutup telinga
Dari jeritan manusia di luar sana
Jeritan penderitaan karena dirimu
Tapi suatu saat..
Engkau akan terjatuh ke dalam lubang
Lubang yang sangat dalam
Di mana kekecewaan berada
Begitu juga penyesalan
Itulah saat di mana semua orang menghujat dirimu
Saat di mana semua orang membenci mu
Saat di mana engkau miskin akan segala hal
Dan tak seorang pun akan peduli tentang dirimu
Tema : Cinta
Judul : Rahasia Hati
Karya : Marmah Oktaria Sukarno / 33
Bibir beku tak mampu berkata
Untaian kata bermakna tak mampu kuucap
Terpendam dalam di sudut hati
Tak kan pernah kau tahui
Bukan aku tak mau berkata
Tapi hati tak ingin bicara
Hanya mampu memiliki bayangan dirimu
Mendamba memeluk hatimu
Seerat benaman matahari direngkuh ombak
Mendamba tersandar dihatimu
Diiringi tiupan angin yang jadi satu
Khayal tentangmu adalah damai hatiku
Biarkan singgah dan aku merasakannya
Selagi indah menggetarkan hati
Rasa ini,
Tak kan hilang dibawa waktu
Tak kan pernah terungkap
Dan tak kan pernah kau tahu
Karena akan menjadi rahasia hati
-----------------------------------
Tema : Kemanusiaan
Judul : Tak Bernurani
Karya : Marmah Oktaria Sukarno / 33
Pilu hati menyaksikan
Segurat kasih perlahan muncul
Tak mampu biarkan perih merebak
Tak ingin engkan merasa sakit
Kita sama di dunia,
Tapi mengapa dirimu merasa derita?
Ulah mereka yang tak bernurani
Hati bagai bongkah batu
Tak luluh disentuh jari-jari ketulusan
Nasibmu teman,
Menanggung keserakahan dan ego mereka
Sedang bahagia tak pernah kau rengkuh
Hidup begitu kejam untukmu
Benarkah hidup yang kejam?
Bukan mereka yang membuatmu seolah hidup terasa kejam?
Bahagia untuk diri sedang engkau dibiarkan menderita
Tema :Cinta
Hati yang Berarti
Hatiku terbuai..
Seiring rayuan menguntai..
Terlena diriku..
Siap mengisi kekosongan..
Kau cipatakan mimpi indah,
Lebih dan lebih..
Cintaku melompat,
Seiring besarnya kasih yang kurasa..
Super hero bukanlah tipeku..
Anak raja bukanlah mauku..
Hanya dirimu yang ku mau..
Hampa dunia tanpa dirimu
Tidak ada kata takut untuk terlena,
Jika hatimu sebagai gantinya..
Tiada hmpa yang kurasa,
Jika cinta suci itu kurasa..
Tema :Kemausiaan
Perjuangan Teguh
Sebuah flash cahaya putih menyilaukan,
Menerangi langit malam ini..
Orang-orang berjalan untuk menutupi.
Tidak tahu apakah mereka hidup atau mati..
Mereka datang dengan tank dan pesawat mereka,
Dengan berapi-api api melanda..
Dan tak ada yang tersisa,
Hanya tangisan di tengah asap tebal..
Kami tidak akan menyerah!!
Di malam hari, tanpa perlawanan..
Anda dapat membakar masjid kami, rumah kami dan sekolah kami,
Tapi semangat kami tidak akan pernah mati!
Tema: Kemanusiaan
Indahnya Kebersamaan
Karya: Devina S
Lihat dan rasakanlah kawan….
Pandangilah atmosfer dunia
Yang kini tinggallah rasa hambar
Berkecamuk di setiap detik nafas kita
Kita diciptakan bersama
Di jagat raya yang sama
Di dunia yang sama
Dan berpijak ditanah yang sama
Tapi mengapa seolah kita hidup sendiri?
Seakan tak peduli apapun
Seperti engkau hadir dan hidup karena kehendakmu
Padahal kita bukan siapa-siapa
Resapi dan sadarlah
Mulailah bangun dari tidurmu
Bergerak membina kepedulian
Kepada sesame saudaramu yang membutuhkan
Ulurkan tanganmu
Rajutlah kehidupan damai bersama
Saling berpegangan
Menghadapi kerasnya hidup ini
Dan engkau akan tahu
Betapa indahnya rasa kebersamaan
Betapa daminya hidup ini
Berjalan bersama memecah heningnya kehidupan.
Tema: Cinta
Masih di sini
Karya: Devina S
Pernah aku berfikir
Sejenak dalam ingatan
Akankah dunia masih terasa indah
Walau aku masih diam disini
Berjalan dalam kesunyian
Terasa berat untuk melangkah
Dan sesak didada
Kini mulai larut di hidup ini
Masih aku berharap
Sesaat dalam angan
Dia hadir di sini
Dalam gengaman eratku
Perasaan ini seolah menusukku
Hingga aku mati rasa
Rasanya ingin aku berteriak
Bebaskanlah dan bawalah aku
Hidup ini seperti telah mati
Terkubur bersama kepergianmu
Hilang menembus angina
Di saat engkau melangkah jauh
Takkan ada lagi bayanganmu
Walau hanya sesaat
Pupus sudah mimpi itu
Mimpi yang telah musnah
Andai kau tahu
Andai kau rasakan apa yang ku rasa
Andai kau berpaling
Mengharapku tetap bersamamu
Karena aku masih disini
Aku tetap menunggu hadirmu
Mungkin kau tak menyadari
Betapa besar cinta ini
Tema : Cinta
Segalanya Cinta
Karya : Hendrik Kurniawan / 21
Aku pandang langit penuh bintang
Aku jatuh menatap tanah
Aku berjalan dengan pasti
Mencari-cari arti cinta sejati
Yang telah lama kunanti
Kudapat satu hal yang aku cari
Berkat cinta ku hidup di sini
Menjalani hari-hari ku dengan pasti
Teringat selalu masa-masa indah bersama
Dengan senyum bahagia mendampingi
Tapi aku merasa hampa dan tiada
Ketika cinta pergi begitu saja
Meninggalkan diriku dalam kehampaan
Aku berjalan menuju kekosongan
Untuk mendapatkan arti cinta itu kembali
Aku hidup demi cinta
Aku mati tanpa cinta
Akhirnya aku tahu satu hal yang pasti
Bahwa segalanya demi cinta
-------------------------------------------------------------
Tema : Kemanusiaan
Hilang Ditelan Waktu
Karya : Hendrik Kurniawan / 21
Waktu hilang dan tak akan pernah kembali
Membawa kita menuju masa depan
Yang tak pernah kita tahu arahnya
Namun di masa sekarang ini
Negara kita semakin terpuruk
Kemiskinan di sana-sini
Tak ada seorang pun yang peduli
Bahkan seorang pemerintah yang berdasi
Hanya menutup mata dan telinga saja
Pada saat pemerintahan Soekarno
Kita pernah mengalami masa-masa kejayaan
Membawa Indonesia menuju kemerdekaan
Yang sangat didamba-dambakan
Tapi semua itu .....
Hilang ditelan waktu
Puisi Cinta
Judul:berusahalah untuknya
Karya:Christian Triputra(13)
Aku bersembunyi dan melihat mu dari jauh
Aku mencari-cari waktu untuk mendekat
Dan mengatakan hallo
Aku telah lama menunggu dan menunggu
Tapi aku tidak bisa tahan menunggu cintamu
Yang entah kapan datang ke dalam hidupku
Ketika kau mencintai seseorang
Beranilah untuk mengatakannya bahwa
Kau ingin dia menjadi milik mu
Ketika kau memegang cintamu
Janganlah pernah biarkan itu pergi
Atau kau akan kehilangan kesempatanmu
Untuk mewujudkan mimpi mu
Aku tidak pernah berpikir bahwa aku terlalu kuat
Aku terjebak denganmu dan menunggu begitu lama
Tapi ketika cinta datang itu tidak akan salah
Jangan pernah menyerah coba dan cobalah
Untuk mendapat hal yang paling kau inginkan
Karena cinta akan menemukan jalannya
Puisi kemanusiaan
Judul:jangan menyerah pada takdir
Dunia terus berputar
Waktu semakin bertambah dan menyempit
Hidup makin sulit
Segala cara di halalkan demi memenuhi keinginan
Wanita dan pria
Apa bedanya
Jika sudah menyerah dalam hidup
Jika sudah tidak ada apa-apa lagi
Dibelanjakanlah tubuh mereka
Hilanglah kesucian mereka
Merampoklah mereka
Bertambah lah dosa mereka
Jika sudah terjadi siapa yang salah
Apakah mereka yang salah
Apakah kita laki-laki yang salah
Ataukah Negara yang salah
Mungkinkah sang pencipta yang salah
Tentu tidak ada yang salah
Itu semua adalah takdir
Tapi janganlah menyerah pada takdir
Kita yang menentukan takdir kita
Janganlah menyalahkan keadaan
Karena kedaan tidak pernah salah
Semua tergantung kita
Bagaimana kita mengatur hidup kita
Tema : Kemanusiaan
Karya : Linda Puspita Margaretta
Cerita Kecil di Sudut Kota
Dalam tatapan yang kosong
Ada setitik keluh
Gersang ! Tandus !
Jeritan yang tidak pernah nyata bergema
Seolah tiada bermakna
Lalu kemana aku harus bertanya ?
Kemana harus mengadu ?
Akankah ada yang ingin mendengar itu ?
Atau hanya sebaris kata kasihan saja ?
Tuhan tahu aku kelaparan
Tuhan tahu aku kehausan
Aku hanya meneguk tetesan – tetesan air hujan
Menikmati makanan yang tidak pernah tercerna
Dimana keadilan itu ?
Dimana ?
Aku masih saja disini
Bersimpuh di sudut kota
-------------------
Tema : Cinta
Karya : Linda Puspita Margaretta
Aku belajar
Teingat masa lalu bersamamu
Ketika aku mulai egois
Kau mengalah dan diam
Ketika aku tidak perhatian
Kau berusaha mengerti
Ketika aku marah
Kau terus sabar menghadapiku
Tapi pada akhirnya
Tibalah puncak kejenuhanmu
Sekarang aku hanya bisa menatap
Menatap gelapnya langit
Menatap derasnya hujan
Seakan menyatu dengan perasaan aku
Bayang – bayangmu yang selalu hadir
Seakan mengacaukan pikiran aku
Ingin segera membuang bayangmu
Bayang – bayang yang hadir dan banyak menyadarkan aku
Menyadarkan akan arti kasih sayang sesungguhnya
Kau pertama bagiku
Tapi aku harus bisa
Membuang jauh perasaan ini
Perasaan yang mulai tumbuh subur di hatiku
Posting Komentar